Orchestra Frozen - Let it Go
Beberapa tahun berlalu hubungan Rita dan Alex agak semakin longgar karena banyaknya mengalami gangguan.
Yang Ghaib maupun yang terlihat dari keluarga ataupun lainnya. Dalam perbincangan selaluuuu ada bumbu pertengkaran.
Meskipun keduanya sempat bertemu sekali.
Ney sudah tentu tidak menyangka mereka benar bisa bertemu dan sejak itu tidak ada kabar lagi mengenai keduanya.
Ney dan Rita sudah semakin jauh, dia memutar otaknya agar bisa membuat Rita kembali.
Meskipun dengan cara yang kotor, membuat nama Rita jelek di hadapan orang entah dengan menghasut atau dia memesan barang dengan alasan Salah kirim.
Masih dengan pemikiran Alex yang berkepala es balok yang enggan mengalah dan Rita dengan kepala batunya yang juga mempertahankan pemikirannya.
Tidak heran membuat kakak perempuan Alex, Jasmine selalu turun tangan menjelaskan pada Alex maksud Rita begitupun sebaliknya.
Yang menemukan bahwa Rita sudah paham.
Banyak kesalahpahaman yang terjadi seperti biasanya mengenai perkataan Rita dan juga Alex, membuat kakaknya menggelengkan kepala.
Pertemuan mereka terbilang sangat singkat hanya semalaman.
Cerita ini berlanjut pada saat Alex membeli tiket pesawat menuju Indonesia tapi terlambat.
Karena siang harinya dia berolahraga dan tertidur, bangun sudah sore dan panik.
Di tempat lain, Rita sudah menunggu cukup lamadi bandara, Cafe.
Dia melirik jamnya sudah hampir malam namun kenapa pesawat Alex belum juga terlihat?
Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore tapi belum ada pemberitahuan apapun. "Kemana sih si bodoh itu?" Tanya Rita menggerutu.
Tempat Alex, dia sudah tersadar sudah hampir pukul 5, lalu mandi dan buru-buru pergi ke bandara Malaysia.
Setelah di cek, pesawat pukul 7 malam sudah lepas landas.
Alex memutar otak, dia sempat dapat ide untuk memakai jet pribadinya namun lagi-lagi sial, orang tua Alex memakai jetnya untuk mengunjungi tempat bersama tamu-tamu.
Alex pulang dengan lesu, beberapa penjaga berpandangan keheranan.
Alex menceritakan masalahnya dan mereka tersenyum.
"Ah, Tuan bagaimana kalau menggunakan kapal laut saja?" Tanya A.
Alex bengong, "Kapal laut?" Tanyanya.
"Iya, Tuan itu kan sangat cepat sekali. Bisa tiba di Indonesia sekitar 1 jam," kata A lagi masih senyum.
Penjaga yang lain hanya membelalakkan kedua mata mereka dan memilih diam sambil berpikir.
"Benar juga sih kapal itu memang sangat cepat," kata yang lainnya setuju.
"Tuh kan. Bagaimana?" Tanya A mengeluarkan ponselnya.
Alex yang sedang berpikir bertanya, "Tunggu, kapal laut yang mana? Memangnya Ayah saya punya?"
"Ada, Tuan. Ini fotonya," kata A memperlihatkan kapal laut perang yang sedang terparkir di lautan.
Kedua mata Alex membelalakkan, dia terdiam.
Pancaran kedua matanya berubah menjadi merah dan bersinar menampakkan kilatan petir.
Ya brilian sekali kapal laut untuk perang memang sangat cepat bila sekali dinyalakan.
Mungkin juga dengan menaiki itu dirinya bisa sampai kurang dari 1 jam.
Alex tersenyum dengan geram menatap penjaga yang MASIH senyum kepadanya.
Entah sejak kapan juga penjaga-penjaga rumah yang berwajah batu bata berubah menjadi pelawak.
"Lucuuuu sekali ya. Kamu memang pintar," kata Alex menepuk punggungnya sangat keras. Penjaga itu bangga meski sampai ter batuk-batuk.
"Saat aku sampai, tentara Indonesia akan langsung mengarahkan senjatanya dan sebelum aku mati, apa aku harus beralasan 'Mau bertemu Rita Ashalina dulu.' Begitu?" Tanya Alex menguji penjaganya.
"Oh, itu ide yang cemerlang sekali Tuan. Akan segera saya siapkan kapalnya," kata penjaga itu menelepon.
Belum selesai, Alex meledak, "Keluar!!!!" Teriaknya menendang semua penjaga yang berjaga di depan kamarnya.
Satu yang menjahili akhirnya malah kena semua.
Alex kesal sekali sudah sialnya tidak ada yang membangunkannya dari tidur, di kerjain penjaga juga, stres sudah dia sekarang.
Tiba-tiba yang paling ditakutkannya terjadi, dering ponselnya berbunyi dan dia panik karena Rita yang menelepon. Setelah membaca Bismillah, dia anggap.
"KAMU DIMANA!? Kok belum keluar? Aku sudah menunggu disini dari pukul 7 pagi sampai jam 4 eh jam 5 sore! Pesawat kamu yang mana? Kamu keluar lewat gerbang yang mana?" Tanya Rita banyak bertanya sambil melihat-lihat lorong gerbang keluar penumpang.
Alex menelan ludah dari mendengarnya banyak pertanyaan saja sudah mulai ada perasaan tidak menyenangkan.
Dia langsung membaca 3 kul dan 3x Ayat Kursi dari pertanda mencekam yang akan hadir sesaat lagi.
"Maaf hehehe aku lupa setelah olahraga langsung mandi. Lalu aku mengantuk dan tidur dan ini... baru bangun hehe," kata Alex di teleponnya.
Rita membeku mendengarnya, benar-benar nada dari Alex agak kurang bersalah malah tertawa juga.
Waktu seakan berhenti, Rita tidak bisa berkata apapun.
Alex bersiap datangnya keheningan dari Rita merupakan pertanda paling buruk.
Alex tahu seberapa tinggi kemarahan Rita yang bisa membuatnya selama 10 abad.
Alex secara kilat mengambil obatnya penderitaannya akan secepat melesatnya rudal nuklir. 3... 2... 1.
"TIDAK PERLU BERTEMU LAGI!!!" Teriak Rita menyudahi teleponnya.
Suara Rita membuat telinga Alex berdenging dan dia memejamkan kedua matanya, teleponnya juga sudah ditutup tanpa sempat Alex bicara. "Wanita memang mengerikan," gumamnya.
Waktunya tepat jantung Alex kesakitan, telinga yang menerima suara hentakan kenapa juga jantungnya yang mau pingsan?
Dia langsung meminumnya dan bernafas lega, maha dahsyat sekali teriakan Rita padahal suara aslinya kecil.
"Sudah kuduga tapi akan lebih fatal lagi bila aku tidak memberitahukannya," kata Alex menghela nafas dan duduk.
Rita sangat kesal sekali si Alex bodoh ketiduran! Beberapa orang memandanginya, Rita juga malu sekali berada di sana dalam waktu yang sangat lama.
Dia agak menangis merasa dipermainkan, meski sebelumnya Alex lah yang berkali-kali datang ke Indonesia tapi gagal maning.
Sedangkan saat Rita yang mengunjungi Malaysia dalam kegiatan sekolah, mereka bisa bertemu.
Tampaknya memang harus dari Rita dahulu yang niat pada akhirnya bisa bertemu meski sangat sebentar sekali. Alex tidak lagi menyalahkan semuanya sudah seimbang.
Entengnya pula Alex mengatakan maaf. Sejak Rita pulang, ponselnya sama sekali tidak dia nyalakan lagi.
Alex mondar mandir gelisah karena tidak bisa mengontak Rita, di chat juga hanya ceklis 1 abu-abu.
Kemudian dia bergegas menuju bandara mencari tiket yang bisa berangkat malam itu juga meski orang tuanya keberatan karena kesehatannya.
"Aku sudah kuat," kata Alex.
"Kuat apanya kamu. Diteriaki Rita saja langsung kumat kan," kata Jasmine membuat Alex bengong.
Alex memilih pergi saja daripada memulai pertengkaran dengan kakak perempuannya yang menertawakan.
Malam hari sudah datang, Alex masih berusaha mencari setidaknya dia ingin membuat keadaan Rita membaik akan kekecewaannya.
Alex sadar Rita sangat berharap bisa menemuinya lagi tapi dia malah menghancurkan harapan itu.
Nihil!
Di saat kritis, akhirnya ada 1 tiket menuju Indonesia pada 7 malam dan saat dia mau membeli, dering ponsel kantor berbunyi.
"Pak, sudah ada 14 pekerjaan yang harus Anda periksa," kata staf disana.
Alex memandangi tiket uang ada di tangannya. "AAAA!! Sudah terlambat, giliran dapat tiket malam malah ada laporan kerjaan," Alex marah-marah lalu memutuskan untuk ke kantor saat itu juga.
Di kantornya, dia selesaikan semua dengan cepat tetap saja waktunya tidak terkejar dan dia pasrah.
Jalan dengan lemas menuju mobilnya dengan supir yang sudah menunggu.
Supir aneh melihat tuannya uang tidak semangat dan duduk sambil memikirkan cara untuk membuat amarah Rita luluh.
Dengan apa? Rita sama sekali tidak menyukai hal yang romantis berbanding terbalik dengan para mantan-mantannya terdahulu.
Sekali diberi hadiah, bunga atau bahkan ciuman semua kesalahannya akan menghilang menjadi debu.
Namun tidak dengan Rita, semua cara itu akan dia hanguskan dengan bola api ( imajinasi dari Anime Sailor moon aka Sailor Mars ) dan melempari dirinya dengan meja makan.
Alex merinding hanya dengan membayangkannya saja membuatnya sudah ketakutan.
Sang supir hanya menahan tawa memandangi Tuannya yang merinding tiba-tiba.
Sudah biasa melihat Tuannya seperti itu, pasti juga masalahnya sama. Perempuan.
Tapi Alex tahu Rita menyukai sesuatu yang lucu dan imut, ya dia harus kreatif.
Itulah yang harus dia lakukan bukan menyuguhkan pemandangan indah nan romantis.
Buatannya yang kreatif, hasil dia sendiri.
Rita seorang guru Taman Kanak-kanak, saat sedang merencanakan sesuatu tiba-tiba dalam ponselnya dia mendapatkan iklan mengenai Cheesecake Tart.
Alex membukanya dan tersenyum saat itu juga, dia tahu kesukaan Rita apa dan dengan cara ini, Rita pasti akan memaafkannya.
Promosi Cake yang berasal dari Bandung melipir ke ponselnya mempromosikan harga yang murah dan bisa di desain sendiri.
Sesampainya di rumah dia langsung menuju kamar sudah mendapatkan ide bagus.
"Tuan, apa mau makan?" Tanya Maid.
"Saya saat ini tidak ingin diganggu. Sediakan saja makan malamnya di ruang makan, nanti saya akan makan disana," jawab Alex dengan nada yang riang.
"Baik," kata semua maid menundukkan kepala dan menyiapkan semuanya.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments