Bab 5. Hanya Kesepakatan

"Ini sih keren, serius." Tika menatap takjub Alexa yang tepat duduk di depannya. Gadis itu hanya melirik sekilas, lalu tak peduli dengan celotehan sahabatnya itu.

"Ayah kamu emang the best, Xa. Bahkan di kampus tidak ada satupun anak yang berani ngomong masalah kemarin." Sella pun mengiyakan dengan sangat antusias.

Awalnya mereka berdua sudah khawatir jika masalah Alexa kemarin akan jadi bahan gosip panas di kampus. Meski semua foto-foto itu sudah musnah tanpa sisa, tetap saja berita itu sempat viral dan membuat heboh seantero jagad. Tapi apa yang mereka khawatir ternyata tidak sampai terjadi.

"Itu karena Om aku. Dia 'kan emang ahli sama hal-hal yang kaya gitu." Alexa menjawab santai. Memang selama ini Alexa tahu jika pria itu yang selalu ada untuk membereskan semua kekacauan yang dirinya lakukan. Dan sekarang Alexa pun yakin semua masalahnya beres juga berkat bantuan darinya.

"Om ... ? Yang mana sih Om kamu? Kapan-kapan kenalin ke kita, dong? Dia masih muda, kan?" Pikiran gadis itu sudah mengembara ke mana-mana. Membayangkan sosok pria tampan yang pasti akan semakin terlihat keren dengan segala kepandaiannya. Ya, Alexa memang beberapa kali pernah menceritakan tentang sosok Alex Aditama.

"Jadi, ini berkat Om kamu lagi? OMG aku juga penasaran. Emmm ... ngomong-ngomong Om kamu itu udah punya pacar belum, Xa? Ya ... kali aja nyangkut sama salah satu dari kita." Tika menaikkan turunkan sebelah alis matanya sambil melirik ke arah Sella.

"Dasar genit " cebik gadis di sebelah sana.

"Om aku udah nikah, udah punya anak juga. Dan yang pasti udah tua. Kalian jangan macam-macam!" Jawaban Alexa langsung membuat Tika dan Sella langsung lemas. Alexa menggeleng pelan melihat wajah mereka yang tadi sumringah kini berubah lesu.

"Xa ... ada yang cari kamu di depan." Seorang gadis menghampiri Alexa dan kedua temannya yang tengah berbincang di kantin kampus. Alexa tampak mengernyit, mengira-ngira siapa orang yang tengah menunggunya di depan sana. Katrina lagi kah? Apa mungkin dia masih berani menemuinya setelah apa yang terjadi padanya kemarin.

"Siapa?" Padahal Alexa hanya berbisik. Tapi gadis yang di titipkan pesan tadi ternyata masih berdiri di sampingnya,

"Aku nggak tau. Cowok, udah tua," ungkapnya seketika membuat Tika dan Sella melotot mendengarnya.

"Ya udah, makasih."

Gadis itu sudah pergi. Sementara Alexa bangkit dan menyambar tas yang tadi ia letakkan di sebelahnya.

"Xa ..."

"Apa!" Alexa membalas tatapan mereka dengan tajam. Jangan berpikir yang macam-macam! Mungkin itu arti dari tatapan gadis itu.

"Kamu nggak salah, Xa. Astaga ...!" Tika membekap mulutnya menggunakan kedua tangannya sendiri.

"Aku mau ke depan. Kalian mau ikut tidak?" tanya Alexa sambil melangkah kearah gerbang kampus.

"Aku ikut." Sella langsung mengekor di belakang Alexa. Gadis itu hanya ingin melihat sebenarnya siapa yang tengah menunggu Alexa di depan sana.

Alexa memicing dari kejauhan menatap mobil mewah berwarna hitam yang terparkir di depan gerbang. Ia sama sekali tidak mengenal mobil itu. Sedangkan Sella dan Tika nampak tidak sabar ingin melihat siapa pria yang ada di dalam sana.

Tak lama kaca mobil terbuka, seorang pria gagah dengan kaca mata hitam yang masih bertengger di wajah nampak memalingkan wajah kearah mereka,

"Hai ..."

Sella dan Tika menjerit dalam hati. Seolah tersihir akan ketampanan pria yang tengah melempar senyum itu.

Sedangkan Alexa tampak berhenti tanpa membalas sapaan itu. Gadis itu hanya mematung di tempatnya sambil menatap lurus pada pria tersebut.

"Are you oke?" Sam mengibaskan tangannya beberapa kali di depan Alexa. Entah sejak kapan pria itu kini sudah berdiri tepat di depannya.

"Hei ...!"

"Om, ngapain ada di sini?"

Sam mengulas senyum tipis. Menatap wajah Alexa yang terlihat berbeda kali ini.

"Kamu baik-baik saja, kan?"

Alexa memalingkan wajah. Haruskah ia melanjutkan kesepakatan itu? Tapi, Alexa terlalu takut jika sang ayah sampai murka lagi jika tahu dirinya masih berhubungan dengan pria ini.

.

.

.

"Katrina tidak sampai melukaimu, kan?" Sam menatap wajah Alexa yang sejak tadi terlihat bingung. Kini keduanya sedang berada di salah satu ruangan VVIP restoran yang cukup terkenal. Alexa memang menuruti permintaan Sam yang mengajaknya makan siang, namun dengan catatan kalau Sam harus memilih tempat khusus yang tidak bisa di lihat oleh banyak orang.

"Nggak!" jawab Alexa singkat.

Namun Sam tidak juga lega karena bagaimanapun Katrina pasti akan menggunakan berbagai cara untuk mengusir Alexa dari sisinya.

"Lagian hubungan kita hanya karena sebuah kesepakatan. Jadi, Om nggak perlu khawatir dengan keadaanku."

Sam menarik napas berat. Alexa mungkin tidak pernah tahu seberapa gi–lanya Katrina selama ini. Bahkan wanita itu akan menghalalkan berbagai cara demi mencapai tujuannya.

"Apa menurutmu itu hanya sebuah kesepakatan?"

"Lalu, aku harus menganggap apa?"

Terpopuler

Comments

SsEul Ctm

SsEul Ctm

tor kok gak Nemu yah kisah emakny

2023-10-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!