BAB 2

Selly masih berada di dalam ruangan Pak Bos. Sedari tadi dia belum ditanya apa-apa oleh pemilik perusahaan yang terkenal dingin dan galak itu.

"Siapa nama kamu?" tanya dengan mimik muka datar.

"Nama Saya Selly Kirana, Pak," jawab Selly yang tak berani menatap mata Bos nya.

"Berapa umurmu dan lulusan apa?"

"Umur Saya 22 tahun dan Saya lulusan S1 Administrasi Perkantoran, Pak,"

"Sudah menikah?"

Pertanyaan di luar dari perkiraan Selly, kenapa harus ada pertanyaan itu.

"Belum Pak, saya baru lulus kuliah,"

"Oke, kenapa kamu ingin bekerja di sini?"

"Cuma satu pak keinginan saya bekerja di sini, ingin mempunyai penghasilan lebih. Supaya, Ibu saya berhenti berjualan," jawab Selly dengan suara bergetar.

Dia tidak bisa kalau bercerita soal Ibunya, pasti akan menangis.

"Gak usah menangis di depan Saya, Saya gak mau tau urusan pribadimu,"

"Baik, Pak,"

"Besok kamu sudah mulai kerja di sini, jadi sekretaris saya. Berapa gaji yang kamu minta?"

"Saya tidak bisa berkata apa-apa soal gaji. Bapak lihat hasil kerja saya dulu, dan menilai pantasnya berapa Bapak gaji saya," jawab Selly tegap.

"Oke, besok pagi kamu sudah boleh bekerja di perusahaan ini. Sekarang kamu keluar dan temui Dendi asisten saya. Biar dia yang menjelaskan pekerjaan kamu sebagai Sekretaris saya,"

"Terima kasih banyak, Pak. Permisi," ucap Selly sembari menundukkan kepala.

"Hmmm..."

Pak Bos melihat di Selly keluar dari ruangannya.

"Semoga dia betah bekerja di sini," ucap Bos lirih.

Setelah keluar dari ruangan Pak Bos, Selly mencari keberadaan Dendi. Dia ingin di ajari menjadi sekretaris Bos nya.

"Hay, kamu mencari siapa celingak-celinguk," tegur Dendi saat melihat Selly kebingungan mencarinya.

"Saya cari Bapak, saya di suruh Pak Bos untuk mencari anda, Pak. Besok saya sudah bisa bekerja di sini, apa anda bisa bantu saya menjelaskan pekerjaan saya di sini Pak?"

"Alhamdulillah, akhirnya ada yang cocok juga sama Pak Bos. Saya berharap kamu bisa bertahan lama di sini,"

"Aamiin, Pak,"

Dendi langsung mengantar Selly ke ruang sekretaris yang ada di Kantor. Selly begitu bahagia karena di terima di perusahaan ini. Begitu pun Pak Bos, dia juga senang bisa menerima Selly bekerja di sini.

"Oiya, nama kamu siapa?"

"Nama saya Selly, Pak," jawab Selly.

"Selly, ini ruangan kamu ya. Ini pekerjaan hari ini yang sudah saya kerjakan, mari saya beritahu pekerjaan kamu di sini. Nanti, selain kamu mengerjakan tugas ini. Kamu juga mengatur jadwal meeting Pak Bos. Dan kalau meeting, biasanya Pak Bos akan mengajak sekretarisnya," tutur Dendi yang menjelaskan sedikit pekerjaan ke Selly.

Ini kali pertama Selly bekerja di Kantor, jadi dia masih banyak bertanya. Dendi pun sangat ramah mengajari Selly sampai bisa.

"Sudah paham?"

"Paham, Pak,"

"Oiya, apa Pak Bos tidak memberitahu ke kamu? kalau kerja harus membawa pakaian ganti. Atau menaruh pakaian beberapa stel untuk di taruh di dalam lemari yang sudah di sediakan,"

Selly bingung, kenapa harus membawa baju ganti. Untuk apa?.

"Tidak, Pak. Maaf Pak, kalau boleh tau untuk apa saya harus bawa baju ganti?" tanya Selly dengan keanehan dan kebingungannya.

"Selly, Bos ingin punya sekretaris yang berpakaian sexy. Tapi untuk meeting atau makan di luar, harus menggunakan baju yang tertutup," jawab Dendi sambil tersenyum.

"Kenapa aneh sekali Pak Bos disini," gerutuku.

"Ya begitulah aturan bekerja di sini Selly, tapi sepertinya dia tak banyak menuntut ke kamu. Semoga ini awal baik untuk Pak Bos,"

"Baiklah Pak, berarti saya sekarang sudah bisa pulang ya? dan besok saya harus membawa baju ganti, begitu?"

"Iya Sell, besok jangan lupa membawa baju ganti, dan sekarang kamu boleh pulang. Mari saya antar turun lift nya,"

"Gak usah Pak, saya bisa sendiri. Terima kasih banyak penjelasannya, Pak,"

Dendi mengantar Selly sampai di pintu lift, Dia berharap Pak Bos bisa cocok dengan Selly. Begitupun Selly, semoga betah mempunyai Bos seperti Pak Genta

"Semoga Selly sekretaris terakhir yang dipilih oleh Pak Bos," lirih Dendi.

...****************...

Selly kembali ke rumah dengan hati yang sangat gembira. Karena dia bisa bekerja di perusahaan yang dia inginkan. Walaupun memiliki Bos yang aneh, tapi Selly tetap bersyukur.

Sampai di rumah dia langsung memeluk Ibu nya yang masih berjualan kue. Dan memberikan kabar baik kalau dia di terima kerja di perusahaan besar.

"Alhamdulillah Sayang, akhirnya kesampaian juga kamu bisa bekerja di sana,"

"Iya Bu, ini berkat do'a Ibu yang selalu mendo'akan aku. Semoga aku bisa sukses ya Bu, biar Ibu gak usah berjualan lagi. Ibu bisa istirahat aja,"

"Sayang, Ibu akan selalu berdo'a untukmu. Tapi jangan larang Ibu untuk berhenti berjualan, karena peminat kue Ibu makin hari makan banyak. lihat, baru jam segini kue Ibu hampir habis terjual,"

"Alhamdulillah Bu, Tapi Ibu harus jaga kesehatan ya. Gak boleh sakit,"

"Iya sayang, kamu juga jaga kesehatan. Udah sana masuk!! istirahat,"

Selly pun masuk ke dalam rumah, meninggalkan Ibu nya di teras. Tanpa mereka sadari, ada seseorang dari jauh melihat keakraban Ibu dan anak tersebut.

Dia ikut terharu menyaksikan keharmonisan keluarga Selly. Yang tidak pernah dia dapatkan dari keluarganya. Lalu orang itu pergi meninggalkan rumah Selly.

"Alhamdulillah, akhirnya besok aku bisa bekerja di perusahaan itu. Jadi penasaran, digaji berapa ya di sana," Selly bermonolog sendiri di depan kaca.

Drrttt

Drrttt

Drrttt

"Siapa ya, nomor baru," ucap Selly.

"Hallo,"

"Ya Hallo, lama sekali kamu angkat telponnya,"

"Maaf ini siapa ya?"

"Saya, Bos kamu,"

"Loh, dari mana Bapak tau nomor handphone saya,"

"Dari berkas lamaran kamu, apa kamu sudah pikun,"

"Oiya saya lupa, maaf Pak ada apa ya telpon saya?"

"Besok kamu bawa baju yang sopan untuk ganti. Apa Dendi sudah memberitahu itu?"

"Sudah Pak, Pak Dendi sudah memberitahu ke saya. Ada lagi Pak?"

"Ehh.. Sudah itu saja,"

Tek.

Sambungan telpon terputus begitu saja dari Pak Bos.

"Belum apa-apa udah bikin orang darah tinggi, telpon cuma bilang gitu aja. Sabar.. sabar.." ucap Selly sembari mengelus-elus dadanya.

Disisi lain, Genta Bagaskara adalah pemilik perusahaan terbesar di Kota ini. Pria berusia 35 tahun itu terkenal dingin ke semua wanita, tapi dia hobby sekali melihat wanita berpakaian sexy.

Meskipun memiliki umur yang cukup matang, Ketampanan Genta tidak perlu di ragukan lagi. Hanya saja dia pemilih, tidak suka dengan wanita yang agresif.

Keluarga Genta adalah seorang pebisnis, dari Papah dan adiknya semua pebisnis. Sekarang Genta tinggal di apartemen seorang diri, dia tidak betah berada di rumahnya karena selalu di buru Mamah nya untuk menikah.

Bagi Genta, menikah sekali seumur hidup. Dia harus mencari wanita yang sangat dia sayangi dan membuatnya nyaman.

Semoga saja Genta cepat menemukan tambatan hati.

Terpopuler

Comments

Iyan

Iyan

bos kok sukanya kepoin sekertaris baru...

2023-09-14

0

Herlina

Herlina

alhamdulillah selly ditrima juga diperusahaan yg dia inginkan, tpi harus bnyak stok sabar y sel
karna bosmu itu rada -rada aneh hihi

2023-09-12

0

Dian Novitasari

Dian Novitasari

Semangat kerjanya ya selly, moga betah kerja dgn pak bos genta

2023-09-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!