Kinara kaget kenapa dia tiba tiba ada dirumah sakit dengan penampilan seperti ini, memakai baju rumahan dan tidak membawa dompet serta ponsel.
Dan lebih terkejut lagi, Kinara dinyatakan hamil oleh dokter kandungan.
"Aku harus gimana sekarang." Gumam Kinara dalam hati.
Kinara keluar ruangan dan disapa santun oleh Ferdy.
"Mbak Kinara, mari saya antarkan pulang."
"Loh kok Ferdy bisa ada disini, hmm atau kamu tadi ya yang antar saya?."
"Iya benar mbak."
"Kok bisa ya, perasaan tadi saya ada dirumah."
"Tadi pas saya antar Pak Andrew bertemu Angela, mbak Kinara pingsan, dan saya bawa mbak langsung kerumah sakit."
"Terima kasih banyak Ferdy."
"Tidak perlu sungkan mbak Kinara."
Kinara memang sudah mengenal Ferdy karena dia adalah orang kepercayaan Andrew, dan sering juga bertemu dirumah. Kinara tidak perlu lagi merasa takut kalau pergi berdua dengan Ferdy.
Sampai dirumah Kinara ditodong tatapan sinis dari adik iparnya, Angela.
"Senang ya bisa berduaan diatas mobil sama Andrew, gak tau apa dia kan pacar adik nya sendiri."
"Maksud kamu apa Angela, mbak gak pergi sama Andrew kok, itu aja Ferdy yang barusan."
"Halah gak usah bohong deh, nanti aku kaduin sama mas Adam, biar mas Adam menceraikan kamu."
Angela telah berlalu, Kinara hanya bisa diam dan tidak mau cari ribut sama Angela, malah nambah sakit hati saja.
Kinara memilih pergi kekamarnya dan merebahkan diri,
"Apa aku harus senang atau malah sedih atas kehamilan ini ya. Aku jadi bingung, cerita sama mas Adam gak ya. Argh, kepala ku masih pusing, nanti saja aku pikirkan lagi."
Tok tok, suara pintu kamar Kinara diketuk oleh Nada yang sudah pulang sekolah.
"Mi. . .Mami tadi pingsan kata mbok Surti, mami sakit apa?."
"Mami sedikit capek aja sayang, gak apa kok, kamu udah makan belum?."
"Udah tadi disekolah mi, kan aku bawa bekal, ih mami lupa ni."
"Hehe iya, mami udah tua, maaf ya anak mami cantik."
***
Jreng jreng dum dum chis chis. Bunyi alat alat musik dimainkan oleh pemilik nya.
Ipank Kuncoro sebagai drumer, Wily Wilson basis, Ade Brian pianis dan Adam Baskara sendiri vokalis. Mereka berempat adalah teman satu sekolah sewaktu SMA.
Ipank Kuncoro sudah menikah, dia menikah dengan kakak Kinara yang bernama, Kanaya Ananda dan belum dikarunia anak walau sudah menikah delapan tahun lamanya.
Sedangkan Wily Wilson akan segera meminang pujaan hatinya sebentar lagi, setelah sang kekasih menamatkan study nya.
Ade Brian masih betah bermain dengan para gadis, karena dia memang seorang playboy. Dia memiliki wajah tampan dan menarik.
"Adam mana sih, telat mulu tu anak." Tanya Brian pada yang lain.
"Tadi dia udah datang, tau tu pergi lagi."
"Telfon aja coba."
Krek pintu terbuka.
"Sorry telat, tadi gue dicariin sama Vicko."
"Terus si Vicko mana sekarang?."
"Tu. . "
Vicko melambaikan tangan pada semua yang ada di ruangan studio tersebut. Vicko Okvian adalah manager band mereka, yang mengatur segala kebutuhan dan jadwal manggung band.
"Menurut lu pada tour konser kita ini bakal berhasil gak." Tanya Wily.
"Kita harus coba, dan berikan yang terbaik dong besti." Ucap ipank sambil menyematkan bentuk love di jarinya.
"Haha iya betul kata Ipank, dan jangan sampai hilang fokus, jaga stamina dan jangan. . . "
"Play with girls."
"Hahaha."
Semua insan di sana tertawa dan mata mereka menjurus ke Adam.
"Ngapain lo semua lihatin gue, taik, lu semua juga gitu kan".
"Oh sorry, saya setia sama istri saya". Ucap ipank menepuk keren dada nya.
"Gue juga, gue gak mau khianati calon bini gue, hihi."
"Pada muna lo semua njir." Kata Brian dan menepuk pundak Adam, "Iya kan mas brow?."
"Iya iya adik brow gue yang paling ganteng, udah yuk latihan."
Jreng jreng dum dum cas cis, lala lala.
Adam mulai melantunkan suara emas nan merdu membawakan lagu favorite nya,
#Seandainya, kau ada di sini denganku. Mungkin ku tak sendiri. Bayanganmu yang selalu menemaniku.Hiasi malam sepiku.Ku ingin bersama dirimu.
#Ku tak akan pernah berpaling darimu. Walau kini kau jauh dariku. Kan s'lalu ku nanti. Karena ku sayang kamu.
#Hati ini selalu memanggil namamu. Dengarlah melatiku, Kuberjanji hanyalah untukmu cintaku. Tak kan pernah ada yang lain.
#Adakah rindu di hatimu. Seperti rindu yang ku rasa. Sanggupkah ku terus terlena. Tanpamu di sisiku. Ku kan selalu menantimu#.
Mereka sampai tengah malam latihan nyanyi dan satu persatu sudah pulang ke rumah masing masing, kecuali Adam.
Adam akan selalu tidur di studio sebelum akan mengadakan tour konser. Dia tidak akan bisa fokus nanti kalau pulang ke rumah, karena anak dan istrinya pasti akan menggangu.
Ditambah mama nya yang selalu cerewet dan adik nya yang kadang bersikap aneh di rumah. Kalau sang papa tidak akan memperdulikan Adam.
Papa nya ingin agar Adam memimpin perusahaan, namun Adam menolak dan bersikeras menjadi musisi. Tentu itu hal yang sangat membuat Baskara marah.
#Cinta Tanpa Kata. Kau datang tanpa kita. Kau ajari ku tentang cinta. Cinta yang hanya di hati padamu. Kau tak pernah sadari.
#Kau pergi tanpa kita. Kau ajariku tentang luka. Luka yang hanya di hati. Karena ku mencinta tanpa kata.
#Apa yang harus ku lakukan. Tuk membuatmu mencintaiku.
#Sungguh aku tak bisa. Membunuh perasaanku kepadamu. Kau pergi tanpa kita. Kau ajariku tentang luka.
#Luka yang hanya di hati. Karena ku mencinta tanpa kata. Apa yang harus ku lakukan. Tuk membuatmu mencintaiku.
#Sungguh aku tak bisa. Membunuh perasaanku kepadamu.
#Dimana salahku. Hingga cinta ini menyakiti. Sungguh aku tak ingin. Kehilanganmu selamanya selamanya.
#Sungguh aku tak bisa. Membunuh perasaanku kepadamu. Kau datang tanpa kata. Kau ajari ku tentang cinta.#
Adam baru saja menyanyikan lagu dari ciptaan nya, dengan hanya menggunakan gitar dia terus bernyanyi. Tanpa dia sadari ada seseorang yang sedang memperhatikan Adam.
"Gila, benar benar merdu dan bikin bulu kuduk gue merinding, uuuu kak Adam."
"Eh siapa lu, berani nya masuk kesini?."
"Gue, fans berat lu kak Adam." Dia berjalan mendekati Adam dan menyodorkan tangan nya, dia kegirangan. "Nama gua Giska Aleya."
Adam hanya menatap juluran tangan tersebut dan bersikap cuek, namun bukan Giska namanya kalau tidak bisa mendapatkan jabatan tangan dari Adam.
"Hoalah, kiraiin Adam Baskara yang terkenal itu gak sombong, nyata nya aku salah besar. Dia songong amat. Cih jadi malas deh ah."
"Pergi lu sana, bikin gue badmood aja lu, hus sana."
"Yap, udah gue vidioin aksi seorang Adam Baskara ngusir fans nya, mau gue upload sekar. . ." mmph.
Adam membekap mulut Giska dan mendorong dia hingga menghadap dinding, Adam mengambil ponsel Giska dan tidak bisa membuka ponsel tersebut karena sudah terkunci duluan.
"Bukain gak kata sandi nya." Bentak Adam pada Giska.
"Haha haduh haduh, tunggu dulu napa, perut gue sakit ni nahan tawa."
"Apa nya yang lucu ulat sawah?."
"Itu resleting celana idola gue kebuka, dan ada yang nyembul keluar, ups, haha."
Adam melihat kearah yang dimaksud namun tentu saja Giska berbohong.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments