3

Rita sangat kesal sekali mendengarnya, kejadian itu memang ada dan MEMANG Rin sama sekali tidak pernah mau memakan apalagi menyentuh yang Rita beli untuknya. Padahal dulu waktu kakaknya mengandung anak, dia meminta Rita belikan apapun selalu mau.

"Sudah, biarkan saja makanya sampai sekarang tidak ada orang yang membelikan Kakak cake. Karena tidak bisa menghargai pemberian orang," kata Prita sambil menjulurkan lidahnya.

"Mana mungkin Bunda mau beli cake sebagus ini," kata Ray sambil tertawa.

Rin yang marah mendengar apa kata Prita berniat memaksa membawakan kue tersebut namun ditangkis oleh Rita.

"Dih, apaan sih?" Tanya Rita yang menghindar dengan kilat.

Karena tidak bisa mengambil, dengan wajah jutek dan sebal, Rin mengatakan sesuatu yang tidak terduga dan sangat pedas.

"Kamu itu harusnya mengalah pada Kakak! Aku ini anak pertama yang lebih pantas diberi cake semewah ini," kata Rin marah.

"Hahaha mengalah? Salah tuh. Dimana-mana juga justru seorang Kakak yang mengalah bukan adik. Ilmu sesat dari mana itu? Memangnya Ibu yang ajarkan?" Tanya Rita melawan.

"Yang kasih cake ini orang lain untuk Rita juga apa urusannya harus kasih ke Kakak? Bilang saja iri," kata Prita mengejek.

Rin mengibaskan jilbabnya dengan makin marah. "Iiihhh memang begitu kok dimana-mana Kakak itu yang memegang kuasa, kalian itu justru hanya budak! Sini deh cakenya biar Kakak yang bawa. Kalau kamu yang bawa nanti rasanya jadi hambar HAHAHA," kata Rin menertawakan.

"Ya bagus sih kalau jadi hambar kan tidak perlu dibagikan buat Kakak," kata Rita menjulurkan lidahnya mengejek.

"Bunda kalian mana?" Tanya Ibu.

"Tuh di depan masih berantem," jawab Ray. Ibu hanya menggelengkan kepalanya dan berjalan keluar.

"Jahat sekali sih jadi anak pertama ( Tidak semua anak pertama jahat ya ). Sial sekali memiliki kakak seperti ini," kata Rita.

Dalam rumah, anak-anaknya memperhatikan.

"Kenapa sih Bunda kalau bicara jahat ke ateu Rita?" Tanya Arda ke kakaknya.

"Karena Bunda sepertinya sangat iri bukan hanya pada ateu Rita saja kan," kata Ray menjawab.

"Ateu Rita sekarang punya pacar orang kaya terus suka beri makanan enak. Apa salahnya sih?" Tanya Salman menggaruk-garukkan kepala.

"Memangnya itu pacarnya?" Tanya Arda.

"Bukan pacar, Salman," kata Ray yang sudah mengerti.

"Lalu apa?" Tanya mereka berdua bersamaan.

"Teman tapi Mesra," jawab Ray mengangguk begitu juga dengan kedua adiknya.

Ibu datang dan melerai ketiganya. "Sudah sudah! Baru pulang sudah mulai bertengkar. Memangnya salah kalau Rita dapat cake dari orang? Itu kan memang cakenya buat Rita, biar saja dia yang bawa kok kamu yang jadi rewel?" Tanya Ibunya kesal.

Kalau sudah begini, baru ibu membela Rita karena tahu kalau Alex dari kalangan Elit. Meskipun masih belum jelas, toh hanya dengan melihat Alex mengirimkan cake sudah dipastikan bahwa Alex serius dengannya.

"Ayo bawa masuk dan di potong," kata Ibu mengambil alih cake yang dibawa Rita supaya anak pertamanya diam.

Rin memang diam dan mengepalkan tangannya pada Rita. Rita ingin membalas tapi ditahan oleh Prita.

"Dimaklumi saja sifat kakak kita kan dari dulu memang seperti iblis," kata Prita dan mereka tertawa.

Setelahnya Rita ganti baju dengan cepat dan mengambil piring kecil serta sendok atau garpu. Karena Rita tidak bisa memotong kue secara lurus, jadi ibu yang bertugas memotong.

"Ini bagian kamu, karena cake ini kan memang dikirim untuk kamu," kata Ibu meletakkan sebongkah cake yang lumayan besar kepada Rita.

Rita jujur senang sekali melihat bagiannya hampir setengah cake dan ditaruh di piring yang sedang. Cake semacam itu memang tidak pernah dia dapatkan dari siapapun. Bahkan bila dirinya ulang tahun pun, ibu tidak pernah membelikan kue apapun.

Berbeda dengan kakak dan adiknya yang selalu dibelikan cake ulang tahun. Rita tidak meminta karena tahu mereka berdua berprestasi, tidak seperti dirinya. Pantaslah Rin sangat iri karena cake yang Alex kirim lebih indah dan mewah daripada cake Rin di tahun lalu.

"Rita, ini cake dalam rangka apa?" Tanya Prita yang membantu.

"Permohonan maaf karena mau ke Indonesia dia ketiduran," jawab Rita tertawa.

"Wah! Cake permohonan maaf saja semewah ini apalagi kalau ulang tahun ya," kata Prita mengambil bagiannya dan membantu membawakan bagian lain.

Semua anggota menikmati cake tersebut hanya Rin yang tidak mengatakan Terima kasih, dia masih marah dengan yang tadi.

"Enaaaak," kata mereka bertiga.

Rita ke dapur dan mengambil bagiannya melewati mereka semua. Rin kaget karena potongan Rita lebih besar daripada dirinya.

"Bu, kok punya Rita lebih besar sih? Kenapa punya kakak dan anak-anak kebagian yang kecil?" Tanya Rin protes.

"Kamu ini kerjaannya terus protes wajar kalau Rita mendapatkan yang lebih besar. Sudah untung kamu diberi bagian. Sudah makan!" Kata ibunya.

"Iya, kakak nih kurang bersyukur sudah mengomel, protes diberi juga masih menggerutu. Anak-anak saja mengerti," kata Prita yang menikmati krim kejunya.

Rin akhirnya memakan cake itu dengan wajah yang penuh ketidak ikhlasan, memang enak tapi dia tidak habiskan. Anak-anaknya yang makan membaginya menjadi 3.

"Kak, kamu itu kakak Prita dan Rita, kamu yang harusnya banyak mengalah bukan mereka. Banyak memaklumi karena rejeki setiap orang itu berbeda. Ingat tidak Kakak selalu merengek setiap ulang tahun tiba, meminta ibu belikan cake ulang tahun. Tapi Rita tidak pernah," kata ibunya.

"Kan ibu sendiri yang bilang kalau pemasukan sedang menipis. Selalu begitu bila Rita akan berulang tahun. Ibu pilih kasih," kata Prita membereskan semua piring yang sudah kosong.

"Ibu tidak begitu," kata Ibunya membantah.

"Setiap tahun ya bu yang Prita lihat, ibu jarang membelikan Rita cake ulang tahun. Ibu selalu berusaha membelinya hanya untuk aku dan Rin, lagi-lagi Rita yang harus dikorbankan," kata Prita pergi ke dapur.

Ibunya hanya diam, sama saja dengan Rin yang enggan mengakui perbuatannya sendiri seperti apa. Rin juga diam, dia ingat setiap tahun memang hanya dia dan Prita yang selalu merayakannya.

Sedangkan Rita hanya bisa sebagai penonton, menikmati potongan cake dari mereka. Hanya Prita yang menyadari bahwa ibunya tidak memiliki rasa kasih sayang yang adil dan beradab.

"Tapi kan Bu, kakak anak pertama harusnya tetap yang dapat bagian lebih besar," kata Rin lagi.

"Sudahlah, kamu tahu tidak itu pemberian dari siapa? Alex kan. Lalu apa hak kamu mengklaim bahwa kamu harus dapat bagian yang lebih besar? Kalau cake itu dari ibu, ya ibu akan berikan lebih besar tapi masalahnya ini kenalan Rita," kata ibu memberikan penjelasan.

Rin diam dan menatap anak-anaknya yang bermain di halaman malam itu.

"Kan kakak sama sekali tidak pernah mendukung Rita dengan Alex. Atau bahkan dengan siapapun yang dekati Rita. Kalau tidak suka, ya jangan minta bagian dong," kata Prita datang lagi.

Bersambung ...

Episodes
1 PEMBUKAAN
2 1
3 BOUQUET FLOWER CAKE
4 2
5 3
6 4
7 5
8 6
9 7
10 GANGGUAN 1: BEDAK
11 8
12 9
13 10
14 11
15 12
16 13
17 14
18 15
19 Munculnya Detektif Rita
20 16
21 17
22 18
23 Terbongkar
24 19
25 20
26 21
27 22
28 23
29 Pengakuan Tahun Lalu
30 24
31 25
32 GANGGUAN 2 : HAMPERS
33 26
34 27
35 28
36 29
37 30
38 31
39 32
40 33
41 34
42 35
43 Asma!
44 36
45 37
46 38
47 39
48 40
49 41
50 Alex Mencari Tahu
51 42
52 43
53 Terpojok
54 54
55 55
56 Asma Berbuat Ulah
57 56
58 57
59 58
60 59
61 Hampers!
62 60
63 61
64 62
65 63
66 64
67 65
68 66
69 KAZEN MAHENDRA DARMA ( Meet - Perkenalan )
70 67
71 68
72 69
73 70
74 Rita Kecelakaan & Kazen Mengamuk
75 71
76 72
77 73
78 74
79 Kecemasan Kazen
80 75
81 GANGGUAN 3: HOKBEN
82 76
83 Serenity
84 77
85 78
86 79
87 Berbincang bersama Kazen
88 88
89 89
90 90
91 91
92 Kenyataan Yang Terbongkar
93 92
94 93
95 94
96 95
97 96
98 Rita & Kazen
99 97
100 Kencan!!
101 98
102 99
103 100
104 101
105 102
106 Bubu
107 Reuni SMA
108 103
109 104
110 105
111 106
112 107
113 108
114 109
115 110
116 111
117 112
118 113
119 Pertemuan Yang Tidak Sengaja
120 114
121 115
122 116
123 117
124 118
125 119
126 Rita vs Ney
127 120
128 121
129 Pameran Mobil
130 122
131 123
132 124
133 125
134 Meet Alex
135 126
136 127
137 Be Honest
138 128
139 Serangan Dan Kejujuran Ney
140 129
141 130
142 131
143 132
144 133
145 134
146 135
147 136
148 Alex Menyerang Balik
149 137
150 138
151 139
152 140
153 141
154 Kembalinya Ketenangan
155 142
156 143
157 144
158 145
159 146
160 147
161 Kegagalan Ney ( Penutup )
162 148
163 149
164 150
165 151
166 152
167 153
168 154
169 155
170 Alexandria
171 Keluarga Darma
172 156
173 157
174 158
175 159
176 160
177 161
178 Ceramah Time
179 162
180 163
181 164
182 165
183 Answer - Pertemuan Dengan Alex
184 166
185 Last
186 Quote's Season 1 & Season 2
Episodes

Updated 186 Episodes

1
PEMBUKAAN
2
1
3
BOUQUET FLOWER CAKE
4
2
5
3
6
4
7
5
8
6
9
7
10
GANGGUAN 1: BEDAK
11
8
12
9
13
10
14
11
15
12
16
13
17
14
18
15
19
Munculnya Detektif Rita
20
16
21
17
22
18
23
Terbongkar
24
19
25
20
26
21
27
22
28
23
29
Pengakuan Tahun Lalu
30
24
31
25
32
GANGGUAN 2 : HAMPERS
33
26
34
27
35
28
36
29
37
30
38
31
39
32
40
33
41
34
42
35
43
Asma!
44
36
45
37
46
38
47
39
48
40
49
41
50
Alex Mencari Tahu
51
42
52
43
53
Terpojok
54
54
55
55
56
Asma Berbuat Ulah
57
56
58
57
59
58
60
59
61
Hampers!
62
60
63
61
64
62
65
63
66
64
67
65
68
66
69
KAZEN MAHENDRA DARMA ( Meet - Perkenalan )
70
67
71
68
72
69
73
70
74
Rita Kecelakaan & Kazen Mengamuk
75
71
76
72
77
73
78
74
79
Kecemasan Kazen
80
75
81
GANGGUAN 3: HOKBEN
82
76
83
Serenity
84
77
85
78
86
79
87
Berbincang bersama Kazen
88
88
89
89
90
90
91
91
92
Kenyataan Yang Terbongkar
93
92
94
93
95
94
96
95
97
96
98
Rita & Kazen
99
97
100
Kencan!!
101
98
102
99
103
100
104
101
105
102
106
Bubu
107
Reuni SMA
108
103
109
104
110
105
111
106
112
107
113
108
114
109
115
110
116
111
117
112
118
113
119
Pertemuan Yang Tidak Sengaja
120
114
121
115
122
116
123
117
124
118
125
119
126
Rita vs Ney
127
120
128
121
129
Pameran Mobil
130
122
131
123
132
124
133
125
134
Meet Alex
135
126
136
127
137
Be Honest
138
128
139
Serangan Dan Kejujuran Ney
140
129
141
130
142
131
143
132
144
133
145
134
146
135
147
136
148
Alex Menyerang Balik
149
137
150
138
151
139
152
140
153
141
154
Kembalinya Ketenangan
155
142
156
143
157
144
158
145
159
146
160
147
161
Kegagalan Ney ( Penutup )
162
148
163
149
164
150
165
151
166
152
167
153
168
154
169
155
170
Alexandria
171
Keluarga Darma
172
156
173
157
174
158
175
159
176
160
177
161
178
Ceramah Time
179
162
180
163
181
164
182
165
183
Answer - Pertemuan Dengan Alex
184
166
185
Last
186
Quote's Season 1 & Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!