Penjelasan Opa lumayan bisa mengarahkanku menolong arwah marlina yg mati penasaran,tapi menurutku masih banyak hal yg perlu ku korek dari cerita opa.
Opa,mertuaku yg menganggapku seperti anak kandungnya,kalaupun masih ada sekat yg membatasi,itu karna agama kami yg berbeda.
"Opa hari ini kumasakkan apa?", tanyaku saat opa mendekatiku yg sedang masak
"semua masakanmu bagiku enak rin?", kata Opa yg memujiku berlebihan.
"kalau menu eropa,erina mundur", sambil ku mengulek bumbu untuk bahan masak rendang kesukaan Opa.
"ahhh,Opa tidak cocok lagi menu eropa rin,Opa kan dari kecil hingga tua di negara ini", tambah opa lagi
Tak sulit sebenarnya beradaptasi dengan mertuaku yg separuh bule ini,mereka sangat pengertian tidak seperti kebanyakan mertua lainnya yg suka mencampuri urusan rumah tangga anaknya.
Apalagi oma,ia tidak banyak bicara.dan menu makan oma sangat simple cukup nasi,tahu dan tempe sangat jarang mau makan ikan apalagi daging.
Sayup sayup kudengar sinden jawa yg sangat merdu ada kesedihan mendalam dari pelantun sinden itu.
Tapi siapa yg melantunkan sinden sebagus itu disini rasanya aku jadi penasaran.
"Abang dengar gak suara sinden tadi,merduu benar", tanyaku ke bang charles saat kami makan bersama
"jangan terlalu berhalusinasi maa,itu mungkin cuma kaset", jawab suamiku dengan entengnya sambil menyuap nasinya.
Ferikha tiba tiba nyeletuk
"sinden itu cantik lo maa,tadi aku liat lagi duduk di ayunan belakang rumah", kata ferikha sambil tersenyum
"kalau aku liat ibu muda yg sangat cantik gendong bayi di bawah pohon kelapa sambil menina bobokkan anaknya,suaranya aslii kayak biduan", tiba tiba fero ikut nyeletuk
"ayo makan dulu baru ngobrol,lagian juga ikut2 an pada halu" sambung bang charles sambil ketawa.
Aku menduga pasti arwah marlina lagi yg begitu,kasian betul nasibnya.sudah dihamili tak mau dinikahi terus disiksa lagi dan dikubur hidup hidup.
Sebagai sesama wanita,dapat kurasakan bagaimana rasanya diposisi begitu.apalagi dalam keadaan hamil tanpa ada lelaki yg mau bertanggung jawab.
"pokoknya saya tidak mau tau,gugurkan kandunganmu", bentak seorang serdadu pada wanita yg menangis di depannya
"ta tapi tuan saya kan lagi hamil dan tuan yg menghamili saya", jawab wanita itu menunduk dan menangis sejadi jadinya.
"kau wanita murahan berani sekali minta dinikahi,kau bercermin dulu atau kutembak kepalamu", dengan bengisnya serdadu belanda itu menodongkan pistol ke kepala wanita hamil itu.
"ajudan bawa dan seret wanita ini keluar,kalau melawan tembak saja", perintah serdadu yg ternyata pemimpin disitu.
Dengan biadabnya para serdadu belanda itu menyeret wanita yg sedang hamil tua tsnpa rasa iba,si wanita berteriak teriak memski serdadau yg telah menghamilinya.
"Belanda keparat,kurang ajar,anjing kau", teriak wanita itu yg memancing kemarahan serdadu yg telah menghamilinya.
Ia ditendang bagian perutnya hingga mengeluarkan darah,belum puas menyiksanya,wanita itu diseret masuk kedalam suatu ruangan dan dorrrr!!
Ia ditembak hingga si wanita hamil lunglai dan dalam keadaan masih bernyawa,ia di ceburkan dalam sumur matii dan di cor dengan semen.
Sungguh penyiksaan yg betul betul tak berprikemanusiaan.
Ya Allah,ku seolah terjaga dari tidurku.apa yg kulihat ini,seolah terjadi nyata didepan mataku,inikah kronologi pembantaian arwah marlina?
Sungguh kejam dan tragis caranya di bunuh.
Tak terasa air mataku menetes membasahi pipiku.
Semoga Allah mengampuni dosa dosamu wahai wanita malang,aku berjanji akan mengurus ulang pemakamanmu yg lebih layak,,tenanglah di alam mu saudariku..
Keesokan harinya atas izin dari opa,akhirnya aku dan beberapa ustadz mengadakan prosesi pemakaman Marlina walau tak ada jasadnya lagi.
Semoga Sholat ghaib dan doa untuk arwah marlina bisa membuatnya tenang di alam sana dan diampuni segwla dosa dan kekhilafannya oleh Allah SWT
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments