Bab 4

Satu minggu kemudian.

Di sebuah rumah sakit di luar negeri, seorang pasien tengah terbaring di ranjang pasien dengan tangan masih di perban, wajah juga masih di perban. Hanya tampak dua pasang mata dan lubang hidungnya saja yang masih terpasang selang oksigen juga.

Jadi telunjuk pasien itu bergerak, terlihat seperti mengetuk-ngetuk ke arah ranjang. Sedangkan dua kelopak matanya juga mulai terbuka.

Pasien itu adalah Eva, dia masih hidup. Dia selamat dari ledakan itu, karena dia melompat dari dalam mobil. Keinginannya untuk masih bisa melihat papanya yang membuatnya punya kekuatan waktu mobilnya terjatuh ke jurang dan dia masih bisa melompat keluar dari dalam mobil.

Yang pertama kali di lihat oleh Eva adalah sebuah cahaya putih Yanga terlihat masih sedikit kabur dan tidak terlalu jelas.

Sampai dia mengedipkan matanya dua kali, barulah tampak apa yang dia pandang di atas dia terbaring itu. Sebuah lampu yang begitu terang, di tengah plafon sepertinya.

Begitu pandangan matanya sudah mulai jelas matanya melirik ke arah kanan dan kiri. Sepertinya dia mulai yakin kalau dia berada di rumah sakit.

Tapi sungguh, dia begitu terkejut karena dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia merasakan tubuhnya tapi tidak bisa menggerakkannya. Seperti sangat berat dan wajahnya dia merasa wajahnya di perban seluruhnya.

Sampai dia mendengar suara pintu terbuka.

"Dia sudah sadar!" suara seorang wanita terdengar olehnya.

Kemudian Eva merasa kalau orang-orang yang masuk ke ruangan itu semakin mendekat ke arahnya. Begitu matanya tertuju pada seorang pria yang sepertinya dia kenal, Eva langsung menundukkan pandangannya dari pria itu.

"Bagaimana keadaannya?" tanya pria yang tadi di pandang Eva. Dia adalah Darren, orang yang telah menyelamatkan Eva.

"Semuanya berjalan sangat baik, beruntung juga dia baru sadar. Hingga rasa sakit yang dia rasakan mungkin tidak akan sesakit jika dia sadar tiga atau empat hari yang lalu. Operasinya berhasil Darren, jangan khawatir. Kita hanya perlu menunggu beberapa hari lagi sampai semua pengaruh obat hilang. Dan dia bisa bergerak!" kata dokter wanita di sebelah Darren.

"Bisa kamu tinggalkan kami sebentar Anne?" tanya Darren pada wanita itu.

Dokter Anne pun lantas mengangguk dan pergi dari ruangan itu. Darren menarik kursi dan duduk di samping tempat tidur pasien Eva.

"Hai Eva, aku tidak tahu apa yang terjadi padamu, aku menemukan mu ketika aku baru kembali dari Jerman. Bagaimana kamu bisa jatuh ke jurang itu Eva?" tanya Darren yang memang begitu penasaran dengan apa yang terjadi.

Eva sama sekali tidak berani memandang ke arah Darren. Pria itu dulu pernah menolongnya saat di bully di SMA. Tapi tak lama dia malah pergi tidak ada kabar. Eva baru tahu sekarang kalau Darren pergi ke Jerman.

Cukup lama menunggu, tapi Darren tak melihat reaksi apapun dari Eva. Darren berpikir kalau Eva mungkin belum bisa terbuka padanya. Setahu Darren, Eva memang adalah seorang yang sangat tertutup.

Dua minggu selanjutnya, semua perban di seluruh tubuh Eva sudah di buka. Dokter Anne memberikan sebuah cermin pada Eva. Melihat wajahnya Eva menitihkan air matanya.

Melihat Eva menangis, Darren dan Anne pun jadi panik.

"Maafkan aku Eva, aku terpaksa meminta Anne melakukan bedah plastik pada wajahmu, bukan hanya pada wajahmu saja. 30 persen lebih bagian tubuhmu menderita luka bakar. Hanya itu...!"

"Terima kasih!" lirih Eva membuat Darren sedikit bingung.

Eva kemudian menceritakan semua yang terjadi padanya kepada Darren dan Anne. Kedua orang di depan Eva itu mendengarkan dengan beberapa kali merubah ekspresi mereka.

"Suamimu yang mencelakai mu?" tanya Darren tak percaya ada pria di dunia ini yang akan mencelakai wanita yang adalah istrinya sendiri.

"Kejam sekali mereka, melaporkan apa yang mereka lakukan pada polisi benar-benar terlalu ringan, lagipula kita tidak punya bukti!" kata Anne.

Darren begitu kasihan pada Eva, sebenarnya beberapa waktu yang lalu dia juga baru saja kehilangan anggota keluarganya satu-satunya di Jerman, yaitu adik perempuannya karena hal yang sama dengan Eva. Bedanya adiknya menghilangkan nyawanya sendiri setelah tahu suaminya selingkuh. Karena itu dia kembali ke negara ini. Melihat Eva, Darren pun teringat akan adiknya itu dan berniat membantu Eva.

"Aku akan membantumu Eva, kita akan membalas apa yang suami kamu, pacarnya itu dan ibu mertua kamu lakukan padamu. Pengkhianatan dan penipuan mereka padamu, kita akan membalasnya!" seru Darren yang membuat Eva tak bisa berkata-kata.

Anne yang tahu apa yang terjadi pada sahabatnya itu hanya bisa mendukung apa yang ingin dia lakukan.

Dua minggu kemudian, setelah melakukan serangkaian program olah-raga dan beberapa treatment agar penampilan Eva benar-benar seperti asli dan bukan sebuah operasi plastik.

Sekarang Eva pun sudah siap menjadi seseorang yang baru. Wajah baru, bentuk tubuh baru, dan identitas baru.

"Mulai sekarang namamu adalah Angelica Nickolay, adik sepupuku. Bagaimana?" tanya Darren yang sudah me make over penampilan Eva seratus delapan puluh derajat dari dirinya yang dulu. Sekarang Eva sangat anggun, cantik, langsung, kulitnya putih dan wajahnya begitu glowing. Sudah bak seorang model.

"Terimakasih banyak, aku tidak akan pernah melupakan kebaikan mu selama hidupku, terimakasih banyak kak Darren!" kata Eva ups sekarang dia bukan lagi Eva, tapi Angel.

Anne memeluk Angel yang memang akan segera kembali ke negaranya bersama dengan Darren.

"Aku harap kamu berhasil memberi pelajaran pada orang-orang yang telah menyakitimu, aku akan sangat merindukan mu Angel!" kata Anne.

"Aku juga, terimakasih banyak Anne!" kata Angel.

Mereka berdua, Angel dan Darren pun kembali ke Indonesia. Selama perjalanan Eva terlihat masih terdiam, dia benar-benar tidak tahu apa yang terjadi pada papanya selama dia pergi.

"Darren!" panggil Eva pada Darren.

"Iya!"

"Apa aku boleh minta tolong padamu? tolong cari tahu kabar papaku setelah sampai di Indonesia nanti?" tanya Eva pada Darren.

Darren pun mengangguk dengan cepat.

"Akan ku lakukan. Sekarang istirahat lah. Kamu butuh tenaga untuk menghadapi orang-orang yang telah menyakitimu setelah kita sampai nanti!"

Eva mengangguk gantian, dia benar-benar berharap papanya baik-baik saja. Kalau soal balas dendam, tenang saja. Tidak ada yang punya keinginan lebih besar dari Eva untuk melakukan hal itu. Di tipu, di khianati, di celakai sampai mobilnya jatuh ke jurang dan meledak.

Siapa yang punya dendam lebih besar dari Eva pada Kevin dan selingkuhannya itu.

'Mas, aku kembali. Aku akan balas berkali-kali lipat rasa sakit dan pengkhianatan mu padaku!' batin Eva yang di dalam hatinya benar-benar penuh dengan bara dendam pada Kevin dan Vanya.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Salamah Rahma

Salamah Rahma

baik banget darren mau bantu eva, selamat datang angel

2023-08-11

2

Anonim

Anonim

Kevin dan Vanya bersiaplah utk dimiskinkan

2023-07-02

2

Muhamad Bardi

Muhamad Bardi

hahahahaaaa..siap" kalian keluarga parasit sebentar lagi kalian tidak akan bisa tidur dengan nyenyak...

2023-06-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!