01. Undangan Makan Malam

...Ijima Ryoika, seorang gadis yang diramalkan akan menjadi penerus dewi seperti ibunya, Ryoika. Ia lahir di kerajaan Asteria bertepatan dengan mekarnya bunga sakura. Rambut panjang seputih es dan mata biru langit menambah kesan cantik gadis itu....

Sifat Ijima begitu ramah dan periang, namun akibat perang yang membuat kekasihnya meninggal ia kehilangan senyum ramahnya, senyum itu berganti dengan senyum palsu.

Raja Oda dan Ratu Ryoika begitu mencemaskan putrinya, menurut ramalan nasib tragis akan menimpa Ijima, ntah nasib seperti apa mereka tidak tau.

Saat ini Ijima menatap lurus kedepan dari balik jendela kacanya, dayang Annie masih setia menemani Ijima, ia tak mempedulikan kakinya yang terasa kram akibat berdiri terlalu lama.

"Putri, sudah saatnya anda sarapan," ucap dayang Annie lembut, wanita itu sudah merawat Ijima sejak kecil oleh sebab itu ia menyayangi Ijima seperti putrinya sendiri.

Ijima membalikkan badan menghadap kearah dayang Annie sambil menyunting senyum simpul, "Aku akan menemui ayah ibu sekarang."

Gadis itu berjalan dengan anggun keluar dari kamarnya menuju ruang makan kerajaan, ia selalu didampingi oleh dayang Annie kemana pun dirinya pergi.

Setiap Ijima berpapasan dengan para prajurit dan dayang lainnya, mereka membungkukkan sedikit badannya sambil mengucap salam hangat, sudah jelas Ijima akan membalasnya dengan hangat juga.

Begitu sampai ruang makan, Ijima duduk diantara Raja Oda dan Ratu Ryoika.

Setelah selesai makan dan peralatan makan sudah dibereskan, Raja Oda membuka pembicaraan.

"Ijima, maafkan ayah, ayah tau ini terlalu cepat untukmu," ucap Raja Oda ragu.

Ijima menatap Raja Oda dengan tatapan tidak mengerti, " Apa maksud ayah?"

Raja Oda menarik nafas lalu menghelanya perlahan," Ayah sudah menjodohkanmu dengan pangeran kerajaan Neoma."

Bagai tersambar petir, jantung Ijima berdegup kencang, pupil matanya membesar tak percaya.

"Maafkan aku ayah, bukannya aku menolak tapi pembunuh pangeran Shwan ada dikerajaan itu," balas Ijima gugup.

Raja Oda maupun Ratu Ryoika sudah menduga jawaban Ijima. Ratu Ryoika mengusap pelan punggung tangan Ijima.

“Raja Kodama mengatakan akan bertanggung jawab bila terjadi sesuatu padamu," ucap Ratu Ryoika mencoba menghilangkan rasa cemas pada putrinya.

"Tapi ibu——"

"Ijima, ibu mohon, tidak semua manusia itu jahat, jangan karna pembunuh Shwan berasal dari kerajaan itu kau jadi membencinya," nasehat Ratu Ryoika, Ijima sudah terpuruk selama ini, jadi saatnya dia harus bangkit.

Ijima menatap Raja Oda dan Ratu Ryoika bergantian, "Baiklah, Ijima akan menerima permintaan ayah dan ibu."

...👑...

Malam harinya Raja Kodama mengundang Raja Oda dan Ijima untuk makan malam bersama, pemimpin kerajaan Neoma itu tampak senang ketika melihat Ijima.

Saat itu Ijima sangat cantik dengan gaun biru pastel gradiasi putih memanjang hingga sebatas mata kaki serta hiasan berbentuk daun yang melingkar di pinggang nya. Tak lupa juga rambut panjang Ijima yang digelung dan ada beberapa anak rambut yang mencuat.

"Ternyata kau lebih cantik dari yang aku bayangkan," puji Raja Kodama.

"Terima kasih, yang mulia," balas Ijima menundukkan kepalanya.

"Dimana putramu? Aku dengar kau punya dua putra, jadi mana yang akan akan kau jadikan pendamping putriku?" tanya Raja Oda dengan rasa penasaran.

Raja Kodama tertawa pelan, "Kita bahas didalam saja," ucapnya seraya mempersilahkan mereka masuk.

Diruang makan kerajaan sudah ada seorang lelaki berambut hitam yang duduk dengan angkuh, ia menatap Ijima dengan tatapan tidak suka. Netra merahnya bergulir mengikuti arah Ijima bergerak. Dan ya, Ijima duduk tepat didepan lelaki itu.

“Dia adalah putra keduaku, Chriss Kodama, dialah yang akan aku jodohkan dengan putrimu, Oda," ucap Raja Kodama, ia melirik Chriss seperti mengkode sesuatu.

Chriss berdiri dari duduknya, ia meletakkan tangan kanan di dada kirinya lalu membungkukkan badan sedikit, "Senang bertemu dengan anda yang mulia, suatu kehormatan anda mau menerima undangan makan malam kami." Setelah mengucap sapaan itu, Chriss kembali duduk.

Raja Oda berterima kasih pada Chriss karna memberi sapaan dengan kalimat indah.

Acara makan malam dimulai, tak ada suara selain dentingan alat makan, bulu roma Ijima berdiri, ia merasa Chriss sedari tadi menatapnya. Sebisa mungkin Ijima bersikap tenang, ia berharap acara ini cepat selesai.

Setelah acara makan malam selesai, Raja Kodama meminta Chriss untuk mengajak Ijima berkeliling kerajaan. Mau tak mau Chriss menurutinya.

Awalnya Chriss menggenggam tangan Ijima lembut, setelah keluar dari ruangan itu, Chriss mencengkram pergelangan tangan Ijima kuat.

Ijima meringis,"Pa-pangeran, genggaman tangan anda terlalu kuat."

Chriss seperti menulikan pendengarannya, ia terus menarik Ijima kasar sampai disuatu ruangan yang dimana tak ada penjagaan disana, lelaki itu menghimpit tubuh Ijima diruangan itu, jarak wajah mereka sangat dekat.

"Kenapa kau menerima perjodohan ini, sialan?! Padahal aku sudah berharap kau menolaknya!" bentak Chriss yang membuat Ijima takut.

"Ma-maafkan aku, permintaan ayah tidak bisa aku tolak, pangeran," balas Ijima seperti seekor kelinci yang ketakutan.

"Huh? Meskipun kau seorang dewi aku tidak menghendaki kau duduk disinggasana permaisuri! Kau tau, Ijima? Aku sudah memiliki kekasih dan aku berharap dia yang akan mendampingiku bukan dirimu!"

"Kenapa tidak pangeran saja yang menolak perjodohan ini?"

"Jika aku bisa sudah kulakukan sejak tadi, tapi sayangnya ayah mengancam tidak memberiku tahta bila aku tidak menikahimu," geram Chriss.

Ijima benar-benar ingin pulang, cairan bening setetes demi tetes muncul dari sudut matanya.

"Sejujurnya aku juga tidak mau menerima perjodohan ini, asal kamu tau pangeran, kekasihku terbunuh oleh seseorang yang berasal dari kerajaan ini," ucap Ijima pilu, jantung Chriss berhenti berdetak sesaat, ia memundurkan badannya, tangannya terkepal kuat.

"Sialan! Ternyata itu kau? Kekasih Shwan Nakamura yang digosipkan menjadi beban pertempuran itu? Ck," umpat Chriss frustasi.

Tak

Chriss menoleh cepat kearah sumber suara, seorang dayang dengan wajah ketakutan berdiri disana.

"Siapa yang membolehkanmu masuk kemari?" tanya Chriss dingin.

"Ma—maafkan hamba pangeran, Raja Kodama meminta saya mengikuti anda," balas dayang itu dengan wajah pucat pasi.

"Kau tau aturannya bukan?"

Dayang itu mengangguk, "Saya akan tutup mulut."

Chriss kembali menatap Ijima yang sama takutnya dengan dayang itu, Chriss menarik tangan ijima yang membiru akibat ulahnya.

Lelaki itu mulai mengobati luka tersebut dengan sihirnya, "Jika kau mengadu, akan aku pastikan hidupmu tidak akan tenang, Ijima Ryoika."

...👑...

 

"Sayang sekali kita tidak bisa bertemu dengan Sam karna dia ada misi keluar kota Horizon," ucap Raja Oda.

Kini Ijima dan Raja Oda dalam perjalanan pulang mengendarai kereta yang ditarik dengan empat ekor kuda putih, Ijima tak mendengarkan ucapan ayahnya karna dia tengah melamun.

"Ijima," panggil Raja Oda, ia menyentuh pundak putrinya, refleks Ijima terkejut.

"Aa—ternyata kau sedang melamun, bagaimana dengan Chriss? Kerajaan Neoma tampak indah bukan?"

Ijima tersenyum kaku, "Maafkan aku ayah, pangeran Chriss sangat baik aku menyukainya, Kerajaan Neoma memiliki taman yang indah," balas Ijima untung saja ia sempat melihat taman sebelum pulang tadi.

"Syukurlah, aku dan Raja Kodama berencana akan menikahkan kalian bulan depan," ucap Raja Oda yang membuat Ijima terkejut.

"Ayah, apa itu tidak terlalu cepat? Aku——"

"Lupakan Shwan, Ijima. Dia tidak akan kembali walau kau mengharapkannya," potong Raja Oda yang membuat Ijima diam seribu bahasa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!