Sebuah paviliun yang sangat cantik terlihat di dalam kediaman seorang perdana menteri.
Namun, sayangnya paviliun itu harus dikosongkan, semua isinya dikeluarkan. Dan bahkan orang yang menempatinya tak dapat tinggal di sana lagi.
Perdana menteri menurunkan perintah dan para pelayan tidak diperbolehkan membantah. Mereka melakukan semua perintah perdana menteri dan mengosongkan paviliun cantik itu.
Sedangkan Wanita yang diusir dari paviliunnya terpaksa pergi dan tinggal bersama sang ibu.
Siapa lagi wanita itu jika bukan Lu Ming Zhu. Ia dikembalikan ke tempat ibunya secara paksa oleh perdana menteri Lu Long Zhi.
Di sisi lain tampak perdana menteri Lu Long Zhi kembali ke tempat sebuah paviliun kecil nan bobrok.
Tap tap tap.
"Qiang Gu? Kau dimana nak?" Panggilnya.
Ia menerobos masuk dan mencari putrinya Lu Qiang Gu.
Dari dalam paviliun itu Lu Qiang Gu keluar. Ia mendekati ayahnya dan membungkukkan badannya. "Lu Qiang Gu memberi salam pada perdana menteri Lu." Salamnya.
"Nak, Hari ini kau sudah boleh pindah ke paviliun pemberian ibumu itu, aku akan menyuruh pelayan membereskan barang barangmu dan memindahkannya ke sana." Ujar perdana menteri Lu Long Zhi.
Dalam hati Lu Qiang Gu tersenyum puas karena berhasil mendapatkan barang barang miliknya. Namun, ia masih belum puas terhadapnya Lu Ming Zhu.
"Tapi…Bagaiamana dengan kakak? Dia akan tinggal dimana jika aku menempatu paviliunnya?" Tanya Lu Qiang Gu sedih.
Perdana menteri Lu Long Zhi tiba tiba kesal. Ia berbalik. "Jangan banyak tanya, pindah saja ke. paviliuu yang baru, kakakmu akan tinggal dengan ibunya jadi kau tidak perlu mengkhawatirkannya." Ucap perdana menteri Lu Long Zhi.
Ia segera pergi dari sana seusai berbicara dengan Lu Qiang Gu. Sementaranya, terlihat Lu Qiang Gu yang sedikit tidak puas.
'Jika Lu Ming Zhu tinggal dengan ibunya, dia akan bisa membuat berbagai macam rencana lagi.' Batin Lu Qiang Gu.
Disaat Yang sama beberapa pelayan muncul dan membereskan barangnya dan membawanya ke paviliun barunya.
Ia menghela napas pasrah. 'Jika semua orang tahu kalau Lu Ming Zhu diusir dari paviliunnya sendiri karena aku mungkin aku akan mendapatkan masalah baru.' Batin Lu Qiang Gu.
Ia masuk ke paviliunnya dan membereskan barang pribadinya. Setelahnya ia menyusul pergi.
Di depan paviliun barunya terlihat sedikit kotor dan tercium sedikit bau kotoran.
"Disini juga tidak bersih bersih amat, nanti aku bersihkan." Ucapnya.
Ia masuk dan membereskan barang barangnya.
"Nona, benda. benda ini mau ditaruh dimana?"
Seorang pelayan perempuan muncul dengan membawa vas bunga.
"Kau letakkan saja di meja itu, biar aku yang mengurus semuanya, terima kasih sudah membantuku membawa barang barangku." Ucap Lu Qiang Gu.
Pelayan pelayan itu membunhkuk memberi salam dan pergi dari sana.
Lu Qiang Gu menggunakan baju biasanya dan membereskan paviliunnya. Mengatur tempat benda benda seperti vas bunga, dan lain lain.
Menyapu dan membersihkan debu paviliunnya. Setelahnya ia keluar dan membersihkan beberapa kotoran burung yang ada di belakang paviliunnya.
Ia membuat sebuah ayunan di pohon tua di belakang paviliun dan menaruh satu set meja dan kursi di bawah pohon lainnya.
Di sana ada dua pohon jadi ia bisa menaruh tempat duduk dan ayunan di pohon yang berbeda.
Setelahnya ia keluar dan membereskan halama depannya.
Beberapa jam kemudian, semuanya terlihat mengkilau, baik itu di dalam maupun di luar ruangan, semuanya bersih dan wangi, tak ada lagi bau bau kotoran yang tercium dan tak ada lagi sampah sejauh mata memandang.
Ia masuk ke dalam dan membersihkan tubuhnya dari keringat lengket.
"Membersihkan semuanya sendiri benar-benar merepotkan." Keluh Lu Qiang Gu.
Ia bangkit dari bak mandinya dan mengenakan handuknya dan pergi ke kamar untuk mengenakan pakaian.
Ia mengenakan pakaian dengan motif sederhana dan warnanya yang tidak terlalu mencolok dan tidak terlalu terang.
Ia duduk di depan cermin kasar dan lihat wajahnya yang sedikit berjerawat.
"Setelah ini sebaiknya aku merawat wajahku dengan baik dan memberikan orang orang itu kejutan." Gumam Lu Qiang Gu.
Ia mengenakan cadarnya dan pergi ke tempat perdana menteri Lu Long Zhi.
Sementara di tempat tujuannya terlihat dua orang ibu anak yang tengah mengadu kepada perdana menteri Lu Long Zhi.
"Tuanku, tolong kembalikan paviliun Ming Zhu, dia tidak bisa tidur jika bukan di paviliunnya."
Ternyata wanita itu tak lain dan tak bukan adalah selir Shen Gong Rong dan putrinya Lu Ming Zhu.
"Ayah, aku mohon biarkan aku tinggal di pavikiunku. Ayah, tidak apa apa jika aku harus membagi paviliunku dengan adik Qiang Gu." Ucap Lu Ming Zhu.
Brak!
Tampanh perdana menteri Lu Long Zhi terlihat sangat kesal dengan keduanya. "Bisakah kalian berdua berhenti?! Paviliun itu dibuat khusus untuk Qiang Gu, dan kau tidak punya hak untuk berbagi pavikiun itu dengan Qiang Gu!" Bentak perdana menteri Lu Long Zhi.
Tap tap tap.
Di saat yang sama terlihat Lu Qiang Gu yang masuk tiba-tiba.
Keduanya tentunya terkejut dan segera bangkit menatap sinis dirinya.
"Untuk apa kau datang kesini? Kau sudah merampas semua milik ibuku dan paviliunku, sekarang kau apa lagi dengan kami berdua." Ucap Lu Ming Zhu kasar.
Lu Qiang Gu tersenyum tipis. "Aku disini untuk meminta maaf pada kakak, aku tidak sengaja menempati paviliunmu, kalau boleh kakak bisa. tinggal di Paviliun denganku." Ucap Lu Qiang Gu polos.
Perdana menteri Lu Long Zhi terkejut. "Qiang Gu! Kau tidak perlu berbagi tempat tinggal dengannya, aku akan mengurus tempat tinggalnya sendiri." Ucap perdana menteri Lu Long Zhi.
'Hehe…Aku tahu kau sayang pada putrimu ini namun sayangnya putrimu sudah tidak ada.' Batin Lu Qiang Gu.
"Pelayan, bereskan barang barang nona pertama dari tempat selir Shen dan biarkan dia tinggal di pavikiun lama nona kedua." Ucap perdana menteri Lu Long Zhi.
Mata Lu Ming Zhu terliur membelalak mendengar perintah perdana menteri Lu Long Zhi.
Ia akan tinggal di paviliun bobrok Lu Qiang Gu? Benar benar tidak terduga.
Bruk!
Ia segera menjatuhkan dirinya dan berlutut di depan ayahnya. "Ayah, kumohon…Aku akan tinggal dengan ibuku dan tidak akan berbagi tempat tinggal dengan adik, tapi aku tidak ingin tinggal di paviliun bobrok itu." Ucap Lu Ming Zhu.
Kali ini untuk pertama kalinya ia berlutut di hadapan semua pelayan yang ada di dalam ruangan dan memohon pada ayahnya.
Lu Qiang Gu tersenyum tipis, ia benar-benar puas melihat Lu Ming Zhu bersujud di depan orang orang.
'Walaupun orangnya kurang banyak, tapi mulut mereka begitu lebar, mereka akan menyebarkan ini dan membuat Lu Ming Zhu semakin malu.' Batin Lu Qiang Gu.
Bruk!
Lu Qiang Gu ikut berlutut di depan perdana menteri Lu Long Zhi dan memohon padanya.
"Tuan, yang kakak katakan benar, kakak tidak pantas tinggal di paviliunku yang sudah rusak itu, tidak apa apa jika kakak ingin tinggal di tempatku tapi jangan biarkan kakak tinggal di paviliun lamaku." Ucap Lu Qiang Gu.
Perdana menteri Lu Long Zhi menghela napas pasrah. "Nak, bangkitlah, kondisimu saat ini tidak terlalu baik, kau tidak boleh berlutut di hadapanku." Ucap perdana menteri Lu Long Zhi.
Ia memasang tampang kasiha. "Tapi kakak…" Ucap Lu Qiang Gu.
"Biarkan dia tinggal di paviliun lamamu dan merasakan bagaimana rasanya tinggal di tempat tempat bobrok seperti dirimu dulu." Ucap perdana menteri Lu Long Zhi.
"Pelayan, bawa selir Shen dan nona pertama keluar dari ruanganku." Perintah perdana menteri Lu Long Zhi.
Dua orang pelayan muncul dan menyeret keduanya keluar secara paksa.
See you next time.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments