Silvi dan Maya sedang duduk di cafe, karena keduanya tadi mengusir kekasih mereka untuk pergi karena mengatakan hal menyebalkan.
Keduanya tampak begitu frustasi,bahkan keduanya menghembuskan nafas yang begitu berat bersamaan.
"Huh..."
"Kamu kenapa murung begitu, bukannya baru jadian bahkan aku saja belum dapat pajaknya nih," kata Silvi yang berusaha untuk mencoba bersikap biasa.
"Kamu juga kenapa, pasti sedang berantem dengan Rio ya?" tanya Maya menebaknya dengan benar.
"Tau ah pria sialan, dia ternyata mau pindah ke kota besar dan meninggalkan aku di kota ini, dan meski dia bilang jika libur akan berkunjung,tapi aku tak suka hal itu," kesal Silvi.
"Ah ... ternyata sama, mas Rudi juga mengatakan hal yang sama, bahkan dia bilang jika akan datang jika libur, tapi aku tau benar jika itu bohong saja, terlebih perusahaan milik orang tuanya juga bukan perusahaan biasa," kata Maya yang frustasi.
"Bagaimana kalau pindah juga tapi jangan bilang-bilang,dan kita sebisa mungkin masuk kedalam usaha kekasih kita, membuat mereka terkejut," usul Silvi.
"Kamu mungkin mudah non, sedang aku harus melewati ribuan orang yang melamar mungkin," kesal Maya.
"Ayolah... Kamu itu juga bukan lulusan yang bodoh, buktikan jika kamu itu lulusan jurusan manajemen yang berbakat dong,"
Maya mengangguk, Silvi benar dia sebenarnya memang menyembunyikan jika dia lulusan sarjana karena selama ini keluarga suaminya itu tak mau punya menantu berpendidikan tinggi.
Jadi keduanya sudah punya rencana dan untuk bisa ke kota, dan mereka juga mencari orang kepercayaan untuk mengurus usaha mereka di kota itu.
Dan Rudi melakukan hal gila untuk menghibur kekasihnya itu, dia membeli ruko tempat Maya tinggal.
Dan sore itu semua prosesnya sudah selesai, dan malam nanti dia akan datang untuk pamitan dan juga menyerahkan hadiah itu agar wanita itu tak sedih.
Maya pulang ke ruko sambil membawa tiga brownies yang di pesan oleh anak buahnya itu.
Setelah membagikan kue itu,bibi dan Lusi pamit pulang karena jam kerja mereka sudah selesai juga.
"Mbak kami pamit ya,"
"Baiklah hati-hati ya," kata Maya yang kemudian ingin mengunci ruko itu.
Tapi tanpa terduga jika Rudi datang dan menahan pintu itu, dan membuat Maya mundur dan mempersilahkan pria itu masuk.
"Sayang tolong jangan marah dong," bujuk Rudi.
"kunci rukonya, aku ingin mandi," kata Maya yang langsung naik ke lantai atas.
Rudi pun mengunci semua pintu, bahkan dia memastikan mobilnya juga tak akan kenapa-kenapa saat di tinggal.
Dan dia ikut naik ke lantai atas dan terdengar suara orang mandi, jadi dia memilih untuk membuat kopi saja sambil menonton tv.
Maya keluar dengan lingerie berwarna hitam yang begitu seksi. Dan itu membuat Rudi panas dingin melihatnya.
Maya langsung meminum kopi yang ada di tangan Rudi dan membuat pria itu tak berkutik.
"Kenapa, bukankah kamu sudah melihat semuanya, dan kenapa kamu kesini hah, kalau mau pergi ya tinggal pergi," kata Maya yang bangkit dan mulai mengambil brownis miliknya dan mulai menikmatinya.
"Aku ingin memberikan hadiah hiburan untuk ku sayang, dan jangan ngambek aku janji dua hari dalam seminggu dku milik mu," kata Rudi menunjukkan serifikat dari ruko yang dia tempati.
"Kamu benar-benar mengunakan uang mu untuk ku," kata Maya menatap tajam ke arah Rudi.
Tapi pria itu hanya bisa diam, tanpa terduga Maya mengambil kue coklat itu dan langsung menyuapi pria itu.
Rudi pun pasrah dengan apa yang di lakukan oleh Maya, dan yang tak terduga Maya malah menyuapi dirinya dengan mulut Rudi.
Sontak saja Rudi tak bisa menahannya lagi, dan langsung menerkam Maya lagi.
Tak peduli sehari sudah melakukannya berapa kali, karena bagi Rudi adalah memuaskan kekasihnya itu yang terpenting.
Sebuah pesan masuk kedalam ponsel Maya yang menyatakan jika wanita itu di terima menjadi sekertaris di sebuah perusahaan besar di kota.
Dan lusa dia harus mulai bekerja dan besok siang harus melakukan wawancara penting terlebih dahulu.
Untungnya tadi dia sudah menjelaskan pada dua pegawainya untuk tetap di sana dan melanjutkan usaha onlinenya.
Dan Vivi serta Lusi mengiyakan karena mereka tidak ingin mencari pekerjaan lain, toh Maya juga dkan mengawasi mereka dari jauh.
malam panjang Maya dan Rudi benar-benar sangat panas, bahkan mereka tak peduli dengan suara erangan yang mungkin terdengar oleh orang.
Rudi memeluk Maya saat sudah lelah, bahkan Maya sudah terlelap tidur dalam pelukan kekasihnya itu.
Cahaya mentari masuk melalui kaca, Rudi pun merasa terganggu dengan cahaya itu, dan dia pun membuka matanya.
Betapa terkejutnya dia melihat dia sudah di selimuti tapi tak terlihat Maya di ruangan itu.
Dia pun mengenakan semua pakaiannya, dan kaget melihat kamar tidur itu juga kosong, Rudi bergegas turun dan melihat ada tiga pegawai Maya.
"Apa kalian tau Maya kemana?" tanya Rudi
"Apa? Loh mas Rudi menginap di sini,mbak Maya sudah pergi dari jam lima dini hari karena harus mengejar penerbangan, apa mbak Maya tak bilang jika dia harus ke luar kota," jawab Vivi.
"Ah sialan!! Kamuntau kemana dia pergi, dan kemana dia meninggalkan aku pergi seperti ini," marah Rudi.
"Saya tak tau, mungkin mencari ayahnya, karena yang aku dengar dan tau mbak Maya menemukan berita tentang ayah kandungnya yang sudah dia cari dari Lina tahun ini," bohong Lusi.
Rudi tanpa bicara langsung pergi,dia tak menyangka keputusannya untuk menerima perusahaan ayahnya.
Malah di ganjar hadiah kepergian Maya tanpa pamit seperti ini, dan dia benar-benar frustasi karena dia baru sadar jika wanita itu sudah terlalu dalam masuk kedalam hatinya.
Sedangkan Maya dan Silvi sampai di Jakarta siang itu, dan keduanya langsung menuju ke hotel untuk menaruh koper.
Ya sementara mereka tinggal di hotel dulu,batu setelah itu Mereka mencari tempat tinggal setelah Wawancara.
Maya sampai di lobi perusahaan Harjono group yang memiliki bidang pekerjaan ekspor impor dan juga bidang properti terbesar.
"Permisi saya Maya Wulansari ingin melakukan wawancara dengan tim HRD," kata wanita itu yang tampak begitu meyakinkan.
Bahkan setiap orang di buat tak berkedip karena sosok sempurna nan cantik itu.
"Silahkan akan saya antar," jawab salah satu pegawai di bagian resepsionis itu
Mereka menuju ke ruangan HRD, dan Maya menjalani wawancara dengan lancar, dan besok akan mulai bisa bekerja.
Karena lusa sekertaris CEO perusahaan itu akan cuti, dan tugas Maya mengantikan wanita itu.
Di tambah lagi CEO juga orang baru yang mungkin akan menyulitkannya tapi Maya meyakinkan jika dia bisa bekerja di bawah tekanan.
Akhirnya dia pun di terima bekerja dan besok sudah bisa mulai bekerja, dan dia bahkan sudah di berikan id card juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜
Pantas saja Rudi sampai tergila-gila sama Maya.
2023-06-22
0
🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜
Agresif juga Maya...
2023-06-22
0