RM. BAB 3

Seminggu berlalu semenjak terakhir kali Jane histeris untuk yang kesekian kalinya. Juna merasa senang karena dalam seminggu ini Jane tidak pernah histeris lagi meski masih belum mau berbicara apapun. Jane juga sudah mau makan sendiri dan bukan suster lagi yang menyuapinya. Juna sangat bersyukur melihat perkembangan sang adik dan berharap Jane akan segera sembuh dari traumanya.

"Bukan dia pelakunya." Ucap Jane tiba-tiba.

Membuat Juna yang sedang mengobrol dengan suster langsung mengalihkan pandangannya pada asal suara.

Juna langsung menghampiri adiknya, dia yakin jika suara itu adalah suara Jane.

"Bukan dia pelakunya." Ucap Jane sekali lagi, tatapannya mengarah kearah dinding dimana Juna menempelkan foto seorang laki-laki.

Juna langsung memeluk adiknya dengan erat saat menyaksikan langsung adiknya berbicara. Akhirnya Jane kembali berbicara setelah enam bulan hanya bisa menangis histeris.

"Jane, tadi Kau bilang apa?" Tanya Juna sembari mengurai pelukannya.

Jane mengangkat sebelah tangannya menunjuk kearah foto yang tertempel di dinding.

"Kak Juna, laki-laki itu bukan pelakunya." Jawab Jane. Air matanya luruh mengingat kejadian yang menimpanya enam bulan lalu.

"Jane, Kau yakin bukan dia pelakunya?" Tanya Juna sekali lagi sambil mengusap air mata adiknya. Kali ini Juna disergap rasa was-was akan jawaban adiknya.

.

.

.

Sementara itu, Aruna merasa begitu terpuruk saat mengetahui sebuah fakta dibalik perlakuan suaminya selama dua bulan ini. Beberapa saat lalu sebelum Juna pergi, Aruna mendengar percakapan suaminya itu dengan seseorang ditelepon.

Dengan jelas Aruna mendengarkan semuanya, ternyata Juna menikahinya karena ingin membalas dendam pada kakaknya yang Juna anggap sebagai pelaku pemerkosa adiknya. Tetapi Aruna tidak mempercayai itu begitu saja, kakaknya tidak mungkin melakukan hal sekeji itu. Aruna tahu betul bagaimana sikap kakaknya yang sangat menghargai dan menghormati seorang wanita.

Aruna merasa harus mencari kebenarannya, dia harus keluar dari tempat ini dan menemui kakaknya.

Setelah mengambil jam tangan sang kakak yang dia temui didalam lemari beberapa hari lalu, Aruna berusaha keras untuk bisa melarikan diri dari rumah yang ia harapkan akan menjadi istana namun nyatanya justru adalah neraka untuknya.

Aruna mencari benda yang bisa dia gunakan untuk membobol kunci pintu utama. Dengan segala usahanya akhirnya Aruna berhasil membuka pintu dengan mendobraknya menggunakan dongkrak yang dia temukan didalam gudang. Kini tinggal memanjat pagar besi yang menjulang tinggi, maka dia akan benar-benar terbebas dari belenggu suaminya.

Dengan keringat yang bercucuran karena rasa takut yang menyergap, akhirnya Aruna benar-benar terbebas dari rumah yang menjadi saksi atas semua penindasan yang dilakukan oleh suaminya. Aruna tidak perduli lagi dengan luka-luka di lengan dan kakinya akibat tergores ujung pagar yang tajam.

Aruna membawa langkah kakinya pergi dari tempat itu dengan sebuah kebencian. Aruna membenci dirinya sendiri karena telah mencintai laki-laki yang salah. Kini seluruh rasa cintanya terhadap sang suami telah berubah menjadi sebuah kebencian.

.

.

.

Di tempat lain, Juna berurai air mata ketika dengan sadar Jane menceritakan semuanya. Jika laki-laki yang selama ini dia anggap sebagai pemerkosa adiknya ternyata bukanlah pelakunya. Jane tidak tahu siapa laki-laki yang telah menodai nya, tetapi Jane bisa mengenalinya jika melihat lagi orangnya. Namun, ada satu hal yang Juna tidak mengerti, bagaimana jam tangan kakaknya Aruna bisa ada di tempat kejadian?

"Bodoh, bodoh! Kenapa Aku tidak menyelidikinya terlebih dahulu, kenapa Aku langsung beranggapan jika Farhan lah pelakunya."

Juna benar-benar menyesali perbuatannya selama ini pada Aruna. Dia akan berlutut memohon ampun pada istirnya itu. Selama ini dia sudah menyiksa Aruna secara fisik dan juga batinnya karena menganggap kakak Aruna adalah pelakunya. Dia memperlakukan Aruna seperti apa yang dialami Jane, dia juga berharap bahwa Aruna mengalami trauma seperti adiknya. Bahkan tak tanggung-tanggung, ia juga sering kali bermesraan dengan wanita lain didepan Aruna untuk melukai hati istrinya itu. Namun, sayangnya Aruna begitu kuat dan tetap bertahan dengan semua perlakuannya.

Sesampainya di rumah, Juna mendapati pintu rumah terbuka dengan lebar. Dengan perasaan cemas Juna melangkah cepat masuk kedalam rumah mencari keberadaan Aruna.

Di dalam kamar, dan di beberapa tempat lainnya Juna tidak menemukan keberadaan Aruna. Kekhawatiran semakin menyergap, Juna berlari keluar dan seketika luruh di atas lantai saat mendapati dongkrak yang tergeletak didekat pintu. Tidak salah lagi, Aruna telah melarikan diri. Istrinya telah pergi meninggalkannya sebelum dia sempat memohon maaf dan menjelaskan kesalahpahaman nya.

.

.

.

Entah sudah berapa lama Juna menangisi kebodohannya, hingga dia segera beranjak dari atas lantai saat teringat dengan jam tangan yang sebelumnya dia yakini adalah jam tangan milik Farhan.

Sesampainya di kamar Juna langsung membuka lemari, tetapi dia tidak mendapati jam itu lagi ditempat dia menyimpannya. Juna terus mencari, semua pakaian yang tertata rapi dalam lemari sudah berpindah ke atas lantai tetapi jam tangan itu tak juga dia temukan.

Juna berpindah mencari ditempat lain, barangkali dia lupa menyimpannya dimana. Hingga, perhatian Juna teralihkan pada sebuah kotak yang berada dibawah tempat tidur. Seingat Juna, dia tidak pernah menyimpan kotak itu dibawah tempat tidur.

"Apa ini?" Gumam Juna lalu membuka kotak itu dan mendapati ada sebuah buku berukuran kecil dan juga pulpen didalamnya. Juna pun mengambil dan membuka buku itu sembari duduk ditepi ranjang.

Juna membuka lembaran pertama yang tulisannya sudah terlihat memudar.

Terkadang kita tidak bisa memilih kepada siapa kita jatuh cinta, karena itu terjadi begitu saja. Meski mulut berkata tidak, tapi hati tidak bisa menolak. Kak Juna , aku jatuh cinta padamu saat pertama kali melihatmu waktu itu bersama Kak Farhan. Tapi aku hanya bisa memendam perasaan ini tanpa berani mengungkapkannya.

Lembar kedua.

Hari ini aku sangat bahagia, hari yang selalu aku impikan akhirnya terwujud. Kak Juna datang melamar ku, hal yang sama sekali tidak pernah aku duga akan terjadi. Aku sangat bahagia karena akhirnya akan menikah dengan laki-laki yang sudah sejak lama diam-diam aku cinta. Kak Juna, aku berjanji akan menjadi istri yang baik dan patuh padamu.

Lembar ketiga.

Aku berpikir akan menjadi ratu di istana suamiku. Tetapi ternyata aku salah besar. Sejak Kak Juna membawaku tinggal diluar kota, aku tidak pernah mendapatkan perlakuan yang lembut darinya. Kak Juna selalu memperlakukan aku bagai sampah dan seorang ******. Apa salahku sehingga Kak Juna melakukan ini semua padaku.

Lembar keempat.

Hari ini jiwaku seakan runtuh saat mengetahui alasan Kak Juna memperlakukan aku seperti ini. Entah siapa yang berbicara dengannya ditelepon, tapi aku bisa mendengarnya dengan jelas. Ternyata Kak Juna menikahi ku untuk membalas dendam pada Kak Farhan. Tapi aku percaya jika Kak Farhan tidak melakukannya, aku tahu betul bagaimana sifat kakakku. Kak Farhan sangat menjunjung tinggi kehormatan wanita.

Tangan Juna bergetar saat membaca tulisan Aruna yang terakhir.

Kak Juna, aku sangat membencimu. Jika aku keluar dari tempat ini aku tidak ingin melihatmu lagi. Aku akan membuang jauh semua rasa cintaku padamu. Aku menyesal telah mencintai laki-laki sepertimu. Aku sangat membencimu!

Air mata Juna berjatuhan membasahi buku itu, kedua tangannya meremas buku tersebut hingga remuk. Dadanya semakin terasa sesak saat tahu ternyata selama ini Aruna mencintainya, dan wanita yang mencintainya itu kini telah pergi dengan membawa kebencian padanya.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

nah... sekarang kau merasa bersalah kan.... memukul tanpa perasaan.... rasakan kebencian Aruna...

2024-02-18

0

Ani

Ani

makanya apa apa selidiki dulu jangan asal nuduh aja..

2023-08-26

3

Zakia

Zakia

sedikit sesak didada ini membaca curhatan hati Aruna,,,,,,

ternyata setelah pergi justru Aruna hamil, ia nanti akan terikat dengan Juna karena benih yg dikandung.

2023-07-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!