Akhirnya handy dan valdo tidak jadi ngopi maupun makan siang. Handy dan valdo membawa Linda dan tita ke sebuah komplek perumahan yang lumayan mewah, rumah lama handy.
Valdo langsung menghubungi orang yang menjaga rumah itu, karena sekarang dia tidak stand bye setiap saat disana. dia hanya ke sana sore untuk menyalakan lampu dan pagi untuk mematikan lampu.
dddrrttt dddrrttt
"hallo pak"
"tolong bukain pintu, pak handy mau ke rumah" pesan valdo kepada pak Amir
"baik pak"
Tidak berapa lama mereka akhirnya tiba di rumah lama handy. Saat mereka tiba di depan pintu, seorang laki - laki paruh baya sudah membukakan pintu untuk mereka.
Mobil langsung masuk dan handy pun langsung turun tanpa valdo membukakan pintunya seperti biasa.
"ayo Bu" ucap valdo sambil membukakan pintu mobilnya dari sebelah.
Tita yang baru sadar , melihat sekelilingnya. Dia sangat merasa asing dengan semua yang ada di sekitar situ, hanya saja kedua laki - laki ini sudah tita lihat dari sejak di mall tadi, saat daddynya ingin menamparnya.
Laki - laki ini salah satu menolongnya dari tamparan daddynya tadi.
"kita kenapa ke sini mi" tanya tita kepada Linda. Dia melirik handy yang juga sedang menatapnya.
"Kalian sedang ada di rumah saya, sampai hati mu dan hati mamamu tenang" ucap handy mencoba lembut.
"terus kenapa kita kerumah ini mi, emank di rumah ini hati kita bakal tenang mi, keknya nggak deh, nggada yang tulus menolong tanpa tujuan mi" ucap tita melirik handy dan valdo.
Valdo yang mendengar ucapan tita merasa tersinggung, begitu juga handy. Tapi mereka berusaha faham bahwa emosi tita sedang labil dan naik turun.
"Adek kecil, jangan suka soujon" ujar valdo to the point.
"bos saya, sampai ngga jadi minum kopi lho demi menolong kamu tadi" ucap valdo sedikit meninggi membuat emosi tita naik lagi.
"emank gue minta" teriaknya membuat handy dan valdo kaget mendengar kemarahannya.
Melihat emosi tita, ibu Linda kembali memeluknya dengan sabar.
"Sudah sayang, jangan emosi lagi ya nak, nanti kita bicarakan lagi ya" bujuk ibu Linda sabar dan sangat lembut sambil berurai air mata.
Melihat kelembutan Linda, hati handy kembali ingat maminya yang sangat baik. handy yakin sebenarnya anak ini hanya terbawa emosi sesaat. Akhirnya dia tidak jadi tersulut emosi karena ucapan tita tadi.
"Pak, maafkan anak saya ya, sekarang dia memang sedang rapuh, sangat rapuh" ucapnya sambil menangis dan mengusap punggung tita lembut.
Lalu dia merenggangkan pelukannya sebentar lalu bicara lembut lagi ke tita anaknya.
"kamu dari pagi belum makan, kamu makan dulu ya nak, jangan di pikirkan lagi yang tadi" ucap ibu Linda masih lembut padahal dia sendiri terus menangis sampai matanya sudah sangat sembap.
Handy yang mendengar anak itu belum makan langsung beraksi menyuruh valdo.
Hanya dengan kedipan mata valdo sudah langsung minta tolong penjaga rumah itu untuk beli nasi Padang dekat situ.
"mama kamu benar, kamu ngga boleh telat makan, nanti kamu sakit mamamu juga lho yang pusing" ucap handy mencoba mencairkan suasana.
Tita hanya melirik handy lalu kembali ke dekapan maminya.
"kita pergi jauh aja mi" ucap tita menangis lagi. Melihat itu kembali hati Linda teriris melihat putri kesayangannya sangat menderita dan terpukul.
"iya sayang, nanti kita bicarakan lagi ya, kalau hati kamu sudah tenang. Mami ingin kamu bisa terima keadaan kita yang sudah berbeda nak, bukan seperti dulu lagi" ujar Bu Linda terbata - bata sambil menangis sesenggukan.
Tita yang melihat maminya menangis malah semakin berang dengan daddynya dan Ica itu.
"mami jangan menangis lagi ya, aku akan balas mereka berdua mi, aku akan balas mereka, lihat aja" ucapnya penuh tekanan.
Handy dan valdo memang sudah melihat keberanian tita sejak tadi di mall itu, tapi biar bagaimana pun sepertinya itu tidak baik untuk tita sekarang, sebaiknya dia jangan emosi terus dulu.
Biar bagaimanapun yang mereka berdua butuhkan sekarang adalah ketenangan.
"Dek, kami tahu kau mau balas dendam, tapi sekarang kamu harus fokus ke mamimu dulu ya, kasian mamimu lho sangat khawatir sama kamu" ujar valdo dengan biasa aja tanpa marah ke tita.
"iya betul itu, untuk melawan wanita seperti itu sebenarnya sangat gampang sih, hanya saja sekarang kita fokus ke hati kalian berdua dulu" ucap handy mendukung valdo.
Mereka terlihat saling bertatapan, dan akhirnya lindalah yang tidak tahan dengan penderitaan anaknya tapi dia tidak bisa berbuat apa - apa, akhirnya dia hanya bisa menangis lagi.
"Iya nak kita berdua harus kuat, kamu adalah kekuatan mami, jadi tetaplah menjadi tita yang manis dan ceria, tita yang bisa menerima semua keadaan, tita yang tidak gampang menyerah" ucap maminya penuh tangis, karena jujur buat mami Linda aja ini sangatlah berat apalagi buat tita.
"hukhukhuk iya mi, tita janji akan jadi anak mami yang bisa mami andalkan" ucapnya dengan gaya anak remaja.
Handy dan valdo banyak menjadi penonton saja dari adegan percakapan ibu dan anak itu. Adegan dimana mereka saling menguatkan dalam masalah yang sangat besar bahkan yang sudah menutup dan menghancurkan semua masa depan mereka.
Tapi Tuhan Maha mampu, semua bisa dilakukan oleh yang kuasa. Jadi tetaplah di jalannya yang benar walau dalam tekanan paling beratpun, karena saat kamu tak berdaya itu lah berarti full Tuhan berkuasa atas hidupmu .
Saat mereka masih sedih - sedih itu, terlihat pak Amir datang dengan membawa nasi Padang.
"ini pak nasinya"
"terimakasih pak Amir, ambil aja kembaliannya" ucap valdo langsung mengambil kantong nasi Padang itu dan memberikannya kepada ibu Linda.
"Bu, tolong berikan dulu anaknya makan ya, biar dia kembali ada tenaga" ucap valdo
"aduh terimakasih pak valdo dan handy, kami merepotkan lagi, tapi nanti suatu saat akan saya ganti ya pak, tadi saya bahkan ngga bawa uang sedikitpun karena sangat khawatir dengan tita" cerita mami Linda.
"sama - sama Bu, kasih aja dulu anaknya makan" ujar handy
Linda dengan lembut membujuk anaknya.
"makan dulu ya nak, biar kamu jangan sampai sakit" ucap Linda penuh kesabaran dan kelembutan menghadapi anaknya.
Tita yang masih enggan untuk makan sebenarnya hanya menggelengkan kepalanya.
"sayang, sedikit aja ya nak, biar kamu punya tenaga lagi sayang, kita harus berjuang nak, mami akan cari kerja" ucap mami Linda sambil berusaha senyum disela - sela tangisnya. Entah kenapa membayangkan cari kerja di usia sekarang juga Linda sudah sedikit ciut, tapi mau bagaimana lagi, harus dia lakukan.
" aku juga akan cari kerja mi" ucap tita mendukung ucapan maminya.
"nah begitu donk, makanya makan dulu ya nak, biar kamu jangan sakit".
Tita terlihat mengangguk kecil, Linda dengan telaten menyuapi tita makan nasi Padang itu.
Sesuap demi sesuap nasinya masuk ke mulut tita sampai hanya sisa sedikit doank. Linda sedikit senang, minimal anaknya sudah makan.
Hai guys
dukung terus ya
like, coment dan vote
Terimakasih🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Rey Silalahi
maminya sabar banget
2024-08-16
0
Suryadi Jusuf
sedih aku thorrrt
2024-08-15
0
Rain Hard
lanjut terus thor
2024-04-22
0