ternyata tidak mudah menjalani pernikahan yg berdasar dari 2 agama.
"pikirkan dulu mudhoratnya rin", kata bapakku saat kusampaikan kabar Bang Charles akan melamar
"Seperti kita yg teguh pada keyakinan,orang manadopun sangat teguh pada keyakinannya,apalagi ia masih kental darah eropanya", tutur bapak sambil mengisap rokoknya dalam dalam
Nyata ada keresahan kuliat dalam sorot matanya,suasana menjadi hening,ibu dari tadi cuma diam tak melontarkan suara protes apapun
"bapak hanya ingin melihatmu menikah dengan laki laki yg bisa menjadi imam yg baik buatmu nak,yg bisa menuntunmu ke jalan benar,pernikahan itu untuk dunia akhirat rin", ungkap bapak lalu beranjak dari tempat duduknya dan mengambil air wudhu.
Suara azan menggema di seluruh sudut sudut kotaku ini,nuansa islami memang sangat kental di wilayah kalimantan selatan.
tak heran aku menerima berbagai pro dan kontra dari beberapa keluarga termasuk kedua orang tuaku,namun beekat kegigihan bang charles dan kesediaannya mengikuti keyakinanku,akhirnya kami bisa menikah.
Kenangan tentang orang tuaku yg kini telah tiada terus terbayang di pelupuk mataku.
Sesuatu yg sangat di takuti bapak ibuku benar benar terjadi apalagi aku sudah membawa anak anakku dilingkungan bang charles.
"ma,,, feral dan ferol mau ikut ayah ke tondano", ujar feral dan ferol mencium tanganku sambil berlari keluar.
Kulihat bang Charles tergesa gesa mengeluarkan mobilnya dari garasi
Pikiranku mulai kalut,ini tgl 24 desember,apa ada hubungannya lagi dengan perayaan natal disana.
"Mau kemana bang?", ku tangkap lengan abang charles yg baru saja mau masuk ke mobil
"mau ke tondano maa,mau metik cengkeh disana", jawabnya dengan santai.
"yakin vak da hubungnnya dengan perayaan natal disana?", tanyaku penuh selidik seakan akan ingin menelanjangi pikiran bang charles yg saat ini mulai menimbulkan kecurigaan.
"aduuuuh mama yg cantik,gak liat ya baju abang dekil begini", jawab bang Charles menatapku dengan tersenyum.
Senyuman yg tak pernah luntur sejak aku menikah,namun senyuman bang charles akhir akhir ini membuatku terasa hanya untuk menutupi kebohongannya.
"Mama masak apa hari ini?", Ferikha memelukku dari belakang,namun kudorong begitu saja.
Ferikha bagiku sudah tak ada dihidupku,semenjak ia memutuskan pindah agama
"jangan pernah anggap mama masih ada di hidupmu rikha!",,sambil ku tepis tangannya yg berusaha ingin memelukku lagi.
Kulihat ada air mata menggenangi pipinya yg mulus tapi kebencianku kian bertambah.kalung salib yg dipakainya kulihat srperti monster yg siap siap mencabik jantungku.
"pergi dari depanku rikha,aku muak melihat tampangmu lagi!", teriakku mengusir anak sulungku itu dari hadapanku.
"mamaaaa",ferikha bersujud di kakiku namun tak kuhiraukan lagi,syurga dariku sudah tak ada untuk ferikha lagi.
Kulihat ferikha berlari memeluk opa tapi opa hanya diam dan mengelus punggung cucu kesayangannya itu.
Opa memang tidak pernah mencampuri urusan rumah tangga anaknya,apalagi soal akidah yg kami anut.
Beliau sendiri penganut salah satu agama yg tak pernah mengusik kehidupan dan agama lain.ia sangat menjaga toleransi .
Aku kadang berpikir,kenapa aku harus egois pada anak anakku dan menekankan harus mengikutiku,kenapa aku tidak seperti opa?
Tidak,bagiku soal akhirat tidak ada istilah toleransi aku yg akan menanggung dosa mereka semua,karna mereka terlahir dari rahimku.
****
Bang Charles siap siap ke mesjid.
Ia sudah lengkap pakaian gamis dan kopiah di kepalanya,membuatku tersenyum,ada kebanggan terbersit di hatiku bisa menarik suamiku ini ke akidah yg kuanut.
"Bang,tidak akan sempurna keimanan dan ibadah kita selagi masih ada anak kita yg tersesat", ucapku sambil menghempaskan badanku di sampingnya.
"suatu saat akan sadar juga kok maa,juga ferikha sebenarnya tidak salah jalan ia hanya menempuh jalan yg nenurutnya benar", jawab bang charles enteng.
Hari ini tgl 25 Desembe,Suara terompet dan petasan menggema di seluruh wilayah minahasa dan sekitarnya,tapi tidak untuk dirumah ini.
Suasana sepi tak ada pesta menyelimuti rumah ini,kulihat opa duduk termenung di ruang tengah.
Ada rasa iba dihatiku,begitu egoiskah diriku ini hingga tak ada keceriaan yg bisa kuberikan ke keluargaku yg telah begitu baik dan memberiku tempat seperti ratu.
Rasa iba mulai timbul dihatiku,bang charles memberiku cinta yg sempurna,opa dan oma selalu memberikan kasih saya yg utuh tapi untuk hari bahagia ini ku tak memberikan apa2
Ku raih kunci mobil hadiah dari mertuaku karna sudah ikhlas menjaga dan nerawat mereka.
Aku menuju kota manado berbelanja di sebuah toko yg khusus menjual perlengkapan natal,tahun baru dan pesta lainnya yg bernuansa kristiani.
Kupilih pohon natal dan aksesoris lainnya.
Dan singgah membeli kua kue yg memang khusus untuk natal.
Setiba dirumah,tanpa sepengatahuan siapapun kuhias ruang tamu ini sedemikian rupa dan menata makanan dan minuman di meja panjang yg telah kuhias juga.
Setelah semuanya siap,kubuka pintu pintu yg menghubungkan ruang tamu yg tadi kukunci semua,karna sengaja ingin membuat kejutan buat opa dan oma yg kusayang.
"Merry Christmas", Sambutan untuk opa dan oma.
Opa terkejut bukan kepalang,ia tidak menyangka menantunya yg sangat religius akan memberinya kejutan dengan pesta yg walau sederhana namun sangat berkesan
"Selamat hari Natal ya opa,oma", sambil kucium kedua mertuaku ini
Terlihat nereka menangis penuh haru
"Terima kasih ya Anakku,tak kusangka kejutan yg luar biasa di hari natal ini", kedua mertuaku terlihat sangat bahagia
Bang Charles dan semua anak anakku memberi ucapan untuk opa dan oma.
"Terima kasih ya sayang", bang charles mengucapkan terima kasih untuk kebahagiaan yg kuberikan pada opa dan oma.
Ferikha kulihat hanya terdiam dari tadi,tak ada binar bahagia di matanya.
Ia juga kelihatan kurus,akhir akhir ini ia memang luput dari perhatianku.
Rasa tak peduliku muncul saat ia memilih jalan ke agama kristiani.
Tapi kini naluri keibuanku tak bisa kubohongi,aku mengkhawatirkan kondisi ferikha yg makin hari makin kurus,matanya cekung dan wajahnya pucat.
"Rikha,,,,!! Aku terkejut saat tiba tiba ia terjatuh ke lantai dan pingsan.
"Baaaaaaannnggg,,,,,,Ferikha pingsan!", teriakku memanggil bang charles.
"Masya Allah,, Ferikha", seru bang charles saat melihat ferikha sudah pendarahan.
"kita harus cepat cepat bawa ke rumah sakit maa", bang charles segera membopong ferikha ke mobil dan kuikuti sambil menangis
Ada rasa sesal pada diriku sendiri yg akhir akhir ini banyak mengucap kata kata kasar untuk putri sulungku ini.
"bertahanlah nak", sambil kuusap rambutnya yg hitam legam.
"ma,maafin rikha ya?", ferikha mengucap maaf dengan pelan,matanya tidak terbuka lagi membuatku makin panik
Tidak membutuhkan waktu yg lama,kamipun tiba di RSU MINAHASA
Para tim medis cepat cepat menolong ferikha yg sudah semakin lemas masuk di UGD,ia di beri pertolongan pertama.
Beberapa selang infus terpasang di tubuh anakku yg kritis,pendarahan yg hebat mengharuskannya dapat Transfusi darah.
Aku masih bingung memikirkan kondisi ferikha yg pendarahan,sebenarnya ia sakit apa sampai pendarahan,jangan2 karna kehidupan yg bebas membuatnya hamil diluar nikah dan keguguran.
".Ya Allah,, kenapa pikiranku sejauh ini,semoga ferikha hanya mengalami penyakit biasa,sungguh tak mampu menghadapi kenyataan bila ternyata ini akibat pergaulan bebas", bathinku penuh harap agar anakku hanya sakit biasa.
"Tuan Charles,dipanggil menemui dokter Faris di ruangannya", seorang suster tiba tiba datang menemui kami di ruang tunggu
"Ayo maa kita temui dokter faris", bang charles menggamit lenganku.
"Maaf Tuan Charles dengan terpaksa kami harus mengatakan jika putri tuan charles mengalami keguguran", Kata kata dokter faris terasa bagai Vonis mati buat kami.
"Bagaimana bisa dokter,anak kami belum menikah", jawab Bang charles gemetar bibirnya seolah tak bisa berkata kata lagi.
"sepertinya putri tuan charles salah satu korban pengikut setan yg sedang mewabah disini,terlihat dari gumpalan2 darah yg keluar dari rahimnya berbentuk binatang,apakah tuan dan nyonya tidak memperhatikan kegiatan saudari ferikha akhir akhir ini", tutur dokter faris panjang lebar yg seolah menyayangkan keteledoran kami sebagai orang tuanya
Aku begitu Shock dan bagai tersambar petir saat mendengar penuturan dokter faris,yg ternyata sudah menangani beberapa kasus yg sama dengan anakku
"Terima kasih ya dojter penjelasannya" bang charles melangkah gontai keluar dan duduk menunduk di kursi panjang sambil menangis..
Anakku,apa sebenarnya yg kau lakukan .
Setan mana yg telah menghimpun ajaran sesat dan menjadikan putriku salah satu korbannya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments