Lalita yang marah karena melihat Arnold bersama Anya terus mengamuk di kamarnya. Anya rupanya benar-benar sudah tidak perduli dengan apapun lagi. Dirinya menekan semua perasaan luka di hatinya dan rasa jijik terhadap Arnold demi pembalasan dendam yang sedang dia persiapkan untuk sang suami dan selingkuhnnya yang merupakan sahabat nya sendiri.
Hati Anya yang sudah kebas karena terlanjur sakit hati berusaha untuk mematikan segala rasa di hatinya agar dia bisa melancarkan pembalasannya dengan aman tanpa di sadari oleh keduanya yang sudah begitu tega mempermainkan perasaannya.
" Sayang, kamu kapan mau mengadakan rapat pemegang saham?" tanya Arnold pada Anya yang masih berbaring di sebelah Arnold.
Hati Anya saat ini sedang menangis karena apa yang dia alami saat ini. Anya merasa dirinya sangat kotor karena harus berbagi suami dengan perempuan seperti Lalita yang dia kenal sebagai wanita nakal di masa mereka dulu saling mengenal dengan baik.
Walaupun bibirnya tersenyum, akan tetapi hati Anya berdarah luar biasa. Saat memikirkan nasib rumah tangganya yang entah harus bagaimana diperbaiki.
" Sayang, kau melamun kenapa?" tanya Arnold seakan-akan dirinya tidak pernah melakukan dosa ataupun kesalahan apapun kepada Anya.
Anya tersentak ketika bahunya disentuh oleh Arnold.
" Jangan sentuh aku!!" Arnold terkejut mendengarkan apa yang dikatakan oleh Anya yang begitu kasar tidak seperti biasanya.
Anya meraup wajahnya dengan kasar saat dia mengingat tentang pembalasan dendam yang sedang dia rancang.
Hati Anya benar-benar sangat sakit luar biasa akan tetapi demi pembalasan yang harus diberikan kepada mereka yang sudah menghianatinya, Anya berusaha untuk sekuatnya menekan segala rasa sakit itu," Maafkan aku, Mas. Kelihatannya Aku sedang kelelahan. Maklumlah Mas sekarang sudah akhir tahun banyak sekali masalah yang harus aku tangani di kantor." Anya memaksakan dirinya untuk tersenyum dan meminta maaf kepada Arnold.
Arnold berusaha untuk memeluk Anya. Walaupun hatinya sudah mulai curiga bahwa Anya mengingat semua kejadian sebelum dirinya pingsan tetapi Arnold berusaha mensugesti dirinya sendiri bahwa Anya tidak mengingat semua hal yang telah dia lakukan bersama Lalita.
" Tidak apa-apa sayang. Jangan khawatir. Maafkan aku karena udah buat kamu lelah dengan keinginan aku tadi. Istirahatlah, sayang. Aku akan membuat makan malam untuk kita berdua. Kamu istirahat ya?" Arnold kemudian mencium kening Anya yang hanya bisa menganggukkan kepala.
Setelah Arnold keluar dari kamarnya. Anya pun secara perlahan bangkit dari tempat tidur, lalu masuk ke dalam kamar mandi dan menangis sejadinya di sana. " Ya Allah!! Sesakit ini rasanya dikhianati oleh yang paling kucintai dan sahabat yang paling aku sayang. Maafkan aku ya Allah!! Hatiku benar-benar sangat sulit untuk bisa berkompromi. Aku tidak bisa memaafkan mereka. Aku inginkan balas dendam yang setimpal untuk sebuah rasa sakit ini. Aku mohon ya Allah!! Bantu aku!" doa Anya dalam tangis yang memilukan.
Anya yang merasa dirinya telah begitu kotor karena telah disentuh oleh Arnold yang sudah berbagi peluh dengan Lalita. Anya terus menggosok tubuhnya hingga berkali-kali sampai ruam-ruam dan merah.
Sampai 1 jam lebih Anya merendam tubuhnya dan sesekali menenggelamkan dirinya di bathtub dan berharap semua yang dia lihat tadi siang menghilang dari ingatannya. Akan tetapi semua layaknya film rusak yang terus berkeliaran di depan matanya.
Hati Anya pilu dan pedih. Tapi Anya untuk saat ini belum mengizinkan dirinya untuk meninggalkan Arnold karena dia harus membalaskan semuanya.
Setelah merasa cukup, Anya kemudian keluar dari kamar. " Kenapa Mas Arnold belum juga kembali? Bukankah dia bilang kalau dia akan masak makan malam untuk kami?" hanya seketika mengingat tentang pengkhianatan suaminya dengan sang sahabat.
Dengan langkah tergesa, Anya segera mengambil pakaiannya dan menggunakannya secara cepat. Karena dia harus segera mengetahui apa yang saat ini sedang dilakukan oleh suaminya bersama sahabatnya di luar sana.
Dengan langkah perlahan, Anya melangkahkan kakinya menuju kamar yang biasa ditempati oleh Lalita. Anya mengendap-endap dan berjalan berhati-hati karena takut di ketahui oleh Arnold dan Lalita.
Saat Anya sampai di depan pintu kamar Lalita, sayup -sayup Anya mendengar suara-suara khas orang sedang bercinta di sana. Anya yang sudah tidak mampu lagi untuk menahan segala perasaan langsung memutar knop pintu kamar. Tetapi di kunci dari dalam. Anya langsung mencari kunci cadangan yang selalu dia pegang.
Anya segera membuka pintu kamar itu, hanya melihat kembali kejadian tadi siang. Arnold dan Lalita terkesiap melihat mereka berdua yang auto melirik ke arah pintu ketika mendengar pintu dibuka.
Anya hanya bisa mengepalkan kedua telapak tangannya dan menatap mereka berdua dengan mata nanar. Seakan benar-benar tidak mempercayai bahwa suaminya melakukannya kembali bahkan saat dirinya ada di rumah itu.
" Sebenarnya kalian menganggapku sebagai apa di rumah ini?" tanya Anya dengan suara gemetar.
Hatinya yang remuk redam sudah tidak mampu lagi untuk berkompromi. " Apa kalian pernah memikirkan perasaanku satu kali saja?? Ketika kalian melakukan penghianatan ini?" tanya Anya yang sebisa mungkin untuk tetap tegar dan kuat agar tidak membuat dua pasangan itu merasa di atas angin.
Ketika Arnold hendak turun dari atas ranjang Lalita dengan begitu pongahnya menarik tangan Arnold ke arahnya dan melarang lelaki itu untuk mendekati Anya.
" Bagus kalau kamu tidak pingsan lagi seperti tadi siang. Kamu harus tau Anya, kalau aku juga istri dari Mas Arnold. Aku juga punya hak atas dia dan semua harta yang dia miliki. Kamu jangan serakah ingin memiliki segalanya hanya untuk dirimu sendiri!" Lalita berdecak lidah tanpa merasa bersalah ataupun malu kepada Anya.
Anya hanya menggelengkan kepalanya. Anya benar-benar tidak percaya bahwa sahabat yang selama ini dia yakini adalah orang paling baik terhadap dirinya. Hari ini baru dia ketahui ternyata adalah ular berbisa yang tidak memiliki perasaan apapun terhadapnya.
" Kamu menginginkan laki-laki sampah ini untuk menjadi suamimu seutuhnya?" tanya Anya pada Lalita.
Arnold terkesiap mendengar Anya mengatakan dirinya adalah laki-laki sampah. Sejujurnya Arnold merasa ketakutan juga melihat mata Anya yang begitu merah karena amarah dan kesedihan yang saat ini bercampur menjadi satu di dalam hatinya.
' Gawat!! Berantakan semua rencana besarku! Ini semua gara-gara Lalita yang tidak bisa menahan dirinya yang merasa cemburu gegara aku bercinta dengan Anya. Sekarang aku harus mengikhlaskan saham-saham perusahaan milik Anya. Untung saja anak kami dulu gugur, jadi aku tidak mempunyai kewajiban untuk memberikan nafkah kepadanya setelah perceraian kami!' batin Arnold hanya memikirkan uang saja di dalam otak serakahnya.
" Yah aku menginginkan dia secara utuh hanya untuk diriku saja. Aku tidak rela melihat suamiku harus bercinta denganmu. Dia mencintaiku dan dia sudah membencimu. Sebaiknya kau lepaskan dia! Itupun kalau kau masih punya harga diri!" Lalita sengaja membuat hati Anya kesakitan dan menjatuhkan harga diri Anya agar Anya segera menceraikan Arnold.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Widi Widurai
justru pdhl anak bsa jadi oengikat sama anya 😅
2023-09-22
0
Tavia Dewi
buang saja suami macam sampah
2023-06-21
2
Nur hapidoh
sedih kak menulis novel kek gini teh 😭 merasakan gimana jadi Anya ga kuat diriku 😭
2023-06-21
0