Kenapa kau tidak kabur?

Kondisi Alergi Alia sudah membaik, bentol-bentol di tubuhnya sudah mulai menghilang. Dia telah mandi dan mengganti bajunya dengan piyama yang telah tersedia di dalam lemari. Baru saja dia hendak tidur. Dafa datang dan menariknya.

"Temani aku!" ucap Dafa sambil menyeretnya ke kamarnya.

"Pelan-pelan saja! kau menyakitiku," teriak Alia kesakitan karena Dafa menarik tangganya terlalu kencang.

Sesampainya di dalam kamar Dafa, dia mengajak Alia ke balkon lalu menyuruhnya untuk duduk. kali ini Alia hanya diam tiap memberontak. Dafa mengeluarkan sebotol Alkohol dan sebungkus rokok.

"Minumlah!" ucap Dafa.

Alia mengambil botol minuman itu lalu membantingnya sampai pecah. Tindakan Alia itu membuat Dafa sangat bingung, karena biasanya Alea akan menyukainya dan memintanya untuk menambahnya lagi.

"Kalau kau memberiku es teh manis aku akan meminumnya," ucap Alia.

"Hahaha...." Dafa tertawa keras.

"Munafik kau, Al," ucap Dafa lagi sambil menatap tajam ke arah Alia.

Alia hanya kebingungan mendengarkan ucapan laki-laki di depannya karena tidak mengerti Apa maksudnya.

Tiba-tiba Dafa Ambruk tak sadarkan diri, Alia panik dan langsung menolongnya.

Dibantu Siska dan pelayan yang lain, Dafa di gotong ke tempat tidur. Alia dengan telaten mengompres Dafa yang sedang demam tinggi.

"Al, jangan pergi," Dafa mengigau sambil memang tangan Alia yang duduk di samping ranjangnya.

"Sebenarnya ini kesempatanku untuk kabur dari sini, sayang tempatku pulang tidak lebih baik dari tempat ini," batin Alia yang mulai menguap karena mengantuk.

Tanpa sadar Alia tertidur dan menyandarkan kepalanya di ranjang Dafa.

Pagi...

Dafa membuka Matanya yang terasa sangat berat, dia mencoba mengumpulkan ingatannya. Dia mulai mengingat bahwa terakhir kali dia pingsan.

"Pasti wanita itu kabur," Dafa terbangun dan bergegas mengecek Alia ke kamarnya.

Saat hendak beranjak dari ranjangnya Dafa tercengang melihat Alia yang tertidur di lantai dan menyandarkan kepalanya di ranjang.

"Kau sudah bangun?" ucap Alia saat membuka matanya.

"Wajah yang sama, tapi sikap yang berbeda. Apa ini hanya sekedar perasaanku saja?" batin Dafa yang mulai meragukan identitas wanita di depannya..

Siska datang membawakan sarapan untuk majikanya, tapi Dafa malah menyuruhnya membawanya kembali dan malah meminta untuk dibawakan buah-buahan saja.

Alia langsung mengambil beberapa buah saat Siska datang, dengan telaten Alia mengupasnya hingga bersih dan memberikannya pada Dafa.

"Seorang Alea tidak mungkin mau melakukan ini," batin Dafa sambil memakan buah-buahan tadi.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" ucap Alia.

"Kenapa kau tidak kabur?" tanya Dafa.

"Kabur pun percuma rasanya, penjagamu di rumah ini terlalu banyak. Aku tidak mau patah kaki karena memanjat tembok tinggi di di depan," ucap Alia sambil bergegas pergi karena ingin Mandi.

"Apa dia tidur disini semalaman?" tanya Dafa kepada Siska yang masih berdiri mematung di sana, mengunggu tuanya makan.

"Non Alea, yang telah merawat anda Tuan," jelas Siska.

Jawaban Siska membuat Dafa tercengang, Dia mulai mencurigai kalo ada hal yang tidak beres.

...***************...

Dafa yang sudah membaik melangkahkan kakinya perlahan ke kamar Alia, betapa kagetnya mendapati Alia yang tidak berada di sana.

"Apa dia kabur?" ucap Dirga dengan memandang sekeliling ruangan.

Dafa langsung berlari kebawah dan hendak memanggil para penjaga. Tapi dia mengurungkan niatnya ketika dari kejauhan mendapati Alia berada di kolam renang belakang rumah, sedang Asyik mencelupkan kakinya ke dalam air.

"Apa yang sedang dia lakukan di sana?" ucap Dafa sambil mendekati pintu terbuka itu.

Melihat kehadiran Dafa, Alia menyudahi aktivitasnya.

"Apa yang kau lakukan disini?" ucap Dafa.

"Aku merasa bosan, kau mengurungku seperti Ayam," jawab Alia.

"Lalu apa yang kau inginkan?" sambung Dafa.

"Kalaupun aku meminta untuk pergi keluar sebentar sepertinya itu hanya akan sia-sia."

"Baiklah ikutlah denganku nanti, aku ada pertemuan dengan klien."

"Benarkah?" ucap Alia girang.

Dengan iseng dia menciptakan air ke arah Dafa, yang membuat Dafa juga melakukan hal yang serupa. Akhirnya ketegangan diantara mereka berdua sedikit mencair.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!