Bab 2. Tersebar

"Alexa ...!"

"Tika, Sella, ngapain kalian ada di sini?"

"Wah ... bener 'kan kamu pasti ke sini?" jawab kedua gadis itu kompak sambil mendekat pada Alexa. Kedua alis Alexa saling bertaut melihat dua sahabatnya yang berdiri di sisi pintu apartemen milik kakaknya.

Tika dan Sella memang sudah hapal sekali dengan sifat Alexa yang pasti akan mendatangi apartemen sang kakak ketika sedang ada masalah.

"Duh, Xa ... ini beneran kamu bukan, sih?" tanya Tika sambil menyodorkan ponsel miliknya pada Alexa.

"Apaan sih?" Alex tak peduli, ia malah mengambil access card untuk membuka pintu apartemen tersebut.

"Lihat dulu dong, Xa. Ini beritanya udah benar-benar viral tau nggak!" decak Tika yang sedikit kesal karena Alexa malah terlihat acuh.

"Coba, sini aku lihat." Alexa baru menyambar benda pipih itu dan seketika kedua bola matanya membulat sempurna,

"Si–apa yang ngelakuin ini?" Wajah gadis itu sedikit pucat melihat berita yang tengah beredar di laman sosial media. Alexa tahu sekali foto-foto yang tersebar itu adalah dirinya dengan Sam saat makan siang di sebuah restoran. Tapi masalahnya, siapa yang telah menyebarkannya.

"Jadi, ini beneran kamu? Astaga ...!" Kedua sahabatnya memekik kaget. Mereka tahu jika Alexa memang masih dalam kondisi patah hati karena di hianati Irwan, tapi mereka pun tak menyangka jika Alexa akan nekad menjalin kasih dengan seorang pria beristri.

"Dia Om Sam. Kami berteman," jawab Alexa setelah berhasil menguasai diri lagi. Meski jujur, saat ini otaknya tengah berperang hebat memikirkan bagaimana reaksi keluarga besarnya jika sampai tahu mengenai kabar ini.

"Please dong, Xa ... di luar sana masih banyak pria single yang jauh lebih tampan, lebih baik daripada Irwan. Nggak harus Om-om gini dong?" protes Sella yang di ikuti anggukan setuju dari Tika.

"Ini nggak seperti yang kalian pikirkan. Please ... percaya sama aku."

Tika dan Sella hanya menggeleng tidak mengerti akan maksud ucapan Alexa. Mereka hanya miris melihat komentar para netizen yang memojokkan posisi Alexa. Bahkan ada beberapa akun yang menyebut Alexa sebagai pelakor karena jadi orang ketiga dalam rumah tangga pria tersebut.

Astagaaa ... bagaimana ini? Alexa frustasi memikirkan cara menjelaskan pada keluarganya, terutama sang ayah yang pasti akan murka setelah mendengar kabar ini. Tak lama ponselnya berdering dengan nama sang ayah sebagai pemanggil. Alexa memejamkan mata sejenak dan menyiapkan hati menghadapi kemurkaan laki-laki paruh baya itu.

[Pulang!]

[Tapi, Yah?]

[Pulang. Atau ayah sendiri yang akan menyeretmu!]

.

.

.

"Apa-apaan ini?" Roy meletakkan ponsel genggam miliknya dengan kasar ke hadapan Alexa. Alexa sudah bisa menebaknya, itu pasti mengenai foto-fotonya yang sedang viral di seluruh laman sosial media.

"Aku bisa jelasin, Yah. I–ini cuma salah paham."

"Salah paham? Apa yang kau lakukan dengan pria itu?" Mata Roy memicing tak suka. Ia sangat tahu siapa pria yang berada dalam foto tersebut. Dan Roy tidak akan membiarkan jika Alexa benar-benar memiliki hubungan dengannya.

"Dia Om Sam."

"Ayah tahu."

Alexa menelan ludahnya dengan susah payah. Mendadak otaknya buntu untuk memikirkan alasan yang harusnya sudah ia siapkan dari jauh-jauh hari sebelum mengambil keputusan ini.

"Kami hanya berteman."

"Dan kau pikir ayah akan percaya begitu saja?" Roy memijit pangkal pelipisnya yang seketika berdenyut. Sedangkan Elisa duduk di sebelahnya hanya bisa mengusap lengan Roy berulang, ia khawatir jika amarah laki-laki itu akan melukai perasaan putrinya sendiri.

"Kak, udah. Kita bisa bicara baik-baik," ucap Elisa dengan tatapan memohon. Roy menarik napas panjang. Lagi, ia merasa tak kuasa dengan tatapan memelas sang istri.

"Lexa, kamu masuk kamar!" titah Elisa pada putrinya. Tapi gadis itu hanya bergeming seolah meminta persetujuan dari ayahnya.

"Lexa! Masuk!"

"Tapi, Ma ..."

"Masuk! Dan, jangan keluar sebelum mama memberikan ijin!" ucap wanita itu tanpa mau di bantah lagi. Alexa menurut sembari melangkah menuju anak tangga.

"Sampai kapan kamu akan melindunginya seperti ini, El?" ucap Roy seraya menatap langit-langit ruangan.

"Dia putriku, Kak. Bagaimana mungkin aku tidak melindunginya?"

"Alexa juga putriku, jika kau lupa."

Elisa mendengus sebal. Bukan ia tak peduli dengan apa yang menimpa putrinya, tapi Elisa percaya jika Alexa tidak mungkin menjalin hubungan dengan pria itu. Apalagi umur mereka yang terpaut lumayan jauh.

"Kakak harus secepatnya urus masalah ini. Pastikan juga tidak ada orang yang akan membicarakannya lagi."

Hahhh?

Roy kembali di buat menganga dengan permintaan mustahil Elisa. Setelah berusaha melindungi Alexa, kini wanita itu seenaknya saja menyuruh mengurus mengenai foto-foto yang terlanjur tersebar seantero jagad itu.

"El ...."

"Atau ... Kakak pilih tidur di sofa malam ini," ancam Elisa sebelum beranjak meninggalkan Roy.

Roy mengusap wajah kasar. Elisa memang selalu tahu kelemahannya. Mana mungkin Roy bisa tidur tanpa memeluk wanita itu.

"Okey. Aku kalah, El." Roy menyahut cepat sebelum Elisa menghilang di ujung tangga.

Elisa tersenyum penuh kemenangan. Sedangkan Roy bergegas mengambil ponsel miliknya dan menghubungi seseorang di seberang sana. Terpaksa, daripada harus tidur kedinginan di sofa.

[Aku butuh bantuanmu. Ini mengenai Alexa ...]

[Ya ... aku tahu. Aku akan segera mengurusnya.]

Klik,

"Dasar adik kurang ajar!" umpat Roy setelah tahu panggilannya di putus secara sepihak.

Terpopuler

Comments

Dian Chai

Dian Chai

judul nya apa Thor..

2023-07-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!