Safira membersihkan tubuhnya yang sudah kotor baginya,apalagi yang bisa dia banggakan di saat umurnya yang masih sangat muda,dia sudah menikah dengan pria yang hannya menjadikannya budak sek,tidak ada hal apa pun yang bisa membuatnya bangga menjadi seorang wanita.
Safira menghidupkan shower,lalu dia duduk di bawah shower dia membasahi tubuhnya hingga basah dia duduk sambil menangis menerima takdir yang begitu kejam kepadanya.Baginya Tuhan terlalu membencinya hingga mengirim dia ke dunia ini tanpa pernah sekali pun merasakan yang namanya kebahagian.
Safira terus menagis,hingga semakin lama tubuhnya menggigil hingga akhirnya dia keluar dari kamar mandi setelah dia membersihkan tubuhnya.
Safira keluar dari kamar mandi lalu memakai pakaian yang sudah disediakan oleh Burhan,ada juga beberapa alat makeup disana tapi dia tidak mau memakainya selain dia tidak tau menggunakannya dia juga tidak suka memakainya.
Malam harinya seorang pelayan memanggilnya ke luar dari dalam kamar,dia sempat menolaknya tapi karena ini sudah kewajiban di rumah itu makan bersama akhirnya dia keluar dari kamar lalu pergi ke dapur menghampiri mereka semua.
Setelah sampai di dapur dia melihat suaminya burhan dan kedua istrinya mereka bertiga menatap Safira dengan tatapan aneh.
" Kamu tidak memakai make up yang ada dikamar mu? dasar wanita tolol hannya memakai saja pun kamu tidak mau,kamu benar-benar tidak berguna." Maki Burhan lalu melayangkan pukulan keras ke wajah Safira hingga dia terpental ke lantai.
" Ririn besok ajari wanita kurang ajar ini,jangan sampai besok dia menemui ku dengan penampilan yang sangat menjijikan." Ucap Burhan lalu dia beranjak dan keluar dari dapur.
Nafsu makannya hilang seketika karena Safira yang sudah membuatnya emosi.Ririn dan Lia menatap Safira dengan tatapan iba,mereka tau apa yang terjadi kepada wanita itu.
"Safira bangun..." Safira meringkuk ketakutan saat Ririn jongkok di depannya tubuhnya gemetaran terlihat kalau dia sedang ketakutan dan wajahnya pucat.
"Sabar ya...Kamu harus sabar,dia memang bajingan kamu harus bisa mengambil hatinya agar kamu bisa bertahan di rumah ini." Ucapnya lalu dia membantu Safira bangkit dari tempatnya tapi sepertinya Safira tidak biasa dengan orang lain dia lansung pergi berlari masuk ke kamarnya.
Ririn dan Lia saling menatap,mereka sudah cukup dewasa untuk mengerti keadaan yang terjadi saat ini, mereka sangat iba dengan nasib Safira.
"Tantenya memang sangat jahat,setelah selama ini dia puas menikmati tenaga gratis dari Safira dia malah menjual Safira kepada mas Burhan,padahal dia punya anak gadis dia tidak takut jika mereka kena karma suatu saat nanti." Ucap Ririn dengan perasaaan yang tidak bisa di ungkapkan.
"Mau bagaimana lagi,biarkan saja tugas kita hannya mengajarinya saja."Jawab Lia lalu mereka mulai makan dan menikmati hidangan yang sudah disiapkan oleh pelayan rumah.Sementara itu Safira duduk di pojokan kamar,seluruh tubuhnya gemetaran,bukan karena dia sakit atau kedinginan tapi dia sangat ketakutan.
Safira memeluk kedua lututnya pikirannya melayang jauh entah kemana,rasanya dia sudah tidak mampu lagi melanjutkan hidupnya dia ingin mati saja,tapi dia masih takut akan yang namanya dosa.
"Sampai kapan aku menderita seperti ini,ibu kenapa kamu tidak membawa ku saja bersama mu,aku sangat takut di dunia yang kejam ini." Ucapnya kembali.Dia tetap duduk di pojokan hingga malam sudah semakin larut tubuhnya masih juga menggigil dan saat itu terdengar suara langkah kaki masuk ke dalam kamar.
"Apa yang kamu lakukan disini,kenapa kamu tidak naik ke atas ranjang,dasar wanita bodoh." Maki Burhan kembali lalu menarik tangannya dan melemparnya kembali ke atas ranjang.
"Menyesal aku telah membayar tubuhmu yang tidak berguna ini,kamu sama sekali tidak bisa membuatku puas,wajahmu sangat membuatku muak...Kalau sampai seminggu lagi kamu masih seperti ini aku akan menjual mu kembali." Ancam Burhan dan itu tidak membuat Safira gentar karena memang dia susah mati rasa.
Malam ini lagi-lagi Burhan menyiksanya dan bahkan memukulinya,dia sangat puas saat melihat Safira mengerang kesakitan dia hannya menyeringai jahat melihat penderitaan Safira.
"Cepat bajingan puaskan aku,tubuhmu yang jelek ini telah aku bayar mahal kamu harus memuaskan aku." Ucap burhan lalu memukul bokong Safira dengan sangat sangat kasar hingga tangannya terukir di bokong mulus Safira.
Setelah puas menyiksa Safira hingga malam semakin larut pria itu keluar dari kamar meninggalkan safira yang sudah pingsan.Melihat Safira terus mengerang kesakitan mampu membuat Burhan tertawa seakan bahagia melihat penderitaan wanita itu.
Bibir Safira pecah setelah digigit oleh Burhan,darah kering menghiasi bibir indah itu dan mata Safira membengkak saat burhan beberapa kali memukulinya.
Keesokan paginya Lia dan Ririn menemui Safira di kamarnya karena mereka khawatir dengan kesehatan Safira,karena dari kemarin dia tidak makan sama sekali.
" Safira....Kamu kenapa?" Ririn dan Lia berlari menghampiri Safira yang tergeletak di lantai dengan tubuh yang belum memakai pakaian dan mereka melihat begitu banyak bekas pukulan di tubuh Safira dan bahkan wajahnya banyak bekas pukulan.
Mereka berdua mengangkat tubuh Safira ke atas ranjang lalu mulai menepuk wajah Safira,keduanya terlihat panik tubuh Safira sangat lemah.
"Lia ambilkan air hangat,kalau nga teh saja,aku akan mengenakan pakaian untuknya." Ucap Ririn dia membuka lemari pakaian Safira lalu mengambil bajunya dan langsung memasangnya.Lia kembali dari dapur dan membawakan satu gelas teh,Safira sudah membuka matanya tapi tubuhnya sangat lemah bibirnya kering dan wajahnya pucat dia bagaikan manusia yang sudah mati.
Mereka memaksa Safira menghabiskan teh nya setelah itu Safira kembali ke dapur dan mengambil satu piring makanan,begitu juga dengan Ririn dia langsung memanggil pelayan dan menyuruhnya ke apotik untuk membeli vitamin agar Safira kembali sehat.
"Apa yang kalian lakukan di kamar ini?"Tiba-tiba Burhan sudah berdiri di depan pintu matanya menatap tajam ke arah mereka.
" Mas kamu keterlaluan sekali menyiksa Safira sampai seperti ini? kamu sangat jahat ingat mas kamu juga punya anak gadis kamu tidak bisa melakukan ini kepada Safira,tidak kah kamu tau Safira masih sangat muda!!"
" Kurang ajar kamu...Berani sekali kamu menggurui ku,dasar istri durhaka berani sekali kamu menentang ku."Cicit Burhan hampir saja dia memukul Ririn tapi dia menghentikan tangganya di atas.
"Pukul mas...Pukul....Kamu kejam sekali,tega kamu menganiaya gadis seperti ini,tidak kah kamu merasa iba atas penderitaannya,apa kamu sudah puas saat kamu mampu menyiksanya seperti ini?" Makinya kembali.
Safira kembali meringkuk di sudut ranjang tubuhnya kembali gemetaran mungkin karena mendengar keributan mereka.
🌺🌺🌺bersambung 🌺🌺 🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments