Keluarga Sultan

Siapa yang tak mengenal keluarga Andreas sih? Selain memiliki berbagai cabang perusahaan di berbagai kota, keluarga itu bahkan sudah memiliki bisnis sampai ke manca negara sana yang di kelola langsung oleh Tuan Andreas sendiri. Sedangkan pusatnya yang di tanah air di kelola oleh Roy yang merupakan menantu dari keluarga itu.

"Pantas saja tidak lebih dari satu jam semua foto-foto itu sudah lenyap tanpa sisa." Katrina berbisik lagi. Mengingat bagaimana Sam pernah memperingatkan mengenai hal ini. Jadi, ini jawabannya. Tapi, bagaimana bisa gadis itu sampai mengenal Sam.

"Ah, bo–doh. Tentu saja bisa, Sam 'kan ada satu proyek dengan perusahaan mereka. Tapi, di mana mereka pernah bertemu?" Katrina pusing sendiri memikirkan. Ia sampai mengecek lagi hasil pencarian di layar berbentuk pipih itu, dan semua jelas jika gadis itu memang benar-benar cucu perempuan dari keluarga Andreas.

"Jadi, Alexa ternyata keturunan kaya raya?" Irwan masih shock mengetahui kebenaran itu. Selama ini yang Irwan tahu Alexa memang dari keluarga yang berada, tapi Irwan tak pernah berpikir jika mantan kekasihnya itu ternyata keturunan sultan.

"Kenapa? Apa kau menyesal telah melepaskannya?" tanya Katrina dengan pandangan tak suka saat melihat wajah terkejut Irwan.

"Ti–dak. Tentu saja tidak!" jawabnya secepat kilat. Lagipula apa yang di berikan Katrina untuknya lebih dari cukup. Selain itu, Irwan juga bisa bersenang-senang dengan Katrina, beda hal saat masih bersama Alexa, gadis itu nampak tidak suka, bahkan melarang Irwan untuk berbuat macam-macam.

"Awas saja kalau berani macam-macam!" ancam Katrina pada Irwan yang memilih bungkam di sebelahnya.

Sedangkan di tempat lain, Roy baru bisa bernapas lega setelah mengetahui masalah foto-foto itu sudah tidak ada lagi di media sosial. Alex memang selalu bisa di andalkan sejak dulu. Bahkan Roy juga sudah menerima langsung bukti orang-orang yang terlibat dalam masalah itu.

"Katrina? Bukankah ini istri dari Samudera? Jadi, wanita itu yang ada di balik kekacauan ini?" Roy bergumam pelan. Tak lama panggilan masuk dari sang adik muncul pada layar gawai miliknya,

[Gimana? Apa perlu aku membalasnya?] tanya laki-laki bernama Alex yang tak lain adik kandung dari Roy sendiri.

[Maksudmu?] tanya Roy tak mengerti.

[Aku sudah menemukan beberapa bukti kebusukan wanita itu. Aku bisa menyebarkannya jika kau mau.]

[Tidak perlu. Yang terpenting foto-foto Alexa dengan pria itu sudah tidak menjadi gosip lagi. Masalah wanita itu bukan urusan kita.]

[Tapi ....]

[Jangan berbuat apapun tanpa seijinku. Atau, aku akan melaporkanmu pada Papa!] ancam Roy sebelum akhirnya mematikan panggilan begitu saja. Bagi Roy tak penting sekali jika harus berurusan dengan wanita itu, biarkan saja selama dia tidak mengusik Alexa lagi.

Di seberang sana Alex mengumpat kesal. Padahal ia sampai menyuruh orang untuk menyelidiki Katrina hingga menemukan bukti bagaimana busuknya wanita itu. Tadinya Alex ingin membalas dengan menyebarkan kebusukan Katrina ke sosial media, tapi berhubung Roy mengancam akan melapor pada sang papa, Alex jadi tidak bisa berbuat banyak.

"Apa suaminya tahu jika kelakuan istrinya seperti ini?" Alex tersenyum miris sendiri melihat bukti mengenai kisah perselingkuhan Katrina dengan beberapa pria. Alex bahkan sudah memiliki informasi secara detail pria-pria mana saja yang di kencani oleh wanita itu.

"Ternyata dia menyukai daun muda." Awalnya Alex juga kaget karena ternyata Katrina mengencani pria-pria yang lebih muda di banding dirinya.

"Aku simpan saja bukti-bukti ini. Siapa tahu suatu saat aku membutuhkannya."

.

.

.

Alexa berguling-guling di dalam kamar. Sudah lebih dari satu jam gadis itu menunggu kedatangan sang mama. Biasanya wanita paruh baya itu akan muncul tak lama setelah berhasil membujuk sang suami. Tapi, entah kenapa kali ini Alexa merasa jika sang ayah benar-benar marah.

"Lexa ..."

"Mama ...!" Alexa bangkit dengan cepat. Gadis itu menatap Elisa dengan wajah penuh harap, "Ayah sudah tidak marah lagi sama aku 'kan, Ma?"

Elisa mendaratkan tubuhnya pada pinggiran ranjang. Di belainya puncak kepala Alexa dengan lembut,

"Tidak. Tapi, ada yang ingin mama tanyakan sama kamu."

Alexa meremas kedua tangannya yang terasa berkeringat. Dari sekian banyak masalah, mungkin kali ini yang paling membuat ayahnya murka.

"Kamu beneran tidak ada hubungan sama pria itu, kan?" todong Elisa pada putrinya. Ia tatap wajah Alexa dengan sangat serius. Elisa tak masalah jika putrinya memiliki atau menjalin hubungan dengan seorang pria, tapi ia juga tidak bisa membiarkan jika Alexa sampai merusak rumah tangga orang lain.

"A–aku ... tidak, Ma. Kami hanya berteman." Alexa menggeleng cepat. Ia tidak mungkin mengaku mengenai kesepakatan yang telah ia buat dengan Sam.

"Mama hanya tidak mau kamu terlibat masalah, Nak. Mama juga mau kamu hati-hati. Di luar sana banyak sekali orang jahat. Jangan sampai kamu merusak masa depanmu sendiri dan membuat malu keluarga."

Elisa tidak mau kejadian yang menimpa dirinya dulu di alami juga oleh putrinya. Elisa berharap anak-anaknya akan bertemu dengan orang yang tepat, yang bisa memberikan seluruh cintanya dengan sepenuh hati.

"El ... kamu di mana?"

Tiba-tiba suara Roy terdengar mencari keberadaan sang istri. Elisa yang mendengar teriakan sang suami langsung bangkit dari bibir ranjang, melangkah cepat menuju pintu.

"Lexa, mama tinggal dulu ya? Ayah udah cariin mama," ucap wanita paruh baya itu pada Alexa yang kini terlihat merengut.

"Ayah kebiasaan ih, lagian kenapa juga belum kembali ke kantor."

Alexa tersungut-sungut sepeninggalan mamanya. Elisa hanya mengulas senyum tipis mendengar gadis itu menggerutu. Ya mau bagaimana lagi, pasti ada imbalan yang harus Elisa bayar jika urusannya dengan sang suami ingin cepat selesai.

"Ini masih siang lho, Kak," ungkap Elisa saat menemukan sang suami sudah berdiri di depan kamar.

"Memangnya kenapa kalau siang? Aku hanya ingin menagih bayaranku?" jawab Roy seraya menaik turunkan sebelah alis matanya. Laki-laki itu dengan sigap menarik tangan sang istri untuk mengikutinya.

"Dih, makin tua kenapa makin genit gini sih, Kak! Tapi ... akhhh ...!"

Brakkk!!

Pintu tertutup begitu saja dengan kencang.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***