Setelah kepergian Rara, ibu Linda masih setia menunggui anaknya tita. Dia mengusap kepala anaknya penuh kasih sayang, berharap anaknya segera sadar.
Sementara valdo menghubungi handy untuk bertanya apa yang harus di lakukan selanjutnya.
Handy akhirnya turun kembali ke lobby mall, seleranya untuk minum kopi jadi hilang melihat kejadian tadi.
"mereka ada di mobil Han, apa yang akan kamu lakukan"? tanya valdo yang mendekati handy ke lobby mall.
"aku juga belum tahu val, tapi aku kasian sama anak itu, aku seperti kembali ke masa laluku" ujar handy sendu bila mengingat masa lalunya.
"iya sih, aku juga ngga tega sama ibunya itu, menangis terus" ucap valdo ikut sedih.
"apa anak itu sudah sadar"? tanya handy
"tadi sih belum, aku ngga tega lihat maminya terus menangis memeluk putrinya" ujar valdo.
Handy melangkah diikuti oleh valdo mendekati mobilnya.
Handy melihat mama dari anak itu masih memeluk kepala anaknya dan airmatanya masih mengalir deras.
Linda sampai tidak menyadari kehadiran handy dan valdo di belakangnya karena dia menghadap putrinya dan pintu mobil di biarkan terbuka lebar.
"apa dia belum sadar" tanya handy pelan tapi cukup membuat Linda kaget dan menghapus airmatanya.
Kembali handy teringat masa lalunya, maminya selalu berusaha terlihat tegar di depan handy, padahal di belakang handy dia sering menangis sendirian.
"ehhh maaf ya pak, saya dan anak saya sudah sangat merepotkan" ucap Bu Linda ingin menggendong anaknya keluar.
"ehhhh ngga ngga usah, ibu mau kemana biar kita antarin, tenang aja Bu, kita tidak merasa direpotkan kok" ujar handy buru - buru. Dia benar - benar kasian melihat ibu dan anak ini. Dan dia sudah berjanji dalam hatinya akan membantu mereka sampai selesai dan tenang.
"ibu bilang aja Bu, kita anterin kemana ya, kasian anak ibu sepertinya harus istirahat, sampai lemas karena kejadian tadi" valdo ikut menimpali.
"saya terserah bapak - bapak mau kemana aja, yang penting keluar dulu dari mall ini, karena saya takut daddynya menyuruh orangnya untuk mencelakai anakku" ucap Bu Linda sambil membelai anaknya.
"rumah ibu dimana" tanya valdo yang malah mendapat sikutan dari handy. Kalau ibu ini takut sama orang suruhan suaminya berarti mereka ngga mau pulang ke rumah.
"kamu val, sudah tahu mereka takut sama orang suruhannya, jelas takut pulang ke rumah lah" ujar handy memperjelas . Valdo pun mengerti setelah handy bicara begitu.
Linda terlihat menundukkan kepalanya dan kembali air matannya menetes mengingat semuannya.
"sebenarnya panjang ceritanya pak." ucap linda pelan dan terlihat di wajahnya banyak beban, tapi dia harus tegar demi putrinya yang sudah beranjak dewasa, yang butuh perhatian ekstra, jangan sampai karena masalah daddynya dia jatuh ke jalan yang salah.
"kalau begitu, kita jalan dulu aja val, nanti sambil jalan kita pikirkan atau kita pindah mall dulu" ujar handy kepada valdo.
"dan satu lagi val, tolong bilang orang kita merapat ke posisi dan laporkan jika ada yang mencurigakan" ucap handy tenang.
"oke bos" valdo selalu cepat tanggap.
Handy akhirnya ikut Linda dan anaknya tita duduk di kursi kedua, sementara valdo duduk di sebelah supir. Tadi valdo sebenarnya menawarkan handy duduk di depan, tapi handy menolak, dia ingin tahu banyak tentang keluarga wanita ini.
Baru aja jalan keluar dari areal mall, handy sudah ngga sabar untuk bertanya.
"Apakah laki - laki tadi suami ibu dan cewek tadi selingkuhannya"? tanya handy serius.
Linda hanya bisa mengangguk tanda mengiyakan.
" Terus kenapa ibu tidak labrak tadi pelakor itu" tanya valdo antusias dari kursi depan sambil memiringkan badannya ke belakang.
Terlihat ibu Linda berusaha tegar lalu menjawab pertanyaan valdo.
"untuk apa pak, toh bukan hanya wanita itu yang salah, daddynya tita juga salah, dia sudah menyiksa anak kesayangannya demi wanita itu, dia bisa berpaling dari istri dan anaknya" ujar ibu Linda pelan karena tidak berdaya.
"benar, untuk apa mempertahankan laki - laki tukang selingkuh" ujar handy bersemangat karena sangat geramnya.
"val kita langsung ke rumah aja dulu' ucap handy lagi, maksudnya biar bisa bicara dulu dengan tenang bersama Linda dan tita anaknya.
"kalau bapak mau pulang, kami turunin di tempat perempatan yang ada sekolah di depan aja pak," ucap Bu Linda yang melihat daerah itu sebagai daerah tempatnya sekolah dulu.
"terus ibu mau kemana"? tanya handy penuh selidik, karena katanya bisa aja orang suruhan suaminya tadi mencari mereka.
"nanti saya pikirkan pak, tunggu anak saya bisa diajak ngobrol," ucap Linda, padahal sebenarnya Linda juga bingung harus kemana, tetapi mengikuti laki - laki ini juga sangat tidak mungkin, apa kata istri dan keluarganya nanti.
"tadi katanya ibu takut sama orang suruhan suaminya" tegas handy.
"nanti kami masuk dulu ke dalam komplek sekolah itu pak, semoga mereka tidak bisa temukan"
Handy melihat kegalauan Linda, dan sepertinya handy yakin Linda hanya tidak mau ikut handy pulang ke rumahnya.
"begini aja Bu, kita ke rumah dulu dan tunggu tenang dulu, baru ibu dan adek itu cari solusi selanjutnya, gimana"? ujar handy mencoba mengambil jalan tengah.
"ibu tidak usah khawatir, saya punya rumah kosong yang tidak terlalu jauh dari sini, kalian bisa tidur disana dulu" ujar handy.
"val, kita ke rumah lama dulu" perintah handy sama valdo.
"maaf pak, bukannya saya ngga mau dengan semua kebaikan bapak, tapi saya ngga ingin bapak terkena imbas dari semua permasalahan kami" ucap Linda terus terang karena tahu wanita yang bersama suaminya sekarang bisa aja menyuruh orang untuk melukai siapa aja yang membantu tita dan maminya.
"ibu tidak usah khawatir untuk itu, aku tahu kok batasanku" ucap handy . Handy mengerti dengan ke khawatiran ibu itu, tapi ibu itu belum tahu aja siapa handy, suaminya aja masih jauh di bawah handy secara kekayaan dan juga kekuasaan.
Mendengar kegigihan mereka berdua, Linda akhirnya memilih diam di aja. Walaupun ada sedikit keraguan di hatinya, tapi akhirnya dia pasrahkan pada Tuhan, toh semuannya sudah hancur sekarang. Apa yang harus dia takutkan lagi. Yang penting dia bisa bersama putrinya dalam senang dan juga susah.
Linda terus membelai wajah dan kepala anaknya yang terlihat sudah mulai bernafas dengan teratur.
Tita mulai menggeliat dalam dekapan Linda dan sudah mengeluh ahhhh...
"sayang, kamu sudah bangun nak," tanya Linda sambil menangkup kedua pipi anaknya dan menatapnya penuh kasih.
"kamu tahu ngga betapa khawatirnya ibu tadi, ibu sudah tidak bisa bernafas normal nak, ibu ingin teriak dan marah tadi, entah sama siapa" cerita ibu Linda kembali menangis mendekap putrinya.
"Daddy keterlaluan mi, Daddy bilang ngga ingin aku lagi, Daddy sangat jahat, jahat, aku akan balas mereka" ucap tita sambil merapatkan giginya saking emosinya dia .
"sayang sabar dulu ya, sabar, jangan marah terus, nanti kamu lemas lagi, sekarang tinggal kamu yang mami punya sayang" ucap Linda penuh airmata sambil mendekap erat putrinya. Putri yang dulu sangat kebanggaan daddynya. Putri yang seharusnya hanya memikirkan sekolahnya sekarang, tapi tita harus menghadapi semua masalah ini, masalah yang orang dewasa sekalipun bisa menyerah dan putus asa.
Hallo semuannya
Dukung terus ya
like, coment dan vote
Terimakasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Rey Silalahi
aku sedih bgt dengar maminya thorrr
2024-08-16
0
Suryadi Jusuf
kasian Tita, gara - gara pelakor dia kehilangan kasih sayang.
2024-08-15
0
Rain Hard
dasar ya lelaki kalau sudah merasakan yang segar lupa segalanya
2024-04-22
0