" Tenanglah, sayang! Aku bersama Anya hanya sampai mendapatkan saham-saham perusahaan miliknya. Setelah itu aku akan langsung menceraikannya. Kamu bersabarlah sebentar lagi, sayang." Arnold memeluk Lalita yang kini mulai menangis di dalam pelukannya.
Anya yang merasa pusing kepalanya, bangun dari pingsan yang lumayan lama. Anya melihat dan mendengar semua yang di katakan Arnold kepada Lalita. ' Rupanya Mas Arnold menikahi hanya ingin mencuri saham-saham perusahaan milikku saja. Rupanya selama ini mas Arnold tidak pernah mencintaiku.' Hati Anya pilu rasanya mengetahui semua itu. Anya pura-pura tidak sadar. Ingin tahu lebih banyak lagi apa yang sedang direncanakan oleh mereka berdua.
Arnold yang sengaja membiarkan Anya pingsan agak lama. Supaya dirinya bisa membuat sebuah rencana dan sebuah strategi untuk membodohi sang istri. " Sabar ya?? Sekarang kamu masuklah ke kamarmu. Nanti kalau Anya sudah bangun. Mintalah izin kepadanya untuk keluar dari rumah ini. Sayang, aku akan mencarikan sebuah apartemen untukmu. Kita akan bersama di sana kalau kau butuh aku. Ok?" tanya Arnold kepada Lalita yang akhirnya menurut karena mendengarkan apa yang dikatakan oleh Arnold yang amat dia cintai.
Hati Anya benar-benar sudah tidak bisa untuk digambarkan lagi kehancurannya saat ini. Kedua orang yang paling dia percayai selama ini ternyata menyimpan rencana busuk di dalam hati mereka atas dirinya dan perusahaan peninggalan kedua orang tuanya yang sudah meninggal.
' Aku tidak akan pernah membiarkan rencana mereka berhasil. Aku akan segera mengurus surat perceraian kami berdua demi kesehatan mental, jiwa dan ragaku.' monolog Anya yang bertekad akan membalas dendam kepada Lalita dan Arnold yang sudah mencabik-cabik hatinya. Anya memutuskan akan bermain cantik untuk membalas perbuatan mereka kepadanya. Anya pura-pura menggeliat, seakan-akan baru saja bangun dari tidurnya.
Melihat Anya yang mulai bergerak Arnold langsung mendorong tubuh Lalita agar keluar dari kamarnya.
Arnold kemudian mendekati Anya yang saat ini memegang kepalanya yang terasa begitu pening sekali. Ya, asli pening bukan sandiwara.
" Sayang?? Kamu sudah bangun??" Arnold dengan wajah pura-pura khawatirnya mendekati Anya.
Anya memicingkan matanya. Saat melihat wajah suami yang ternyata telah mencurangi dirinya selama satu tahun bersama wanita yang selama ini dia anggap sebagai sahabatnya.
" Kepalaku pusing. Apa yang terjadi padaku?" tanya Anya yang akhirnya memutuskan untuk sementara akan mengikuti jalan cerita seperti yang telah di susun oleh Arnold dan Lalita.
Arnold merasa senang sekali melihat istrinya yang bersikap seperti tidak mengingat kejadian yang berlalu sekitar 5 jam yang lalu.
" Aku kenapa? Kok, kepalaku rasanya pusing sekali. Sayang, kamu gak ke kantor kah?? Aduh, Maafkan Aku karena aku bangun terlambat!" Anya sengaja memperlihatkan wajah paniknya seakan-akan dirinya baru bangun tidur.
Arnold yang merasa gembira karena Anya tidak mengingat apa yang sudah dia lihat sebelumnya, Arnold langsung memeluknya dan menghentikan langkah Anya yang akan pergi dari kamar mereka.
Lalita yang saat ini sedang mengintip mereka berdua melalui celah pintu yang tidak terlalu rapat ditutup terlihat mengepalkan kedua tangannya.
Lalita benar-benar marah melihat kebersamaan antara Arnold dan Anya.
Lalita yang merasa di atas angin karena Arnold yang sudah menjanjikan akan menceraikan Anya. Sehingga Dia merasa bahwa dirinya yang berhak untuk tinggal di kamar utama.
' Kurang ajar! Seharusnya aku yang ada di sana dan berada di pelukan Mas Arnold. Bukannya wanita sombong itu yang sudah tidak dicintai lagi oleh Mas Arnold.' dengan penuh geram Lalita kemudian mendorong pintu kamar.
Arnold melotot sempurna melihat kelakuan Lalita yang menurutnya sangat kurang ajar.
Lalita sebenarnya ingin mengamuk dan membuka semua kejadian yang sesungguhnya beberapa jam lalu pada Anya. Akan tetapi melihat tatapan amarah di mata Arnold membuat nyalinya menciut seketika.
Arnold melotot sempurna kepada Lalita dan menyuruh wanita itu untuk keluar dari kamarnya.
" Kenapa kamu masuk ke kamar ini tanpa permisi? Kamu sungguh tidak sopan!! Mengganggu kebersamaanku bersama istriku. Keluar kamu!" Lalita merasa terkejut bukan kepalang mendengar apa yang di katakan oleh Arnold.
Anya bisa melihat wajah Lalita yang pias dan pucat karena dibentak oleh Arnold. Lalita bahkan sudah hampir menangis karena hal itu.
Anya tersenyum simpul.' Aku harus bisa memainkan peranku sebagai seorang wanita yang di cintai. Aku yakin, manusia seperti Mas Arnold yang serakah, dia pasti akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia mau!' Anya akan berusaha sebaik mungkin untuk memainkan perannya untuk membuat Lalita merasa terintimidasi dengan perlakuan Arnold yang manis pada saat berada di hadapannya.
" Sayang, aku haus sekali. Apa kau bisa membantu aku untuk mengambilkan aku minum? Oh tidak, Lalita! Apa kau bisa mengambilkanku minum? Tolong ya? Karena aku masih merindukan suamiku. Aku ingin bermesraan dengan dia." Lalita kesulitan menelan salivanya sendiri melihat Anya yang bergelayut manja kepada Arnold yang mulai panas dingin menerima perlakuan Anya yang terlihat begitu agresif di hadapan Lalita.
Lalita dari tadi sudah mengepalkan kedua tangannya karena merasakan kecemburuan yang luar biasa melihat Anya yang bahkan mulai bergerilya di atas tubuh pria yang telah membuat dirinya menggila dengan body Arnold yang luar biasa.
Arnold memejamkan matanya berusaha untuk menahan gelora di hatinya yang di picu oleh Anya yang sengaja melakukan itu hanya untuk membuat Lalita cemburu dan sedikit mengetahui bahwa dirinya masih memiliki tempat di hati Sang suami.
" Tolong ambilkan aku minum Lalita. Kenapa kau masih berdiri di situ? Apa kau mau melihat percintaan kami berdua? Sayang, apa kau tidak keberatan kalau kita bercinta di depan Lalita?" Anya yang sudah menikah dengan Arnold lebih dari 5 tahun sedikit banyak dia mengetahui kelemahan suaminya sendiri.
Saat ini Anya sedang memperlakukan Arnold demikian. Membuat pria serakah itu auto lupa dengan janjinya sendiri kepada Lalita yang akan menceraikan Anya.
" Keluarlah Lalita dan jangan lupa kau tutup pintunya! Jangan coba-coba mengganggu kami berdua!" Arnold menatap tajam kepada Lalita yang langsung melotot sempurna seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Arnold kepadanya.
Anya mulai membuka pakaian Arnold yang membuat Lalita super kepanasan karena ulah Anya yang sukses membuat hati Lalita kebat-kebit karena cemburu melihat dirinya yang akan bercinta dengan Arnold yang tidak dia relakan untuk menyentuh Anya.
Selama ini Arnold selalu menurut saja pada Lalita yang selalu menuntut banyak waktunya dan tidak menyukai kalau dia menyentuh Anya.
Selama ini Anya berpikir bahwa suaminya lelah bekerja sehingga tidak punya tenaga untuk bercinta dengannya seperti dulu. Akan Tetapi setelah dia mengetahui Kejadian yang sesungguhnya Anya bertekad untuk menguasai Arnold dan memecah hubungan mereka berdua hingga berantakan.
Setelah dirinya berhasil menghancurkan hubungan mereka dan kembali membuat Arnold jatuh cinta kepadanya. Anya akan meminta bercerai dan segera meninggalkan Indonesia untuk menjauhi mereka berdua. Menyembuhkan mentalnya yang ambruk karena penghianatan mereka. Itulah pembalasan seorang istri yang paling cantik yang saat ini sedang ada di dalam kepala Anya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Reti 200294
next💪💪💪
2023-06-20
4
Umi Tum
lanjuut ....nggak sabar nunggu lanjutannya 🤗
2023-06-20
2