Suara kedua insan yang sedang beradu kasih di dalam kamar tersebut terdengar semakin menggila, itu semua membuat hati Naya terasa semakin sakit bagaikan teriris sebuah pisau yang sangat tajam
"Ga!! aku ga mau berada lebih lama lagi berada di tempat ini," batin Naya dengan air mata yang semakin deras
Naya pun langsung memegang handel pintu apartemen tersebut karena dia ingin secepat mungkin melarikan diri dari tempat itu
"Kamu memang benar-benar hebat sayang"
Degh..
Kata-kata tersebut berhasil membuat Naya menghentikan niat awalnya untuk meninggalkan tempat itu
"Kalau dia memang hebat, untuk apa kamu masih menjalin hubungan sama aku Farhan?" batin Naya
Untuk sesaat Naya hanya terdiam membeku dengan air mata yang terus mengalir dari mata indahnya, sedangkan suara kedua insan yang sedang memadu kasih di dalam kamar tersebut terdengar semakin menggila
"Ga Nay!! kamu ga melakukan kesalahan apapun dalam hal ini!! jadi kamu ga boleh melarikan diri seperti pengecut dari tempat ini!! kamu harus hadapi kedua pengkhianatan itu Nay!!" batin Naya sambil mengeraskan rahangnya
Naya pun melepaskan tangannya dari handle pintu apartemen tersebut dan langsung menghapus air matanya dengan kasar, dengan langkah kaki yang pasti dia mulai menuju ke arah kamar Farhan dan membuka pintu kamar tersebut secara kasar
Brak.....
Kedua insan yang sedang memadu kasih di dalam kamar tersebut langsung menatap ke arah pintu yang terbuka, mereka pun melihat Naya sedang berdiri dengan tegap sambil tersenyum dingin. Sedikitpun Naya tidak pernah punya pemikiran akan melihat Laura berada di atas tubuh sang kekasih tanpa sehelai benang pun menutupi tubuhnya
Dengan sedikit panik Farhan langsung mendorong tubuh Laura yang berada di atas tubuhnya, sedangkan Laura langsung menutup tubuh polosnya dengan selimut yang berada di tempat itu. Naya pun menyadari bahwa saat itu dia sudah kehilangan sahabat dan juga kekasih hatinya secara bersamaan
"Kamu kok bisa ada di sini sayang?" tanya Farhan dengan gugup
"Hush..." ucap Naya sambil meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya
Farhan pun sedikit terkejut melihat sikap Naya yang seperti itu, karena Naya yang dia kenal selama ini selalu bersikap hangat kepada dirinya. Farhan pun yakin bahwa saat itu Naya benar-benar sedang merasa marah dan kecewa atas perbuatannya saat itu
"Mulai detik ini kamu di larang untuk memanggil aku dengan sebutan seperti itu," ucap Naya dengan dingin
"Aku bisa jelasin semuanya Nay," ucap Farhan dengan wajah memelas
Naya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum dingin
"Kalian berdua ga perlu menjelaskan apapun sama aku, karena aku sudah melihat semuanya dengan mata dan kepala aku sendiri." ucap Naya dengan dingin
Naya pun menatap kedua orang yang sedang dalam keadaan polos tersebut secara bergantian dengan senyuman dinginnya
"Aku cuma mau bertanya satu hal sama kalian berdua, apa kalian berdua sudah lama melakukan perselingkuhan ini di belakang aku?" tanya Naya dengan dingin
Baik Farhan maupun Laura hanya bisa terdiam pada saat itu, lagi-lagi Naya menampilkan sebuah senyuman yang terlihat dingin
"Sedikit pun aku ga pernah punya pemikiran buruk terhadap kalian berdua, tapi sekarang aku merasa seperti orang bodoh yang kalian permainkan dengan mudah." lanjut Naya
"Aku minta maaf sama kamu Nay, sebagai laki-laki normal aku butuh untuk melakukan hal ini. Tapi kamu harus percaya kalau hati aku cuma untuk kamu Nay," ucap Farhan dengan serius
Saat itu Naya benar-benar merasa muak mendengar penjelasan yang Farhan berikan kepada dirinya, dia juga bertekad untuk tidak ingin menjatuhkan air matanya di hadapan kedua orang tersebut. Naya pun memberikan sebuah senyuman yang terlihat dingin
"Diam..." ucap Naya dengan tegas
Farhan pun langsung terdiam dengan wajah yang sudah pucat pasi
"Aku benar-benar ga menyangka kalau kalian berdua akan menikam aku dari belakang, mulai detik ini aku memutuskan hubungan yang ada di antara kita bertiga. Mulai detik ini anggap saja kalau kita bertiga tidak saling mengenal satu sama lain," ucap Naya dengan dingin
Farhan pun hanya bisa terdiam membeku mendengar hal tersebut terlontar dari mulut Naya, sedangkan Naya langsung melangkahkan kakinya untuk pergi dan meninggalkan tempat itu. Bagi seorang Naya Putri Widyaningsih hubungan yang pernah terjalin antara dirinya dan Farhan telah berakhir
Satu hal yang tidak di ketahui oleh Naya maupun Farhan saat itu adalah Laura sedang tertawa puas di dalam hatinya, Laura merasa apa yang dia rencanakan benar-benar berjalan dengan sangat sempurna. Tetapi saat itu Laura masih harus memainkan perannya dengan baik, dia pun langsung memegang lengan Farhan
"Gimana ini Han?" tanya Laura dengan memasang wajah bingung
Dalam sekejap Farhan pun langsung mendapatkan kesadarannya
"Sial!!" umpat Farhan sambil mengusap wajahnya dengan kasar
Farhan pun segera bergegas bangkit dan mengambil pakaiannya yang tercecer di atas lantai, secepat mungkin Farhan menggunakan pakaian tersebut. Dengan sedikit berlari Farhan langsung meninggalkan tempat tersebut untuk mencari keberadaan Naya
Pada saat itu yang ada di dalam pikiran Farhan dia hanya harus menemukan Naya dan memohon maaf kepada gadis tersebut, karena Farhan sendiri benar-benar tidak ingin kehilangan sosok Naya dari hidupnya
Farhan terus berlari keluar dari gedung apartemennya, tapi hingga dia mencapai luar gedung tersebut dia tidak bisa menemukan keberadaan Naya pada saat itu
"Sial!! kenapa Naya bisa menghilang dengan cepat?!!" ucap Farhan sedikit berteriak karena merasa frustasi
Dengan sedikit berlari Farhan langsung kembali ke apartemennya, saat itu Laura sudah mendudukkan tubuhnya di sofa ruang tamu dan sudah berpakaian dengan benar. Kedua bola mata Farhan langsung tertuju ke arah bungkusan yang tergeletak di atas lantai, dia pun melihat isi dari bungkusan tersebut
"Jadi kamu datang ke tempat ini untuk membawakan makanan kesukaan aku ya Nay, astaga!! pasti hati kamu benar-benar sakit saat itu ya Nay," batin Farhan dengan wajah penuh penyesalan
Laura yang melihat Farhan kembali ke tempat itu pun segera menghampiri laki-laki tersebut, sedangkan Farhan langsung meletakkan bungkusan tersebut di atas meja dan terlihat masuk ke dalam kamarnya. Farhan segera meraih kunci mobil dan juga ponselnya, sedangkan Laura terus memperhatikan gerak-gerik Farhan dalam diam
Melihat Farhan yang akan segera meninggalkan tempat itu membuat Laura tidak bisa berdiam diri, dia pun segera memegang salah satu tangan Farhan dengan wajah memelas
"Kamu mau pergi ke mana sayang?" tanya Laura dengan lirih
"Lepasin tangan aku Ra karena aku mau cari Naya sekarang juga, aku harus memberikan penjelasan sama dia karena aku benar-benar ga mau kehilangan dia." jawab Farhan dengan tegas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Purwo Wa
Dasar cowok ngak ad muka
2024-04-03
0
aira aira
wah
2024-03-19
0
#ayu.kurniaa_
.
2024-02-27
0