Bab 2 - Pernikahan Mamah

...༻〇༺...

Berbeda dengan Acha, Bimo hanya sedikit terkejut. Dia langsung tersenyum saat melihat Acha.

"Halo, Acha... Makin cantik aja kamu," sapa Rizal sambil mendekat ke meja makan. Acha lantas mencium punggung tangannya.

"Oh iya, kenalkan ini anak Om. Namanya Bimo. Dan Bimo, ini Acha. Adik cantik yang sering Papah bicarakan." Rizal memperkenalkan Acha dan Bimo secara bergantian.

"Hai, Cha. Ketemu lagi kita." Bimo mengulurkan tangan ke arah Acha.

"I-iya, Kak." Dengan canggung Acha menyambut tangan Bimo untuk bersalaman.

"Ketemu lagi?" Mira jadi penasaran saat mendengar perkataan Bimo.

"Oh iya, aku lupa kasih tahu. Acha kan melanjutkan sekolah ke SMA Gisatya. Nah... Kebetulan Bimo juga sekolah di sana. Iyakan, Bimo?" ujar Rizal menjelaskan yang langsung di-iyakan oleh sang putra.

"Benarkah? Itu bagus. Apa kalian sudah bertemu, Cha?" Mira lantas bertanya pada Acha.

"Sudah, Mah." Acha menjawab dengan senyuman dan anggukan.

"Bisa kebetulan gitu ya. Ini bagus dong. Itu berarti Bimo bisa jagain Acha pas di sekolah," ucap Mira. "Ayo kita duduk! Malah keterusan ngobrol," sarannya. Dia dan semua orang segera duduk ke kursi masing-masing.

"Atau sebaliknya, Mir. Acha juga bisa jagain Bimo. Dia cukup sering bikin ulah soalnya," ucap Rizal.

"Papah!" Bimo langsung menegur. Rizal dan Mira sontak tergelak.

Sedangkan Acha hanya tersenyum. Dia sejak tadi tak bisa mengalihkan pandangan dari Bimo. Namun Acha menundukkan kepala saat Bimo melihat ke arahnya.

Makan malam berjalan lancar. Rizal dan Mira menjadi orang yang lebih banyak bicara. Karena itu mereka menyarankan Bimo dan Acha menghabiskan waktu ke depan televisi.

"Aku mau bantu Mamah dulu beres-beres," ujar Acha yang terbiasa membantu sang ibu.

"Nggak usah, Cha. Kali ini biarin Rizal yang bantuin Mamah," tolak Mira. "Kamu sama Bimo duluan aja ke ruang tengah," sarannya.

"Udah, Cha. Kita harus peka. Papahku sama Mamahmu sedang pengen berduaan. Ayo kita pergi!" ajak Bimo.

"Bimo! Kamu kenapa ngomong begitu? Tapi itu benar sih," canda Rizal. Dia langsung mendapat pukulan pelan dari Mira. Wajah perempuan itu memerah malu. Keduanya memang seperti pasangan anak muda yang kasmaran.

"Ish! Mamah sama Om Rizal mulai nggak tahu malu deh," komentar Acha. Dia dan Bimo segera beranjak dari meja makan. Keduanya melangkah beriringan. Lalu duduk ke sofa yang ada di depan televisi.

Acha membisu. Dia sesekali mencuri pandang pada Bimo yang terlihat mencari channel di televisi.

'Sumpah! Gue nggak bisa bayangin dia jadi kakak tiri. Gue sama Kak Bimo akan tinggal bareng kan? Otomatis kami akan ketemu setiap hari. Aaarghhh! Ini gila!' Acha greget sendiri. Dia memegangi wajahnya karena merasa malu memikirkan sesuatu yang belum terjadi.

"Gimana sama MOS tadi? Seru nggak menurut lo?" celetuk Bimo. Memulai pembicaraan.

Acha tersentak kaget. Dia bergegas merubah posisi tubuh dalam keadaan normal.

"Seru kok, Kak! Banget malah," sahut Acha.

"Bagus deh. Sekarang masa orientasi memang nggak boleh siksa menyiksa kayak zaman dulu. Karena kami diawasi sama guru juga," jelas Bimo.

Acha menanggapi dengan anggukan sambil melantunkan oh yang panjang.

"Kak Bimo ngambil jurusan apa?" tanya Acha.

"IPA, kalau kau?" tanggap Bimo.

"Sama, Kak." Acha tersenyum lebar. Dia merasa senang Bimo bicara sopan kepadanya. Tidak menggunakan bahasa gaul seperti sebelumnya. Mungkin Bimo melakukan itu setelah mengetahui Acha adalah calon adik tirinya.

Bimo membalas tatapan Acha. Dia berkata, "Kalau begitu, kau harus hati-hati sama Bu Fisyah. Dia guru Fisika yang killer."

"Siap, Kak!" Acha bersemangat sembari mengacungkan jempol.

"Lucunya." Bimo mengusap lembut puncak kepala Acha.

Deg!

Jantung Acha seketika berdebar lebih kencang. Dia semakin terpesona akan sosok Bimo.

Bimo berhenti mengusap puncak kepala Acha ketika acara televisi yang disukainya dimulai. Cowok itu segera fokus untuk menonton.

"Kak! Aku ke toilet dulu," imbuh Acha.

"Iya," sahut Bimo.

Acha lantas beranjak. Setibanya di toilet, dia menyandar ke pintu. Tubuhnya meluncur ke lantai. Dia terduduk di sana.

"Ya ampun! Hati gue meleyot. Kak Bimo benar-benar mirip banget sama Rasya. Nggak hanya dari wajah, tapi sikapnya juga..." gumam Acha. Rasya sendiri adalah nama yang diberikannya pada pacar khayalan.

Acha tak berhenti memegangi dada. "Ah kalau begini kehidupan gue bakalan nggak karuan..." ucapnya lagi.

Puas melampiaskan perasaan bahagianya, Acha kembali ke depan televisi. Duduk ke sebelah Bimo.

Selain makan malam, kala itu Rizal dan Mira juga membahas soal pernikahan mereka. Keduanya juga tak lupa membicarakannya pada Bimo dan Acha.

Bimo setuju-setuju saja dengan rencana ayahnya dan calon ibu tirinya. Kini Rizal dan Mira tinggal menunggu jawaban Acha. Sebab sejak tadi gadis itu hanya terdiam.

Acha tentu sedang berpikir. Mengingat dia baru mengetahui kalau calon kakak tirinya adalah Bimo. Cowok yang sekarang disukai Acha.

"Cha? Kau setuju kan kalau kita semua bersatu jadi keluarga?" tanya Mira. Dia bingung kenapa Acha terkesan ragu. Sebab putrinya tak pernah begitu sebelumnya.

Semua orang sekarang menatap Acha. Termasuk Bimo sendiri. Mereka menunggu jawaban dari cewek itu.

"Iya. Aku setuju." Acha memilih setuju. Dia terpaksa karena tidak mau mengecewakan semua orang. Acha juga sadar diri kalau Bimo tidak menyukainya seperti dirinya menyukai cowok itu.

"Kena kalian. Tegang banget ya." Acha berlagak kalau apa yang dilakukannya tadi adalah candaan.

"Astaga, Cha. Tega ya kamu ngeprank Mamah sama Om Rizal," tukas Mira. Dia dan Rizal terkekeh senang bersama.

Beberapa hari kemudian, pernikahan Mira dan Rizal terjadi. Acara resepsi dilakukan secara sederhana. Hanya dihadiri keluarga dan kerabat dekat.

Teman-teman sekolah Bimo dan Acha juga ada yang datang. Karena itu, semua orang tahu Bimo dan Acha adalah saudara tiri. Tidak ada yang menutupi perihal hubungan tersebut.

Hanya satu hal yang sekarang berusaha ditutupi serapat mungkin. Yaitu perasaan cinta Acha kepada Bimo. Mulai besok, Acha harus menerima kehadiran Bimo yang akan tinggal satu atap dengannya.

Terpopuler

Comments

Kristina Sinambela

Kristina Sinambela

tes......

2023-06-07

0

Nunu

Nunu

komen pertama nih 😀 lanjut thorr...

2023-06-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pacar Khayalan
2 Bab 2 - Pernikahan Mamah
3 Bab 3 - Pindahan
4 Bab 4 - Berbunga-Bunga
5 Bab 5 - Berbohong Demi Bimo
6 Bab 6 - Tertidur Di Kamar Kakak Tiriku
7 Bab 7 - Adik Arum Manis
8 Bab 8 - Belajar Bersama
9 Bab 9 - Ciuman Pertama
10 Bab 10 - Garasi
11 Bab 11 - Di Bawah Umur
12 Bab 12 - Pengagum Rahasia
13 Bab 13 - True Colors
14 Bab 14 - Bad Boy Garis Keras
15 Bab 15 - Bersembunyi & Melihat
16 Bab 16 - Pengakuan Bimo
17 Bab 17 - Bertemu Alandra Fatih
18 Bab 18 - Badboy Lainnya
19 Bab 19 - Domba VS Serigala
20 Bab 20 - Alasan Bimo
21 Bab 21 - Cowok Di Sekeliling Acha
22 Bab 22 - Dibonceng Alan
23 Bab 23 - Hubungan Alan & Ezra
24 Bab 24 - Tiga Cowok Aneh
25 Bab 25 - Membeli Rok Baru
26 Bab 26 - Detak Jantung Bimo
27 Bab 27 - Bertengkar
28 Bab 28 - Tidak Ada Surat
29 Bab 29 - Pengakuan Acha
30 Bab 30 - Pengakuan Ezra
31 Bab 31 - Pacar Pertama Acha
32 Bab 32 - Serangan Bimo
33 Bab 33 - Putra Gubernur
34 Bab 34 - Baru Tahu
35 Bab 35 - Jebakan Alan [Bonus Visual]
36 Bab 36 - Jebakan Alan [2]
37 Bab 37 - Bantuan
38 Bab 38 - Kembalinya Pengagum Rahasia
39 Bab 39 - Memilih Klub Sekolah
40 Bab 40 - Telepon Dari Alan
41 Bab 41 - Berantakan
42 Bab 42 - Video Viral
43 Bab 43 - Fakta Lain
44 Bab 44 - Ikut Bimo
45 Bab 45 - Sisi Pengecut
46 Bab 46 - Opsi Acha
47 Bab 47 - Pelukan Acha
48 Bab 48 - Kebenaran Tentang Ezra
49 Bab 49 - Tergagap Karenanya
50 Bab 50 - Pelukan Acha Lagi
51 Bab 51 - Tidur Bersama?
52 Bab 52 - Tak Bisa Menahan Lagi
53 Bab 53 - Tak Membuat Pilihan?
54 Bab 54 - Masalah Keluarga
55 Bab 55 - Bersama Ezra
56 Bab 56 - Hari Kelulusan
57 Bab 57 - Obrolan Bersama Alan
58 Bab 58 - Pilihan Acha [Akhir]
59 Bab 59 - Season 2 [Sambutan Di Hari Pertama]
60 Bab 60 - Season 2 [Berduaan Di Asrama]
61 Bab 61 - Season 2 [Pasien Bernama Alan]
62 Bab 62 - Season 2 [Bertemu Rival]
63 Bab 63 - Season 2 [Perubahan Ezra]
64 Bab 64 - Season 2 [Goresan Di Tangan Alan]
65 Bab 65 - Season 2 [Takut]
66 Bab 66 - Season 2 [Tidur Satu Kamar]
67 Bab 67 - Season 2 [Pasien Tetap]
68 Bab 68 - Season 2 [Hanya Dia Dokterku]
69 Bab 69 - Season 2 [Cerita Alan]
70 Bab 70 - Season 2 [Pacar Ezra]
71 Bab 71 - Season 2 [Bantuan Lagi]
72 Bab 72 - Season 2 [Berbahaya?]
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 - Pacar Khayalan
2
Bab 2 - Pernikahan Mamah
3
Bab 3 - Pindahan
4
Bab 4 - Berbunga-Bunga
5
Bab 5 - Berbohong Demi Bimo
6
Bab 6 - Tertidur Di Kamar Kakak Tiriku
7
Bab 7 - Adik Arum Manis
8
Bab 8 - Belajar Bersama
9
Bab 9 - Ciuman Pertama
10
Bab 10 - Garasi
11
Bab 11 - Di Bawah Umur
12
Bab 12 - Pengagum Rahasia
13
Bab 13 - True Colors
14
Bab 14 - Bad Boy Garis Keras
15
Bab 15 - Bersembunyi & Melihat
16
Bab 16 - Pengakuan Bimo
17
Bab 17 - Bertemu Alandra Fatih
18
Bab 18 - Badboy Lainnya
19
Bab 19 - Domba VS Serigala
20
Bab 20 - Alasan Bimo
21
Bab 21 - Cowok Di Sekeliling Acha
22
Bab 22 - Dibonceng Alan
23
Bab 23 - Hubungan Alan & Ezra
24
Bab 24 - Tiga Cowok Aneh
25
Bab 25 - Membeli Rok Baru
26
Bab 26 - Detak Jantung Bimo
27
Bab 27 - Bertengkar
28
Bab 28 - Tidak Ada Surat
29
Bab 29 - Pengakuan Acha
30
Bab 30 - Pengakuan Ezra
31
Bab 31 - Pacar Pertama Acha
32
Bab 32 - Serangan Bimo
33
Bab 33 - Putra Gubernur
34
Bab 34 - Baru Tahu
35
Bab 35 - Jebakan Alan [Bonus Visual]
36
Bab 36 - Jebakan Alan [2]
37
Bab 37 - Bantuan
38
Bab 38 - Kembalinya Pengagum Rahasia
39
Bab 39 - Memilih Klub Sekolah
40
Bab 40 - Telepon Dari Alan
41
Bab 41 - Berantakan
42
Bab 42 - Video Viral
43
Bab 43 - Fakta Lain
44
Bab 44 - Ikut Bimo
45
Bab 45 - Sisi Pengecut
46
Bab 46 - Opsi Acha
47
Bab 47 - Pelukan Acha
48
Bab 48 - Kebenaran Tentang Ezra
49
Bab 49 - Tergagap Karenanya
50
Bab 50 - Pelukan Acha Lagi
51
Bab 51 - Tidur Bersama?
52
Bab 52 - Tak Bisa Menahan Lagi
53
Bab 53 - Tak Membuat Pilihan?
54
Bab 54 - Masalah Keluarga
55
Bab 55 - Bersama Ezra
56
Bab 56 - Hari Kelulusan
57
Bab 57 - Obrolan Bersama Alan
58
Bab 58 - Pilihan Acha [Akhir]
59
Bab 59 - Season 2 [Sambutan Di Hari Pertama]
60
Bab 60 - Season 2 [Berduaan Di Asrama]
61
Bab 61 - Season 2 [Pasien Bernama Alan]
62
Bab 62 - Season 2 [Bertemu Rival]
63
Bab 63 - Season 2 [Perubahan Ezra]
64
Bab 64 - Season 2 [Goresan Di Tangan Alan]
65
Bab 65 - Season 2 [Takut]
66
Bab 66 - Season 2 [Tidur Satu Kamar]
67
Bab 67 - Season 2 [Pasien Tetap]
68
Bab 68 - Season 2 [Hanya Dia Dokterku]
69
Bab 69 - Season 2 [Cerita Alan]
70
Bab 70 - Season 2 [Pacar Ezra]
71
Bab 71 - Season 2 [Bantuan Lagi]
72
Bab 72 - Season 2 [Berbahaya?]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!