Semua orang yang ada di rumah claudiya senang melihat ayah dan anak itu
Bibi cepat cepat menyiapkan makanan untuk menyambut claudiya
"Ayo kita masuk, kamu pasti belum makan kan"
"Iya ayah"
Untuk pertama kalinya setelah sekian lama mereka makan bersama, biasanya claudiya selalu makan di kamarnya
"Bi, panggil semuanya ayo kita makan bersama"Ucap Claudia
Bibi pun kaget mendengar claudiya yang bicara begitu
"Tidak Non, kami sudah terbiasa makan di belakang"
"Ya sudah lah Bi, ajak semua nya makan bersama kan ini claudiya sendiri yang minta"Perintah ramos ke pada Bibi
"Iya bi, makanan sebanyak ini mana sanggup aku dan ayah menghabiskan nya Bibi"
Dengan nada menekan"Mau makan di sini atau gak makan sebulan"
"Hehe iya Non, iya Bibi panggilan yang lain dulu"
"Iya cepat ya bi, aku sudah lapar"
"Iya Non…"Teriak Bibi sambil berlari memanggil yang lainya
Di rumah claudiya ada 4 orang pekerja Art,tukang kebun,supir,dan penjaga gerbang, mereka pun makan bersama
Suasananya masih canggung karna mereka berempat belum terbiasa dengan sikap claudiya yang sekarang, mereka masih merasa heran dan masih takut selesai
Sereka makan Claudiya pun bersiap untuk pergi ke kampus nya
"Non, mau saya antar"
"Tidak usah Pak, Saya akan menyetir sendiri"
Hari ini stelan claudiya masih sama, namun dress yang ia kenakan berwana putih dengan sedikit biru langit yang membuat nya tampak seperti putri salju
"Oiya non, hari ini Nona cantik sekali"
"Oh…jadi selama ini aku gak cantik"
"Oalah bukan begitu non, namun hari ini nona terlihat lebih cantik dan ceria"
"Iya deh, iya"
Claudiya pun berangkat kuliah dan sebelum sampai kampus claudiya mampir sebentar ke sebuah tokoh milik nya untuk beberapa hal
"Aduh… mati kita hari ini, ibu datang pasti ada saja yang akan di marahi nya"Ucap pegawai tokoh yang melihat Claudia di luar tokoh
Pegawai tokoh tau betul, kalau Claudiya sudah datang pasti hanya ingin marah
Claudiya masuk dan mengumpulkan semua pegawai tokoh nya"Bagai mana untuk seminggu terakhir ini, apa kah penjualan nya meningkat atau bagaimana, apa ada masalah"
"Ini Bu hasil rekap untuk seminggu terakhir"
"Mati pasti gue bakalan di pecat ni, karna penjualan Minggu ini masih sama dengan penjualan Minggu lalu"ucap pegawai yang bertanggung jawab untuk pemasaran dalam hati nya
"Hmmm..baik lah, terimakasih untuk kerja keras kalian dan tetap semangat"Lalu claudiya pun pergi sehingga semua pegawai merasa heran
"Eeeee, ada apa dengan Bu claudiya, sepertinya dia sedang bahagia atau mungkin entah kenapa, untuk pertamakali nya dia tidak marah marah"
"Iya, kalau begini aku jadi nyaman kerja nya"Mereka mulai membicarakan perubahan claudiya
Claudia sampai di kampus, seperti biasa teman teman nya selalu menunggu nya di depan kampus
"Heeeyyyy… Claudia"teriak Miranda, yaaa pasti ada aja yang mereka kerjain di kampus
"Ayo cepat, sebentar lagi acaranya akan di mulai"Mereka pun menghampiri Claudia
"Oiya claudiya, bagaimana dengan kejadian kemarin apakah sudah beres"
"Sudah beres kok Lilia, tidak ada luka yang serius pada nya,Hanya retakan kecil di kepalanya dan dia menjalin pengobatan terbaik di rumah sakit, jadi sudah tidak apa apa,"
"Haaaa, syukur lah"Mereka berempat merasa lega
"Eee Miranda, kali ini apa lagi yang akan terjadi"
"Yaa kamu lihat saja nanti,yang pastinya seru ya kan Lolita"
"Iya dong pastinya,ayo arleta sudah menunggu di atas"Mereka pun segera naik ke kelas
Meraka pun masuk dan duduk di bangku masing masih dan di sana arleta sedang menyiapkan jebakan di balik pitu yang mana jika dibuka, tepung akan me luburi orang yang membuka pintu,
Arleta menghampiri mereka"Heyyy semuanya, kali ini pasti akan seru, lihat saja nanti , oiya Claudiya bagaimana dengan kejadian kemarin aman"
"Iya aman, santai"
"hmmmm kemana perginya cowok itu, kok belum juga masuk nanti malah dia lagi yang kena"Arleta sambil melihat sekeliling mencari Ahmad
"Dia gak mungkin ke kampus, dia kan masih sakit"ucap claudiya
"Hmmmm padahal hari ini giliran ku untuk mendekatinya, ya kan Lilia?"
"Iya Mir, kan masih bisa besok besok, nanti juga kita semua mendapat kan giliran nya"
"Yaaa, padahal ni aku udah bawa makanan untuk nya, buatan ku sendiri loh"
"hmmm, sepertinya enak tu, ya udah mir kasih aku aja"
"Dari pada kasih ke kamu Arleta l, mending aku makan sendiri "
"Iiiih, pelit kamu yaaa, huu"
"Ee ada yang datang, kita hitung yaaaa"Mereka pun ramai ramai menghitung nya, satu, dua, tiga...
"Boomm ..."Semua tepung tumpah ke seluruh tubuh Ahmad
Ternya Ahmad memaksakan diri untuk kuliah,
mereka semua bersorak seperti biasanya
"Yaaaa, ampun"Arleta membalikan badan
"Allahamdulillah"Ucap ahmad sambil tersenyum
Claudiya yang melihat itu langsung berdiri"Diam kalian semua!!"Teriak claudiya,mereka pun terdiam mendengar teriakan Claudiya
Claudiya berjalan menuju Ahmad untuk membatu membersikan nya, namun Ahmad menghindar
"Maaf Claudya, aku bisa membersihkan nya sendiri" Ahmad langsung menuju bangkunya dan meninggalkan claudiya
"Iya deh iya, setidak nya bersihkan pakai ini"Claudia melemparkan saputangan milik nya, dan ditangkap oleh Ahmad
"Terimakasih, nanti akan aku kembalikan setelah mencuci nya"
Semua teman yang melihat claudiya langsung menggodanya
"Ciee ciee, eh drama apa ini"
Arleta pun bersiul siul melihat Claudia,Claudiya dengan ekspresi yang biasa saja langsung kembali ke bangkunya
"Eeee Claudiya, tumben banget kamu simpati pada seorang pria"
"Iya Mir, bagaimana pun dia pernah menolongku, jadi sudah sewajar nya kan"
"Iya juga sih, tapi ingat hari ini giliran ku loh kalian semua"
"Iya Miranda, iya"ucap mereka berempat
Di ruangan kelas bagian samping l, bagian tempat duduk Ahmad
"Terimakasih co, sudah membantu ku memberikan baju ku"
"Iya Mad, sama sama, oiya siapa yang mengantar pulang tadi, soalnya tadi pagi aku Kerumah sakit kamu sudah pulang"
"Ohhh, aku di antar sama claudiya co"
"Haaaa, kamu di antar nenek sihir itu Mad, gak di makannya kamu"
"Hehe ya enggak lah co, ni liat nih masih utuh,Oiya Co ini buku buku ku, kamu boleh membaca nya, nanti jika ada yang kamu tidak tahu maksud nya, kamu bisa bertanya kepada ku"
"Oke, baik lah mad, terimakasih aku akan mempelajarinya sebaik mungkin"
"Nanti, jika kamu sudah paham dan sudah tergerak hati mu aku akan memberikan mu buku lagi untuk mu"
2 jam berlalu kelas pun berakhir, dan seperti biasanya sambil menunggu mata kuliah selanjut nya, mereka ada yang ke kantin, ada yang duduk di taman kampus, dan ada ada aja
Ahmad dan Rico duduk di taman kampus, Ahmad membatu Riko memahami tentang Islam,
Miranda yang melihat mereka dari kejauhan langsung menghampiri mereka, hari ini penampilan Mira berbeda dari sebelum nya dia lebih mirip seorang model yang mempesona
"Teman teman, lihat bagaimana aku memenangkan taruhan ini"
"Yaaa semangat ya, Miranda"
"Ok, lihat lah baik baik para hadirin Miranda aku maju, hahaha"
Merek berempat yang mendengar pun tertawa
"Dasar, gila"Ucap Claudia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments