Hari ini pertunangan Argantara dan Shelina digelar. Hanya keluarga inti mereka saja yang hadir. Dan setelah acara berakhir Argantara langsung menunjukkan pemberontakannya yaitu pergi dari rumah, sampai malam tidak pulang-pulang.
Kedua orangtuanya khawatir, tentu saja. Setelah acara berakhir, tapu tamu masih ada, Argantara sudah melarikan diri dari tempat acara.
“Arga nggak sopan banget sih. Main pergi gitu aja, udah gitu sampai malam nggak balik-balik. Itu anak benar-benar ya. Sampai orangtua Shelina dan keluarga nanyain dia tuh,”
“Ditelpon nggak diangkat-angkat. Kemana dia sebenarnya?”
Fadli sejak tadi tidak henti menghubungi anak semata wayangnya itu tapi tidak kunjung ada jawaban. Fadli berpikir Argantara mungkin sengaja tidak mau ambil pusing dengan semua panggilan juga pesan dari orangtuanya yang ingin Ia segera pulang.
******
“Tadi pas kita mau pamit, Arga ‘kan pergi ya. Nah itu dia kemana ya? Kok tiba-tiba pergi gitu aja?”
“Ya mungkin lagi ada urusan kali, Ma,”
Shelina berpikiran positif. Ia tidak tahu kalau batin Argantara memberontak selama acara berlangsung.
“Iya kali ya, tapi kamu sama Arga nggak ada masalah apa-apa ‘kan, Shel?”
“Nggak, Pa. Masa iya aku ada masalah sama Arga? Kami tadi keliatan baik-baik aja ‘kan?”
“Iya sih, tapi barangkali aja gitu karena kamu sama dia lagi ada masalah, dia nggak nyaman sama kamu,”
“Nggak kok, Pa. Aku nggak ada masalah apa-apa sama dia,”
“Ya udah bagus kalau begitu, Nak,”
“Menurut kamu, Argantara gimana orangnya? Kamu nyaman nggak sama Arga?”
“Iya nyaman kok, dia baik,”
“Jadi beneran udah yakin ya?”
Shelina terkekeh, kalau Ia tidak yakin dengan pilihan orangtuanya, acara hari ini tidak akan mungkin terlaksana. Pasti Ia sudah bicara bahwa Ia menolak sesaat setelah bertemu dengan Argantara untuk pertama kalinya. Tapi kenyataannya apa? Ia tidak menolak, bahkan Ia semakin yakin kalau Argantara itu memang tepat untuknya.
“Kalau ada masalah apapun itu, segera diselesaikan, jangan ditunda-tunda. Biasanya menjelang pernikahan itu ada aja tantangannya. Nggak apa-apa, itu semua memang harus dilalui,” pesan Gani pada anak perempuan satu-satunya itu.
“Apalagi kalian masih muda ya, Pa. Pasti egonya masih sama-sama kuat. Pokoknya ada masalah apapun itu harus diselesaikan, apapun cobaannya harus dilalui, jangan menangkan ego,”
“Iya, Ma, Pa. Makasih untuk nasehatnya,”
Shelina tahu ke depannya akan ada banyak cobaan yang datang menghampirinya, Argantara, ataupun hubungan mereka berdua tapi Shelina percaya bahwa apapun cobaannya pasti bisa mereka lalui.
**********
Argantara menggulung lengan kemejanya semakin ke atas, kemudian Ia fokuskan pandangan pada bola billiard di hadapannya. Setelah itu Ia dorong dengan tongkat Ia pegang dengan yakin.
“Arghh gagal mulu,”
Argantara menyudahi permainannya dan itu mengundang tawa teman-temannya. Mereka bisa menebak Argantara sedang tidak baik-baik saja makanya datang dengan pakaian formal.
“Lo tuh sebenarnya kenapa sih? Uring-uringan aja keliatannya. Cerita lah, Ga. Lagian aneh sih sebenarnya, lo datang ke sini pakai baju formal gitu, lo abis ngapain, anjir?”
“Abis tunangan! Puas lo?!”
“HAH?! SERIUS LO TUNANGAN?!”
Tiga orang yang merupakan teman Argantara di kampus membelalakkan mata mereka masing-masing setelah mendengar ucapan Argantara yang akhirnya mau cerita juga. Sejak tadi datang tepatnya siang, sampai sekarang sudah malam, Argantara memang belum membocorkan sedikit pun. Pertanyaan dari temannya-temannya Ia abaikan. Seperti pertanyaan habis darimana? Kenapa pakai baju formal? Kenapa muka kusut? Intinya, tidak ada satupun pertanyaan mereka yang Argantara jawab.
“Eh Ga, lo seriusan baru abis tunangan? Kok nggak cerita dari tadi sih? Selamat ya, semoga langgeng,”
“Ah berisik lo, Den! Nggak usah doa yang baik-baik deh,”
“Lah orang doa yang baik-baik malah dilarang. Aneh banget ini orang ya,”
“Gue nggak mau langgeng sama dia! Intinya jangan pernah doain yang baik-baik soal pertunangan gue ini!”
“Emang lo tunangan sama siapa sih?”
“Shelina,”
“Waduh, anak mana tuh? Baru dengar namanya,” ujar Denis yang barusan memberikan selamat dan sekarang bertanya soal siapa Shelina itu sebab Ia belum pernah mendengar nama Shelina.
“Bakal pindah ke kampus kita, dia baru pindah dari luar,”
“Cantik nggak?”
“Lo kalau penasaran, ntar juga ketemu. Lo mau naksir sama dia? Silahkan, gue nggak peduli. Gue tunangan sama dia sebenarnya bukan kemauan gue,”
“Lho, terus kenapa tunangan?” Tanya Ardan yang juga tak kalah penasaran. Semua teman Argantara yang sedang bersama Argantara saat ini tentunya kaget setelah mendengar Argantara baru melaksanakan acara pertunangan. Mereka senang, tapi penasaran juga dengan alasan di balik pertunangan itu. Apalagi setelah tadi mendengar ucapan tegas Argantara tadi bahwa sebenarnya Argantara tidak menginginkan adanya tunangan itu.
“Ya karena nyokap bokap gue maunya begitu,”
“Kenapa nggak lo tolak aja, Ga?”
“Udah! Gue udah nolak, bahkan berkali-kali karena gue masih belum bisa move on dari Alya tapi orangtua gue nggak mau dengerin gue. Mereka malah terus terusan ngasih tau ke gue kalau Alya itu bukan perempuan baik-baik,”
“Kenapa orangtua lo ngomong begitu soal Alya? Pasti ada alasannya deh, gue yakin,” ujar Denis seraya menatap penasaran ke arah Argantara.
“Mereka berulang kali ngeliat Alya jalan sama cowok. Mereka udah ngasih unjuk bukti tapi gue tetap susah percaya karena gue tau Alya itu orang baik,”
“Tapi ya kalau dipikir-pikir. Menurut lo ‘kan Alya baik, nah kalau dia baik, dia nggak mungkin ninggalin lo sih, apalagi tanpa alasan apapun, ya ‘kan? Coba deh lo mikir ke sana,”
“Ya mungkin dia ada alasan yang belum bisa dia kasih tau ke gue. Tapi gue yakin dia pasti bakal balik ke gue dan kasih penjelasan,”
“Ih kok lo bego banget sih? Kalau dia udah pergi, ya artinya emang dia nggak mau lagi sama lo, entah apapun itu alasannya kalau udah ninggalin mah berarti nggak usah diharapin lagi, Ga. Mungkin orangtua lo benar kali ya. Dia udah punya yang lain makanya lo tinggal,” ujar Satria yang kali ini angkat bicara. Satria tidak setuju ketika Argantara terlalu menganggap bahwa Alya itu baik sampai tidak percaya dengan perkataan orangtuanya padahal Argantara sendiri bilang bahwa orangtuanya sudah menunjukkan bukti-bukti tentang Alya yang tidak baik.
“Kalian kenapa sih malah nggak belain gue? Gue tuh cinta sama Alya. Udah dari SMA dia sama gue, mana mungkin dia setega itu selingkuh dari gue?”
“Ya elah, Brody. Zaman sekarang, jangankan pacaran, orang yang udah nikah bahkan punya anak cucu aja bisa selingkuh, apalagi lo sama dia masih pacaran. Kalau mikir tuh yang masuk akal, Ga! Lo jangan di begoin sama cinta! Udah mendingan lo move on aja,”
“Maksud lo, gue move on je Shelina gitu? Dih najis,”
“Ya terserah lo mau move on ke siapa, intinya adalah, lo mesti move on nggak usah mikirin Alya lagi. Bisa jadi dia udah bahagia sama yang baru,”
“Kok omongannya Satria bisa sama gitu sih kayak nyokap bokap?” Batin Argantara.
“Tapi berhubung lo udah tunangan sama Shelina ya bagusnya sih lo buka hati buat dia, lo move on dari Alya dan coba belajar untuk nerima Shelina di hati lo. Daripada cinta sama orang yang udah ninggalin lo tanpa alasan, bikin lo sakit hati, mendingan cinta sama orang yang pasti-pasti aja, yang udah ditakdirin buat lo, Ga,”
“Heh! Nggak ada yang namanya takdir buat gue sama Shelina! Dia bukan takdir gue. Harusnya dia tuh nolak, tapi dia bodoh banget. Dia malas cari jodoh sendiri katanya, dia juga yakin kalau pilihan orangtuanya tepat. Kalau aja dia bantu gue untuk nolak, nggak bakal terjadi yang namanya perjodohan sialan ini. Tapi berhubung dia udah terlanjur setuju ya, gue bakal buktiin ke dia kalau pilihan orang tuanya salah! Gue bukan orang yang tepat buat dia dan begitupun sebaliknya. Gue cinta sama Alya, bukan dia, dan siapapun nggak ada yang bisa gantiin posisinya Alya,”
“Terus kalau misal Alya ternyata udah bahagia sama yang lain, lo bakal gimana? Lo tetap segila ini cinta sama dia? Hmm? Yang bener aja lo, Ga! Masa bego banget sih jadi cowok! Daripada cinta sama Alya yang udah tiba-tiba pergi ninggalin lo nggak jelas alasannya apaan,
Mendingan cintain tuh perempuan pilihan orangtua lo. Yakin aja kayak Shelina yang yakin pilihan orangtuanya tepat. Lo harusnya juga seyakin Shelina lah,”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 171 Episodes
Comments
Dwi Winarni Wina
arga mending sm shelina yg jelas klo sm alya gak jelas ini...
2023-10-22
0