Bab 5 ~ Z A D ~

Ririn tetap melarang Safira untuk menyusun piring kotor yang ada di meja makan,dia memanggil pelayan untuk membawa semua piring kotor ke belakang.

"Safira jangan lakukan itu lagi,tugasmu disini hannya melayani suami mu.Mas hari ini aku akan membawa Safira ke salon sesekali dia harus menikmati hidup." Ucap Ririn berusaha mengalihkan amarah suaminya yang membela Safira.

"Terserah kamu saja,kalau kamu punya uang silahkan bawa kalau tidak ya sudah,aku tidak punya uang lagi,untuk membayar tubuhnya saja aku sudah menghabiskan banyak uang,seharusnya aku memecat pelayan rumah agar semau pekerjaan dia yang ambil alih." Ucap Burhan lalu dia pergi dari meja makan.

Burhan sedikit frustasi akhir-akhir ini karena beberapa perkebunan nya mengalami gagal panen dan bahkan beberapa hari yang lalu klub malam yang dia kelola harus membayar denda yang mahal karena mereka ketahuan menjual barang-barang haram.

"Dasar brengsek taunya hannya uang dan uang kalau tau perkebunan ku gagal panen,mending aku tidak usah menikah lagi,wanita itu sepertinya pembawa sial untukku." Ucapnya dalam hati.Dia menghisap rokok karena sangat suntuk dengan kegagalan beberapa usahanya.

"Mas kami pamit ya..."

"Brang...Kalau mau pergi...Pergi saja jangan ganggu aku dasar wanita kurang ajar,pergi kalian." Burhan melempar pas bunga hingga hancur dan berantakan dilantai,tidak ingin menganggu suaminya Ririn menarik pergelangan tangan Safira lalu mereka bertiga keluar dari dalam rumah.

" Sepertinya usahanya sedang tidak baik-baik saja makanya dia selalu emosi,begitu lah kalau laki-laki jahat dia akan menerima setiap balasan dari perbuatannya." Ucap Ririn.Dia tersenyum puas melihat kemarahan wajah suaminya dia sudah lama menjadi istri dari pria itu dan dia sudah hapal betul dengan sikap suaminya yang selalu marah-marah jika usahanya tidak sesuai dengan keinginannya.

"Safira kamu tidak perlu takut dengan pria itu,semakin kamu takut dia akan semakin menindas mu,dia akan semena-mena dengan wanita yang lemah,tugas kita hannya melayaninya dengan baik lalu nikmati semua uang pemberiannya mari kita habiskan uangnya agar dia cepat bangkrut,yang penting kita rajin menabung uang pemberiannya dan tinggalkan dia saat sudah punya apa pun, pria seperti itu pantas mendapat hukuman." Ririn mengajari Safira agar menjadi wanita yang kuat.

" Kamu mengerti,ingat kamu harus menjadi wanita kuat buang semua trauma di hatimu,dan ketakutan yang selalu ada ingat kamu anak yang hebat." Ucapnya kembali.

"Iya mbak terima kasih banyak karena sudah baik kepadaku mbak." Jawab Safira.

" Jangan menunduk,kamu tidak boleh menunduk kamu harus belajar menatap orang saat kamu berbicara yakinkan dirimu kalau kamu adalah orang hebat."Ucap Ririn kembali setelah itu Safira menegakkan kepalanya.

Setelah mobil mereka sampai di parkiran mall,mereka bertiga keluar dari dalam mobil lalu bergandengan tangan dan masuk ke dalam mall.

Safira yang seumur hidupnya tidak pernah memasuki tempat seperti itu cukup kagum matanya tidak lepas sekali pun untuk menatap tempat itu.

"Kamu sudah pernah kesini?"

"Belum mbak."

"Kalau belum pernah ayok kita jalan dan masuk ke dalam kamu bisa melihat dah membeli apa pun yang kamu mau aku akan membayarnya." Ucap Ririn,tanpa sadar Safira yang tidak pernah merasakan kasih sayang dari siapa pun spontan memeluk tubuh Ririn.

Ririn menepuk tubuh Safira dengan lembut mengetahui penderitaan yang di alami Safira selama ini membuatnya teringat dengan masa lalunya dimana dia melahirkan anak perempuan di ambil paksa oleh ibu tirinya lalu di jualnya kepada orang lain karena dia tidak ingin Ririn memiliki masa depan yang suram.

sepuluh tahun yang lalu di saat dia masih muda dia sengaja menyuruh pacarnya untuk menghamilinya berharap ibu tirinya menikahkan dia dengan pacarnya yang miskin ternyata semuanya tidak sesuai dengan harapannya ibunya menjual putrinya sementara dirinya di nikahkan dengan Burhan.

"Mbak kok malah melamun sih jadi nga jalan-jalannya Safira sudah mulai bosan nih?" Lia mengagetkan Ririn yang tiba-tiba teringat masa kelamnya dulu dia hampir menangis mengigat putrinya yang malang.

"Ya...Ya aku hampir lupa maaf ya." Ucapnya dengan wajah gugup.Dia menutupi masa lalunya dengan rapat dia tidak ingin ada yang tau tentang masa lalunya itu.

Ririn membawa Safira naik melalu lift ke lantai dua karena di sana jauh lebih banyak toko dan barang-barangnya juga bagus.Ririn memilih banyak pakaian yang pas untuk safira dan ada juga sepatu dan tas.Walaupun harganya tidak mahal tapi karena itu barang pemberian Ririn Safira sangat bahagia.

Puas membeli semua kebutuhan mereka,tidak lupa mereka masuk ke sebuah salon yang ada di sana lalu melakukan perawatan untuk kulit dan rambut.

Safira melupakan semua kesedihan dan luka di hatinya dia menikmati semua pemberian Ririn dan Lia.Setelah selesai dari salon mereka akhirnya memutuskan untuk pulang apalagi sekarang hari sudah mulai siang.

Di saat mereka ingin keluar dari lantai dua tiba-tiba tiga orang wanita yang sangat di kenali Safira berlari kecil menghampiri mereka.

"Cie....Yang udah nikah ama suami orang,sepertinya kamu sangat menikmati hidupnya mu Safira,dimana enak tidak jadi pelakor suami orang hmm...Jangan-jangan kedua wanita ini madu mu...Hahahah...."Kinan tertawa lepas hingga tidak sadar beberapa orang sudah menatap ke arahnya karena nada tawanya yang cukup tinggi.

Ririn menatapnya dengan tatapan sinis,mengingat semua kata-kata orang suruhannya mencari tau latar belakang Safira ingin sekali dia menghajar Bella tapi dia masih berusaha untuk meredam amarahnya karena itu bukan urusannya lagi.

"Jaga ucapan mu,atau aku menghajar mu di sini? kamu tantenya Safira? hebat kamu...Setelah puas menjadikan Safira babu dari kecil sampai dia besar kamu lalu menjualnya dengan uang lima puluh juta kamu memang Tante tidak tau malu,suatu saat kamu akan menyesal dengan semua perbuatan mu, semua bekas pukulan tangan mu di tubuh Safira masih membekas." Ucap Ririn penuh emosi membuat Maya sedikit gemetaran.

" Kita pergi dari sini,untuk apa mengurusi mereka." Ucap Maya lalu dia menarik tangan Bella dan Kinan.Entah kenapa tiba-tiba Maya takut saat mendengar ucapan Ririn,dia takut suatu saat Safira balas dendam kepadanya.

"Bu...Kenapa sih harus pergi dari sana,aku belum puas memaki Safira,gayanya baru juga istri ketiga tapi udah belagu." Omel Kinan.

"Sudah jangan banyak ngomong belilah apa yang kalian inginkan." Jawab ibunya.Kinan dan Bella berlari ke dalam lalu mencari barang yang mereka inginkan.

Sementara itu Burhan keluar dari rumahnya,menemui sahabatnya yang sudah lama dia tidak temui.Sebenarnya dia malas menemui temannya itu tapi karena dia punya hutang yang banyak kepada temannya itu terpaksa dia menemuinya.

" Aku malas sekali kalau sampai dia membahas masalah hutangku,mana usahaku yang tidak berjalan lancar..Jangan sampai aku bangkrut."Ucapnya saat dia sedang menyetir mobilnya menuju rumah bordir milik sahabatnya itu.

Sesampainya di halaman gedung dia memarkirkan mobilnya,tempat itu akan selalu sepi kalau siang hari karena para wanita malam sedang istrahat kalau di siang hari.

"Hai......." Burhan memeluk teman lamanya itu sekedar untuk basa-basi setelah itu dia duduk di depan Bram.

"Apa kabar kamu Burhan aku dengar kamu menikah lagi hebat kamu memang,untuk apa kamu menikah banyak-banyak buat pusing tau." Ucap Bram dengan senyuman yang mengambang di bibirnya.

" Entah lah,aku juga tidak tau untuk apa punya istri sebanyak itu,jadinya biaya bulanan ku sangat banyak." Jawab Burhan dengan wajah suntuknya membuat Bram tertawa lepas di depannya.

🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺

Terpopuler

Comments

Crystal

Crystal

Apa mungkin Bram itu ayahnya Safira🤔

2023-07-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!