Jaemin

Zia dan Aqila yang sedang asik mengobrol di bangku taman diwaktu istirahat, tiba tiba seseorang datang mencolekkan bolpoin ke bahu Zia, sang pemilik bahu berdecak kesal saat tau siapa yang menganggu waktu mengobrol mereka berdua, "apaan?".

"Lo punya permen coklat ga?" tanya Pras yang langsung duduk di bangku hadapan Zia dan Aqila.

"Ngga punya" jawabnya singkat.

"Halah pasti lo boong, bagi dong? jangan pelit ihh" rengek Pras.

"Lagian siapa yang boong, gue beneran lagi ngga bawa permen coklatnya"

"Bener ya? awas sampe gue gledah di tas lo, ada permennya. Gue abisin semua!" ancam Pras yang langsung beranjak dari duduknya.

"Ehh jangan!! iya iya, gue punya"

"Nah kan, lo emang pelit"

"Iya! pelitnya ke elo doang, soalnya lo suka ngabisin permen gue anjir!" Zia dan Pras pun berebut totebag yang tengah dipegang Zia, karena biasanya didalam tas itu terdapat banyak permen coklat.

"Lo kan bandar permen, jadi gak boleh pelit!! sama temen sendiri" pekik Pras.

Aqila menggeleng, seperti itulah pertemanan mereka, selalu ada pertengkaran, mulai dari yang biasa saja sampai ke yang paling serius. Masih ditengah keributan, Aqila begitu muak melihatnya, lalu ia menoleh ke belakang, entah ada sesuatu apa dibelakangnya, hingga dia ingin sekali menoleh kebelakang.

Gadis itu membelalak, saat tak sengaja melihat seorang cowok berwajah bule itu menatap ke arahnya, sorot mata itu mampu membuat jantung Aqila tiba tiba berdegup begitu kencang, apakah ia sedang merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama? atau hanya sebuah perasaan kagum?

Zia mendengus kesal, saat Pras berhasil mengambil segenggam permen coklat miliknya.

"Lu ngga aturan banget sih kalo ngambil!" omel Zia.

"Bodo" Pras berlari kembali ke kelas.

Aqila tercekat saat pandangan mata cowok itu tak beralih sedikitpun darinya sehingga keduanya saling tatap, tak kuat lama lama ditatap, gadis itupun mengalihkan pandangannya ke arah Zia. Jujur, tatapan mata itu sangat candu.

Untuk pertama kalinya sejak ia menginjakkan kakinya ke sekolah ini, ia baru pertama kali melihat wajah cowok itu, bisa dibilang, dia termasuk kedalam tipenya, cowok bermata sipit, berkulit putih, dan berpostur tubuh tinggi.

'pokoknya gue mau cari cowok yang mirip kayak Na Jaemin' kekehnya kala itu, sebelum akhirnya ia jatuh cinta pada cowok bernama Jenandra yang jauh dari kata 'mirip' dengan Na Jaemin.

Masih jelas teringat dibenaknya, betapa indahnya pemandangan saat cowok itu menaikkan rambutnya hingga menampilkan dahinya, dia benar benar terlihat keren, Aqila masih tercengang sedari tadi. Gadis itu kembali menoleh ke belakang, hanya untuk memastikan apakah cowok itu masih disana atau sudah pergi.

Dugaannya benar benar pas, cowok itu masih disana, duduk sendiri dibangku sembari memainkan ponselnya. Secara diam diam, Aqila memotretnya serta langsung merobek kertas dari buku milik Zia dan mengambil bolpoinnya yang selalu berada di saku roknya, lantas ia langsung menggambar cowok itu tanpa sepengetahuannya, sampai sampai Zia kebingungan dengan tingkah temannya.

***

Today i met a guy who looks like Na Jaemin. He's really my type, i don't know how i feel. But my heart really shock when i saw it at first glance - Aqila

Aqila kembali menuliskan suatu yang terjadi padanya hari ini, di buku diary nya, semua kegiatan yang ia lakukan selalu tercatat rapi dalam buku diarynya.

~.~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!