Kijang Baru

Sang supir taksi yang sudah sedikit tua memperhatikan Naya melalui kaca spion dan dia benar-benar tak tega melihat Naya yang terlihat sangat terpukul pada saat itu

"Maaf mbak kalau bapak bersikap kurang sopan, tapi bapak lihat mbak seumuran dengan anak bapak. Apa mbak mau mendengarkan sedikit saran dari bapak?"

"Saran apa ya pak?" tanya Naya dengan suara yang terputus-putus tertahan oleh tangisan

"Menjadi hal yang wajar jika ada seseorang yang menangis untuk mengobati luka di dalam hatinya mbak, tapi kalau bisa usahakan untuk tidak terpuruk terlalu lama di dalam permasalahan yang sama. Jangan biarkan permasalahan yang hadir di hidup kita membuat langkah kaki kita berhenti untuk menggapai kebahagiaan kita mbak," ucap sang supir

Naya pun hanya bisa terdiam dan mendengarkan nasihat yang di berikan sang supir dengan seksama

"Kalau bisa jangan terlalu menggantungkan harapan kita kepada orang lain mbak, karena sebenarnya cuma diri kita sendiri yang bisa mewujudkan kebahagiaan di dalam hidup kita." lanjut sang supir

Naya pun terlihat menganggukkan sedikit kepalanya

"Ucapan bapak ini ada benarnya, untuk apa aku menangisi kedua penghianat itu? lebih baik aku mulai meraih kebahagiaan aku sendiri," batin Naya

Entah apa yang merasuki Naya pada saat itu karena tiba-tiba saja dia meminta sang supir untuk merubah arah tujuan mereka pada saat itu, sang supir hanya bisa mengikuti keinginan Naya pada saat itu karena dia tidak mempunyai kuasa apapun untuk melarang keinginan Naya

Naya pun mulai turun dari dalam taksi setelah sampai di tujuan yang dia sebutkan dengan senyuman tipis menghias bibirnya, dia pun menatap ke arah tempat tersebut dengan tatapan mata yang bersemangat. Ternyata saat itu Naya meminta di antar kan ke sebuah club malam yang sangat ternama di kota tersebut

"Orang-orang selalu bilang kalau tempat seperti ini bisa membuat kita melupakan semua kesedihan yang kita rasakan, jadi saatnya kamu mau melangkah maju dan menikmati kehidupan kamu Naya." batin Naya sambil tersenyum tipis

Sedangkan sang supir masih tetap terdiam di tempat yang sama dan berharap Naya akan merubah keputusannya pada saat itu, sang supir pun hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat Naya mulai melangkahkan kakinya dengan pasti mengarah ke tempat tersebut

"Saya doakan semoga kamu bisa menemukan kebahagiaan kamu mbak," gumam supir tersebut

Naya sendiri sebenarnya merasa sedikit bingung dengan apa yang harus dia lakukan di tempat itu, salah satu pelayan di tempat itu langsung menghampiri Naya dan mengarahkan dia ke sebuah meja dan Naya hanya berusaha untuk mengikuti alur yang ada

"Mau pesan apa kak?"

"Saya mau pesan minuman yang bisa membuat saya mabuk dan melupakan semua permasalahan di dalam hidup saya," jawab Naya dengan yakin

Pelayanan tersebut menganggukkan sedikit kepalanya tanda bahwa dia telah mengerti apa yang Naya inginkan pada saat itu

"Tunggu sebentar ya kak"

Sang pelayan langsung meninggalkan meja di mana Naya berada, sedangkan Naya mencoba mengikuti suasana yang ada di tempat itu. Dentuman demi dentuman musik yang ada di tempat itu membuat Naya merasa sedikit bingung, Naya pun mencoba memperhatikan orang-orang yang berada di sekitarnya

"Sebenernya apa yang bisa di nikmati dari tempat seperti ini?" batin Naya sambil mengerutkan keningnya

Tak selang berapa lama kemudian sang pelayan kembali ke meja Naya dengan membawa segelas long island, pelayan tersebut meletakkan minuman yang dia bawa tepat di hadapan Naya. Naya pun langsung mengerutkan keningnya sambil menatap ke arah minuman tersebut dengan perasaan yang semakin bingung

"Tadi aku memang ga tau mau pesan apa? tapi perasaan tadi aku sudah bilang dengan jelas kok kalau aku mau minuman yang bisa bikin aku mabuk, kenapa aku di kasih es teh manis sih?" batin Naya

Dengan bodohnya saat itu Naya menganggap minuman tersebut sebagai es teh manis karena warna minuman tersebut, sang pelayan pun memberikan bill minuman yang Naya pesan dan Naya pun semakin merasa terkejut saat melihat harga minuman tersebut

"Astaga!! ini sih namanya pemerasan!! kalau aku beli es teh manis di warkop dengan uang segini, aku bisa dapat berapa puluh gelas ini?!!" gerutu Naya di dalam hatinya

Tak ingin membuat masalah Naya pun menyelesaikan pembayaran minuman tersebut, dentuman demi dentuman musik di tempat itu membuat telinga Naya terasa sedikit sakit. Naya pun beberapa terlihat menutup telinganya karena merasa kurang nyaman dengan musik di tempat itu, bagaimana pun juga seorang Naya Putri Widyaningsih baru pertama kalinya menginjakkan kaki di tempat seperti itu

Saat itu Naya masih belum menyadari bahwa sedari tadi ada sepasang mata yang terus memperhatikan dirinya dari meja VVIP yang berada di tempat itu, tanpa sadar orang tersebut terus memperhatikan Naya semenjak dia mendudukkan tubuhnya di tempat itu

"Pasti kijang baru, pakaian yang dia gunakan saat ini memperlihatkan dengan jelas bahwa dia pekerja kantoran. Sepertinya dia ga sadar kalau saat ini dia sedang masuk ke dalam sarang para buaya," batin orang tersebut

Naya yang merasa bingung harus melakukan apa di tempat itu pun mulai meminum minuman yang ada di hadapannya, minuman tersebut berhasil masuk sedikit ke dalam mulut Naya. Secara spontan Naya langsung menjulurkan lidahnya karena dia merasa lidahnya seperti sedang terbakar

"Astaga minuman apa sih ini? kenapa ada orang yang mau minum minuman seperti ini? sudah mahal harganya, ga enak pula rasanya!!" gerutu Naya di dalam hatinya

Sepasang mata yang sedari tadi memperhatikan Naya pun tersenyum tipis dan orang tersebut adalah Ardiansyah Herlambang

"Woi!! kenapa lu senyum-senyum sendiri seperti orang ga waras aja?!!" seru Nico

Nicholas atau biasa di sapa dengan Nico adalah satu-satunya sahabat dari seorang Ardiansyah Herlambang

"Gw cuma lagi memperhatikan kijang baru, ternyata lucu juga tingkah laku seorang kijang baru." jawab Ardi dengan datar seperti biasanya

"Kijang baru? sejak kapan seorang Ardiansyah Herlambang menaruh perhatian terhadap perempuan?" batin Nico sambil mengerutkan keningnya

Nico yang merasa sedikit penasaran pun langsung menatap ke arah tatapan mata Ardi pada saat itu

"Gila!! itu sih bukan cuma sekedar kijang baru!! itu sih kijang baru yang benar-benar masih fresh!!" seru Nico

Ardi pun langsung menatap malas ke arah sang sahabat, sedangkan Nico langsung menatap ke arah Ardi dengan wajah yang terlihat antusias

"Kenapa?" tanya Ardi dengan wajah datarnya

"Rencananya lu mau pulang jam berapa malam ini?" tanya Nico menggebu

"Maksud lu?"

"Apa lagi? gw mau ajak perempuan itu untuk gabung di meja ini, tapi kalau masih ada lu di tempat ini hal itu akan menjadi sesuatu yang mustahil." jelas Nico

"Dasar teman laknat!!" batin Ardi sambil tersenyum dingin

Terpopuler

Comments

Memyr 67

Memyr 67

𝗯𝗲𝗴𝗼 𝗻𝗮𝘆𝗮. 𝗺𝗲𝗻𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗶𝗿𝗶, 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗺𝗮𝘀𝘂𝗸 𝗸𝗲 𝗰𝗹𝘂𝗯. 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗮𝗱𝗮 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘁𝗮𝗺𝗯𝗮𝗵 𝗸𝗮𝗰𝗮𝘂, 𝗰𝗲𝘄𝗲𝗸 𝘀𝗲𝗽𝗼𝗹𝗼𝘀 𝗻𝗮𝘆𝗮, 𝗰𝗮𝗿𝗶 𝘁𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴 𝗸𝗲 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗸𝗹𝘂𝗯 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗺. 𝗽𝗮𝗻𝘁𝗮𝘀 𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝗱𝗶𝗸𝗵𝗶𝗮𝗻𝗮𝘁𝗶 𝗽𝗮𝗰𝗮𝗿. 𝗯𝗲𝗴𝗼 𝘀𝗶𝗶𝗶𝗶𝗵.

2024-03-16

1

zi_hafs

zi_hafs

pak supir terimakasih sarannya/Sob/

2024-03-15

0

Yeni Aryani

Yeni Aryani

mabok mah ga bakalan ngelupain msalah ath neng pa lagi masuk club tambah masalah ada para buaya lagi nungguin...hadeuchhh

2024-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Hujan Pertanda
2 Telah Berakhir
3 Gunung Es
4 Kijang Baru
5 Masuk Perangkap
6 Membalas Dengan Cara Apapun
7 Melelehkan Gunung Es
8 Nama Saya Adalah Ardiansyah Herlambang
9 Menaklukkan Dengan Mudah
10 Kebodohan Farhan
11 Sindiran Halus
12 Membuat Batasan Yang Jelas
13 Mengisi Ulang Energi
14 Menguji Kesabaran
15 Merasa Kebingungan
16 Bagaimana Dengan Nasib Anak Kalian?
17 Bertanggung Jawab Penuh
18 Kekecewaan Hati Farhan
19 Terasa Aneh
20 Kepulangan Rendi
21 Perisai Sekaligus Pedang
22 Janji Rendi
23 Berhenti Menghindar
24 Cara Untuk Menebus Kesalahan
25 Raja Neraka
26 Kekanak-kanakan
27 Penilaian Buruk Dari Orang Lain
28 Potongan Harga
29 Bentuk Perlindungan
30 Membuat Perhitungan
31 Mengisi Kekosongan Hati
32 Hadiah
33 Kekasih Saya
34 Makan Siang Yang Menegangkan
35 Perempuan Terpenting
36 Menagih Ucapan
37 Kecewa Yang Terlalu Dalam
38 Selalu Hadir Di Saat Butuh
39 Biarkan Mengalir Dengan Sendirinya
40 Berusaha Menjaga Dengan Baik
41 Ada Saya Di Samping Kamu
42 Ingin Salam Perpisahan
43 Orang Yang Pelit
44 Terus Menunggu
45 Memaksa Orang Lain Menjaga Jarak
46 Tampan
47 Meminta Naya Untuk Pulang
48 Kegelisahan Hati Ardi
49 Kebodohan Laura
50 Semakin Yakin
51 Terima Kasih
52 Melambung Tinggi
53 Black Card
54 Ancaman Dari Farhan
55 Tertangkap Basah
56 Biarkan Takdir Yang Menentukan
57 Kenapa Harus Teriak?
58 Menggoda Saya?
59 Kenangan Terindah
60 Mewakili Untuk Meminta Maaf
61 Memilih Untuk Berbohong
62 Pacar Baru Mila
63 Membuat Cerita Baru
64 Kebohongan Laura
65 Ga Mau Menjadi Pengganggu
66 Ingin Bersikap Egois
67 Memancing Untuk Berkata Jujur
68 Terjadi Sekali Lagi
69 Memastikan Terlebih Dahulu
70 Menemui Mama Renata
71 Kenangan Pahit
72 Sejuta Penyesalan
73 Selesai Masa Liburan
74 Penjelasan Dari Irvan
75 Naya Yang Berbohong
76 Mengikuti Keinginan Naya
77 Orang Yang Menakutkan
78 Pengawal Pribadi Kamu
79 Kemungkinan
80 Kepergian Sang Nenek Untuk Selamanya
81 Sudah Menemukan Kebahagiaan
82 Menjadi Rumit
83 Hal Terpenting
84 Terselesaikan Dengan Baik
85 Rumah Kita
86 Konferensi Pers
87 Keberanian Rendi
88 Kertas Permintaan
89 Calon Bapak
90 Kedatangan Mama Renata
91 Gadis Pembawa Coklat
92 Hanya Ada kebahagiaan
93 Terima Kasih ( Tamat )
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Hujan Pertanda
2
Telah Berakhir
3
Gunung Es
4
Kijang Baru
5
Masuk Perangkap
6
Membalas Dengan Cara Apapun
7
Melelehkan Gunung Es
8
Nama Saya Adalah Ardiansyah Herlambang
9
Menaklukkan Dengan Mudah
10
Kebodohan Farhan
11
Sindiran Halus
12
Membuat Batasan Yang Jelas
13
Mengisi Ulang Energi
14
Menguji Kesabaran
15
Merasa Kebingungan
16
Bagaimana Dengan Nasib Anak Kalian?
17
Bertanggung Jawab Penuh
18
Kekecewaan Hati Farhan
19
Terasa Aneh
20
Kepulangan Rendi
21
Perisai Sekaligus Pedang
22
Janji Rendi
23
Berhenti Menghindar
24
Cara Untuk Menebus Kesalahan
25
Raja Neraka
26
Kekanak-kanakan
27
Penilaian Buruk Dari Orang Lain
28
Potongan Harga
29
Bentuk Perlindungan
30
Membuat Perhitungan
31
Mengisi Kekosongan Hati
32
Hadiah
33
Kekasih Saya
34
Makan Siang Yang Menegangkan
35
Perempuan Terpenting
36
Menagih Ucapan
37
Kecewa Yang Terlalu Dalam
38
Selalu Hadir Di Saat Butuh
39
Biarkan Mengalir Dengan Sendirinya
40
Berusaha Menjaga Dengan Baik
41
Ada Saya Di Samping Kamu
42
Ingin Salam Perpisahan
43
Orang Yang Pelit
44
Terus Menunggu
45
Memaksa Orang Lain Menjaga Jarak
46
Tampan
47
Meminta Naya Untuk Pulang
48
Kegelisahan Hati Ardi
49
Kebodohan Laura
50
Semakin Yakin
51
Terima Kasih
52
Melambung Tinggi
53
Black Card
54
Ancaman Dari Farhan
55
Tertangkap Basah
56
Biarkan Takdir Yang Menentukan
57
Kenapa Harus Teriak?
58
Menggoda Saya?
59
Kenangan Terindah
60
Mewakili Untuk Meminta Maaf
61
Memilih Untuk Berbohong
62
Pacar Baru Mila
63
Membuat Cerita Baru
64
Kebohongan Laura
65
Ga Mau Menjadi Pengganggu
66
Ingin Bersikap Egois
67
Memancing Untuk Berkata Jujur
68
Terjadi Sekali Lagi
69
Memastikan Terlebih Dahulu
70
Menemui Mama Renata
71
Kenangan Pahit
72
Sejuta Penyesalan
73
Selesai Masa Liburan
74
Penjelasan Dari Irvan
75
Naya Yang Berbohong
76
Mengikuti Keinginan Naya
77
Orang Yang Menakutkan
78
Pengawal Pribadi Kamu
79
Kemungkinan
80
Kepergian Sang Nenek Untuk Selamanya
81
Sudah Menemukan Kebahagiaan
82
Menjadi Rumit
83
Hal Terpenting
84
Terselesaikan Dengan Baik
85
Rumah Kita
86
Konferensi Pers
87
Keberanian Rendi
88
Kertas Permintaan
89
Calon Bapak
90
Kedatangan Mama Renata
91
Gadis Pembawa Coklat
92
Hanya Ada kebahagiaan
93
Terima Kasih ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!