Kita perkenalkan dulu dengan tokoh dicerita ini ya.
Alfa pemuda tampan, dari keluarga kaya keturunan pratama, putra dari Givan pratama dan Nayha.
Alfa beru berumur 28 tahun.
Sudah menjabat Sebagai CEO di perusahaan Pratam Grup.
Tokoh kita kedua adalah
Radiza adalah gadis cantik dan agak berwatak keras, tapi disisi lain Radiza sangat lembut.
Radiza baru berumur 23 tahun masih kuliah.
Radiza putri dari Pasangan Dita dan Dion.
Hari ini Alfa sunggu sangat kesal pada kedua orang tuanya, kerena tampak sepengetahuan dan pembicaraan padanya terlebih dahulu Ayah dan bundanya main jodohkan saja.
Alfa tidak bisa diam dikamarnya saat ini dia selalu gelisah dan tidak bisa duduk dengan tenang, Alfa selalu mengarut kepala sedikit pusing memikirkan perjodohannya yang tidak disangkanya.
Hari ini kedua orang tuanya benar-benar bikin Alfa sangat merasa kecewa, tapi Alfa juga tidak bisa menolak kata Bundanya.
Alfa takut bundanya akan kecewa atas keputusan yang sudah bunda putuskan.
"Ahhh sial,masak mereka tidak bilang terlebih dahulu padaku sih mau menjidokan aku dengan anak dari kolega ayah." kata Alfa masih saja mengupat atas apa yang baru saja dia dengar dari kedua orang tuanya.
"Ahhh sebaiknya aku pergi saja, pusing jika aku memikirkan ini semua, lebih baik aku keluar saja." kata Alfa mengambil jaket dan kunci mobilnya dan keluar dari kamarnya.
Saat Alfa melewati orang tuanya itu masih berada di ruangan santai, Alfa dengan santai berjalan kearah luar, namun belum sampai pada pintu luar Alfa kembali dipanggil oleh Nayha.
"Al, kamu mau kemana, ini sudah malam jangan lupa pulang. " ingat Nayha pada putranya itu.
"Bunda,, aku ingin kerumah Vais sebentar saja." kata Alfa santai menjawab kata Bundanya itu.
"Baiklah,jangan malam kali kamu pulang nak, ingat jangan suka kelayapan kebar." kata Nayha selalu mengingat putranya.
"Iya Bun, aku tidak akan kesana." kata Alfa berjalan meningalkan rumah itu.
Alfa melajukan mobilnya untuk kerumah sahabatnya Vais dengan santai, Alfa juga tidak ingin di rumah malam ini dia akan meginap saja diapertemen miliknya malam ini.
Tidak butuh lama kerumah Vais, akhirnya dia sampai juga di rumah temanya itu yang tidak dari orang kaya seperti dia, Vais hanya dari orang biasa saja.
Sampai didepan rumah sederhana itu Alfa sedikit senduh melihat pada temannya saat ini sudah duduk di bangku yang ada dibawah pohon jambu dihalaman rumah kecil milik orang tua Vais.
"Hai bro, kenapa lagi lo hari ini, lihat wajah tampan lo itu tidak seperti biasa gue lihat, kenapa bete bangat gue perhatikan ??" kata Vais sedikit tersenyum dan ada tanda tanya saat ini di benaknya, kerena tidak biasa teman dekatnya itu seperti ini jika berkunjung kerumahnya.
"Ahhh, gue sangat kesal saat ini is." katanya singkat.
" Kenapa lagi. " kata Vais dengan bingung"Gue lagi malas cerita is, jangan memaksaku, kita keapertemenku yok, kita bisa cerita di sana malam ini, gue lagi suntuk bangat hari ini." kata Alfa benar-benar suntuk dan bete ulah kedua orang tuanya hari ini.
"Ya sudah, terserah lo saja,ayok!! " Ajak Vais pada temannya itu.
Mereka berdua akhirnya berangkat keapertemen milik Alfa yang tidak jauh dari tempat tingal Vais,sebelum sampai diapertemen Alfa mencari cemilan lebih dahulu di swalayan yang dekat dengan apartemennya, setelah sudah mendapat semua yang di inginkan mereka melakukan perjalanan mereka keapertemen milik Alfa.
Alfa sampai didepan pintu apartemen miliknya itu,dia mengambil kunci dan memberikan pada Vais.
"Elo buka itu pintu gue lagi banyak bawaan belajaan kerena stok gue disini pada habis." kata Alfa santai.
"Kenapa lo harus belanja Al, bukankah lo tingal sama orang tua lo?" kata Vais heran saja dengan temanya itu.
"Kadang gue malas pulang dari kerja, kadang gue nginap disini." kata Alfa menjawab kata Vais dengan santai.
"Ohhh gitu ya.
Mereka berdua masuk kedalam apartemen yang sangat mewah itu, ada dua kamar di dalam apartemen milik Alfa dang ruangan yang bersih dan tampak megah dengan hiasan yang rapi diding.
Vais sudah beberapa masuk kedalam apartemen milik temanya jadi tidak terlalu kaget lagi, karena temanya itu anak orang kaya jadi tidak kaget lagi dengan semua itu.
"Is apa lo selama menjadi dosen di pakultas tempat lo mengajar saat ini,lo senang dengan menjadi dosen?" Tanya Alfa santai sambil menaruh belanjaannya di lemari Es dan lemari peyimpanan makanan yang tidak perlu ditarok di dalam lemari pendingin.
"Kenapa lo bertanya begitu Al, ada yang aneh dari pertanyaan elo ini?" kata Vais heran dengan temanya itu.
"Apa lo gak mau bekerja lain Selain menjadi dosen saja?" Tanya Alfa menatap temanya itu.
"Gue sudah senang menjalani itu Al, jadi gue gak kepikir yang lain." kata Vais masih saja binggung melihat temanya itu. "Elo ini kenapa sih Al, pertanyaan lo itu aneh saja menurutku??"
"Ahh tidak, gue ingin tahu saja, lo betah dengan profesi sebagai dosen, dibanding bekerja di perusahaan gue?" kata Alfa menjawab santai.
"Aku malas dengan bekerja dengan lo Al, gue tidak mau lo megatur gue." jawab Vais juga dengan santai.
"Ahhh lo bikin gue bertambah kesal saja Is, tidak di rumah, tidak lo disini tidak ada jawabannya yang bikin gue senang hari ini, memang sial hari gue seharian ini.
"Kenapa lagi elo Al?"
Alfa tidak langsung menjawab apa yang ditanya temannya itu, hari ini Alfa kesal pada kedua orang tuanya, dan ditambah lagi temanya itu bertambah mutnya hari ini tidak begitu bagus.
"Diam tu jika ditanya. " kata Vais dengan tersenyum pada Alfa.
"Jangan senyum- senyum begitu lo, gak ada yang lucu dengan gue. " betenya Alfa pada Vais.
Sebenarnya lo ini punya masalah apa sih Al ?aneh saja dari tadi gue perhatikan lo, kesal saja bawaan lo, kenapa ?" tanya Vais kembali.
Saat ini Vais ingin tahu kenapa Alfa sangat kesal dan bete banget, entah apa yang terjadi pada sahabatnya dan teman sekolahnya ini.
Alfa menghela nafasnya, lama alfa untuk menjawab kata Sahabatnya itu, akhirnya Alfa angkat bicara juga dan bercerita tentang perjodohan pada Sahabatnya itu.
"Apa gue gak salah dengar itu Al??Bukankah orang tua lo tahu selama ini elo mencintai Radiza, putri dari sahabatnya mereka, kok bisa tega orang tua lo jodohkan lo dengan anak kalangan dari bisnisnya mereka sih ??" Tanda tanya juga dipikiran Vais juga saat ini, ada rasa kasiahan pada Sahabatnya itu, tidak seperti dia, terlahir di rahim orang tua hidup sederhana, bebas memilih kebebasan untuk pasangannya.
Tapi tidak Dengan Alfa tidak bisa bebas dari perjodohan untuk memperlancar bisni mereka jadi anak yang jadi tidak dapat menikmati kebebasan dalam memilih urusan pribadi dan untuk hidup dengan orang yang dicintai jauh dari kata tidak.
Itu yang terpikir saat ini di benak dan pikiran Vais, sungguh miris menjadi Anak pengusaha kaya, tidak bebas dalam melakukan apapun, hidup mereka selalu diatur.
**************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Rohani Halima
visualnya cocok untuk Alfa, dan Radiza aku suka
2023-07-25
1
A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿
visualnya cantiikkk binggiittt💞
2023-07-24
1