Pelayan muda yang menyukai Alex muncul setelah selesai bekerja namun setelahnya di diminta kembali bekerja. Kepala koki memberikan perintah baru untuknya, ibunya Alex mengetahui kalau pelayan muda itu menyukai anaknya dan enggan bila mereka menjadi dekat.
"Kalian berilah dia banyak pekerjaan sebisa mungkin jangan sampai mendekati putra saya," perintahnya kepada semua kepala koki.
"Baik, Nyonya," jawab semuanya.
Pelayan muda itu sedikit kesal karena tidak memiliki celah mendekati Tuannya. Dalam ruang kerja Alex, dia membuka website toko tersebut dan menelepon dengan saluran khusus.
Pulsa tidak akan terambil banyak di saluran tersebut, enak sekali. Alex sudah memikirkan cake apa yang akan dia pesan ke toko tersebut hanya untuk Rita.
Alex mengirimkan chat pada toko tersebut. "Selamat malam,"
"Selamat malam. Ada yang bisa kami bantu?" Balas pemilik toko.
"Saya ingin pesan cake tapi dengan desain yang saya buat. Apa bisa?" Tanya Alex memandangi gambarnya.
"Bisa, Kak. Silakan dikirim melalui aplikasi chat ini," kata pemilik.
Alex kemudian mengirimkannya dan pemilik beserta pegawainya melihat bersama-sama.
"Apa dia desainer?" Tanya Ani sang pembuat kue.
"Entahlah," jawab pemilik toko menatap gambarnya yang sangat detail dengan banyak tulisan bahasa Inggris.
"Maaf Kak sebelumnya, apa desain cake kami kurang Kakak sukai?" Tanya pemilik toko lagi.
"Bukan begitu, hanya saja di menu kalian tidak ada cake dengan warna hijau. Dan desain cake nya tidak akan disukai oleh orang yang mau saya kirim," balas Alex membuat mereka keheranan.
"Perasaan perempuan oke-oke saja deh yang penting cake," kata pegawai lain.
"Ya ini mungkin dia saja yang ingin tampil beda," kata pemilik toko.
Sang pemilik toko keheranan karena jarang sekali ada perempuan yang menyukai warna hijau. Saja. Karena warna itu sangat jarang dan langka diminati oleh perempuan.
Ya karena kebanyakan laki-laki juga selalu pesan cake dari tokonya, menginginkan warna terang dan romantis untuk pasangannya. Kalau hijau... agak langka justru.
"Oh, baiklah bisa saja kak. Jadi cake nya mau yang seperti apa?" Tanya pemilik toko menyuruh beberapa anak buah menyiapkan bahan.
"Desain yang saya buat mirip yang nomor 9 tapi bisa diganti hiasan bunganya? Jangan mawar," balas Alex.
"HAH!? Serius nih?" Tanya pemilik toko melongo.
"Kenapa sih, Pak?" Tanya kurir.
"Ini jangan pakai hiasan bunga mawar," kata pemilik toko.
"Haaaaah??" Tanya semuanya agak aneh.
"Terusin saja dulu pak chatnya nanti baru beritahu kami," kata Ani lagi sudah siap dengan kuas dan warna krim putihnya.
"Lalu pakai bunga apa, kak?" Tanya pemilik toko.
"Bunga tulip," jawab Alex.
Pemilik toko lebih melongo lagi dan beberapa staf di tokonya mengucapkan sesuatu dengan gerakan bibir. Pemilik toko menunjukkan gambar bunga tulip yang membuat semuanya mengerti.
Pemilik toko menggaruk kan kepalanya kebingungan tapi yah memang banyak juga pembeli dengan permintaan yang aneh.
"Baik, Kak," jawab pemilik toko.
"Warnanya putih dan hijau ya. Hijaunya yang agak kelam," kata Alex lagi senyum. Dia tahu warna apa yang terbaik.
"Hijau kelam?" Tanya pemilik toko membalas, sudah semakin aneh saja ini.
"Tunggu saya cari sebutannya," balas Alex dengan cepat.
Pemilik toko langsung menuliskan info tersebut dalam kertas dari nomor desain cake, warna bunga,nama bunga serta warna dari keseluruhan cake nya.
"Ah ya Dark Green," balas Alex.
"Hah? Apa tidak salah, Kak? Itu... hijaunya kan..." balas pemilik toko kaget, dia berpikir Alex ingin menjahili pasangannya.
"Jangan mawar ya. Warna putih dan Dark green. Alamatnya akan saya kirim melalui chat saja," kata Alex.
Pemilik toko menyerah, dia hanya menarik dan mengeluarkan nafas. Alex tidak menerima pemasukan apapun, ya kan desain dia sendiri.
"Baik, setelah selesai akan saya kirimkan hasil cake nya bila ada yang kurang, silakan bisa Kakak tambahkan lagi," kata pemilik toko.
"Baik," balas Alex dengan cepat.
"Anu kak maaf bila saya kurang sopan tapi apa Kakak yakin tidak ingin menambahkan warna pink dan violet? Banyak perempuan yang lebih menyukai warna ini," ketik pemilik toko.
"Tidak tidak, saya cukup dengan pilihan tadi putih dan dark green saja, orangnya sangat menyukai warna tersebut. Saya paham Anda pasti berpikir sangat aneh, memang sih. Saya tidak mau ada warna lain, dia tidak suka warna terang dan mencolok," balas Alex yang akhirnya pemilik toko mengerti.
Tepat sekali apa yang Alex katakan, warna pink terlalu feminim sekali sedangkan Rita jauh dari feminim. Terbukti saat Alex dahulu mengirimkan puisi romantis, lagu-lagu bahkan gombalan hanya Ney yang heboh sendiri dan yang bingung cari jawabannya.
Katanya sih buat bantu menjawab ke Rita tapi Rita sendiri tidak peduli. Sekarang Alex tahu aslinya memang Rita tidak menyukai hal-hal romantis. Tetap namanya perempuan diberi cake yang cantik sudah tentu pasti senang.
Rita sih ya dibaca saja dan membalas "Buatan kamu? Bagus," yahh buat Alex kepleset ternyata Rita bukan tipe romantis.
Rita menyukai warna-warna pelangi juga kecuali warna pelangi yang mencolok dan terlalu terang. Sama dengan warna yang disukai oleh Nabi Muhammad Saw dan warna yang tidak disukainya.
Itulah kenapa Rita sangat senang warna kesukaan dan yang tidak dia sukai sama dengan Nabi Muhammad Saw.
Bagi Alex pun warna hijau sangatlah istimewa karena dia tahu senyuman Rita sangat senang saat melihat hijau. Kalau uang sudah tentu semua orang suka. Alex sudah tentu tahu mengenai kesukaan warna Nabi Muhammad Saw.
Tidak harus selalu hijau dalam kamus Rita tapi memang dia lebih menyukai hijau karena warna dari alam meski menyukai indahnya pelangi.
Alex terdorong ingin menjadi yang sangat spesial bagi Rita meski hanya sebentar. Dengan selalu mengirimkan sesuatu sesuai warna yang disukai Rita lalu dengan beberapa hiasan kombinasi.
Alex menunggu kabar sambil makan malam di ruangan bawah, Rita sama sekali tidak menyalakan ponselnya. Alex masih agak cemas karena bila Rita sedang memang sangat lama meredanya.
Beberapa jam akhirnya selesai, pemilik toko mengirimkan foto hasilnya. Alex pun sudah selesai makan dan sedang bekerja. Dia kaget cakenya cantik sekali tentu dia tidak tergiur karena di negaranya dia bisa makan cake kapan pun. Tidak dengan Rita.
"Bagaimana, Kak? Apa Kakak puas? Ada yang kurang?" Tanya pemiliknya mengetik dengan cepat.
"Cantik sekali. Saya suka! Alamatnya sudah saya kirimkan ya. Sekalian bisa sematkan kartu?" Tanya Alex.
"Oh, bisa bisa. Gratis kok, isinya apa ya?" Tanya pemilik toko bersiap mencatat.
"Maafkan kebodohan saya yang telat naik pesawat menuju Bandung," ketik Alex.
Pemilik toko tertawa sekarang dia tahu alasannya kenapa pemesan ini banyak permintaan. Kartu itu diselipkan di atas kotak cake berwarna putih dengan hiasan pita yang berwarna hijau metalik.
"Saya tunggu bonnya," kata Alex dengan puas melihat hasilnya.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments