Mulai hari ini Selly resmi bekerja di perusahaan milik keluarga Bagaskara. sebelum berangkat kerja Selly menyempatkan diri untuk membantu ibunya menata kue di depan rumah.
Lalu, sang Ibu menyuruh Selly untuk bersiap-siap berangkat kerja. Selly pun menuruti apa kata ibunya dan memang Selly ingin berangkat lebih awal karena dia baru mulai bekerja di situ.
Setelah rapih Selly pun berpamitan dengan sang Ibu untuk berangkat ke kantor. Selly segera memesan ojek online, karena biar cepat sampainya.
kebetulan pagi ini jalanan sangat ramai, jadi Selly menyuruh tukang ojek untuk menambah kecepatan kendaraannya.
sesampainya di Kantor, Selly langsung menaiki lift untuk menuju ruangannya. Baru keluar lift, sudah ada yang menegur nya.
"Pagi Selly,"
"Pagi juga, Pak,"
"Nanti setelah merapikan berkas-berkas pekerjaan hari ini, tolong kamu langsung ke ruangan Pak Bos,"
"Ada apa ya, Pak?"
"Saya tidak tau, saya hanya di perintah untuk menyampaikan pesan aja. Dia dari tadi sudah menunggumu,"
"Baik, Pak. Nanti saya segera ke sana,"
Genta dari tadi memang menanti kedatangan Selly, padahal ini belum jam masuk Kantor. Setelah Selly merapikan untuk pekerjaan hari ini, Selly langsung berjalan ke ruangan Pak Bos.
TOK
TOK
TOK
"Permisi, Pak," seru Genta dari dalam ruangannya.
"Masuk,"
Ceklek.
"Permisi Pak, ada yang bisa saya bantu?"
"Ti.. tidak ada," Genta sedikit gugup setelah melihat penampilan Selly. Sesuai dengan permintaan Genta, Selly memakai kemeja yang ketat dan rok yang mini setengah paha.
"Cantik, hmmm... kamu bawa pakaian ganti?"
"Bawa pak, sudah saya taruh lemari yang ada di ruangan saya,"
"Sana kembali ke ruangan mu!!"
"Baik, Pak. Permisi," ucap Selly sambil menunduk, lalu dia pergi keluar ruangan Pak Bos itu.
Sembari menuju ruangannya, Selly menggerutu saja. Dia merasa Bos nya kurang kerjaan, menyuruh dia ke ruangannya hanya bertanya pakaian.
TOK
TOK
"Masuk,"
Dendi mendatangi ruangan Selly, dia ingin bertanya dengan Selly ada apa dia di panggil Pak Bos pagi-pagi sekali.
"Selly, ada apa kamu di panggil Pak Bos?" tanya Dendi Kepo.
"Hanya ditanya pakaian ganti, aneh,"
"Memang aneh Sel, hari ini Pak Bos sangat aneh. Dia ingin datang ke Kantor sebelum kamu datang,"
"Apa dia ada rasa sama kamu?" imbuh Dendi yang menerka-nerka.
"Mana saya tau, mending Bapak pergi aja dari sini. Saya mau kerja,"
"Jangan panggil Saya Bapak, Pak Bos sama saya masih tua Pak Bos,"
"Ya udahlah Pak, atur saja. Sekarang Bapak boleh keluar, saya mau kerja Pak!" perintah Selly ke Dendi.
Dendi pun langsung melangkah pergi keluar dari ruangan Selly. Dan Selly pun langsung mengerjakan tugasnya hari ini.
Sedangkan di ruangan Pak Bos, Genta tak bisa konsentrasi bekerja hari ini. Dia terus memikirkan Selly, sekretaris barunya itu.
"Manis juga anak itu," ucap Genta sembari senyum-senyum.
TOK
TOK
TOK
"Permisi Tuan,"
"Masuk,"
Ceklek
"Nyonya ada di resepsionis, dia ingin bertemu dengan Tuan," ucap Dendi.
"Mau ngapain lagi Mamah ke sini," gerutunya.
"Suruh saja naik ke ruangan ku,"
"Baik, Tuan,"
Dendi langsung berjalan keluar ruangan dan turun menggunakan lift. Dia ingin menjemput Nyonya besar yang sudah berada di Ruang tunggu bawah.
"Permisi, Nyonya. Mari saya antar ke ruangan Tuan,"
"Kenapa bukan dia yang menjemput saya ke bawah?" tanya Nyonya Bagaskara dengan ketus.
"Tuan masih banyak kerjaan Nyonya," jawab Dendi sambil mempersilahkan Nyonya berjalan di depannya.
Keluar dari Lift, Nyonya Bagaskara teriak-teriak memanggil Genta. Karena dia tau, di atas hanya ada 3 ruangan saja.
Ceklek.
"Genta, kemana aja kamu tak pernah pulang ke rumah?" Nyonya Bagaskara langsung marah ke Genta anak tertua nya.
"Mamah duduk dulu, jangan marah-marah terus nanti cepat tua," jawab Genta dengan santai.
"Kamu ga kangen sama Mamah? anak bodoh, punya Mamah dan Papah tapi gak pernah kamu tengokin,"
"Aku sibuk kerja Mah, lagi pula aku malas pulang. Nanti aku di suruh nikah terus, pusing kepala ku,"
"Umur kamu udah tua, mau sampai kapan Kamu sendiri?" seru Nyonya Bagaskara.
TOK
TOK
TOK
"Masuk," Genta langsung merapikan rambutnya.
ceklek.
"Permisi, Pak. Ada berkas yang harus di tanda tangani,"
"Kemari lah,"
"Permisi Bu," sopan sekali Selly pada Mamah ku.
"Iya,"
Selly langsung menyodorkan berkas yang dia bawa kepada Genta, untuk di tanda tangani.
"Nanti siang makan sama saya ya, ganti pakaian kamu," bisiknya takut di dengar oleh Bayinya Bagaskara.
"Siap Pak, permisi," Genta membalas dengan mengangguk.
"Permisi, Bu,"
"Iya,"
Sepeninggalan Selly, Nyonya Bagaskara langsung mendekatkan kursinya ke meja anaknya.
"Sekretaris kamu baru lagi?"
"Iya, kalau ini jadi mantu Mamah. Gimana?"
"Memang nya dia suka sama kamu? dia masih muda, kamu sudah tua. Mana mau dia sama kamu,"
"Mamah jangan buat aku down, tapi dia dari keluarga sederhana. Ibu nya penjual berbagai macam kue, cocok gak sama Mamah,"
"Kamu pikir Mamah matre, cari besan yang kaya. Yang mau nikah kamu, bukan Mamah,"
"Ya udah, tugas Mamah cukup do'ain aku aja,"
"Semoga dia mau sama kamu, Mamah sih gak yakin. Tapi berusahalah,"
"Sudahlah, Mamah pulang aja. Bukan kasih semangat ke anaknya malah menjatuhkan semangat anaknya,"
"Hehehe... semangat ya Pak tua, buat dapatkan daun muda. Semoga dia bener-bener suka sama kamu, bukan karena kamu Bos nya. Mamah pulang dulu,"
"Hati-hati Mah,"
"Iya,"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Makan Siang
'Criiiiinngg' pesan dari Pak Bos
Pak Bos : "Ayok makan siang!!"
Selly : "5 menit lagi ya, Pak,"
Ceklek.
"Sekarang, gak usah pakai 5 menit," ketus Pak Bos.
"Iya, Pak,"
Selly langsung membereskan pekerjaannya, dan menyuruh Pak Bos untuk keluar dari ruangannya karena dia ingin berganti pakaian.
"Ribet banget sih, cuma mau makan siang aja," gerutu Selly sambil berganti pakaian.
selesai berganti pakaian Selly menghampiri Pak Bos yang sedang duduk di sofa kecil yang ada di ruangan Selly.
"Sekarang, Pak," Pak Bos langsung berhenti memainkan ponselnya dan melihat Selly yang berdiri di hadapannya.
"Tetap aja cantik," lirih Pak Bos, sembari berdiri.
"Besok-besok sebelum makan siang, kamu harus sudah berganti pakaian,"
"Apa sekretaris di sini tiap hari makan siang bersama Pak Bos?" tanya Selly.
"Tidak semuanya, hanya kamu,"
"Kok saya agak gak percaya ya,"
"Terserah kamu mau percaya atau tidak, cepat jalannya. Dendi sudah menunggu di Lobby,"
"Iya, Pak. Jangan galak-galak, nanti cepat tua,"
'Sialan ini anak kecil, berani-beraninya ngatain itu,' bathin Pak Bos.
Selly dan Genta sudah berada di dalam mobil. Selly heran, kenapa seribet itu naik mobil sama Pak Bos.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Iyan
semangat pak tua semoga dpt daun muda bukan daun layu ya bahkan daun kering🤣🤣🤣
2023-09-14
0
Herlina
ngakak ya allah ketika mama genta blg ke ank sendri pak tua😁 doain dong mah semoga genta bisa mengambil hati selly..
2023-09-12
0
Dian Novitasari
Fix ini mah bos genta naksir selly... 😁😁
2023-09-12
0