*Kilas Balik lanjutan*
"Jangan kesana! Bahaya mengintai mu!?" ucap gadis berambut cokelat bermata coklat tiba-tiba, Banu melongo sesaat
"Hah! Kenapa mbak, tapi saya mau kesana mbak ada pelanggan pertama saya minta dijemput!?" Banu yang saat itu bingung campur teka-teki
'Ada-ada saja ini mbak nya siapa to, nanti rezeki ilang digondol lowo (kelelawar)' batinnya,
"Aku tau mas tidak akan percaya, tapi masnya harus percaya apa yang aku ucapkan, kalo bisa tunggulah dua jam lagi baru jemput pelanggan!?" setelah mengatakan kata-kata waspada kepada Banu Gadis berambut cokelat tersebut melangkah pergi dengan kendaraan yang di milikinya sehingga tidak terlihat lagi oleh mata Banu.
'siapa dia apa semacam cenayang aja?!' batin Banu, karena terlalu lama melamun sampe ditegur sama petugas POM
"Mas jadi tidak di isi itu motornya?"
"Eh, Iya maaf-maaf," Kepala Banu membungkuk berkali-kali sambil membuka tempat isi bensinnya yang hampir kosong.
Tak jauh dari POM tersebut nampak gadis tadi mengamati Banu
"sepertinya kali ini aku tak bisa membantu mu sementara karena kekuatanku belum pulih, semoga kamu bisa paham ucapan ku tadi," sambil menghela nafas panjang si gadis misterius kemudian melaju ke jalan raya.
Banu yang sebenarnya agak ragu untuk melanjutkan perjalanan nya sampai berhenti berkali-kali,
"Kok jadi kepikiran sama omongan gadis itu ya, sopo seh bikin ndak fokus mlaku nang dalan hufft, apa balik aja ya, tapi entar si Abid marah ndak penak sama pelanggannya jadi gamang ngene, hufft, oke tenang Nu hufft oke udahlah berangkat aja dari pada menolak rezeki,"
Motor matic Banu langsung berangkat ke tempat tujuannya setelah tadi muter-muter kanan kiri tidak jelas mau dibawa kemana.
Sampai ditempat tujuan, dan melepas helmnya merogoh kertas di saku kanannya
"ini beneran alamatnya, ternyata gedung, tinggi bener tuh gedung, berapa lantai itu ya satu dua lima eh Alamak, aku kan kesini jemput penumpang, Dari pada penasaran porang tingkat mending aku coba telpon pelanggan,"
Setelah menekan nomor pelanggan kemudian menunggu jawaban, lama tak di angkat sampai Banu mau pulang tiba-tiba telpon nya diangkat
"halo ...." suara terdengar diseberang sana terdengar lirih.
"Maaf mbak ini dari Kojek saya yang menggantikan teman saya untuk menjemput anda karena...."
Belum selesai bicara terputus karena...
"To..long telpon polisi mas ada orang ma_t# di depan kamar sa_ya, bilang ke polisi..... bilang ad lantai ..... Arrgh.!?"
Tut Tut Tut
kedua bola mata Banu hampir terlepas ketika mendengar suara teriakan dari seberang telepon dan tak mendengar suara lagi.
" mbak, mbak, halo mbak, mbaknya masih disana kan halo" Banu berusaha mendengar suara pelanggannya yang tadi minta tolong.
" Ya Tuhan, ada apa lagi ini, oh iya polisi,"
Dengan paniknya mengetik nomor polisi sampai gemetaran
Tut Tut ...
"Selamat sore dengan kantor polisi pusat Mitralini apa yang bisa saya bantu" suara operator merespon dengan cepat
" Pak... Tolong segera kesini pak a_a_ ada yang minta tolong," ucap Banu tergagap.
"Bisa jelaskan rincian beserta alamatnya kami akan datang dengan segera !!"
"Jl. Dermaga blok A pak lantai 5" jelas Banu ketika melihat plang fi depan gedung tingkat
"Baik pak kami akan segera kesana atas nama siapa," sambungan pun terputus setelah memberi namanya serta Banu menunggu ditempat jok motor.
Hampir setengah jam menunggu belum ada tanda-tanda polisi datang, sebagai manusia berjiwa penolong mau tak mau Banu datang ke tempat tersebut dengan bekal seadanya.
"Kenapa lama sekali, apa pak polisinya lagi tersesat atau lagi makan? bikin tidak tenang gini, apa aku masuk aja?!"
karena polisinya tidak terlihat apalagi suara sirine maka tak menunggu waktu lama akhirnya Banu pun memberanikan diri masuk ke dalam gedung tersebut yang dinamakan apartemen
Menunggu lift tak kunjung buka akhirnya Banu beralih ke tangga darurat berlari sekuat tenaganya menuju tempat orang minta tolong, setelah sampai menuju tujuan secara tak sengaja dia bertabrakan dengan orang misterius dan jatuh bersamaan, di saat itulah perubahan wajah misterius berubah menjadi wajahnya yang awalnya tak ada wajah alias muka rata, saking terkejutnya melihat wajahnya di copy paste oleh orang tersebut hingga tak terdengar suara orang itu pergi seperti hipnotis.
Suara wanita yang menuduhnya sebagai pembunuh membuat Banu yang setengah sadar dan diborgol kedua tangannya oleh pihak aparat dia tak bisa membalas seperti ada yang menguncinya pada otaknya seperti berada dalam bayangan gelap
'apa yang terjadi denganku kenapa aku diborgol? kenapa aku berada dalam penjara?" berbagai pertanyaan muncul dibenaknya
*Kilas balik selesai*
kembali ke tempat ruangan interview pesakitan dimana dua orang beda gelar siapa lagi kalo bukan antara jaksa penuntut dan tersangka Tuan Raju dan Banu
Setelah mendengar penjelasan dari Banu, Raju sedikit percaya namun sebagai seorang jaksa dia masih berasumsi bahwa penyelidikan selama ini dia benar
"Apa Anda sedang mengarang sebuah dongeng agar dikoreksi oleh guru? CK, sungguh disayangkan saya tidak akan percaya dengan semuanya" ucap Raju dengan bersedekap dada memundurkan badannya dengan mata terus menelisik serta mendeteksi lawan bicaranya
"Kalo Tuan tidak percaya anda ingat perkataan saya, lalu Anda cek sendiri disna ketika saya bertemu dengan gadis misterius, dan saya baru sampai Disana ketika saya baru ingat kalo saya bertemu dengan orang bermuka rata Tuan!?" intonasi suara Banu sedikit meninggi sangking prestasi karena dia benar benar tidak bersalah
Raju pun melihat bahwa Banu berkata jujur tapi dengan profesional sebagai jaksa sesuai prosedur dia tidak boleh gegabah apalagi lengah
" Baiklah, untuk saat ini hanya ini pertanyaan yang saya ajukan kepada saudara Banu Respati permisi"
setelah keluar dari ruangan tersebut
" sepertinya aku harus terjun lagi ternyata semakin banyak kejanggalan, benar kata tuan Alert, hufft" gunam Raju sambil berjalan keluar dari gedung pesakitan
...****************...
Disebuah gang tempat para gengster terbesar di wilayahnya terkenal bengis kejam bahkan tak segan membakar korban hidup-hidup,
Di tengah-tengah para gangster ada ketua diantara para bos gangster dan paling ditakuti, mereka semua berbaris dengan wajah sangar bos gangster dari Utara kota Doron melapor kepada bos besar
"bos sesuai instruksi anda dia tak tak bisa berkutik ditahanan,"
"Apa kau menemukannya?!" suara berat bos besar begitu tajam dibalik punggungnya dengan jubah hitam kelabu bak asap
Sambil membungkuk ketakutan
"Maaf Tuan...saya kesulitan menemukannya apa yang anda cari karena sesuai instruksi anda semua nihil tu.....argh," suara hantaman mentah jatuh pada diri sang gangster mengeluarkan sedikit darah di mulutnya dengan sadisnya Sang Bos berhati dingin membunuh dengan kekuatan yang dimilikinya di tempatnya berada
muncullah asap tebal panas abu tersebut menghangus pada diri gangster tersebut hingga menjadi abu tak tersisa hanya berubah menjadi asap beterbangan menyisakan sebuah berlian hitam
Berlian hitam tersebut lalu ditarik melalui energi sihir yang dimilikinya untuk mendekat semakin mendekat lalu menyatu kedalam tubuh sang bos berhati iblis
Semua yang menyaksikan teman sesama gangster sedikitnya ada rasa was was karena takut akan berdampak pada diri mereka bila mereka salah ucap,
"Apa hanya ini kemampuan kalian !!" suara bariton sang bos yang menjelma menjadi iblis menggema di seluruh ruangan gelap tersebut
"Aku sudah memberikan kalian ciri-cirinya apa masih kurang yang kuberi, Arrgh......" emosi memuncak sehingga seperempat anggota gangster tersebut tersapu asap terbang karena ulah sang bos iblis
mereka yang berada disana tidak ada yang berani berucap suara mencekam yang mendera
Dengan sedikit keberanian salah satu bos gangster dari selatan menjawab
" B_b_ bos apa mungkin yang anda cari dia berubah wajah?!" pertanyaan tersebut langsung menghentikan pergerakan sang bis iblis hingga dia berfikir
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments