Tidur Penasaran

Irma kembali ke meja makan dengan perasaan tak enak. Ia mengingat kebiasaan suaminya beberapa hari terakhir. Selain bermain ponsel lebih banyak, tidak ada hal lain yang patut dicurigai.

Beni tidak keluar rumah, kalaupun pergi hanya sekitar satu sampai dua jam untuk membeli kebutuhan salon yang habis. Tidak ada indikasi Beni pergi untuk bertemu wanita lain, karena Irma sendiri sering pergi ke toko grosir yang menjual kebutuhan salon langganan mereka. Selain lokasi lumayan jauh dari rumah, toko itu selalu ramai dan antri.

Dua jam adalah standar waktu jika belanja banyak, sudah terhitung dengan waktu perjalanan memakai motor.

Hampir sepuluh menit Irma termenung, menatap mie rebus dalam mangkuk yang sudah tak beruap. Beni tak kunjung keluar dari kamar mandi, mie buatan Erma pun sudah dingin dan membengkak. Kuahnya mengering. Tapi Irma meneguhkan diri untuk tetap menunggu sampai Beni selesai dengan urusan kamar mandi.

“Loh kamu ngapain di sini?” tanya Beni dengan raut terkejut setelah keluar kamar mandi dan melintasi meja makan. Ia tak menduga kalau Irma membuatkan makan malam untuknya.

“Katanya tadi mau makan, jadi aku buatkan mie rebus. Lauknya habis sama anak-anak sore tadi,” jawab Erma datar, kesal karena suaminya merasa tak bersalah. “Tapi sekarang mie rebusnya udah berubah jadi mie goreng!”

“Aku sebenarnya nggak laper banget, tadi aku cuma bilang mau mandi dulu,” kata Beni berusaha menjelaskan. “Tapi aku makan aja nggak apa-apa, sayang kalau dibuang. Kamu istirahat aja sekarang, mata udah sipit begitu!”

Sebenarnya Irma enggan beranjak dari meja makan, ingin bertanya kenapa Beni begitu lama di kamar mandi. Ia juga ingin bertanya siapa yang dihubungi Beni malam-malam begini. Hanya saja waktunya tidak tepat, sudah malam. Ia tidak mau memancing pertengkaran.

Irma menatap mangkuk berisi mie yang bentuknya sudah seperti cacing-cacing besar. “Mau aku buatkan lagi? Udah nggak enak itu!”

“Nggak usah, ini masih bisa dimakan! Kamu istirahat aja sekarang, tunggu aku di kamar!” perintah Beni. Matanya menatap kasihan pada istrinya yang tampak lelah karena menjaga warung seharian.

“Ya udah kalau gitu,” pamit Irma. Ia beranjak ke kamar dengan wajah masam. Merasa tak diinginkan kehadirannya di meja makan. Beni mengusirnya secara halus.

Dalam berbagai situasi, Beni suka ditemani ketika makan. Beni juga suka dilayani, diambilkan minum, ditanya ini dan itu oleh istrinya. Mereka akan mengobrol ringan soal pendapatan harian, kebutuhan barang dan juga sekolah anak-anak.

Tapi malam ini, Beni ingin makan sendiri. Ia sedikit tak enak hati karena terlalu lama di kamar mandi. Istrinya yang lelah dan mengantuk tidak dibiarkannya lebih lama membuka mata hanya untuk menemani makan.

Irma merebahkan tubuh di kasur, masih berpikir penyebab suaminya berubah. Ia kembali membuka media sosial, menjelajah dunia maya untuk mencari sesuatu yang mengganjal hati. Menjadi stalker di akun sosial media suaminya. Mumpung Beni sedang ada di meja makan.

Hebatnya, Beni tak kunjung masuk kamar hingga satu jam berikutnya. Bukankah terlalu berlebihan jika harus menghabiskan semangkuk mie dalam waktu satu jam? Irma bahkan bisa makan mie dingin seperti itu hanya dalam waktu lima menit.

Irma sengaja menahan kantuk, ia sudah menutup ponselnya karena tidak mendapatkan apa-apa. Profil suaminya yang memakai nama Iben di media sosial tidak menunjukan gejala apa-apa, atau mungkin ia yang tidak tahu? Ya Irma tidak tahu sandi login efbe suaminya.

Mengecek ponsel Beni secara langsung adalah jawaban dari rasa penasarannya. Irma menunggu dalam selimut, memejamkan mata, pura-pura tidur. Mencari waktu agar bisa melihat ponsel sialan itu ketika suaminya tidur nanti.

Sekitar tiga puluh menit berikutnya, Beni masuk kamar, merebahkan tubuh. Masih bermain ponsel di belakang punggung istrinya. Irma menebak Beni sedang berbalas pesan dengan seseorang. Tidak ada bunyi notifikasi, tapi tangan Beni sibuk, gerakan jarinya menimbulkan suara samar di malam yang semakin senyap.

Irma hanya diam, menunggu hingga Beni terlelap. Sayangnya, matanya terlalu lelah untuk pura-pura terpejam hingga tengah malam. Ia justru tidur dalam rasa penasaran.

***

Terpopuler

Comments

🍁мαнєѕ❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ

🍁мαнєѕ❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ

okee... next

2024-03-02

1

Ali B.U

Ali B.U

next

2024-02-20

3

ʝ⃟⃝5ℓ 𝐋α 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩

ʝ⃟⃝5ℓ 𝐋α 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩

ponsel skrng jdi temennya iben

2023-07-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!