03. Keberhasilan Misi

Mereka kini telah sampai didepan goa lebah, Tsukasa menyarankan untuk membagi tugas dan Awldo menyetujuinya.

Ijima dan Chriss berjaga diluar sedangkan Awldo dan Tsukasa masuk kedalam goa untuk mencari permata abadi.

Begitu Awldo dan Tsukasa masuk kedalam, Ijima duduk disalah satu batu sembari menghela nafas perlahan sedangkan Chriss berdiri disebelah Ijima. Pandangan lelaki itu tak lepas dari keturunan dewi tersebut.

"Ck, kenapa ayah ingin aku menikah dengan gadis ini? Melihatnya saja sudah membuatku kesal," geram Chriss dalam hati lalu mengalihkan pandangannya menuju jurang yang mengitari goa tersebut.

"Pangeran, bolehkah aku bertanya?" Chriss menoleh sekilas.

"Silahkan,"

"Pangeran adalah putra mahkota kerajaan Neoma, itu berarti anda juga ikut dalam pertempuran dengan Kerajaan Celosia, apakah anda tau pembunuh Shwan?"

Bagai tersambar petir Chriss mematung seketika, sorot matanya lari kesana kemari mencari jawaban yang tepat.

"Aku tidak tau," jawabnya yang membuat Ijima tak percaya.

"Pa-"

"Jika kau terus bertanya tentang pembunuh Shwan aku bisa melukaimu!" kesal Chriss ia memilih menjauh dan duduk bersandar pada batu yang berada dibelakang Ijima.

Ijima tersenyum hambar, sangat tidak mungkin jika putra mahkota tak ikut dalam pertempuran dan tidak mengetahui korban-korban pihak lawan yang dibunuh pasukannya.

"Apa sebaiknya aku bertanya pada Raja Kodama?" batin Ijima yang masih penasaran dengan pembunuh kekasihnya.

Rahang Chriss mengeras, untuk mendapatkan tahta Ijima tidak boleh tau hal itu, ia tak boleh tau jika pembunuh Shwan adalah dirinya, orang yang sering disebut putra mahkota.

Tiba-tiba sebuah lebah besar muncul dari dalam goa setelah keluarnya Awldo dan Tsukasa. Ijima langsung siaga sama seperti yang lain.

Lebah itu terus menyemburkan cairan yang bisa mematikan manusia bila sampai terkena kulit.

Ijima mengeluarkan panah cahaya, ia menarik anak panah berusaha membidik dengan benar. Namun ketika anak panah itu diluncurkan lebah tersebut mengubah posisinya sehingga senjata Ijima meleset dan mengenai lengan kanan Chriss.

Lelaki itu meringis, buru-buru Ijima mendekati Chriss, ia menyobek jubahnya dan melilitkan pada lengan Chriss yang terluka. Lebah itu tak menyia-nyiakan kesempatan.

Dia terbang mendekati dua orang itu, Awldo langsung melompat naik ke lebah itu, mengetahui makhluk besar tersebut akan menyakiti dirinya dan Ijima. Chriss memeluk pinggang Ijima dengan lengan kirinya lalu ia mengaktifkan dinding pelindung sehingga lebah itu tertahan.

Awldo menancapkan pedangnya dimata ketiga hewan itu dimana mata ketiga adalah kelemahannya, benar saja hewan itu langsung ambruk.

"Chriss!" teriak seseorang yang membuat Chriss melepaskan tangannya dari pinggang Ijima sedangkan Tsukasa menyembunyikan permata abadi sibalik jubahnya.

"Maki,"

"Ternyata kalian sudah sampai, bagaimana jika kita bekerja sama?" tawar Maki yang baru sampai, disusul satu persatu tim lain.

"Permata itu tidak ada, aku dan Tsukasa sudah mencarinya," bohong Awldo.

"Bagaimana mungkin, kalian yang pertama kali sampai," ucap Anya tak percaya dengan kedua tangan dilipat didepan dada.

Ucapan Anya diangguki oleh semua tim, tim empat memilih pergi daripada memperkeruh keadaan.

Setelah sampai didepan akademi, Ijima menarik lengan Chriss menuju ruangan medis sedangkan Awldo dan Tsukasa menyerahkan permata pada Riku.

"Apa yang kau lakukan?!" pekik Chriss meringis kesakitan kala ada suatu cairan menyentuh lukanya.

"Diamlah pangeran, aku sedang mengobati lukamu akibat ulahku seperti waktu itu kau mengobati luka ku," ucap Ijima yang masih membersihkan luka Chriss dengan cairan khusus yang dibuat oleh tabib-tabib kerajaan.

"Ck, aku bisa menyembuhkan lukaku sendiri," tolak Chriss menarik tangannya menjauh, ia melangkah pergi dengan angkuh meninggalkan Ijima yang menggeleng pasrah.

"Padahal niatku baik," gumam Ijima lalu mengembalikan obat-obatan kedalam kotak.

...👑...

Riku mengumpulkan semua muridnya setelah uji coba misi selesai, tampak dari wajah mereka raut kesal karna gagal menjalankan uji coba ini.

"Kerja bagus untuk kelompok empat karna sudah menjalankan uji coba misi dengan baik," puji Riku lalu ia memberi tepuk tangan singkat.

Setelah mendapat beberapa tambahan pelajaran bel pulang berdentang, mereka keluar dari kelas dengan tertib.

Saat Awldo hendak melompat kedahan pohon, Ijima menahan lengan kekar lelaki itu.

"Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu, Awldo," ucap Ijima, disamping gadis itu berdiri Anya dengan tatapan malas.

"Apa yang ingin anda tanyakan, putri?" balas Awldo dingin.

"Siapa kau sebenarnya, kenapa kau memakai nama Raja Nakamura?" tanya Ijima memastikan.

Awldo tampak menghela nafas," Seperti yang anda ketahui, putri. Aku anak angkat dari Raja Nakamura serta adik angkat Shwan Nakamura." Setelah menjawab pertanyaan Ijima, lelaki itu pergi tanpa memberi salam hormat.

"Dia sangat tidak sopan, Ijima," gerutu Anya yang nampaknya tak menyukai pemburu tersebut.

"Sudahlah sebaiknya kita pulang, kau mau mampir ke kerajaan?" tawar Ijima yang diangguki oleh Anya.

Dikerajaan Neoma, Chriss menemui Raja Kodama dengan raut sulit diartikan, ia membuka ruang kerja ayahnya dengan keras.

Brak.

Raja Kodama yang sudah tau siapa yang datang hanya mendecih pelan.

"Apa yang kau lakukan disini, Chriss?"

"Aku ingin membuat perjanjian dengan ayah," ucap Chriss lalu duduk dihadapan Raja Kodama.

Raja Kodama yang awalnya menulis laporan mendadak menghentikan kegiatannya, manik mata pria itu menatap tajam kearah anak bungsunya.

"Perjanjian seperti apa?"

"Ayah ingin aku menikahi Ijima bukan? Aku mau ayah menyembunyikan kebenaran bahwa aku yang telah membunuh kekasihnya, Shwan. Karna aku yakin suatu saat nanti dia akan bertanya pada ayah," ucap Chriss serius.

"Jadi kau ingin ayahmu ini tutup mulut?"

Chriss mengangguk, ia menyilangkan kakinya, "Jika ayah tidak mau, lupakan saja tentang pernikahan itu, aku akan tetap menikahi Maki dan mengambil tahta dengan paksa."

Raja Kodama tertawa, "Betapa kurang ajarnya dirimu Chriss? Kau bahkan sudah berani mengancam ayahmu, baiklah apa boleh buat aku akan menyetujui perjanjian ini." Ia mengambil selembar kertas kosong lalu menuliskan perjanjian dengan pena yang terbuat dari bulu merak, setelah selesai Raja Kodama meminta Chriss menanda tangani kertas tersebut. Begitu keduanya telah setuju Raja Kodama memberi stampel kerajaan yang menandakan perjanjian itu tak boleh dilanggar.

"Bagus." Chriss beranjak dari duduknya lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan tanpa pamit. Raja Kodama hanya mendengus pasrah karna Chriss mirip dengannya sewaktu masih muda.

Chriss berjalan menemui Maki yang sudah menunggunya ditaman kerajaan. Gadis itu tampak bosan karna menunggu sang kekasih terlalu lama.

"Maaf membuatmu menunggu, Maki," ucap Chriss lembut lalu duduk didekat Maki.

Maki mengangguk, "Tak apa, memangnya apa tujuanmu menemui yang mulia?"

"Membuat perjanjian," jawabnya singkat, ia mendongakan wajah menatap langit biru.

Maki menyatukan alis tak mengerti, "Perjanjian? Untuk apa, apakah akan ada perang lagi?"

"Tidak, Maki dengarkan aku, bulan depan aku akan menikahi Ijima,"

Gadis itu terkejut, terlihat dari pupil mata yang membesar, "Kenapa kau setega itu?! Padahal kau bilang akan menikahiku, Chriss."

"Aku terpaksa menerima permintaan ayah, ayah tak akan memberiku tahta jika aku tidak menikahi putri dari kerajaan Asteria," jelas Chriss, ia menggenggam tangan Maki.

"Lalu bagaimana denganku? Apa kau akan membuangku?"

"Tentu tidak, aku akan menjadikanmu permaisuriku jika aku berhasil mendapatkan tahta," ucap Chriss.

"Kenapa harus Ijima yang dinikahkan denganmu! Kenapa tidak aku saja!" kesal Maki, gadis itu merasa bahwa Raja Kodama begitu merendahkannya.

Maki Nura adalah putri dari kerajaan Helios, kerajaan itu memang tak memiliki banyak aliansi sehingga jika berperang selalu gagal, namun meski begitu Maki pandai memainkan pedang hal itulah yang membuat Chriss tertarik pada Maki.

Chriss mendekap Maki singkat, menenangkan gadis itu, ia mengingatkan Maki agar tidak terlalu iri pada Ijima.

"Bagaimana aku tidak iri, gadis itu baru datang dan langsung mendapatkanmu, sedangkan aku sudah dari dulu berada disisimu tak kunjung dilirik oleh ayahmu."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!