Pada saat ini Erina yang sudah keluar dari rumah, tidak tau harus melangkahkan kakinya kemana.
Apa lagi dia juga sudah tidak memiliki keluarga atau sanak dan juga saudara sama sekali, karena Erina ini adalah anak yatim piatu yang dinikahi oleh Bram.
Oleh sebab itu sering kali Erni menganggap kalau asal usul menantunya ini, sama sekali tidak jelas. Sehingga wajar saja kalau dari awal pernikahan dirinya dengan Bram sejujurnya Erni sebagai mertua tidak pernah suka dengan Erina.
Bahkan setiap harinya dia selalu saja mencari masalah dan juga gara-gara agar Erina tidak betah menjadi istri dari Bram, lalu seterusnya itu mereka berdua bercerai.
Saat Erina ingin menyebrang jalan, dia sama sekali engga tengok kanan dan juga kiri. Sehingga membuat Erina hampir saja mengalami kecelakaan lalu ditabrak oleh mengendarai mobil.
"Kamu kalau jalan liat-liat dong, jangan meleng kaya begini asal kamu tau ini bahaya banget!!"
"Maaf sekali mas, kalau saya jalannya engga liat-liat sama sekali kalau mau nyeberang karena ini semua bukan salah mas."
Erik yang marah kepada pejalan kaki tersebut keluar dari mobilnya, karena akibat kelalaian yang dilakukan oleh Erina hampir saja di tertabrak oleh mobilnya Erik.
Tentunya kalau seperti ini sangat membahayakan sekali, karena Erik tidak ingin mencelakai siapapun juga. Apa lagi dia sudah merasa sangat berhati-hati sekali dalam mengendarai mobil tersebut.
"Erina??"
"Kamu siapa?"
Erina yang disapa oleh Erik sangat terkejut, karena dia benar-benar lupa dengan wajah Erik yang sekarang ini.
Apa lagi banyak sekali perubahan dari penampilan Erik setelah mereka tujuh tahun lamanya tidak bertemu.
"Aku ini Erik, mantan pacar kamu sewaktu di bangku kuliah dulu. masa kamu lupa sih?"
"Apa benar kamu Erik? tapi sangat terlihat kamu nampak jauh berbeda sekarang sehingga aku sudah tidak mengenali kamu lagi pada saat ini."
"Wajar kalau aku sekarang sudah berbeda dan juga berubah, karena kita sudah engga ketemu lumayan cukup lama."
"Sejak aku pacaran sama Bram dan juga menikah, emang aku lost kontak sama sekali sama kamu dan engga ada kabar juga."
Setelah Erik mengatakan siapa dirinya, barulah sekarang Erina ingat dengan mantan kekasihnya tersebut.
"Sekarang kamu mau kemana? pergi malam-malam seperti ini Erina?"
"Aku juga engga tau mau pergi kemana pada saat ini, karena aku sama sekali engga tujuan mau tinggal di mana pada malam hari ini."
"Ya ampun sangat bahaya sekali, kalau kamu yang perempuan seperti ini jalan sendirian malam hari kaya begini. Kalau begitu mendingan kamu ikut aku aja untuk sementara waktu sampai kamu nanti tau mau tinggal di mana."
Erik menawarkan kebaikan dirinya kalau pada saat ini dia sangat kasihan kepada Erina, yang dari tadi kebingungan tidak tau harus tinggal di mana. Lagian ini juga sudah larut malam kalau sendirian sangat beresiko Erina mengalami tindak kejahatan.
"Tapi nanti apa engga ngerepotin kamu kalau aku harus ikut kamu sekarang?"
"Aku sama sekali engga merasa direpotkan sama kamu, karena memang aku benar tulus mau nolongin kamu pada saat ini."
Akhirnya setelah dibujuk oleh Erik, ternyata Erina mau ikut bersama dengan mantan kekasihnya tersebut.
Apa lagi pada saat ini dia kebingungan tidak ada tempat untuk berteduh, sehingga menurutnya apa salahnya kalau menerima semua kebaikan yang Erik tawarkan kepada dirinya.
Lagian Erina Berpikir kalau pada saat ini Erik sudah berumah tangga, sama seperti dirinya sehingga kalau untuk malam ini dia ikut bersama dengan Erik sama sekali tidak masalah.
"Maaf yah Erina kalau rumah aku sepi banget kaya begini, karena aku hanya tinggal sendirian aja."
"Memangnya istri kamu kemana?"
"Aku belum menikah!!"
"Apa belum nikah!!"
Erina sangat terkejut dengan semua apa yang Erik katakan kepada dirinya pada saat ini, kenapa pikirnya laki-laki seusia Erik yang sudah dewasa dan juga mapan dalam segala hal bisa-bisanya belum berkeluarga.
Wajar rasanya kalau Erina sangat tidak percaya dengan semua hal yang telah Erik sampaikan kepada dirinya.
"Bukannya kamu itu dari segala hal sudah cukup matang untuk berumah tangga?? kenapa masih belum memutuskan untuk menikah saja??"
"Aku masih belum menemukan gadis yang tepat, untuk aku nikahi."
Apa lagi selama tujuh tahun ini Erik selalu sibuk dengan dunianya, sampai dia lupa dengan semua kisah percintaan yang terasa hampa.
sejak dia putus dengan Erina tujuh tahun yang lalu, memang Erik sama sekali tidak pernah mau membuka hatinya dengan wanita manapun juga karena memang perasaan dan cinta Erik, sampai detik ini masih sama hanya untuk Erina saja.
"Kamu adalah laki-laki yang Baik Erik, dan aku yakin pasti wanita yang bisa mendapatkan kamu sebagai seorang suami nanti dia adalah wanita yang sangat beruntung sekali."
"Ah, kamu bisa saja Erina kalau bicara. Bikin hati dan perasaan jauh lebih tenang, kamu juga dari dulu hingga sekarang samas skali engga ada yang berubah sama seperti yang dulu."
Setelah sampai di rumah Erik langsung menunjukkan kepada Erina kamar yang harus dia tempati, karena memang rumah Erik sangat besar tetapi hanya ada dia dan asisten rumah tangga yang tinggal di rumah itu.
"Aku hanya berdoa semoga kamu bisa betah tinggal di rumah ini."
"Seharusnya aku yang berterima kasih, karena semua kebaikan kamu akhirnya aku bisa engga tidur di jalanan pada malam hari ini."
"Ya sudah kalau begitu mendingan kamu istirahat aja, nanti ngobrolnya kita lanjut besok pagi."
Setelah mengantarkan Erina masuk ke dalam kamarnya, akhirnya Erik juga masuk ke dalam kamar miliknya dan di sana banyak sekali terdapat foto Erina yang tersusun rapi di tembok kamar Erina.
sepertinya Erik menyukai dan mencintai Erina sejak dari lama, walaupun mereka mantan kekasih tetapi memang Erina adalah cinta pertama Erik sehingga dia tidak bisa melupakan Erina.
"Erina aku engga menyangka, kalau kita berdua bisa bertemu lagi sejak tujuh tahun lamanya berpisah."
Tangis Erik yang sambil memeluk foto Erina, karena dia benar-benar terharu pada hari ini bertemu lagi dengan Erina gadis yang dia cintai.
Selama tujuh tahun lamanya dia sudah berusaha untuk mencari keberadaan Erina tapi memang Erik tidak kunjung mendapatkan apapun kabar tentang Erina, apa lagi pada saat ini Erina sudah menikah dengan Bram.
Pikir Erik pernikahan yang di alami oleh Erina ini sangat amat bahagia sekali, tapi sayang sekali Erina malah tertekan dan tidak bahagia atas pernikahan yang telah dia jalani bersama dengan Bram.
Bagaimanakah setelah pertemuan Erina dan Erik???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Mrs kei
muncullah laki-laki lain😌
2023-06-07
1