Pagi itu Pak Darma yang kondisinya mulai membaik menerima telepon dari orang suruhannya, tanpa sepengetahuan Alea dia tetap melanjutkan pencariannya mencari Alia.
Dengan wajah sumringah Pak Darma bersama anak buahnya mendatangi rumah Pak Adi mantan adik iparnya.
"Di, dimana putriku?" ucap pak Darma kepada Pak Adi.
"Dia sedang pergi bekerja," ucap Pak Adi bingung karena sudah 2 hari Alia tidak pulang ke rumah.
Sedangkan dibelakang Rina istrinya (bibinya Alia) mempunyai rencana jahat untuk mendapatkan banyak uang. Dia menemui anaknya (Raya) untuk mengatur rencana.
Raya keluar dari pintu belakang, dan masuk dari pintu depan. Rina yang menyajikan teh langsung memanggil Raya yang berdiri di depan pintu.
"Alia kamu sudah pulang, Nak? ucapnya.
"Iya bibi," ucap Raya yang berakting seolah dirinya adalah Alia.
"Kemari Lah, Nak Ayahmu datang untuk menjemputmu," ucap Rina.
"Benarkah Dia putriku?" ucap pak Darma sambil memandang ke arah Raya.
"Dia..." ucap Adi terputus karena kakinya di injak istrinya.
"Iya Dia putrimu, Mas" ucap Rina berbohong.
"Kenapa wajahnya berbeda dengan Alea, mereka ini kan kembar identik," ucap pak Darma kebingungan.
"Karena Musibah itu," ucap Rina sambil berakting menangis.
"Musibah?" ucap Pak Darma kaget.
"Iya Mas, mukanya pernah rusak karena Luka bakar jadi kami mengoperasi plastik wajahnya," ucap Rina sambil meneruskan Actingnya menangis.
"Aku putrimu Ayah, Aku selama ini menunggumu untuk menjemputmu. Ibu telah lama meninggalkanku," ucap Raya yang membuat Rina tersenyum puas.
"Kemarilah ,Nak," ucap Pak Darma, lalu memeluk Raya yang mengaku sebagai Alia.
Rina hamil setelah kakak iparnya berpisah, jadi Pak Darma tidak mencurigainya sedikit pun. Sedangkan Adi hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat perbuatan anak dan istrinya.
"Maafkan aku mbak, aku tidak bisa mencegah perbuatan mereka," batin Adi meminta maaf kepada kakak perempuannya yang sudah lama telah tiada.
Pak Darma meninggalkan sebuah cek bernilai fantastis untuk Adi dan Rina karena merasa telah berhutang Budi kepada mereka, dengan wajah sumringah Pak Darma membawa Raya pulang kerumahnya.
Sesampainya Di Rumah Pak Darma, Raya memandang takjub seluruh sisi rumah besar itu, tidak henti- hentinya dia mengagumi kemewahan rumah itu.
Raya mengambil bingkai foto yang terpajang di atas meja dan memandanginya.
"Itu Alea kakakmu," ucap Pak Darma.
"Benar-benar mirip dengan Alia tidak bisa dibedakan, tapi maaf Alia kamu tidak pantas menerima semua kebahagian ini, aku yang lebih cocok," batin Raya sambil tersenyum jahat.
"Andai aku tidak kehilangan wajahku yah, wajahku pasti akan sama dengan kakak," ucap Raya sambil berakting menangis.
"Lebih baik kamu bersiap-siap Ayah akan mengantarmu untuk membeli keperluanmu," ucap Pak Darma mencoba menghibur putrinya.
"Baik, Yah" ekspresi raya langsung berubah girang, dia berniat untuk membeli banyak baju mahal.
Pak Darma menunjukkan kamar yang akan di tempati oleh Raya, Tapi Raya menolaknya dan lebih menginginkan kamar Alea yang lebih besar.
"Baiklah, tempati lah kamar kakakmu. Nanti ayah akan berbicara kepadanya. Lagian dia jarang pulang karena lebih memilih tinggal di apartemen karena lebih dekat untuk datang ke kantor," ucap pak Darma, yang tentunya membuat Raya senang.
Raya mulai memasuki kamar Alea yang besar, matanya mulai menatap kearah lemari besar di depannya dia membuka dan mencoba beberapa baju milik Alea.
"Aku akan memiliki semuanya," batin Raya tertawa puas setelah mencoba barang barang milik Alea.
"Siapa kau berani memasuki kamarku?" ucap Alea marah mengetahui orang Asing memakai barang miliknya.
"Mulai sekarang kamar ini akan menjadi milikku," ucap Raya.
"Pergi dari sini!" ucap Alea sambil menjambak rambut Raya.
Raya berteriak kesakitan, Pak Darma yang mendengar suara gaduh itu langsung terburu-buru mendatanginya.
"Alea dia Adikmu," ucap pak Darma melerai mereka.
"Adik?" ucap Alea kaget.
"Maafkan Ayah karena lupa mengabari mu."
Alea yang menatap Tajam ke Arah Raya, tiba-tiba ekspresinya berubah dan langsung memeluk Raya.
"Adik aku senang sekali bertemu denganmu," ucap Alea yang membuat Pak Darma senang.
"Iya kak, Alia juga senang bisa bertemu dengan kakak," sahut Raya.
"Jangan senang dulu kamu, Aku akan menyingkirkan mu," batin Alea.
Karena ingin selalu terlihat baik di depan Ayahnya Alea mengalah memberikan tempat tidurnya untuk ditempati Raya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments