Giska berlarian keluar agar tidak dipaksa oleh Adam lagi membuka ponselnya. Adam yang merasa kesal mengejar Giska.
"Woi gas elpiji, mau lari kemana lu ha, ini studio gue. Lu gak bakal bisa bersembunyi, keluar gak."
Giska Aleya, seorang perempuan yang sudah beranjak dewasa sekarang, dia dan Adam dulu pernah dekat ketika mereka masih kecil.
"Apa kak Adam lupa sama gue ya." Bisik Giska dibalik pintu toilet yang tidak tertutup rapat.
Telolet telolet, bunyi ponsel Giska.
"Mampus, lupa matiin nada dering nya."
Brak, Adam menggebrak pintu itu dengan keras.
"Kyaaaa. .kaget sumpah." Teriak Giska dan mata yang membulat.
"Sini lu keluar, lu udah buang buang waktu gue."
"No no no, mau lu apain gue kak Adam, aaaa."
Drt drt drt, sekarang ponsel Adam yang bergetar.
[Apaan sih Vic, gue lagi sibuk ni].
[Sibuk ngapain dah lu, janji gue siang sama lu, dia udah datang kan. Sorry gue gak sempat ngantarin sama lu langsung].
[Jadi ni cewek maksud lu].
[Iya, Giska namanya, gimana menurut lu].
[Gue gak mau, lu bawa dia balik].
[Tapi Dam, dia itu . . .].
Tut tut, sambungan telpon sudah terputus, Adam melihat Giska sejenak. Memang dia type ideal yang Adam butuhkan untuk dibawa tour konser.
Kebiasaan Adam kalau mengadakan tour konser, dia akan menyuruh Vicko menyiapkan seorang wanita untuk menemani selama itu. Harus diganti setiap waktu. Dan akan dibayar dengan nilai yang fantastis.
Namun tidak sembarangan wanita, harus lulus klasifikasi selera seorang Adam Baskara yang high level.
Dan Vicko akan bilang ke teman yang lain, kalau wanita itu adalah hairstylish Adam yang baru, agar mereka tidak menaruh curiga sama sekali sama Adam yang play with girl's.
Sebenarnya teman teman Adam yang lain sudah tau dengan tabi'at Adam tersebut, namun mereka tidak mau terlalu ikut campur masalah Adam.
Mereka kasihan melihat Kinara Septari yang selalu dibohongi Adam yang suka bermain dengan perempuan lain.
Terutama Ipank Kuncoro yang merupakan kakak ipar Kinara pun tidak bisa buka suara atas tindakan Adam tersebut. Dia hanya berlaku sebagai pengamat, bukan pengadu.
"Kenapa kak Adam bilang gak mau sama kak Vicko sih." Tanya Giska pada Adam.
"Memang gue gak mau sama cewek banyak bacot kayak lu."
"Haha, belum nyobain sih. Bilang gak mau, gue bikin candu tau."
"bullshit !."
"Dibilangin gak percaya. Coba sekarang juga hayuk."
Adam memilih pergi, tidak mau berdebat lagi dengan Giska.
"Sial banget, gue harus dapetin kerjaan ini, nyawa nyokap gue harus selamat."
***
Keesokan pagi nya.
Kinara memang sering sarapan belakangan, setelah selesai kedua mertua dan adik iparnya. Barulah Kinara dan kedua anak nya sarapan.
Bahkan Kinara ikut sarapan di bagian belakang bersama dengan ART di rumah tersebut. Ada mbok surti dan juga mbak lala. Mbok surti pegang semua kerjaan sedangkan mbak lala hanya jadi ART pribadi Angela.
Ada juga mang Asep dan pak Indra, mereka sopir dan satpam. Meskipun di rumah besar itu sudah dipasang cctv di seluruh penjuru rumah, keberadaan kedua pria itu sangat dibutuhkan.
"huk hweuk. .." Kinara kembali merasakan mual yang rasa mengobrak abrik perutnya.
Padahal baru sedikit makanan yang masuk kedalam perut Kinara. Semua orang yang tengah makan itu memperhatikan Kinara.
"Mbok surti, kenapa mami hweuk gitu mbok?." Tanya Nada polos.
"Mami masuk angin itu non Nada."
"Hah?, kenapa bisa angin masuk kedalam perut mami sih."
"Ya bisa non, udah lanjutin sarapan nya, biar mang Asep anterin non dan adik Natan ke sekolah ya, Mami lagi sakit itu".
Kinara mengalami morning sickness, Keadaan hamil muda yang sering mengalami mual dan muntah karena perubahan hormon didalam tubuhnya.
Kinara kembali menuju kamar dan ketika akan membuka pintu kamar ibu mertuanya berteriak.
"Enak banget nyonya besar balik ke kamar, mau tidur ya. Itu piring kotor masih numpuk, cuci." Perintah Melli pada Kinara.
"Tapi ma, saya lagi gak enak badan, sa- saya. . ."
"Halah, mentang Adam gak di rumah kamu bisa ongkang kaki. Jangan harap ya Kinara, kamu bukan siapa siapa disini."
"Ba- baik ma. Nanti akan Kinara kerjakan semua tugas."
"Loh kok nanti, sekarang !."
Kinara dengan langkah gontai menuju wastafel mencuci piring, mata nya berkunang kunang dan kepala nya terasa sangat berat.
Namun dipaksakan juga oleh Kinara menyelesaikan cuci piring. Setelah selesai semua walau butuh waktu lama, akhirnya Kinara bisa santai sejenak, karena ibu mertuanya sudah tidak ada di rumah, entah pergi kemana.
"Aku telfon mas Adam saja, tapi nanti malah ganggu gak ya, aku coba saja."
Telfon Adam tidak aktif, Kinara hanya sabar dan berfikir positif mungkin benar Adam memang sibuk berlatih untuk tour konsernya.
***
#Jatuh Cinta#
#Malam terasa indah sejak ku mengenalmu. Pagi semakin cerah bila ku mengingatmu. Apakah yang ku rasa benar jatuh cinta
#Mungkinkah aku jatuh cinta padanya. Mungkinkah aku jatuh hati padanya .Hatiku terasa semakin rindu.
#Rindu ini hanya untuk dirinya. Sayang ini hanya untuk dirinya. Oh Tuhan aku jatuh cinta
#Mungkin hanya cintamu meluluhkan hatiku. Apakah yang ku rasa benar jatuh cinta#.
Adam membaca dengan seksama tulisan di kertas itu. Kertas yang sudah lusuh namun tulisan nya masih bisa dibaca karena kertas nya di laminating. Adam tidak tau siapa yang meletakkan di sana, namun Adam teringat akan sesuatu hal.
"Gimana kak Adam, ingat sesuatu gak?."
"Elu lagi, ngapain juga lu masih kesini."
"Mau kasih surat itu lah, ingat gak, itu kan kata kata yang pernah kak Adam berikan pada aku ketika kita . ."
Belum sempat Giska melanjutkan bicaranya, Adam malah mengecup bibir Giska, lama mereka saling berpagutan hingga hampir kehabisan nafas dan buru buru Giska mendorong tubuh Adam.
"Gak mungkin kan itu lu, chiscake?."
"Yup, itu benar gue, kak Adamkar."
"Hahah, gue gak percaya kita akan bertemu lagi."
"Gue kan udah janji bakal nemuin lu lagi kak, peyuk lagi dong."
Adam seketika teringat akan masa lalu itu. Ketika Adam masih kecil, dia dan Giska berdekatan rumah dan sering bermain bersama. Bakat Adam dalam merangkai kata kata indah sudah dilihatkan sedari kecil.
Adam menuliskan itu khusus untuk Giska karena Adam sudah jatuh hati pada Giska. Dan Adam bilang akan menikahi Giska kalau mereka sudah besar nanti. Namun masa cinta monyet mereka kandas ketika Adam dan sekeluarga pindah ke kota lain.
Giska nangis sesenggukan selama seminggu dan berjanji akan mencari keberadaan Adam. Namun sekarang harapan Giska pupus, setelah tau kalau Adam sudah menikah.
Brak bruk, Giska memukul lengan Adam.
"Aw sakit tau chiscake?."
"Kak Adam lu bohong, kata nya mau kawinin gue, tapi apa."
"Haha itu kan waktu gue kecil, gak tau apa yang gue ucapin dodol, kenapa lu masih nyimpan kertas ini sih. Pakai di laminating segala."
"Itu karena. . .aku sayang kamu."
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments