LONCENG MANTRA ( part 2 )

Setelah melumpuhkan keangkuhan James, dengan menunggangi cahaya, raja Elang berpamitan untuk kembali ke planet perak, tempat kerajaan para klan Bintang berada. Namun sebelum dia kembali menuju kerajaan nya, ia berpesan kepada Florita dan Viona tentang sebuah misi penting yang harus mereka selesaikan. mengingat sebelum nya mereka adalah para Dewi penjaga Bumi.

" Florita, Viona, gunakan kekuatan alami kalian, untuk mencari dimana keberadaan telur emas itu, karena hanya kalian lah yang mampu melihat keberadaan nya, dan ingat kembalikan telur itu di atas gunung kehidupan, jika kalian sudah menemukanya!" pinta Raja Elang ke pada dua kakak beradik tersebut.

" Bagaimana cara kami melakukan hal itu?!" tanya Viona,

" pergilah kalian ke tempat dimana kalian di lahir kan, di sana kalian akan di sambut oleh suku kalian yang tersisa, yang pernah kalian pimpin sebelum nya, dan di sana juga kalian akan menemukan sebuah benda yang mirip dengan cawan berisi air kehidupan, yang air nya di ambil langsung oleh utusan setia kalian dari Gunung kehidupan, Gunung itu adalah Gunung yang di lindungi langsung oleh seorang pengembara yang sudah bertapa ribuan tahun disana, sehingga tak mudah untuk mencapai nya, gabung kan kekuatan kalian untuk bisa melihat di mana Gunung kehidupan itu berada, dan seperti apa rintangan rintangan yang harus kalian hadapi bersama sama,!"

" Bagaimana kami bisa tahu tentang telur Emas itu? sedang kan bentuk nya saja kami belum pernah tahu!" Nelly yang semula diam, memberanikan diri untuk bertanya tentang keberadaan telur Emas itu.

" telur Emas itu, hanya bisa di sentuh oleh klan Bintang dan penduduk Asli Bumi, tugas kalian adalah mencari nya, Agar raja Awan Hitam dan bala tentara nya tidak lagi memiliki kekuatan untuk menguasai Bumi dan menebarkan kerusakan demi kerusakan yang lebih banyak lagi!" Raja Elang tersenyum melihat wajah wajah yang penuh ambisi di hadapan nya tersebut.

Namun tidak dengan Charlie, dia hanya duduk dan bersandar di batang pohon besar sembari menengadahkan kepalanya seperti biasa.

" hey Raja Elang, jika memang telur itu hanya bisa disentuh oleh klan Mu, kenapa bukan kau sendiri yang mencarinya? Kenapa harus menyuruh kami yang kau jadikan kambing hitam untuk kepentingan mu?" dengan posisi duduk yang tak berubah, dengan santai nya dia mengucapkan kalimat itu kepada Raja Elang,

Mendengar pernyataan Charlie, Raja Elang berjalan menghampiri Charlie kemudian berjongkok dengan satu lutut nya yang menyentuh tanah, dia menepuk nepuk pundak Charlie.

" Anak ku, kau akan mengetahui ini semua setelah dendam mu terbalaskan!" ucap Raja Elang, dia tersenyum tipis. Charlie yang semula santai dengan gaya jutek nya, matanya terbelalak mendengar ucapan Raja Elang itu, telapak tangan nya mengepal, menahan amarah.

Sial,kenapa orang ini tau tentang misi misi ku yang sebenar nya?

Raja Elang membalikan badan nya, kemudian menyentuhkan jari telunjuk nya ke udara, dari sentuhan itu muncul lah sebuah lingkaran cahaya yang amat besar,

" berjuanglah kalian untuk terbentuk nya dunia yang damai, dan tetap lah menjadi tim yang solid, jangan pernah tercerai berai karena ego kalian!" ucap nya, sebelum membenamkan diri nya ke dalam lingkaran tersebut, George dan kawan kawan, menganggukkan kepala bersamaan, tanda kepatuhan mereka terhadap nya. Dengan di ikuti para pengawal nya, Raja Elang benar benar menghilang dari lingkaran bercahaya tersebut.

Setelah kepergian Raja Elang, Florita tersenyum puas ke arah James, sebuah senyum kemenangan yang membuat James kian kesal di buat nya.

" jangan senyum senyum seperti itu kepadaku!" dengan sorot mata yang tajam, James menahan emosi.

Florita mendekatkan wajahnya ke arah James, sembari menunjukan lonceng kaca itu.

" mulai hari ini, takdirmu ada di tanganku!" dia memancing mancing emosi James yang memang sudah berapi api di buat nya, James mencoba meraih lonceng itu, namun lagi lagi gagal, Florita membalik kan badan nya membelakangi James sambil melempar lemparkan lonceng tersebut dia bersiul siul hatinya begitu gembira dan merasa puas melihat James yang akhir nya bisa di takluk kan nya.

" sial,,,,!" James mengepalkan pergelangan tangan nya, dan memukulkan nya ke sebuah pohon yang berada di dekat nya.

George yang ada di sana menghampiri james, mencoba untuk menenangkan nya,

" sudah lah,,patuhi saja perintah raja Elang, itu juga demi kebaikan mu James!"

" diam kau, cerewet!" nafasnya tersengal menahan menahan kesal karena keputusan Raja Elang yang sepihak itu.

" jadi, perjalanan kali ini, kita mulai dengan mencari pemukiman Dewi Bumi?!" suara Nelly memecah keheningan diantara mereka,

" Viona, gunakan kekuatan mu untuk bisa melihat arah mana yang harus kita tempuh saat ini!" ujar Goerge

" Baik,!" Viona mulai mengeluarkan kekuatan nya, dia mencoba memfokuskan pandangan nya, untuk bisa melihat dimana letak pemukiman itu. Mata nya memandang lurus ke depan, pandangan nya melesat melewati beberapa tempat yang belum pernah mereka jamah sebelum nya.

" kita harus melewati beberapa Gunung dan lembah yang berbatu, sepertinya perjalanan ini tidak begitu memakan waktu yang lama!" ucap Viona yang masih terfokus pada pandangan nya.

"baik,kita istirahat dulu mengumpulkan tenaga, besok pagi kita mulai perjalanan ini bersama sama!" ucap George,

Viona, Florita, dan Nelly mengangguk kan kepala mereka. Di tengah malam yang gelap ini, mereka merebahkan tubuh nya, dan berharap perjalanan ini akan cepat selesai, agar keserakahan dan kejahatan raja Awan hitam segera enyah dari muka Bumi ini. James dan Charlie tidak bisa menikmati waktu istirahat mereka, tubuh nya yang di penuhi emosi, terasa sangat sulit untuk bisa memejam kan mata. Mereka pun tenggelam dalam pekat nya malam, dengan pikiran pikiran kalut yang menyelimuti perasaan mereka.

...****...

Pagi pun datang, gelap mulai menghilang, sinar matahari menyinari wajah wajah mereka yang masih pulas, namun tidak dengan James yang menghabiskan malam nya di atas pohon tanpa sedikitpun terpejam, begitu juga dengan Charlie, dia lebih memilih tidak tidur, dan menyusuri hutan untuk mencari binatang buruan, agar supaya mereka bisa segera sarapan sebelum memulai perjalanan,

" selamat pagi!" dengan setengah tersadar Florita terbangun dari tidur nya, sembari meregangkan otot otot tubuh nya yang kaku.

" selamat pagi juga!" Viona,George, dan Nelly kompak menjawab Florita, mereka sudah menyiapkan sarapan pagi dengan membakar binatang hasil buruan Charlie tadi malam, Florita yang melihat itu terkejut dan merasa malu.

" hah, kalian bangun nya kapan? Kok sudah menyiapkan sarapan begitu aj? Vio, kenapa kamu nggak bangunin kakak sih?" dia melempar rasa malu nya dengan memarahi Viona,

" kakak kan memang paling susah di bangunin!" ucap Viona dengan santai, Florita semakin malu di buat nya.

" hmm, kalau memang tukang tidur ya tukang tidur aj, gak usah nyalahin orang!" James yang berada di atas pohon, melompat kebawah untuk mengambil air di sungai.

" biarin,weeek!" sembari mengulurkan lidah, memperlihatkan muka jelek ke arah James yang membelakangi nya.

Charlie sibuk memanggang seekor Ayam hutan yang di tangkap nya tadi malam, Viona memandangi Charlie yang wajah nya tanpa ekspresi itu, dia tau Charlie tidak tidur semalaman.

" jangan memandang Aku seperti itu!" ucap Charlie kepada Viona, seketika Viona kelabakan mencari alasan agar tidak di bilang mencuri pandang.

" emm, Anu.... Aku nggak lihat kakak, Aku cuma lihat Ayam yang kakak bakar!" muka nya bersemu merah, dia malu karena tertangkap basah sedang memperhatikan Charlie, lagi pula siapa yang menyangka? Charlie yang sama sekali tidak melihat ke arah nya, bisa tahu jika Viona memperhatikan nya dari jauh.

" kamu mau ini? Ambil lah!" Charlie memberikan Ayam nya untuk Viona,

"te,terima kasih kak!" Viona terpaksa memakan Ayam itu, sebenar nya dia tidak terlalu lapar, dia hanya penasaran dengan sosok Charlie yang di nilai nya cukup misterius, George memperhatikan Viona dari kejauhan, yang sedang duduk berdekatan dengan charlie, hati nya sedikit sakit melihat pemandangan tidak menyenangkan itu, dari awal Viona memang sudah menarik perhatian nya.

Mereka semua melanjutkan sarapan nya, dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan panjang mereka, perjalanan yang akan penuh rintangan dan pengorbanan.

****

Florita menghentikan langkah nya sejenak, dia merasa sangat kelelahan dan kehausan setelah ber jam jam melewati pegunungan dan lembah berbatu tersebut.

" James, Aku haus, tolong ambilkan Aku minum!" ucap Florita yang memang merasa kepayahan karena cuaca yang sedang terik.

" Ambil sendiri dasar manja!" ucap James Angkuh, dan terus berlalu meninggalkan Florita. Belum jauh James melangkah, Florita mulai menggunakan lonceng nya untuk mengerjai James.

Suara lonceng kecil itu berbunyi, Florita sengaja membunyikan nya untuk menguji seberapa ampuh lonceng itu bekerja.

James yang bersikeras melanjutkan perjalanan, merasakan tubuhnya seperti di tarik tarik oleh kekuatan yang sangat besar, dan semakin dia memberontak tubuh nya akan merasakan sakit yang luar biasa.

" James, ambilkan air!" teriak Florita yang ada di belakang nya.

Tubuh James tiba tiba berjalan dengan sendiri nya menuruni pegunungan untuk mengambil air.

" hentikan, hentikan!" James mengerahkan seluruh tenaga nya untuk berhenti melangkah, namun kendali dari lonceng tersebut sangat luar biasa. Tubuh nya semakin tak terkendali.

" hey, perempuan bodoh, hentikan!" teriak James dari kejauhan, tubuh nya terus bergerak dengan sendiri nya.

" nggak mau, wekkkk!" florita tertawa sambil mengulurkan lidahnya, meledek James yang sedang kesal.

" awas kamu ya, akan ku balas nanti!" teriak James yang terus berjalan tanpa henti,

" ternyata lonceng itu ampuh sekali y?" Nelly tersenyum lembut, melihat James yang sedang di kerjain Florita.

Begitu pun dengan George ,Viona dan Charlie, mereka tertawa geli melihat ekspresi James yang kesal dan pasrah karena tidak bisa melawan kendali lonceng tersebut.

" James, semangat!" teriak Viona

" cerewet!" James yang semakin kesal,membalas teriakan Viona,

" James, ambil ini, untuk tempat air!" Florita melempar sebuah cawan untuk tempat menadah air.

Tangan James yang di kendalikan lonceng itu,secara refleks menangkap nya, dan kemudian mengambil air dari aliran sungai tersebut.

Beberapa saat kemudian James kembali dari mengambil air, dan menyerahkan cawan berisi air itu kepada Florita.

" James, tolong minum kan, tangan ku sakit gak bisa pegang cawan!" Florita terus mengerjai james.

" dasar manja, minum sendiri sana!" James menolak permintaan Florita.

Namun Florita kembali mengeluarkan lonceng tadi dari dalam saku nya.

James yang merasakan dahsyatnya kekuatan dari lonceng tersebut, merasa sedikit ketakutan ia menelan ludah. Bagi nya lebih baik tertusuk pedang dari pada harus di kendalikan oleh lonceng tersebut.

" ah,, baik lah, jangan lagi kau bunyikan lonceng terkutuk itu!" ucap James yang mulai frustasi, dia mengambil cawan yang berisi air tersebut dari tangan Florita, kemudian dia meminum air itu. Florita yang melihat itu, merasa kesal di buat nya, lantaran James berkhianat dia malah meminum air itu sendiri.

" James," teriak Florita kesal, belum sempat Florita melanjutkan ocehan nya, secara mendadak James menautkan bibir nya ke bibir Florita, dia mentransfer air yang di minumnya tadi ke mulut Florita yang di nilai nya sangat cerewet.

Semua yang ada di sana terkejut melihat pemandangan itu, Florita juga sangat terkejut dengan apa yang di lakukan oleh James, bola mata nya terbelalak dia merasakan bibir James yang hangat itu menyentuh bibir nya.

" sama, tangan ku juga sakit!" ucap James, sembari menatap tajam mata Florita,

Namun saat James melihat kedua bola mata Florita yang terbelalak, dia melihat seorang perempuan cantik yang sedang menangis di dalam nya, James pun terkejut dan melepaskan tangan nya dari pundak kecil Florita.

Plakkk..

Tiba tiba sebuah tamparan mendarat di pipi James, dan meninggalkan bekas telapak tangan yang berwarna merah di salah satu pipinya tersebut.

" sialan kamu James!" Florita merasa geram sekaligus tersipu malu di hadapan James, sebenar nya James juga malu dengan tindakan nya tadi, kenapa dia harus mencium bibir Florita secara refleks, namun dia sangat gengsi mengakui nya.

" bagus lah,kalau kamu marah, kita satu sama!" ucap dengan santai, kemudian dia berjalan mendahului mereka ber lima. Dalam hati nya bertanya tanya, siapa wanita yang menangis tadi? Kenapa tiba tiba terlintas di bayangan mata Florita?

" James, awas kau ya!! Tunggu pembalasan ku!" teriak Florita kesal.

" haduh!" George menepuk dahi nya, dia merasa pusing dengan pertikaian James dan Florita yang tak kunjung usai.

" menang banyak kau James!" Charlie tersenyum kecil, kemudian menyusul James dari belakang.

" kak, kakak nggak papa kan?" Viona mencoba membantu Florita untuk berdiri.

" nggak papa!" dia masih merasa malu, mengingat kembali kejadian tadi saat James dengan beraninya mencium bibir Florita di hadapan banyak orang.

...***...

ilustrasi James

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!