"Sayang ayo kita pulang, kita sudah lama meninggalkan Grace dan ibu." ucap Steven.
"Sebentar sayang, aku mau coba sepatu ini dulu." Sebenar nya Selena sudah mencoba nya tanpa sepengetahuan Steven, tapi dirinya sengaja mengulur-ngulur waktu agar dirinya lama bersama Steven.
Steven terus melihat jam yang melingkar di tangan nya, sesekali dia melihat ke arah belakang.
"Sudah lah kalau mas memang sudah bosan." ucap Selena lalu mengajak pergi Steven dari toko itu.
Selena sangat kesal dengan Steven, karena menurut nya Grace selalu di prioritaskan.
Steven hanya diam dan terus berjalan menuju ke area permainan, Steven terus mencari-cari Grace dan ibu nya, tapi dia tidak menemukan nya, Steven mencoba menghubungi no ponsel ibu nya, tapi tidak tersambung.
"Ponsel nya ngga bisa di hubungi lagi." gumam Steven lalu menghampiri penjaga area permainan, Selena sedikit kesal dengan Steven karena dirinya merasa diabaikan.
"Giliran Grace aja heboh di cari, giliran aku malah diabaikan." bathin Selena dengan wajah kesal nya.
"Mas, lihat anak ini ngga? Tadi dia main di sini bersama nenek nya." tanya Steven sambil memperlihatkan poto Grace dan ibu nya.
"Oh mereka sudah pergi dari tadi pak." jawab penjaga area permainan itu.
"Terima kasih mas, ayo sayang kita pulang." Steven menarik tangan Selena untuk pergi dari mall.
Selena mengikuti langkah Steven dengan wajah kesal nya, tapi Steven tidak memperhatikan nya, karena yang ada di pikiran nya sekarang hanyalah Grace.
Steven menjalankan mobilnya sedikit kencang, Selena hanya diam karena menurut Selena komentar pun percuma kalau sudah urusan dengan Grace, ujung-ujung nya dirinya akan di turunkan di pinggir jalan.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, mobil Steven pun masuk ke halaman rumah kedua orang tua nya.
"Mobil siapa itu?" gumam Steven sambil menatap mobil yang terparkir di depan rumah nya.
"Seperti nya ada tamu mas." ucap Selena sambil turun dari mobil Steven.
"Ya sudah ayo kita masuk, mudah-mudahan mamah dan Grace sudah ada di rumah." Selena langsung memeluk tangan Steven dan berjalan masuk ke dalam rumah.
Steven dan Selena masuk sambil bergandengan tangan, Steven kaget bercampur bahagia melihat ibu nya sedang berbicara dengan seseorang di ruang keluarga.
"Mamah, kenapa ngga bilang kalau sudah pulang, aku dan Selena sampai pusing mencari mamah dan Grace, di hubungi ngga bisa." teriak Steven yang sudah masuk ke ruang keluarga.
"Siapa wanita ini? Kenapa dia ada di ruang keluarga? Kalau cuma sekedar tamu kan pasti ada di ruang tamu." bathin Selena sambil menatap sinis kepada Raya.
"Kamu kalau sudah jalan sama perempuan selalu lupa sama anak kamu, jadi jangan salahkan mamah yang membawa nya pulang." ucap bu Maria dengan wajah kesal nya.
"Maaf karena sebentar lagi menjelang malam, saya permisi pulang om, ibu." Raya merasa ngga enak, ini adalah urusan keluarga mereka, Raya hanya orang lain yang mengantar pulang Grace saja.
"Baiklah nak, makasih ya sudah mau mengantarkan istri dan cucu saya." ucap pak Agam dengan lembut dan sopan.
"Siapa sih wanta ini, mereka berdua kok sopan banget sama ini perempuan, sedangkan sama aku mereka tidak pernah berkata lembut seperti itu." bathin Selena sambil melirik tidak suka kepada Raya.
"Jadi anda yang sudah mengantarkan ibu dan anak saya?" tanya Steven.
Selena melihat Steven lagi menatap Raya pun langsung memeluk erat tangan Steven, dia mau memperlihatkan kalau Steven milik nya.
"Iya pak, soalnya tadi Grace udah kelihatan ngantuk jadi saya antar pulang, maaf kalau saya sudah lancang, kalau begitu saya permisi." ucap Raya dengan sopan.
"Terima kasih." ucap Steven, entah kenapa Steven merasa nyaman menatap Raya.
"Ibu antar ke depan," bu Maria mengantarkan Raya ke depan karena bu Maria malas bertatap muka dengan Selena.
"Lain kali kalau kamu membawa Grace ke mall jaga dengan benar, jangan sampai di tinggalkan main sendiri, untung ada mamah kamu yang selalu menjaga Grace, kalau tidak apa kamu akan membiarkan dia main sendirian?" tanya pak Agam dengan tatapan tajam nya.
"Tadi Stev pergi sebentar pah cuma ngantar Selena beli tas doang." jawab Steven lalu duduk bersama Selena di depan pak Agam.
"Sebentar? Lihat jam yang ada di pergelangan tangan kamu, jam berapa kamu berangkat ke mall tadi, dan lihat sekarang sudah jam berapa? Apa jam mahal kamu itu mati." pak Agam sangat kesal dengan alasan yang diberikan Steven, pak Agam tidak habis pikir dengan Steven yang selalu mendahulukan Selena di banding Grace.
"Tuh kan, tadi saja sama perempuan itu lemah lembut, giliran sama kita galak." bathin Selena.
Steven terdiam, dia memang melupakan Grace karena Selena terus merayu nya.
"Kamu sadar ngga? Kalau anak kamu itu kelaparan? dan Grace ngga mau makan karena melihat seorang anak yang sedang makan di suapi oleh ibu nya, dia ingin merasakan seperti anak-anak lain, dia ingin mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu, carilah ibu buat anak kamu, bukan mencari istri buat kamu, ingat yang mau sama kamu pasti banyak, tapi yang rela dengan ikhlas untuk menerima Grace itu pasti susah, untung ada nak Raya yang dengan ikhlas dan penuh rasa sabar membujuk Grace untuk makan." ucap bu Maria lalu duduk di samping suami nya.
"Mah, sudah lah ngga usah di perpanjang lagi, sekarang Grace nya kemana?" tanya Steven.
"Anak kamu tidur, makanya mamah bawa pulang dan untung nak Raya mau mengantarkan mamah dan Grace pulang, nak Raya kasihan melihat Grace yang sudah terlihat ngantuk karena kelelahan."
"Raya lagi Raya lagi, terus saja sanjung dia, selama aku kenal ma Stev perasaan aku belum pernah di sanjung sekali saja." bathin Selena dengan wajah kesal nya.
"Sudah lah mah, capek bicara sama dia, lebih baik kita istirahat saja." ucap pak Agam lalu berdiri dari duduk nya.
Bu Maria pun berdiri dan pergi ke kamar nya mengikuti suami nya yang sudah dulu masuk.
"Sudah lah mas jangan di pikirkan, mungkin ibu lagi kesal saja." ucap Selena lalu mencium bibir Steven.
Biasa nya Steven akan membalas ciuman yang di berikan Selena, tapi kali ini Steven malah menjauhkan wajah nya dari wajah Selena.
"Sudah lah sayang, lebih baik kamu pulang sekarang, aku ingin melihat dan meminta maaf sama Grace." ucap Steven sambil sedikit mendorong tubuh Selena.
"Mas, kamu biarkan aku pulang sendiri?" Selena sungguh kesal di buat nya, Steven dengan jelas tidak mau mengantarkan nya untuk pulang.
"Kamu juga kesini sendiri kan sayang? Jadi pulang lah sendiri, jangan menambah masalah lagi."
Selena melangkah pergi meninggalkan Steven dengan wajah yang sangat marah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Sarah Yuniani
stev udah pernah gagal dalam pernikahan .. kok gak instrospeksi ya ?? kok gak peka ??
2024-09-29
0
Rossa Simangusong
ya ampun tololnya si steven. buka hati kok sama ikan piranha. ngga bisa bedain mana yg baik dan jahat.
2023-09-03
1
andiva putri
rasain tu sedens gemes, datang sendiri pulang jg sendiri la
2023-07-12
1