Bab 2

Sampai Claudia di kampus nya, mobil nya memiliki parkiran tersendiri, dan Claudia hanya memiliki empat orang teman di kampus nya.

Lilia Caster, Seorang anak pengusaha, memiliki tubuh yang adu hay, dan berparas cantik juga manis, bisa di bilang hampir sama cantik nya dengan Claudia, namun memiliki hati yang lembut.

Miranda, juga seorang yang elit karna ayah nya seorang komandan tentara, namun Miranda mempunyai paras yang biasa biasa saja.

Lolita amerta, yang kuliah serta berprofesi sebagai seorang dokter di RS milik ayah nya, memiliki tubuh yang indah, namun dia sama seperti Miranda dia hanya unggul di lekuk tubuh nya

Dan yang terakhir Arleta Nabila, seorang pekerja ke keras, memiliki beberapa tepat gym dan boxing, memiliki paras yang cantik namun memiliki penampilan yang tomboi,

Bisa di bilang, mereka berlima adalah kumpulan orang orang yang di luar jangkauan ,namun kalau mereka berlima sudah kumpul, mereka lebih heboh seperti seorang anak anak, suka melakukan hal hal yang jahil, bersenda gurau, sepeti yang hidup hanya mereka berlima,

Mereka pun pergi ke kampus mengendarai ferarry yang memiliki warna yang sama,warna biru langit dengan motif bunga mawar berwarna putih,

Mereka berempat yang melihat Claudiya menunggu di depan kampus

"Hey…Claudiya, cepat kami disini, kami sudah tidak sabar untuk melihat Dosen hari ini, kami sudah memiliki rencana untuk mengguyurnya dengan air" Ternyata mereka berempat sudah merencanakan sesuatu

"Ayo cepat… nanti kita terlambat untuk melihatnya" Teriak Arleta

"Eeee bakalan seru enggak ni, kalau enggak, kita ke kantin aja atau nggak kita hangout ke ketempat biasa"Ajak Claudiya,

Tempat biasa yang mereka kunjungi ia lah bar milik Claudiya sendri, disana mereka bernyanyi dan menari sesuka hati

"Ini bakalan seru, tenang saja"dengan wajah yang meyakinkan

"Ayo cepat, nanti kita telat melihat nya"Miranda yang langsung menarik Claudiya dan teman temannya untuk masuk ke kelas mereka, yang berada di lantai dua

Mereka pun masuk, setelah itu suruhan mereka berempat mulai melakukan sesuatu untuk menjebak Dosen yang masuk, mereka meletakan ember berisi air di atas pintu masuk, sehingga ketika Dosen membuka pintu akan di guyur air yang ada di atasnya.

"Eeeh,apakah ini tidak berlebihan teman teman"Tanya Lilia

"Tidak, kamu tenang saja kan ada claudiya, kita gak akan kena masalah dan jika dosen nya marah, aku akan memukul nya"Arleta yang tomboi mengepalkan tinjunya

"Iya tenang saja, ini bakalan seru loh Lilia"Claudiya yang bersemangat untuk melihat apa yang akan terjadi

"Teman teman, nanti kalian semua harus bersorak yang kencang ya, setelah itu aku akan mentraktir kalian semua di kantin, yeyyy"teriak Claudiya

Melihat Claudiya yang bersemangat Lilia pun"Yaaaa, terserah kalian saja"

Namun rencana mereka gagal, dan sial nya Ahmad salim satu ruangan dengan mereka berlima, Ahmad salim yang baru sampai di kampus, dan baru menyelesaikan dokumen dokumen nya, berjalan menuju rungan yang yang telah di siapkan jebakan

"Krek.."Suara seseorang membuka pintu kelas, semua orang di dalam bersemangat untuk melihat

"byuuuurrrrrrrrrr"Air yang jatuh dari atas pintu mengguyur Ahmad salim,sontak semua nya berteriak dan tertawa

"Aduhhh, ternyata bukan Dosen nya yang kena"Ucap Arleta

"Eeeee kamu, kenapa kamu kesini, kalau minta ganti rugi jangan sampai kesini juga dong, tapi tidak apa aku senang melihat mu yang basah kuyup hahahaha"Claudiya yang senang melihat Ahmad yang basah

"Allahamdulillah"Ucap Ahmad dengan senyuman

"Orang aneh, basah begitu malah bersyukur,kamu kalau tidak ada kepentingan mending pergi deh"Teriak Claudiya

Namun Ahmad tidak menghiraukannya, dan lanjut masuk menuju tempat duduknya

"Dasar budek, masih muda udah tuli"Teriak Claudiya lagi

Setelah itu, di susul dosen dari belakang Ahmad salim

"Eeeee ada apa ini, kenapa lantai ini basah"Tanya Dosen pada mereka

"Tadi ada yang baru habis mandi Pak, itu orang nya, mungkin keran di rumah nya mati"Semua orang tertawa mendengar ucapan Arleta

"Kalian benar benar ya"

"Ada apa bapak, mau marah!"Tatap Claudiya pada Dosen tersebut

Dosen tersebut pun melihat Claudiya yang menatap nya menyudahi pembicaraan

"Heeeyyy nak, kamu siapa"

"Saya Ahmad salim Pak, Saya Mahasiswa baru yang pindah dari Turki"

"Ohhh jadi kamu Mahasiswa itu,baik Saya harap kamu betah berkuliah di sini, dan berkuliah lah dengan baik sehingga kamu cepat mendapatkan gelar mu"

"Baik, Insyaallah Allah pak"

"hmmm, ternyata dia dari Turki loh, pantesan aja ganteng banget"Miranda mulai bergosip

"Iya tampan sekali mir, mulus cuit cuit,"Lolita mulai nyambung

Mereka berlima orang paling heboh di kelas nya,bahkan dosen tidak menghiraukan tingkah laku mereka

"Hayy… tampan"Goda Lolita

Namun Ahmad salim tidak menoleh sama sekali, dan fokus pada materi yang di sampaikan oleh Dosen di depan

"Sombong sekali, gak seru"

Claudiya tidak menghiraukan sekelilingnya, dia asik dengan headset di telinganya

Lilia berdiri dan menghampiri Ahmad, Lilia kasian melihat Ahmad yang belajar memakai pakaian basah jadi Lilia memberikan jaket kepada nya

"Ini pakai"Lilia sambil memberikan jaket nya, tentu itu membuat iri orang yang menyukai Lilia

"Terimakasih, namun maaf saya tidak bisa menerimanya"

"Yakin kamu gak mau, nanti kamu masuk angin loh"

"Iya tidak apa apa, sekali lagi maaf ya Nona"Ahmad yang bicara tampa melihat Lilia

"Ya sudah oke,oiya aku Lilia kalau kamu?"Lilia yang mengulurkan tangannya, namun Ahmada tidak menjabat tangan Lilia hanya memberikan salam

"Iya aku Ahmad salim, panggil saja aku Ahmad"

Lilia menarik tangan nya, Lilia merasa malu dengan sikap Ahmad yang begitu sopan dan menghormati wanita

"Apakah dia benar benar seperti ini, sangat sopan bahkan di bicara padaku pun dia tidak melihat ku"ucap Lilia dalam hati

"Yaaa sudah, kalu kamu berubah pikiran dan kedinginan, kamu bisa menemui ku"

"Yaaa baik lah Nona, terimakasih atas kebaikan mu, nanti ini juga kering dengan sendirinya"

Miranda dan Lolita yang melihat mulai berbisik bisik.

Lilia kembali ke tempat duduk nya"Eeee Lilia siapa pemuda itu" Miranda dan Lolita yang penasaran

"Heyyy, apa yang kalian diskusikan"Arleta menyela pembicaraan mereka

"Itu, pemuda yang disana itu,ayo ceritakan Lilia"

"Iya Miranda iya, dia nama nya Ahmada Salim itu aja"

"Itu aja ya, gak seru,"Mereka bertiga kecewa mendengar Lilia

"Tapi sepertinya, dia berbeda dari pria lain dia sangat sopan bicara pada ku, dia juga bicara tidak melihat ku dan pas aku ajak salaman,malah dia hanya memberi hormat,yaaaa sepertinya dia orang baik baik"

"Bukan kah itu sombong namanya, memalingkan wajah saat kita bicara"ucap Arleta

"Bagaimana kalau kita taruhan"Ajak miranda

"Heeeyyyy…" Sambil melepaskan headset dari telinga Claudia

"ada apa!"

"kamu mau ikut gak, Claudiya?"

"Ikut apa nya sih kalian"

"Kita taruhan pria yang di sana itu"Tunjuk Miranda

"Kamu tanya aja Lilia, kalau dia ikut aku juga ikut, jangan ganggu aku,aku mau tidur"

Tentu saja Claudiya tau kalau Lilia tidak akan ikut hal yang seperti itu

"Please ikut dong Lilia,kita bertaruh yang gampang aja, kita akan lihat sebaik apakah pria itu"Paksa miranda

"Ya kami setuju tu Mir"Ucap Lolita dan arleta

"Melihat baiknya, bagaimana"

"Gini Lilia, siapa yang bisa berkencan dengan nyaz dan masuk dari depan kampus sambil bergandengan tangan dengannya, dialah pemenangnya bagaimana?"

"Eeeee bukan kah itu terlalu mudah Mir"Ucap Lolita

"Ya sudah lah, kalau hanya seperti itu oke aku ikut"

"Yaaa sudah kita sepakat kalau begitu,kalau hanya begitu aku sudah pasti menang"Lolita yang menyombongkan diri

"Bangun… bagun… bangun Claudiya"

"hmmmmm, ada apa lagi sih Mir, ganggu aja"

"Jadi gini Claudiya, taruhan nya hanya mengajak pria itu berkencan, setelah itu bergandengan tangan masuk ke kampus"

"Yaaaa Iya,Lilia ikut kan?"

"Iya Lilia juga ikut"

"yaaaa baik lah, apaa!!Lilia mau ikut seriusan"Claudiya yang terkejut mendengar nya

"Eeee yang benar Lilia, tumben kamu mau ikut apa jangan jangan kamu sudah suka padanya?"

"Tidak seperti itu, aku hanya penasaran apakah dia benar benar seperti yang ku kira atau tidak"

"Jadi kita sepakat ya, dan hadiah nya tentu harus mahal dong"Ucap Arleta

"Baik, karna Lilia ikut, bagi pemenangnya aku akan berikan BMW untuk nya"

"Beneran Claudiya"Miranda sangat bersemangat

"Iya, tentu saja"

"Baik, dari kami berempat akan membiarkan uang 10jt satu orang, oke kita semua sepakat ya,"

"Iya Miranda, kita semua sepakat"

"Oiya, kalau kamu yang menang bagai mana Claudiya"tanya Lilia

"Yaaaa gak mungkin, males banget kalau aku menang cukup traktir aku aja, terserah mau di mana"

"Oke, baiklah"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!