Hari ini aku poli kebidanan sedang full, benar - benar membuatku kesal melihat ibu - ibu yang masih muda sudah hamil. Kalian pada gak sabar banget yaa pengen nikah. Umur 20 tahun sudah 3 anaknya, umur 25 tahun sudah 5 anaknya. Luar biasa membuatku geleng - geleng kepala.
"Duh Tuhan, please dong udahan hamilnya ini ibu - ibu." Sahut juniorku saat kami sedang istirahat.
"Udah makanya lo jangan bau kek." Sahutku sambil terkekeh.
"Ih Ka.. Aku tuh udah mandi loh, supaya menghilangkan Bau di diri aku ini." Jawabnya sambil menggelendotiku.
Sebelumnya aku akan memperkenalkan tim putaranku terlebih dahulu. Yang dari tadi menggerutu adalah Ria. Kata Bau untuk kami para medis adalah pengundang pasien, kami percaya akan hal Bau dan Wangi. Jika kita Bau saat di tempatkan di IGD ataupun di bangsal pasti akan jadi musuh bagi kami yang sudah lelah menerima setumpuk pasien. Tapi jika kami jaga dengan medis yang wangi, kami akan sangat bersyukur karna akan jarang ada pasien datang ke IGD maupun rawat inap di Bangsal. Lalu, ada Ka Nia dia adalah seniorku 2 tahun usianya diatasku, dia orang yang baik dan santai dan ada Lisa yang paling santai dan stay cool anaknya. Dari diantara kami ber4 Ria paling junior. Dia junior ku dan Lisa di bawahku setahun.
"Udah gak usah ngeluh aja, mending lo masuk poli deh. Daripada ribut." Sahut Lisa menyuruh Ria.
"Hahahaha tuh enak kan si Lisa diem diem tiba - tiba ngomong." Kata Ka Nia sambil tertawa.
"Ih aku sama siapa nih Ka? Masa sendirian..." Jawab Ria sambil cemberut.
"Udah sama gue aja.." Aku langsung berdiri dan bersiap - siap.
"Duh emang kakakku yang satu ini paling baik yah.. Yuk temani aku Ka Riri.." Ria langsung memelukku dan menggelendotiku.
"Lebay deh.." Jawabku tersenyum kecil.
"Yaudah berarti habis ini gue sama Ka Nia ya.." Sahut Lisa.
"Okee..." Jawabku dan Ria serempak.
Setelah kami selesai poli, kami pun kembali ke ruangan koas.
"Eh laper gak sih dek?" Tanya Ka Nia.
"Iyaa.... Beli makan yuk di kantin Ka.." Ajak Ria yang selalu lapar setiap saat.
"Iyaa lagian kan yang lain belum pada selesai kegiatan, masih ada yang operasi. Yang bangsal masih standby itu sampe jam 4. Ini masih jam 1 lagi.. Yaampun masih lama pulangnya kita nih..." Sahutku.
Kami pun jalan menuju kantin rumah sakit. Tapi karna waktu itu bulan puasa, kantin tidak seramai biasanya. Mereka semua beragama Kristen dan kebetulan aku juga sedang berhalangan tidak sedang puasa. Jadi aku ikut juga ke kantin.
"Mudah - mudahan masih ada makanan nih. Soalnya kan Bulan Puasa gini, kantin yang buka cuma beberapa pasti." Kata Ka Nia.
"Iya nih, kalo gak ada yang buka mau gak mau pesen ojek online nih Ka..." Jawab Ria.
"Yaudah kita cek dulu ke kantin, mudah - mudahan aja masih ada makanan di kantin." Sahutku.
Sesampainya di kantin ternyata makanan masih ada beberapa. Kami pun segera makan dan membeli jus di kantin.
"Besok kita jaga nih Ka....Semoga aman.." Sahut Ria saat kita sedang menikmati makan.
"Udah deh gak usah ngomong.. Diem aja mending.." Kata Lisa.
"Hahahaha tau nih orang, udah koas bau ngomong juga kadang ya.." Sahutku.
"Udah dek, jangan yang aneh - aneh ngomongnya. Diem aja, besok jaga yaudah diem." Sahut Ka Nia.
Yah begitulah jadi dokter muda, berharap tidak ada pasien karna menjadi dokter muda itu tidak di gaji. Yaa pastinya kita dapat ilmunya dan lelahnya saja tanpa uang. Hehehe.. Jadi terkadang kita egois, ingin sekali jika jaga malam hanya dapat pasien satu atau dua saja atau bahkan tidak ada pasien sama sekali.
***
Hari - hariku selalu sibuk di rumah sakit saat itu. Apalagi saat itu aku sedang di bagian kebidanan, dimana setiap harinya pasti akan ada bayi yang lahir. Entah persalinan normal ataupun Sectio Caesaria. Bahkan untuk memikirkan percintaan saja aku sudah tidak sempat kala itu, dengan masa lalu yang menyakitkan saja sudah mulai aku lupakan karena aku sudah lebih mengutamakan pendidikanku ini.
"Ka.. Lo udah periksa bed 1?" Tanya Ria.
"Udah gue periksa semua tadi... Ini catatannya semua. Tanda - tanda vitalnya semua aman, kecuali ibu yang di bed ujung tuh. Tensinya agak tinggi, makanya dia di pantau kan." Jawabku sembari memberikan catatanku ke Ria.
"Emang kakakku ini terbaik lah rajinnya.. Terimakasih Ka Riri.." Jawab Ria.
"Udah deh gak usah sok manis gitu... Lebay." Jawabku meledek.
"Hahaha yaudah aku salin yaa Ka.." Jawab Ria sembari tertawa.
Aku adalah dokter muda yang rajin tapi terkadang malas. Rajin saat aku sudah di berikan tanggung jawab memegang pasien di bangsal, tapi malas jika junior sudah memeriksa semua pasien di bangsal. Dan aku bukan seseorang yang senioritas, kecuali kalo di komporin sama senior lainnya. Aku mudah berubah menjadi senior yang hanya mau terima pemeriksaan semua pasien di bangsal. Tapi karena aku mau belajar, aku harus tetap turun memeriksa semua pasien yang aku pegang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments