Bab 4 - Berbunga-Bunga

...༻〇༺...

Acha membalikkan badan. Dia rasanya tak sanggup terus melihat ke arah Bimo.

"Mungkin nanti aja gue kasih minumnya. Lagian Kak Bimo bisa ambil sendiri kalau haus." Acha memutuskan tidak jadi mendatangi Bimo. Dia segera melangkah pergi.

"Acha!" Bimo memanggil. Membuat Acha terpaksa urung melangkah. Perlahan dia menoleh.

'Semoga Kak Bimo udah pakai baju... Plis...' harap Acha dalam hati sambil memejamkan mata.

"Mau ikut bersihin kolam renang nggak? Aku butuh bantuan," ujar Bimo. Dia mengamati Acha yang perlahan membuka mata.

Mata Acha membulat sempurna. Karena Bimo masih dalam keadaan bertelanjang dada. Dia sekarang bisa melihatnya dari jarak dekat.

"A-aku bawakan minuman untuk Kakak." Acha memberikan minuman yang dia bawa.

"Wah! Makasih ya, Cha. Kau tahu aja kakakmu ini lagi haus." Bimo dengan senang hati menerima minuman pemberian Acha. Ia langsung meminum minuman tersebut.

Acha memandangi Bimo. Dia sudah dua kali menenggak ludahnya sendiri. Tubuh putih bersih dan agak berotot itu tampak mengkilap karena dibalut keringat.

'Kalau tiap hari lihat ginian, gue bakalan kena penyakit ayan nggak ya?' batin Acha.

"Jadi gimana? Mau bantuin bersihin kolam renang?" tanya Bimo. Setelah selesai memuaskan dahaganya.

"Iya, Kak. Ya sudah. Nanti Kak Bimo kecapekan kalau bersihin sendiri." Acha setuju saja. Menolak permintaan dari cowok yang disuka memang sulit.

Acha dan Bimo segera membersihkan kolam renang bersama. Memang kebetulan di kolam renang itu terdapat banyak dedaunan yang berhamburan. Acha dan Bimo menggunakan jaring khusus untuk membuang dedaunan itu.

Bimo menatap ke arah Acha. Dia melihat cewek itu sangat serius dengan tugasnya. Pelipis Acha juga tampak sudah berpeluh.

Tiba-tiba Bimo mencipratkan air ke arah Acha. "Segar kan?" ujarnya.

"Kak Bimo!" Acha tergelak.

"Kau kerjanya terlihat malas. Jadi aku siram aja," tukas Bimo bercanda. Dia terkekeh dan kembali sibuk mengambil dedaunan dengan jaringnya.

Acha tersenyum licik. Dia melakukan pembalasan. Mencipratkan air ke arah Bimo.

"Sekarang kita impas, Kak!" ucap Acha.

"Eh, berani ya sama Kakaknya. Nanti bisa durhaka loh!" balas Bimo.

"Ish! Baru juga satu hari kita jadi saudara." Acha mengejek dengan menjulurkan lidah.

Bimo tergelak. Dia yang tak ingin kalah, mencipratkan air lagi pada Acha. Aksi saling siram-menyiram terus berlanjut saat Acha kembali membalas. Pakaian dan tubuh keduanya kini basah.

Secara alami, Acha mulai terbiasa dengan Bimo. Cowok itu sepertinya memang pintar bergaul. Tidak heran dia punya banyak teman dan penggemar.

Jujur saja, Acha merasa bahagia sekaligus sedih memiliki Bimo sebagai kakak tirinya. Bahagia karena bisa dekat dan melihat setiap hari, namun sedih karena ikatan persaudaraan yang ada.

Di akhir, Acha berhasil menghindari cipratan air dari serangan Bimo. Lalu berlari untuk meninggalkan kolam renang.

"Aaarkhh!" Acha berteriak saat tahu Bimo mengejarnya. Meskipun begitu, keadaan hatinya sekarang sedang bahagia. Tawa Acha semakin gelak ketika Bimo sukses menangkapnya dari belakang.

Tanpa pikir panjang, Bimo menggendong Acha dan kembali berlari ke kolam renang.

"Kak Bimo jangan coba-coba!" Acha memperingatkan saat tubuhnya sudah diayunkan Bimo ke arah kolam renang. Cowok tersebut siap melempar Acha ke sana.

"Kau bisa berenang kan?" tanya Bimo.

"Enggak! Aku nggak bisa berenang," ucap Acha berbohong. Bimo bisa mengetahui kebohongannya karena Acha tidak terlihat takut.

"Ketahuan banget bohongnya!" sahut Bimo. Dia langsung melempar Acha ke kolam renang. Selanjutnya, barulah dia melompat sendiri ke sana.

Acha dan Bimo kembali bermain air. Keduanya juga tak berhenti tergelak bersama. Saat lelah, mereka diam dan hanya menikmati kesegaran air.

Bimo tampak mendongakkan kepala. Sementara Acha tersenyum sambil menatap Bimo.

"Ternyata seru juga punya adik," celetuk Bimo. Dia berhenti mendongak dan menatap Acha. Bimo tersenyum.

Acha lantas membalas senyuman Bimo. "Punya saudara itu adalah mimpi untuk semua anak tunggal yang ada di dunia ini," ungkapnya.

'Tapi sebenarnya bukan ini yang gue harapkan. Kenapa yang jadi kakak tiri gue harus Kak Bimo?' Acha langsung membatin. Ia perlahan menundukkan kepala.

"Aku senang mendengarnya," kata Bimo. "Kayaknya udah cukup berendamnya. Ayo kita naik!" ajaknya. Dia dan Acha keluar dari kolam renang. Mereka segera membersihkan diri ke kamar mandi masing-masing.

...***...

Waktu menunjukkan jam 07.01 pagi. Acha dan keluarganya sedang sarapan.

"Ini, Bim. Kamu suka roti selai kacang kan?" Mira memberikan roti selai kacang khusus untuk Bimo.

"Gitu ya Mamah sekarang. Roti stroberiku mana?" tukas Acha sembari memanyunkan mulut.

"Astaga, Cha. Jangan berlebihan deh. Mamah tahu kau terbiasa bikin rotimu sendiri," balas Mira yang tahu Acha hanya bercanda.

"Kau ahli ngeprank ya, Cha? Jangan bilang kau punya akun youtube khusus prank," pungkas Rizal. Ikut masuk ke dalam pembicaraan.

Acha hanya tergelak. Begitu pun semua orang yang ada di meja makan. Termasuk Bimo. Acha segera mengambil roti. Akan tetapi dihentikan oleh Bimo.

"Biar aku yang bikinkan," kata Bimo. Dia langsung mengambil roti dan mengoleskan selai stroberi.

"Dih! Sok-sokan perhatian sama adiknya. Papahnya aja nggak pernah diperlakukan begitu," sindir Rizal. Dia dan Mira saling tersenyum dan bertukar pandang. Keduanya sangat senang melihat Acha dan Bimo sangat akur.

"Papah nyebelin. Jadi aku males!" sahut Bimo seraya menyodorkan roti Acha yang sudah jadi.

"Makasih, Kak..." Acha senang sekali. Dia merasa setiap hari hatinya akan berbunga-bunga.

Usai sarapan, Bimo dan Acha berangkat ke sekolah. Keduanya pergi bersama menggunakan mobil.

"Motor Kakak mana?" tanya Acha. Dia dan Bimo sudah berada di dalam mobil.

"Motorku masih di bengkel. Lagi dipercantik sekaligus dipersehat," canda Bimo. Ia perlahan menjalankan mobil.

Acha terkekeh geli. "Bisa ya motor dipesehat," komentarnya.

Beberapa menit kemudian, Acha dan Bimo tiba di sekolah. Mereka harus berpisah karena berada di kelas yang berbeda.

Ketika Acha tiba di kelas, dia langsung digeromboli teman-temannya. Semua teman Acha saling berebut ingin minta nomor wa Bimo.

"Cha! Kasih ke gue dulu! Gue sahabat dekat lo!"

"Cha, ayo kasih nomornya Kak Bimo dong!"

"Ayolah, Cha... Nanti lo gue traktir makan!"

"Ke gue aja, Cha! Gue akan tukar tiket konsel Coldplay sama nomor telepon Kak Bimo!"

Teman-teman Acha yang menggeromboli, saling berlomba memenangkan nomor wa Bimo.

"STOP!!!" pekik Acha yang sudah tak tahan.

Terpopuler

Comments

Junifa

Junifa

seru banget kisah awalnya 🥰

2023-06-09

2

Nunu

Nunu

lanjut thorr

2023-06-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pacar Khayalan
2 Bab 2 - Pernikahan Mamah
3 Bab 3 - Pindahan
4 Bab 4 - Berbunga-Bunga
5 Bab 5 - Berbohong Demi Bimo
6 Bab 6 - Tertidur Di Kamar Kakak Tiriku
7 Bab 7 - Adik Arum Manis
8 Bab 8 - Belajar Bersama
9 Bab 9 - Ciuman Pertama
10 Bab 10 - Garasi
11 Bab 11 - Di Bawah Umur
12 Bab 12 - Pengagum Rahasia
13 Bab 13 - True Colors
14 Bab 14 - Bad Boy Garis Keras
15 Bab 15 - Bersembunyi & Melihat
16 Bab 16 - Pengakuan Bimo
17 Bab 17 - Bertemu Alandra Fatih
18 Bab 18 - Badboy Lainnya
19 Bab 19 - Domba VS Serigala
20 Bab 20 - Alasan Bimo
21 Bab 21 - Cowok Di Sekeliling Acha
22 Bab 22 - Dibonceng Alan
23 Bab 23 - Hubungan Alan & Ezra
24 Bab 24 - Tiga Cowok Aneh
25 Bab 25 - Membeli Rok Baru
26 Bab 26 - Detak Jantung Bimo
27 Bab 27 - Bertengkar
28 Bab 28 - Tidak Ada Surat
29 Bab 29 - Pengakuan Acha
30 Bab 30 - Pengakuan Ezra
31 Bab 31 - Pacar Pertama Acha
32 Bab 32 - Serangan Bimo
33 Bab 33 - Putra Gubernur
34 Bab 34 - Baru Tahu
35 Bab 35 - Jebakan Alan [Bonus Visual]
36 Bab 36 - Jebakan Alan [2]
37 Bab 37 - Bantuan
38 Bab 38 - Kembalinya Pengagum Rahasia
39 Bab 39 - Memilih Klub Sekolah
40 Bab 40 - Telepon Dari Alan
41 Bab 41 - Berantakan
42 Bab 42 - Video Viral
43 Bab 43 - Fakta Lain
44 Bab 44 - Ikut Bimo
45 Bab 45 - Sisi Pengecut
46 Bab 46 - Opsi Acha
47 Bab 47 - Pelukan Acha
48 Bab 48 - Kebenaran Tentang Ezra
49 Bab 49 - Tergagap Karenanya
50 Bab 50 - Pelukan Acha Lagi
51 Bab 51 - Tidur Bersama?
52 Bab 52 - Tak Bisa Menahan Lagi
53 Bab 53 - Tak Membuat Pilihan?
54 Bab 54 - Masalah Keluarga
55 Bab 55 - Bersama Ezra
56 Bab 56 - Hari Kelulusan
57 Bab 57 - Obrolan Bersama Alan
58 Bab 58 - Pilihan Acha [Akhir]
59 Bab 59 - Season 2 [Sambutan Di Hari Pertama]
60 Bab 60 - Season 2 [Berduaan Di Asrama]
61 Bab 61 - Season 2 [Pasien Bernama Alan]
62 Bab 62 - Season 2 [Bertemu Rival]
63 Bab 63 - Season 2 [Perubahan Ezra]
64 Bab 64 - Season 2 [Goresan Di Tangan Alan]
65 Bab 65 - Season 2 [Takut]
66 Bab 66 - Season 2 [Tidur Satu Kamar]
67 Bab 67 - Season 2 [Pasien Tetap]
68 Bab 68 - Season 2 [Hanya Dia Dokterku]
69 Bab 69 - Season 2 [Cerita Alan]
70 Bab 70 - Season 2 [Pacar Ezra]
71 Bab 71 - Season 2 [Bantuan Lagi]
72 Bab 72 - Season 2 [Berbahaya?]
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 - Pacar Khayalan
2
Bab 2 - Pernikahan Mamah
3
Bab 3 - Pindahan
4
Bab 4 - Berbunga-Bunga
5
Bab 5 - Berbohong Demi Bimo
6
Bab 6 - Tertidur Di Kamar Kakak Tiriku
7
Bab 7 - Adik Arum Manis
8
Bab 8 - Belajar Bersama
9
Bab 9 - Ciuman Pertama
10
Bab 10 - Garasi
11
Bab 11 - Di Bawah Umur
12
Bab 12 - Pengagum Rahasia
13
Bab 13 - True Colors
14
Bab 14 - Bad Boy Garis Keras
15
Bab 15 - Bersembunyi & Melihat
16
Bab 16 - Pengakuan Bimo
17
Bab 17 - Bertemu Alandra Fatih
18
Bab 18 - Badboy Lainnya
19
Bab 19 - Domba VS Serigala
20
Bab 20 - Alasan Bimo
21
Bab 21 - Cowok Di Sekeliling Acha
22
Bab 22 - Dibonceng Alan
23
Bab 23 - Hubungan Alan & Ezra
24
Bab 24 - Tiga Cowok Aneh
25
Bab 25 - Membeli Rok Baru
26
Bab 26 - Detak Jantung Bimo
27
Bab 27 - Bertengkar
28
Bab 28 - Tidak Ada Surat
29
Bab 29 - Pengakuan Acha
30
Bab 30 - Pengakuan Ezra
31
Bab 31 - Pacar Pertama Acha
32
Bab 32 - Serangan Bimo
33
Bab 33 - Putra Gubernur
34
Bab 34 - Baru Tahu
35
Bab 35 - Jebakan Alan [Bonus Visual]
36
Bab 36 - Jebakan Alan [2]
37
Bab 37 - Bantuan
38
Bab 38 - Kembalinya Pengagum Rahasia
39
Bab 39 - Memilih Klub Sekolah
40
Bab 40 - Telepon Dari Alan
41
Bab 41 - Berantakan
42
Bab 42 - Video Viral
43
Bab 43 - Fakta Lain
44
Bab 44 - Ikut Bimo
45
Bab 45 - Sisi Pengecut
46
Bab 46 - Opsi Acha
47
Bab 47 - Pelukan Acha
48
Bab 48 - Kebenaran Tentang Ezra
49
Bab 49 - Tergagap Karenanya
50
Bab 50 - Pelukan Acha Lagi
51
Bab 51 - Tidur Bersama?
52
Bab 52 - Tak Bisa Menahan Lagi
53
Bab 53 - Tak Membuat Pilihan?
54
Bab 54 - Masalah Keluarga
55
Bab 55 - Bersama Ezra
56
Bab 56 - Hari Kelulusan
57
Bab 57 - Obrolan Bersama Alan
58
Bab 58 - Pilihan Acha [Akhir]
59
Bab 59 - Season 2 [Sambutan Di Hari Pertama]
60
Bab 60 - Season 2 [Berduaan Di Asrama]
61
Bab 61 - Season 2 [Pasien Bernama Alan]
62
Bab 62 - Season 2 [Bertemu Rival]
63
Bab 63 - Season 2 [Perubahan Ezra]
64
Bab 64 - Season 2 [Goresan Di Tangan Alan]
65
Bab 65 - Season 2 [Takut]
66
Bab 66 - Season 2 [Tidur Satu Kamar]
67
Bab 67 - Season 2 [Pasien Tetap]
68
Bab 68 - Season 2 [Hanya Dia Dokterku]
69
Bab 69 - Season 2 [Cerita Alan]
70
Bab 70 - Season 2 [Pacar Ezra]
71
Bab 71 - Season 2 [Bantuan Lagi]
72
Bab 72 - Season 2 [Berbahaya?]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!