Katrina tersenyum puas dengan hasil kerja orang bayarannya. Ia yakin sekali setelah ini gadis sombong itu tidak akan berani lagi muncul di depan umum, bahkan mungkin akan menghilang selamanya karena sangat malu.
Katrina menikmati kemenangan itu dengan meneguk minuman beralkohol di depannya, lagi dan tambah lagi hingga hampir dua botol Katrina menghabiskannya.
"Rasakan kau, beraninya bermain-main dengan Katrina."
Tapi tiba-tiba Katrina di kejutkan dengan suara dering ponsel yang ternyata dari orang suruhannya tadi. Katrina lantas mengangkatdengan tatapan heran,
"Bukankah aku sudah mentransfer bayaranmu, bahkan aku sudah memberikan bonus untukmu. Kenapa kau masih menghubungiku?" ucap Katrina dengan kesadaran yang hampir menghilang. Wanita itu mengumpat kesal karena kesenangannya terganggu oleh pria di seberang sana.
[Maaf, Bos. Saya hanya ingin membatalkan perjanjian kita. Mengenai uang itu, saya akan mengembalikannya lagi.]
[Kenapa?]
[Maaf, saya tidak ingin ikut campur dalam masalah itu.]
Klik,
Sambungan telepon terputus secara sepihak. Katrina sampai menyemburkan cairan yang hampir masuk ke dalam kerongkongannya. Ada apa ini? Jantungnya mendadak berpacu kian cepat.
Tring,
Benar saja, dua detik kemudian uang yang sudah Katrina tranfer sebagai bayaran untuk pria itu masuk kembali ke dalam rekeningnya. Katrina menekan kontak pria itu lagi, tapi sia–lannya panggilannya terus di tolak, bahkan kini nomor tersebut sudah tidak aktif lagi.
"Sia–lan! Ada apa ini?" Katrina yakin ada sesuatu yang tak beres. Biasanya pria botak kaki tangannya itu tidak akan menolak jika sudah berurusan dengan uang. Tapi, kenapa sekarang mendadak tak tertarik?
Katrina membuka media sosialnya, memastikan jika semua masih berjalan sesuai rencanaya. Tapi betapa kagetnya ia melihat foto-foto yang harusnya masih tersebar itu lenyap tanpa sisa, bahkan beberapa netizen yang sempat menghujat gadis itu seolah menghilang di telan bumi.
"Akhhh ...! Sia–lan!" makinya dengan keras hingga beberapa pengunjung menoleh kearahnya.
Katrina semakin yakin jika ada seseorang yang sengaja menyabotase, tapi siapa? Siapa yang berani melawannya dan sampai berbuat demikian.
"Sam ... ini pasti ulah dia. Awas kamu, Mas!" Katrina mendesis seraya bangkit dengan tubuh sempoyongan. Ia meraih ponsel lagi untuk menghubungi suaminya. Tapi nomor laki-laki itu pun tak bisa di hubungi.
[Tuan Sam sedang dalam perjalanan ke luar kota, Nyonya,] ungkap Devi di seberang sana setelah sambungan terhubung. Katrina terpaksa menghubungi Devi karena ia yakin pasti wanita itu sedang bersama Sam.
[Berikan ponselmu padanya, cepat!]
[Ada apalagi?] ucap Sam dengan suara beratnya.
[Ini pasti ulahmu 'kan, Mas?]
Katrina langsung menodong Sam dengan pertanyaan.
[Apa maksudmu?]
[Kamu berusaha melindunginya, kan?]
Sam langsung tahu ke mana arah pembicaraan Katrina.
[Sepertinya kau belum sadar juga. Apa kau tidak tahu siapa gadis yang saat ini kau hadapi?]
[A–apa maksudmu, Mas? Siapa dia?] Gantian Katrina yang kebingungan.
Klik,
Sam tidak menjawab dan malah mematikan telepon secara sepihak. Katrina mengumpat kesal karena lagi-lagi ia tidak bisa mendapatkan jawaban atas gagalnya rencananya
"Jalan, Pak!" Katrina menyuruh supir pribadinya untuk melajukan mobil, bukan menuju ke rumah, melainkan ke apartemen Irwan yang hampir setiap minggu sekali ia kunjungi.
.
.
.
"Sayang, tumben kau ke sini?" Irwan berbinar melihat kedatangan Katrina yang tak seperti biasa. Namun melihat penampilan Katrina yang kacau Irwan yakin jika ada sesuatu yang membuatnya jadi seperti ini.
"Katakan, siapa sebenarnya dia?" Katrina langsung mendaratkan bobot tubuhnya pada sofa ruang tamu. Ia melirik Irwan dengan tatapan mengintimidasi.
"Siapa yang kau maksud?" tanya Irwan tak mengerti.
"Mantan kekasihmu, bo–doh! Katakan, siapa dia, cepat!" sembur Katrina lagi tidak ingin berbasa-basi.
"Alexa .... nama panjangnya Alexa Kinara Andreas. Hanya itu yang aku tahu."
Meski sudah lumayan lama Irwan menjalin hubungan dengan Alexa, nyatanya Irwan tidak banyak tahu mengenai kekasihnya. Yang Irwan tahu Alexa memang terlahir dari keluarga kaya, mungkin itulah satu-satunya yang menjadi alasan Irwan mau menjalin hubungan dengan gadis itu.
Katrina nampak berpikir. Ia seperti tidak asing dengan nama itu. Tapi Katrina lupa di mana ia pernah mendengarnya.
"Apa dia artis? Ah ... tidak mungkin." Katrina menggeleng cepat. Ia kembali memutar otaknya lagi. Namun semua mendadak buntu.
Katrina langsung berselancar menggunakan ponsel miliknya. Mengetik nama gadis itu di mesin pencarian. Dan, kedua matanya nyaris melompat keluar. Tubuhnya menegang setika setelah tahu siapa sebenarnya gadis itu. Gadis yang dengan sombong menolak tawarannya, dan gadis itu pula malah terang-terangan mengibarkan bendera perang padanya.
"Alexa Kinara Andreas. Putri bungsu dari pasangan Roy–Elisa, sekaligus cucu perempuan dari keluarga Andreas yang kaya raya itu." Katrina berbisik pelan, tapi tentu saja Irwan masih bisa mendengarnya dengan jelas karena Irwan duduk tepat di sebelah Katrina.
"Apa kau bilang tadi? Alexa adalah cucu keturunan dari keluarga Andreas?" Irwan pun tak kalah melotot mendengar kenyataannya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments