Wanita Perebut Kekasihku

Wanita Perebut Kekasihku

Gagal Lagi

Hari yang sangat cerah dan kedua kalinya gadis cantik itu gagal dalam tes masuk ke perguruan tinggi, usianya sudah bukan remaja lagi, dia sudah 20 tahun dan ijazah SMA nya memiliki nilai yang tinggi, dia juga salah satu siswa lulusan terbaik di sekolahnya dahulu, hanya saja saat dia lulus di tahun 2024, dia masih tidak mampu untuk membiayai dirinya sendiri masuk ke perguruan tinggi, sebab perlu membiayai sahabatnya yang baru saja kehilangan kedua orangtua dan tidak memiliki tempat tinggal, yang pada akhirnya dia yang harus menampung sahabatnya tersebut.

Namanya Yuki Kashiwagi, dengan nama yang unik, dia sering dikira sebagai orang asing asal Jepang, padahal dia sendiri tidak tahu siapa orang yang memberikan nama itu kepadanya, sebab dia tumbuh besar di panti asuhan, hanya memiliki sebuah kalung dengan ukiran namanya dan ketua panti memanggil dia demikian.

Satu kali gagal untuk masuk perguruan tinggi karena terhambat biaya, Yuki tidak menyerah dia tetap kembali mencoba untuk mendaftar ulang di tahun 2025, sayangnya dia justru malah gagal dalam testing, entah karena sudah lama dia tidak belajar dan mengasah otaknya atau memang itu belum rejeki untuknya.

Meski begitu dia masih belum menyerah juga, sekarang di usianya yang ke dua puluh dia kembali mencoba peruntungan untuk mendaftar kuliah lagi, sayangnya dia tetap tidak bisa diterima karena kuota beasiswa di jurusan yang dia pilih sudah habis.

Hari yang cerah dan matahari yang terik seakan berubah menjadi kelabu dan begitu mendung, bukan cuacanya, tetapi hati dan semangat dalam diri Yuki yang hampir padam hari ini, dia pulang dengan hati yang sendu dan wajah yang sangat kusut, disambut oleh sahabat terbaiknya bernama Linda yang terlihat begitu antusias menyambut kedatangannya saat itu.

"Yuki, akhirnya kamu pulang juga, kenapa lama sekali, bukannya hanya mau mendaftar ya? Bagaimana apa kamu berhasil?" Tanya Linda padanya dengan wajah yang terlihat begitu penasaran.

Jangankan untuk menjawab pertanyaan dari Linda, bahkan untuk mengingatnya kembali Yuki sudah tidak sanggup, dia merasa sangat enggan untuk melakukan itu, hatinya terlalu rapuh saat ini, dia telah kehilangan dua kesempatan untuk bisa melanjutkan pendidikannya, dan usianya sudah semakin bertambah, tidak mungkin dia harus mencoba terus menerus tanpa adanya kepastian seperti ini dan selalu dikalahkan oleh para lulusan baru yang terus berdatangan dan mungkin lebih pandai dibandingkan dirinya.

Yuki berjalan masuk ke dalam rumah tanpa menjawab pertanyaan dari Linda sebelumnya, hal itu tentu membuat Linda semakin penasaran, dia berjalan mengikuti Yuki dari belakang sambil terus saja bertanya tanpa henti kepadanya.

"Yuki ayo jawab, kenapa kamu diam saja? Bagaimana hasilnya? Apa kamu sudah diterima? Kamu masuk jurusan apa? Apa tetap pada bisnis?" Tanya Linda terus menerus.

Yuki yang tengah menuangkan air pada gelas di dapur dia mulai menghentikan aktivitas yang dia lakukan, tepat setelah gadis muda berusia 20 tahun itu meneguk dua kali air minumnya, dia mulai menarik nafas cukup panjang dan menatap lekat pada sahabat karibnya. "Tidak, aku gagal lagi." Balas Yuki dengan wajah yang datar dan dia langsung kembali menunduk lesu.

Mendengar ucapan itu Linda ikut terlihat sedih, dia langsung duduk di samping Yuki dan langsung memeluknya dari samping, sambil terus memberikan kekuatan kepadanya agar Yuki bisa terus semangat seperti sebelumnya.

"Yuki jangan menyerah ya, kamu bisa mendaftar lagi tahun depan, atau jika tidak kamu bisa memilih jurusan lain saja atau pergi ke universitas lain, iya kan?" Ucap Linda memberikan solusi kepadanya.

"Kamu kan tahu Linda, uangku tidak sebanyak itu, aku hanya bekerja part time di beberapa tempat, aku juga harus membiayai kehidupan kita, kamu sakit dan tidak bisa bekerja, bagaimana bisa aku mengumpulkan uang yang banyak untuk kuliah di universitas swasta, terlalu mahal jika aku kuliah disana, dan jika aku mengambil jurusan lain, aku tidak menyukainya." Balas Yuki memberikan pemahaman kepada sahabatnya tersebut.

Memang sejak pertama kali datang ke rumah Yuki, Linda mengatakan bahwa dia memiliki penyakit kanker otak, meski baru sebuah perkiraan dari dokter tetapi dia tidak bisa terlalu kelelahan dan hanya bisa beraktivitas yang ringan saja, sehingga Yuki tidak pernah memintanya untuk bekerja, Linda hanya membantu mengerjakan pekerjaan rumah saja dan memasak di rumah sesekali, sedangkan Yuki harus bekerja di luar, melakukan banyak pekerjaan keras dan menghabiskan banyak waktu luangnya untuk menghasilkan pundi-pundi uang tanpa henti dan tidak ada kata mengeluh yang keluar dari mulutnya.

Sekali pun dia terus mendapatkan banyak kesulitan dalam hidup, dia tetap terus semangat dan masih mensyukuri semua hal yang dia milik selama ini, seperti memiliki kekasih yang sangat mencintai dia dan selalu memberikan kebahagiaan untuknya.

Kali ini saja, disaat dia sedih sebab gagal dalam ujian ke universitas, dia langsung mendapatkan telepon dari kekasihnya yang bernama Jonas Angelino, dia seorang putra Gubernur yang sangat baik hati dan tampan di mata Yuki.

Saat mendapatkan panggilan telepon dari Jonas, dia harus segera mengangkatnya sekalipun di hadapan Linda saat itu, sebab dia sudah tahu bahwa Yuki dan Jonas adalah pasangan kekasih.

"Hallo Yuki, ayo kita ketemu aku akan menjemputmu beberapa menit lagi, kamu siap-siap ya." Ucap Jonas yang langsung di turuti oleh gadis cantik itu.

Seketika wajahnya yang murung berubah bersemi ketika mendapatkan panggilan dari kekasih terbaiknya.

"Euumm..kau ini, setiap kali pacarmu saja yang bicara, kau bisa langsung menjadi senang dasar bucin." Ucap Linda sambil menyenggol lengan Yuki saat itu.

"Karena dia itu sumber energiku, sudahlah kau ini menggoda aku saja." Balas ya dan segera pergi bersiap-siap.

Di belakang Yuki, wajah Linda langsung berubah drastis, matanya mulai menatap sinis dan kedua lengan yang dia kepalkan, entah apa yang tengah ada di kepalanya saat itu, namun terlihat jelas dari cara pandangnya kepada Yuki bahwa Linda menyembunyikan sesuatu yang besar terhadap sahabatnya sendiri saat itu.

Sebenarnya mereka adalah tiga sahabat yang selalu menghabiskan waktu bersama dalam waktu yang begitu lama, sudah berteman sejak sekolah dasar hingga sekarang, hanya saja satu diantara ketiga sahabat itu tinggal ke luar negeri dan melanjutkan pendidikan disana sebagai ahli bahasa.

Salah satu dari tiga sahabat itu memiliki perekonomian yang sangat bagus dan bisa dibilang bahwa dia adalah putri dari seorang pembisnis yang sangat kaya raya, jadi mereka jarang sekali bertemu sejak lulus dari sekolah menengah atas, di dua tahun yang lalu, hanya bisa berkomunikasi lewat gruf chat yang mereka miliki dan itupun jarang sekali mereka gunakan karena sudah di sibukkan dengan kegiatan masing-masing.

Episodes
1 Gagal Lagi
2 Perjodohan
3 Dilamar Jonas
4 Rahasia Jonas
5 Dipanggil ke Perusahaan Pusat
6 Mengantarkan Linda
7 Menemui Tuan Devon
8 Diurut Jery
9 Kecurigaan Amanda
10 Ditahan Resepsionis
11 Ketiduran
12 Pertemuan Dua Keluarga Besar
13 Memohon Pada Manager
14 Ide Manager Yopi
15 Membalas Dendam
16 Hari Gajian
17 Firasat Buruk
18 Merubah Penampilan
19 Belajar Memakai High Heels
20 Bertemu Tuan Devon
21 Ketahuan
22 Hampir Dipenjara
23 Memohon Pada Tuan Devon
24 Harus Mengganti Rugi
25 Pekerjaan Malam
26 Pekerjaan Sampingan
27 Bercerita Pada Jery
28 Membujuk Jery
29 Petugas Kebersihan
30 Menjual Sofa
31 Berhasil Terjual
32 Meminta Bantuan Jonas
33 Dipergoki Amanda
34 Terserempet
35 Ditengah Guyuran Hujan
36 Kesulitan Yuki
37 Ketiduran
38 Mengundurkan Diri
39 Mengeluh Pada Jery
40 Pergi Pagi-pagi
41 Belajar Memakaikan Dasi
42 Dikerjai Tuan Devon
43 Baru Selesai
44 Bercerita Pada Geri
45 Mencari Sepatu Yang Cocok
46 Sepatu Yang Tepat
47 Kaki Yang Kram
48 Membantu Yuki
49 Panggilan Dari Linda
50 Meminta Bantuan Sekretaris Geri
51 Memberikan Bukti
52 Akhirnya Pulang
53 Mimpi Buruk
54 Diobati
55 Saling Membalas
56 Alergi
57 Ketahuan
58 Di Rumah Sakit
59 Menentang Tuan Devon
60 Kembali Memunguti Sampah
61 Meminta Maaf
62 Nasi Goreng Geratis
63 Bangun Kesiangan
64 Membunuh Kecoak
65 Amarah Tuan Devon
66 Dibantu Tuan Devon
67 Amanda Yang Kabur
68 Kepanikan Linda Dan Jonas
69 Di Minimarket
70 Bercerita Pada Jery
71 Kedatangan Jonas
72 Menghubungi Linda
73 Tugas Dadakan
74 Kembali Lagi
75 Kesepakatan
76 Kabar Gaji Pertama
77 Gaji Yang Besar
78 Kelaparan
79 Gaji Yang Diambil
80 Diminta Revisi
81 Mengikuti Yuki
82 Menunggu Yuki
83 Hukuman
84 Dihukum Lagi
85 Dijahili Tuan Devon
86 Merasa Aneh
87 Melihat Secara Langsung
88 Bersama Tuan Devon
89 Tuan Devon Yang Gugup
90 Sama-sama Gugup
91 Alasan Tuan Devon
92 Menyetujui
93 Terjebak
94 Membuat Syarat
95 Tuan Devon Setuju
96 Menemukan Jery
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Gagal Lagi
2
Perjodohan
3
Dilamar Jonas
4
Rahasia Jonas
5
Dipanggil ke Perusahaan Pusat
6
Mengantarkan Linda
7
Menemui Tuan Devon
8
Diurut Jery
9
Kecurigaan Amanda
10
Ditahan Resepsionis
11
Ketiduran
12
Pertemuan Dua Keluarga Besar
13
Memohon Pada Manager
14
Ide Manager Yopi
15
Membalas Dendam
16
Hari Gajian
17
Firasat Buruk
18
Merubah Penampilan
19
Belajar Memakai High Heels
20
Bertemu Tuan Devon
21
Ketahuan
22
Hampir Dipenjara
23
Memohon Pada Tuan Devon
24
Harus Mengganti Rugi
25
Pekerjaan Malam
26
Pekerjaan Sampingan
27
Bercerita Pada Jery
28
Membujuk Jery
29
Petugas Kebersihan
30
Menjual Sofa
31
Berhasil Terjual
32
Meminta Bantuan Jonas
33
Dipergoki Amanda
34
Terserempet
35
Ditengah Guyuran Hujan
36
Kesulitan Yuki
37
Ketiduran
38
Mengundurkan Diri
39
Mengeluh Pada Jery
40
Pergi Pagi-pagi
41
Belajar Memakaikan Dasi
42
Dikerjai Tuan Devon
43
Baru Selesai
44
Bercerita Pada Geri
45
Mencari Sepatu Yang Cocok
46
Sepatu Yang Tepat
47
Kaki Yang Kram
48
Membantu Yuki
49
Panggilan Dari Linda
50
Meminta Bantuan Sekretaris Geri
51
Memberikan Bukti
52
Akhirnya Pulang
53
Mimpi Buruk
54
Diobati
55
Saling Membalas
56
Alergi
57
Ketahuan
58
Di Rumah Sakit
59
Menentang Tuan Devon
60
Kembali Memunguti Sampah
61
Meminta Maaf
62
Nasi Goreng Geratis
63
Bangun Kesiangan
64
Membunuh Kecoak
65
Amarah Tuan Devon
66
Dibantu Tuan Devon
67
Amanda Yang Kabur
68
Kepanikan Linda Dan Jonas
69
Di Minimarket
70
Bercerita Pada Jery
71
Kedatangan Jonas
72
Menghubungi Linda
73
Tugas Dadakan
74
Kembali Lagi
75
Kesepakatan
76
Kabar Gaji Pertama
77
Gaji Yang Besar
78
Kelaparan
79
Gaji Yang Diambil
80
Diminta Revisi
81
Mengikuti Yuki
82
Menunggu Yuki
83
Hukuman
84
Dihukum Lagi
85
Dijahili Tuan Devon
86
Merasa Aneh
87
Melihat Secara Langsung
88
Bersama Tuan Devon
89
Tuan Devon Yang Gugup
90
Sama-sama Gugup
91
Alasan Tuan Devon
92
Menyetujui
93
Terjebak
94
Membuat Syarat
95
Tuan Devon Setuju
96
Menemukan Jery

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!