Bab 3 ~ Z A D ~

Burhan menghentikan tangannya di udara lalu menurunkan tangannya kembali,dia hampir saja memukul wajah istri pertamanya,dia hampir khilaf.

"Sekali lagi kamu membela wanita ini aku akan benar-benar memukulmu." Ucap Burhan dengan tatapan tajam ke arah Safira.

" Apa gunanya membelanya,keluarganya sudah menjual dirinya kepada ku,itu artinya aku bebas melakukan apa pun untuknya bagiku dia lebih rendah dari seekor anjing jalanan,kalau memang dia tidak menginginkan pernikahan ini kenapa dia tidak kabur saat tantenya menjualnya kepada ku." Ucap Burhan.

" Tidak tau kah kamu mas kalau Safira mengalami trauma hebat, dia selalu ketakutan bertemu orang lain,jangankan untuk kabur keluar dari kamar saja dia sudah ketakutan." Ucap Lia menanggapi ucapannya barusan.

"Mana tau dia itu,yang dia tahu dia sudah dapat tubuh polos Safira dasar bajingan." Maki Ririn dia sangat marah kepada Burhan.

Tidak ingin mendengar ocehan istrinya Burhan keluar dari kamar Safira meninggalkan ketiga wanita yang menemani hidupnya.Ririn naik ke atas ranjang lalu memeluk tubuh Safira lalu menepuk tubuh Safira dengan lembut.

"Sabar ya sayang...Jangan pernah putus asa,yakin dan percayalah suatu saat Tuhan akan memberikan kebahagian untukmu,saat kebahagian itu sudah menghampirimu,balas dendam lah kepada wanita yang sudah membuatmu merasakan dunia yang seperti neraka." Ucap Ririn dia terus menenangkan Safira yang ketakutan dan untungnya perlahan Safira mulai tenang tubuhnya sudah tidak gemetaran seperti tadi.

Safira merasa damai saat Ririn memeluknya,tiba-tiba air matanya jatuh,seumur hidupnya dia belum pernah merasakan damai sepeti sekarang ini,dia membalas pelukan Ririn hingga akhirhya dia tidak bisa menyembunyikan tangisnya di hadapan Ririn dan Lia.

"Sudah kamu tidak usah menagis,hilangkan trauma dalam hatimu dan hiduplah menjadi wanita yang hebat,balas semua perbuatan tante,om dan anak-anaknya yang sudah menyakitimu selama ini." Ucap Lia.

Safira melepaskan pelukannya dari tubuh Ririn setelah itu dia memandangi keduanya bergantian dia menyeka air mata yang sudah membasahi wajahnya.

"Apa aku boleh balas dendam kepada mereka mbak? apa aku kuat,apa aku mampu,kata mereka aku ini iblis yang sudah menjelma menjadi manusia dan itulah sebabnya mereka selalu menghukum ku dan memukuli ku setiap saat."Ucap Safira dengan tatapan penuh kebencian.

"Tidak sayang,kamu wanita yang cantik dan kuat,mereka yang iblis yang sudah menyakitimu setiap saat bahkan menjual mu,apa kamu pernah sekolah? kamu tau membaca?" Tanya Ririn.Safira menggeleng dia memang benar-benar buta tentang pendidikan,karena dari awal Maya tidak berniat menyekolahkan Safira.

Semangat baru muncul di hati Safira,walaupun dia benar - benar buta tentang semua pendidikan Ririn yakin suatu saat Safira bisa membalas dendam kepada Tantenya.

Lia keluar dari kamar,melihat Safira mulai tenang dan wajahnya mulai berseri dia pergi ke dapur mengambil makanan lalu membawanya kembali ke dalam kamar.

" Safira kamu harus makan,kamu harus kuat kalau ingin menjadi wanita hebat agar suatu saat kamu bisa menemui keluargamu itu dan balas dendam." Ucap Lia lalu dia menyuapi Safira dengan sabar.

Safira menerima suapan demi suapan dari tangan Lia,Ririn sangat senang akhirnya wajah murung itu bisa menerima kehadiran mereka.Sebelum suaminya menikah dengan Safira Ririn dan Lia terlebih dahulu mencari tau tentang Safira dan mereka sangat kaget saat mengetahui nasib buruk yang menimpa Safira.

Perlahan tubuh Safira mulai tenang dia menatap kedua wanita itu bergantian,dia merasa aneh kepada kedua wanita itu karena bisa hidup rukun dengan suami mereka sementara keduanya istrinya.

" Aku baru tau ada wanita yang mau berbagi suami." Ucap Safira dalam hati, tapi dia tidak mau bertanya langsung karena dia takut kedua wanita marah kepadanya dan menuduhnya lancang.

"Kenapa kamu menatap kami dengan tatapan aneh seperti itu? tenang saja kami tidak akan marah kepada mu,dan kamu juga bisa menganggap kami sebagai teman atau keluarga mu." Ucap Ririn sambil mengusap kepala Safira penuh kasih sayang membuat Safira terlihat semakin tenang.

"Kamu tidak usah banyak berpikir yang aneh-aneh..Disini tugasmu hannya melayani mas Burhan kalau dia sedang ingin dilayani dan kamu juga bisa menikmati apa pun yang dia berikan untukmu." Ucap Ririn mengajari Safira penuh kasih sayang membuatnya semakin tenang.

Safira menghabiskan makanan yang sudah disiapkan untuknya,seumur hidupnya baru kali ini dia makan makanan yang enak dan perutnya juga kenyang,dulu saat masih tinggal bersama tantenya yang kejam setiap hari perutnya melilit kelaparan.

Dia hannya mendapat jatah makan dua kali sehari dan itu pun sisa dari kedua anak tantenya yang juga sangat jahat dengannya.

"Safira kamu selesai makan silahkan mandi dan merias diri mas Burhan tidak suka wanita polos dan dia juga tidak suka tubuh wanita yang bau,kamu harus pintar agar kamu bisa hidup lebih baik walaupun kamu hannya istri ketiga dan juga istri siri." Ucap Ririn orang yang paling tua di antara mereka bertiga.

"Iya mbak terima kasih banyak kak sudah mengajari dan menerima ku dengan baik." Ucap Safira lalu dia meninggalkan mereka lalu mengambil pakaian dan masuk ke dalam kamar mandi yang ada di kamarnya.

Safira mengenakan pakaian yang sudah disiapkan untuknya pakaian yang baru dan cantik baginya,tubuhnya yang kurus kering jarang sekali menemukan pakaian yang cocok untuknya.

Sejak kecil tubuh Safira selalu kekurangan gizi apalagi,tantenya yang tidak pernah memberikan makanan yang sehat untuknya,Safira pernah sakit keras bahkan hampir mati,tapi Tuhan begitu sayang dengannya hingga dia kembali sehat.

Setelah selesai memberikan tubuhnya dan sudah mengenakan pakaian lengkap,Safira merebahkan tubuhnya yang masih lelah di atas ranjang,lalu memandangi langit-langit kamar dengan tatapan kosong.

"Ibu aku merindukan mu,kenapa kamu meninggalkan ku kepada Tante yang sama sekali tidak menyukai ku,sekarang aku sudah menikah dan bahkan aku pun di jual kepada pria yang sudah memiliki istri dua,aku lelah dengan semua rasa sakit ini ibu!!!" Ucapnya.Matanya mulai berkaca-kaca bahkan disaat dia ingin melihat Poto ibunya pun tantenya tidak mau memberikan gambar ibunya.

Di saat dia sedang asik mengingat pahitnya masa lalunya tiba-tiba pintu kamarnya di dorong dari luar dengan kasar membuatnya kaget lalu dia langsung terbangun dan duduk di atas ranjang.

"Kamu kaget apa yang kamu lakukan? kamu pikir aku membeli mu dari Tante mu yang jahat itu hannya untuk tidur-tidur?" Burhan menghampirinya lalu mendorong Safira ke atas ranjang saat itu dia sudah berdiri di pinggiran ranjang.

🌺🌺🌺bersambung 🌺🌺🌺

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!