Semua sudah di siapkan, seperti yang sudah di katakan sebelumnya, Ming Hui akan ke kota kekaisaran untuk mencari tumbuhan teratai tersebut, ia sudah memiliki tekat yang bulat hingga bahkan ibu ratu sendiri tak bisa menghentikannya
"Putri ku yang baik, jaga diri mu, jangan melakukan hal yang akan membuat mu merugi" Ucap ibu ratu dengan nada lembut, ia memeluk putrinya dengan pelukan erat
Ini adalah pertama kali bagi seorang Ming Hui meninggalkan istana dalam waktu yang bahkan belum di tentukan, entah satu tahun, dua tahun bahkan lima tahun, tak ada yang tau kapan tumbuhan itu bisa di temukan, sebagai ibu ia hanya bisa berdoa untuk keselamatan sang anak
"Ibu, ibu jangan cemas, aku akan segera menemukan tumbuhan itu dan Didi akan segera kembali pada kita"
"Kau sama seperti ayah mu, saat sudah memiliki keinginan maka tak ada siapapun yang bisa menghentikannya, ibu hanya sedikit cemas, namun kau tak perlu kahwatir, doa ibu akan selalu bersama mu"
"Terimakasih ibu, aku mencintai mu, aku berjanji aku pasti kembali dan keluarga kita akan kembali seperti dulu lagi" Ming Hui berucap dengan nada tercekat
Mereka adalah keluarga yang begitu bahagia dan hangat awalnya, Ming Hui bahkan selalu mengatakan jika memiliki kehidupan yang sempurna, ia adik yang bisa di jahili, memiliki ayah yang selalu mendukung dan ibu yang sangat menyayangi hanya saja semua perlahan pergi
Ayahnya meninggal, adiknya jatuh sakit, dan saat ini hanya tinggal mereka berdua dan seketika istana Yifan menjadi begitu dingin
"Jaga diri mu baik baik, Lie dan Lin, jaga putri baik baik" Ucap sang ibu ratu yang merujuk pada Lie dan Lin yang merupakan pelayan Ming Hui yang ikut serta dalam perjalanan kali ini
"Mematuhi ibu ratu" Keduanya berucap penuh keyakinan, mereka sudah menjaga menemani dan melindungi Ming Hui sedari muda, dan tentu saja mereka tau akan tugas serta tanggung jawab mereka masing masing
"Baiklah Bu, aku pergi, dan tunggu aku kembali dengan teratai hitam itu"
"Jaga diri mu baik baik putri ku, doa ibu akan selalu menyertai mu" Ucap sang ibu ratu da setelahnya ketiganya berjalan mendekati kereta, kendaraan yang akan membawa mereka ke kota kekaisaran.
Kini kereta itu perlahan meninggalkan istana, permaisuri menatap lekat kereta yang di tunggangi putri kesayangannya, putri yang di cintai oleh seluruh rakyat telah pergi ke tempat lain
putrinya memiliki hati yang begitu mulia, ia bahkan tak silau dengan kekuasaan, meski sudah menjadi putri mahkota ia tak ingin mengambil alih kepemimpinan, ia tau dengan jelas penyebab ia di angkat, dan ia tak bisa terima itu
Adiknya berada di dalam keadaan yang begitu buruk, sedangkan dirinya malah mengambil keuntungan dari penyakit itu, ia bukan orang yang serakah, ia tak akan mengambil apa yang bukan miliknya,
Ia tak segan untuk mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan penerus kerajaan Yifan demi mempertahankan nyawa saudaranya, ia akan pergi dan memang harus pergi
"Tuan, apakah kita akan menetap di kota kekaisaran?"
"Tergantung Lin, lagi pula tumbuhan itu berharga, kau tau dengan jelas jika barang berharga akan di jaga dengan baik"
"Ini adalah perjalanan terjauh yang kita lakukan, biasanya kita akan ke kerajaan kerajaan sekitar untuk membicarakan perdamaian, dan kali ini kita ke kota kekaisaran hanya untuk menjadi rakyat sipil"
"Bukankah itu keren, selama ini jika bukan istana kita akan ke barak militer, kali ini memiliki kesempatan untuk hidup layaknya orang biasa, tentu saja akan menyenangkan"
"Tapi sayangnya kau salah Lie, kita akan ke keluarga Ye untuk mendapatkan izin resmi tinggal di kota ini, dan kita hanya bisa menjadi bangsawan, bukan orang biasa"
"Mengapa?"
"Menjadi orang biasa terlalu melelahkan, dan kau juga tau bagai mana ibu ratu, saat pergi ia sudah mengirimkan surat pada keluarga Ye, dan kita hanya bisa berada di sana" ketiganya terus mengobrol dengan leluasa
mengabaikan salju yang turun begitu deras di luar kereta, hanya saja bahkan dinginnya salju tak membuatnya putus asa, semua akan ia lakukan, ia sudah bertekad maka tak akan ada yang bisa membuatnya goyah, ia pasti akan menemukan tumbuhan itu
Apapun yang akan terjadi ia akan tetap ke kota kekaisaran untuk menjemput satu satunya obat yang akan membuat adiknya terjaga,
Setelah menempuh perjalanan selma 5 hari akhirnya mereka telah tiba di kota Kekaisaran, sebuah kereta berhenti di sebuah kediaman milik keluarga "Ye" Ming Hui dengan anggun turun dari kereta kudanya di bantu oleh kedua pelayan cantiknya, saat ini mereka sudah sampai di kota kekaisaran,
"Selamat datang tuan muda" Ucap seorang pria paruh baya memberi hormat pada tamu itu,
Ming Hui?, Yah saat ini bahkan seorang putri yang jelita berubah menjadi seorang tuan muda yang begitu anggun dan sangat tampan, ini bukan kali pertama ia menyamar, ia sudah menjadi orang lain sejak muda, membuatnya bahkan tak dapat mengetahui manakah dirinya dan orang lain,
Statusnya sebagai seorang putri membuat langkahnya begitu terbatasi, ia harus menyamar menjadi pria agar bisa bermain di luar, ia harus berbohong dan terus berbohong untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, namun meskipun begitu ratu sangat menyayangi putrinya,
Ia tau jika kenakalan sang putri, membiarkan sang putri berlatih militer sejak muda, bahkan melepaskan sang putri untuk terjun ke dunia perang di usia 14 tahun, ia meyakini kemampuan putrinya.
"Paman" Ucapnya menunduk beberapa derajat pertanda penghormatan pada saudara sepupu dari ayahnya ini,
Ming Hui di titipkan pada salah satu bangsawan yang berada di kota kekaisaran, seorang bangsawan bermarga Ye yang merupakan keluarga bangsawan berpengaruh di kota Kekaisaran ini,
"Paman senang jika kau sudah pulih" Ucap tuan Ye tersenyum pelan,
Ia sempat mendengar jika sang keponakanya jatuh sakit dalam waktu yang cukup lama, namun kini sang tuan muda berdiri dihadapannya, ini sungguh berkah dari sang Maha kuasa, ia jelas ikut senang dengan kabar itu
"Bagai mana keadaan paman?" Ucap Ming Hui dengan anda lembut,
Paman ye merupakan sepupu ayahnya, mereka sempat berkunjung ke kediaman ye beberapa kali, tentu saja saat ia masih muda, dan sampai saat ini berita penyakit sang pangeran mahkota di rahasiakan oleh seluruh kerjaan, dari itu hanya sedikit orang luar yang mengetahui hal ini
"Seperti yang kau lihat keponakan ku, paman mu ini masih terlihat baik hm lebih baik kau beristirahat, kau pasti sangat kelelahan karena menempuh perjalanan yang cukup panjang ini" Ucap tuan Ye dan memerintahkan pelayan untuk mengantarkan tamu terhormat ini ke kediamannya
langkah membawanya menuju kamarnya yang terletak di timur kediaman, dari kejauhan nampak pohon sakura yang kini tertutup salju, juga kolam yang berisi bunga teratai,
Namun sayang sepertinya Ming Hui datang di waktu yang kurang tepat, jika dia datang saat musim semi tentunya ia dapat menikmati keindahan negri Yuang jin yang di kenal dengan dermaga yang luas, yang di tumbuh bunga teratai berbagai warna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments