Bab 4 ~ Z A D ~

Burhan kembali masuk ke dalam kamar Safira, karena kedua istrinya Ririn dan Lia masih disana dia penasaran dengan mereka hingga bisa bertahan di sana sampai malam seperti ini.

"Apa yang kalian lakukan disini? untuk apa kamu menyuapinya biarkan dia makan sendiri dia bukan anak kecil lagi." Burhan kembali marah-marah kepada Lia dan Ririn karena mereka terlalu pokus dengan Safira.

"Mas...

"Keluar dari kamar dan masuk ke kamar masing-masing aku tidak menyuruh kalian untuk memanjakan wanita jelek ini."Bentak Burhan hingga membuat Lian dan Ririn ketakutan untung saja makanan nya sudah habis.

Ririn dan Lia keluar dari dalam kamar meninggalkan Safira dan Burhan.Setelah kedua istrinya keluar Burhan kembali menatap Safira dengan tatapan sinis membuat Safira kembali ketakutan dia menggeser tubuhnya ke sudut ranjang dia duduk disana sambil memeluk kedua lututnya.

" Pintar juga kamu bersandiwara,padahal kamu masih kecil saat Lia dan Ririn menyuapi mu kamu bisa membuka lebar mulutmu,tapi saat aku datang kamu pura-pura ketakutan,dasar ****** kamu." Maki Burhan membuat Safira semakin ketakutan.

"Jangan pura-pura di hadapan ku, atau aku akan menghajar mu,lakukan tugasmu sebagai istri layani aku." Ucap pria itu membuat Safira semakin ketakutan.

Burhan menarik tangan Safira dengan kasar lalu membantingnya ke atas ranjang,entah kesalahan apa yang di lakukan Safira kepadanya hingga dia begitu membencinya,safira sama sekali tidak mau melawan dia hannya baja pasrah saat Burhan melampiaskan hasrat binatangnya kepada Safira bahkan dia tidak peduli saat mulut Safira mengerang ketakutan.

Setelah puas melampiaskan hasratnya dia meninggalkan Safira di atas ranjang,dia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos,terlihat jelas bekas-bekas pukulan di tubuh Safira atas perbuatan Burhan.

*****

Sementara itu di rumah keluarga tantenya mereka sedang bersiap-siap ingin pergi ke restoran untuk makan malam.Mereka menaiki mobil grab miliknya bapaknya,karena suami Maya bekerja sebagai supir grab.

"Cepat dong ma...Lama banget." Panggil bella dari dalam mobil.Maya keluar dari rumah lalu menguncinya setelah itu dia berlari kecil menuju mobilnya dan mereka segera meninggalkan rumahnya.

Setelah Maya menerima uang dari Burhan?mereka menikmati nya dengan penuh kebahagiaan, Maya memang iblis dia menjual Safira hannya untuk mendapatkan uang setelah selama ini mereka memaksanya jadi babu dan bahkan sering sekali memaksa Safira untuk mencari barang-barang bekas untuk di jual sementara kedua anaknya bisanya hannya makan minum dan keluyuran tidak jelas.

" Ma.. Aku rasa Safira sudah menikmati hidup di rumah orang kaya ya,bayangkan dia menikah dengan orang terkaya di komplek kita,Burhan memiliki banyak harta." Ucap Bella dengan nada merendahkan Safira.

"Ye....Apa enaknya kalau hannya jadi istri kedua,sekali pun dia menikah dengan orang kaya dia tidak punya hak apa pun atas kekayaan suaminya,dia kan sudah punya dua istri jangan-jangan Safira selalu di siksa kedua istrinya ." Ucap Kinan anak keduanya.

Mereka berempat tertawa lepas mendengar ucapan Kinan,mereka cukup bahagia melihat Safira menderita tanpa mereka sadari karma sudah menunggu mereka.

Mobil mereka memasuki sebuah restoran,lalu mereka keluar dari dalam mobil,sejak menerima uang dari Burhan mereka sudah tiga kali makan malam di restoran.

Kehidupan mereka yang miskin selama ini membuat mereka kaget saat memegang uang lima juta, setiap hari mereka berfoya-foya menghabiskan uang yang tidak banyak lagi.

" Ma...Enak juga jadi orang kaya,bisa menikmati makanan enak setiap hari."Ucap Bella saat hidangan yang mereka pesan sudah tersaji di atas meja.

"Makanya kalian harus mencari orang kaya,untuk menikahi kalian,jangan sampai menikah dengan orang miskin kapan lagi papa sama mama bisa hidup enak kalau bukan kalian lagi yang membahagiakan kami." Ucap Maya dengan nada menekan.

"Tenang saja ma,aku akan mencari pria kaya,yang muda,tampan dan banyak uang aku tidak mau kalah sama Safira yang punya suami kaya." Jawab Kinan.

" Emang apa hebatnya menikah dengan suami orang,kalau bukan karena mama dia juga pasti masih babu di rumah."

"Udah...udah kita makan dulu ngapain bahas wanita itu apa pun yang terjadi dengannya aku tidak peduli lagi yang terpenting kita bisa hidup enak." Ucap Yanto lalu mulai menikmati makanan yang ada di depannya.

Mereka akhirhya diam setelah Yanto menegur mereka,lalu mulai menikmati makanan itu,Bella sangat menyukai makanan itu hingga dia makan begitu banyak.

****

Malam semakin larut bahkan malam sudah berganti dengan subuh,Safira terbangun dari tidurnya karena sudah biasa dia bangun pagi-pagi akhirnya pagi ini dia juga tidak bisa lagi tidur.

Safira masuk ke kamar mandi lalu mulai keramas dan memberikan seluruh tubuhnya.Walaupun sekujur tubuhnya kesakitan dia tetap mandi karena tidak ingin menjadi wanita kotor.

Safira kembali berbaring setelah dia selesai mandi, dia menatap langit-langit kamarnya membayangkan semua penderitaan yang tidak ada habisnya.

Entah dosa apa yang dilakukan kedua orang taunya hingga dia harus menerima balasan dari sangat pemilik kuasa.Sejak dia mengerti arti kehidupan tidak pernah sekali pun dia merasakan hidup bahagia.

Safira tidak pernah iri dengan anak-anak yang memiliki orang lengkap dan bisa menikmati hidup dengan baik, dia selalu berusaha bahagia di depan orang-orang agar dia tidak di pandang hina tapi entah kenapa sampai dia menikah pun dia tetap merasakan penderitaan dari pria yang menikahinya.

Lelah dengan semua pikirannya,akhirnya dia kembali terlelap hingga pagi harinya dia di panggil untuk sarapan pagi.Untuk membiasakan diri Safira keluar dari dalam kamar lalu menghampiri suami dan kedua madunya,dia tidak ingin membuat pria itu kembali marah kepadanya.

"Kamu sudah bangun dan mandi? baguslah kamu harus bisa jadi wanita yang hebat." Bisik Ririn membuat Burhan kembali murka.

"Kita ini mau sarapan kenapa harus berbisik-bisik,kamu selalu saja membuat masalah." Bentak Burhan membuat tubuh Safira kembali bergetar.

" Apaan sih mas,kamu sensitif banget aku hannya bertanya tentang keadaannya kenapa kamu harus marah."Jawab Ririn dengan wajah masam karena kesal dengan suaminya.

" Ririn....Aku lihat semakin hari kamu semakin membangkang apa kamu tidak bisa menghargai suami mu lagi? apa aku harus memberimu pelajaran agar kamu tau bagaimana menghargai suami?" Ucap Burhan mengacaukan suasana pagi ini.

Ririn yang tadinya sudah senang melihat Safira,akhirhya kembali ketakutan karena melihat amarah di wajah suaminya.

" Aku minta maaf ya mas aku tidak sengaja dan aku juga tidak akan mengulanginya lagi." Ucap Ririn.Walaupun sempat ribut dan suasana menegang akhirnya mereka kembali tenang dan mulai menikmati makan malam yang tenang.Lia dan Ririn begitu perhatian kepada Safira membuat hatinya mulai tenang kembali walaupun dia masih ketakutan saat mata Burhan menatapnya.

Saat mereka sudah selesai sarapan Safira mulai menyusun Piring seperti kebiasaan saat di rumah tantenya,dia bertugas membereskan piring kotor sekali pun tidak ada tersisa makanan untuknya.

"Safira apa yang kamu lakukan? kamu mau menyusun piring-piring kotor ini? sudahlah kamu duduk saja biarkan pelayan yang melakukannya." cegah Ririn.

"Biarkan saja kalau dia mau itu tidak masalah lagian dia sudah biasa jadi babu di rumah tantenya." Burhan merendahkan dirinya di hadapan kedua istrinya.

🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!