Bab: 5 Alya merasa nyaman terhadap Bu Wina.

Nampak malam itu Diana menginap di rumah Alya karena Arya sang anak dari Alya nampak badannya panas begitu pun dengan anak keduanya Amira yang rewel terus menangis.

"Na, sudah bilang sama Ibu kamu untuk menginap di rumah Mbak?" tanya Alya kepada Diana.

"Sudah kok, kata Ibu enggak apa-apa lagian Mas Alex pun enggak ada di rumah jadi Diana bebas kalau menginap disini," ucap Diana terlihat senang ketika menginap di rumah Alya karena Alya selalu memberikan motivasi kepadanya disaat hatinya sedang gundah gulana. Dan Diana yang notabene anak satu-satunya tidak mempunyai teman curhat di rumahnya.

______

Tok...

Tok...

Tok...

Tiba-tiba dari arah depan ada yang mengetuk pintu dan memanggil nama Diana.

"Na, itu Ibu kamu manggil," ucap Alya dengan melirik ke arah Diana.

Diana pun yang sedang meninabobokan Amira sontak terbangun dari arah ranjang kemudian dia pun nampak berlalu ke arah depan pintu rumah.

CEKLEK...

Pintu pun terbuka dengan lebar dan nampak sang Ibu membawakan puding coklat dan buah pir.

"Na, ini kasih untuk Arya," ucap sang Ibu kepada Diana sang anak.

"Wow, enak nih, pasti Arya suka," ucap Diana dengan berlalu masuk kedalam rumah.

"Mbak Alya sedang apa?" tanya sang Ibu sambil mengekor di belakang Diana.

"Ada sedang melamun," ucap Diana.

______

Mata Diana berselancar mengelilingi meja makan seakan mencari keberadaan pisau dan biasanya pisau selalu ada di atas keranjang buah-buahan tapi Diana tidak menemukan itu.

"Nyari apa kamu?" tanya sang Ibu.

"Nyari pisau," jawab Diana.

"Nyari pisau di dapur Na, masa di meja makan," jawab sang Ibu.

"Biasanya disimpan disini kok sama Mbak Alya," ucap Diana.

Diana seakan penasaran dengan keberadaan pisau disimpan dimana dan tanpa sengaja buah pir yang dia pegang jatuh kebawah meja. Diana pun mencoba mengambil buah pir tersebut dan ketika posisi dia jongkok nampak terlihat keberadaan pisau yang tengah berada di ujung meja.

"Loh, kenapa pisaunya ada di ujung meja," ucap Diana.

Diana pun akhirnya mengambil pisau tersebut sambil menggerutu. "Gimana sih, Mbak Alya ini. Kok jorok pisau di simpan di bawah meja,"

"Mungkin jatuh Na," ucap sang Ibu.

______

"Sedang apa Na!" tiba-tiba Alya datang menghampiri. Dia nampak heran dengan melihat Diana yang sedang jongkok di bawah meja makan.

"Anakmu sudah pada tidur?" tanya Bu Wina kepada Alya.

"Amira sudah tapi Arya belum," jawab Alya.

"Ini loh Mbak, sedang ambil pisau. Mbak Alya kok jorok sih, simpan pisau dibawah meja." sindir Diana yang kemudian berlalu kedalam kamar untuk memberikan buah pir dan puding kepada Arya.

DEGH...

Sontak jantung Alya berdetak lebih cepat dengan ucapan Diana karena dia baru menyadari kalau pisau yang berada di meja tersebut karena ulah dari sang suami Alex yang merebutnya darinya.

Alya pun seakan teringat kejadian sewaktu dia mencoba bunuh diri dengan menempelkan pisau di urat nadinya itu. Kemudian sang suami merebutnya lalu Alex membuangnya ke sembarang arah dan ternyata keberadaan pisau tersebut ada di bawah meja.

____

"Al, kamu kenapa?" tanya Bu Wina seperti dihinggapi rasa penasaran karena nampak Alya seperti sedang melamun.

"Pisau itu tadi di rebut Mas Alex," lirih Alya.

"Maksud kamu apa Al?" tanya Bu Wina seperti dihinggapi rasa penasaran.

"Tadi pagi kami berantem hebat dan aku khilaf Bu, mengambil pisau dan menempelkannya di urat nadi," Alya menutup wajahnya penuh dengan 10 jari tangannya. Nampak dia pun sesunggukan menangis.

"Astaga,,,! Alya, apa benar yang kamu ucapkan itu!?" sontak Bu Wina seperti dihinggapi rasa terkejut dengan apa yang di ucapkan oleh Alya yang sudah dia anggap seperti anaknya sendiri.

"Iya Bu, Alya khilaf karena kesal. Mas Alex ketahuan lagi selingkuh dan aku lihat dari beberapa pesan yang masuk di ponselnya," ucap Alya.

Bu Wina nampak memeluk erat Alya dan nampak menitikkan air mata.

"Sudah Al, kamu yang sabar ya," ucap Bu Wina mencoba menyabarkan hati Alya.

_______

Ting...

Tiba-tiba pesan masuk ke ponsel milik Alya dan nampak Alya merogoh ponsel tersebut di dalam saku bajunya dan nampak Alex sang suami memberikan sebuah pesan bahwa dia sudah sampai di Jakarta dan Alya nampak seakan tidak peduli dengan pesan tersebut.

Alya hanya membaca isi pesan tersebut dan tanpa membalasnya.

Terlihat Bu Wina melirik pesan yang di berikan oleh Alex dan Bu Wina pun nampak ingin memberikan pengarahan kepada Alya.

"Al, kalau menurut Ibu balas pesan dari suami kamu, jangan kamu abaikan begitu saja. Nanti yang ada dia cari perhatian dari wanita lain loh," sindir Bu Wina tersenyum.

"Aku masih kesal Bu," jawab Alya.

"Jangan begitu, kamu harus ingat anak-anak kamu masih kecil dan kamu jangan egois. Jadilah pemaaf kasihan suami kamu ingin diperhatikan," Bu Wina nampak seakan memaksa jika Alya harus membalaskan pesan kepada Alex sang suami.

_______

Dengan berpikir lama dan seakan berat hati Alya pun kembali merogoh ponselnya yang sudah dia masukkan ke dalam saku bajunya. Dan dia pun membalaskan pesan kepada suaminya tersebut.

{"Alhamdulillah kalau sudah sampai Mas, jangan lupa istirahat dan makan,"} balas pesan Alya dengan muka cemberut.

Di dalam hati Alya sebenarnya dia tidak sudi untuk membalaskan pesan kepada Alex sang suami yang sudah berkali-kali menyakiti hati dan perasaannya.

"Nah, gitu dong," sindir Bu Wina dengan mengelus pundak Alya.

"Ayo, kita makan pudingnya. Tadi Ibu sengaja buat puding buat anakmu dan kamu," ucap Bu Wina sambil mengambil puding yang berada dimeja yang sudah tersisa beberapa potong karena tadi beberapa potong lagi dibawa oleh Diana kedalam kamar untuk Arya.

______

Alya pun nampak memakan puding begitu lahapnya karena dia dari pagi perutnya belum di isi apa-apa yang dia pikirkan hanyalah Alex dan dia lupa dengan kondisi badannya.

"Kamu belum makan ya, jangan siksa dirimu sendiri Al, lihat anakmu. Kalau kamu sakit siapa yang ngurus, untung ada Diana dan Ibu, kalau Diana dan Ibu sedang pergi, kamu mau minta bantuan siapa!?" ucap Bu Wina seakan begitu perhatian dan sayang kepada Alya yang notabene keluarga Alya keberadaannya jauh diluar kota dan Alya hidup disini merantau seorang diri sedangkan keluarga dari sang suami seakan tidak peduli dengan Alya.

"Iya Bu, terima kasih, Ibu selalu hadir," mata Alya nampak berkaca-kaca seakan sedih jika mengingat keberadaan dirinya di kota tersebut itu sendiri dan tidak ada saudara.

"Yang penting kamu sehat dan jangan banyak pikiran, pasti anak-anak kamu juga akan sehat semua. Karena jika kamu sakit anak-anak pun jadi ikut sakit," sambung Bu Wina.

Bersambung....

Episodes
1 Bab: 1 Percobaan Bunuh Diri
2 Bab: 2 Kedatangan Tetangga
3 Bab: 3 Hati Alex Mengkerut
4 Bab: 4 Perjalanan Keluar Kota
5 Bab: 5 Alya merasa nyaman terhadap Bu Wina.
6 Bab: 6 Kedatangan Bram ke rumah Alex
7 Bab: 7 kepergian Alya
8 Bab 8 Tiba Di Kampung Halaman
9 Bab: 9 Alya Masih Kesal
10 Bab: 10 Bu Wina Diberikan Uang Oleh Alex.
11 Bab:11 Alya Kecewa Terhadap Alex
12 Bab: 12 Alya Kecewa Kepada Bu Wina dan Alex.
13 Bab: 13 Pak Hasan Berniat Mengenalkan Diana Kepada Fahmi
14 Bab: 14 Pikiran Alex Kembali Berkhayal
15 Bab: 15 Rasa Gembira Alex
16 Bab: 16 Curiga
17 Bab: 17 Diana gembira
18 Bab :18 Bu Wina Seakan Tidak Percaya Dengan Kebaikan Akex
19 Bab: 19 Rasa Penasaran
20 Bab 20 Ocehan Sang Mertua.
21 Bab: 21 Hati Alya Terasa Gundah Gulana
22 Bab: 22 Rasa Curiga Alya
23 Bab: 23 Alya Curiga
24 Bab: 24 Hati Alya Berdesir
25 Bab: 25 Alya Dihinggapi Rasa Curiga
26 Bab 26 Alya Kesal
27 Bab:27 Ibunya Alex Kesal Terhadap Alya
28 Bab: 28 Ibunya Alex Kaget.
29 Bab: 29 Alya Emosi Kepada Alex
30 Bab: 30 Alya Mau Kerja
31 Bab: 31 Alya Bahagia
32 Bab 32 Alya Gembira
33 Bab: 33 Alex Gusar
34 Bab: 34 Alya Kecewa
35 Bab 35 Alya Meluap Emosinya
36 Bab: 36 Alya Bercerita Kepada Bapak Mertua
37 Bab: 37 Rasa Kesal Bapaknya Alex
38 Bab: 38 Kecewa
39 Bab 39 Alya Memergoki Alex Sedang Bersama Diana
40 Bab: 40 Alex Mengaku Suka Terhadap Diana.
41 Bab: 41 Akal Licik Bu Wina
42 Bab 42 Alya Jatuh Sakit
43 Bab 43 Bu Wina Dihinggapi Rasa Cemburu
44 Bab 44 Alex Nampak Gugup
45 Bab: 45 Sebuah Tanya Dalam Diri Alex
46 Bab: 46 Bu Wina Tersenyum Puas
47 Bab: 47 Diana Gembira
48 Bab: 48 Bapaknya Diana kesal
49 Bab: 49 Bapaknya Diana Kecewa
50 Bab: 50 Sang Bapak Marah
51 Bab 51 Amplop Coklat
52 Bab: 52 Kecurigaan Bapaknya Diana Terjawab
53 Bab: 53 Alex Kecewa Kepada Diana
54 Bab: 54 Sang Bapak Menyuruh Diana Keluar Kerja
55 Bab: 55 Alya Emosi
56 Bab: 56 Alya Minggat Dari Rumah
57 Bab: 57 Tiba Di Kampung Halaman
58 Bab: 58 Bram Kesal
59 Bab: 59 Pertengkaran
60 Bab: 60 Bu Wina Mencoba Mengambil Hati Alex
61 Bab: 61 Kedatangan Sang Bapak Mertua
62 Bab: 62 Akal Licik Bu Wina
63 Bab: 63 Diana Mulai Menggoda
64 Bab: 64 Alex Tiba Di Rumah Orang Tuanya Alya
65 Bab: 65 Alya Pun Kembali Pulang
66 Bab: 66 Sifat Dari Alya Berubah
67 Bab: 67 Bu Wina Kecewa
68 Bab: 68 Alex Kecewa
69 Bab: 69 Alya Mendatangi Rumah Bu Wina
70 Bab: 70 Rani Kesal
71 Bab: 71 Alya Jatuh
72 Bab: 72 Alya Hamil
73 Bab: 73 Diana Kembali Menggoda
74 Bab: 74 Alya Bercerita Kepada Rani
75 Bab: 75 Pertengkaran Antara Rani Dan Diana
76 Bab 76
77 Bab: 77 Alex Mengakui kesalahannya
78 Bab: 78 Bu Wina Kesal
79 Bab 79 Keluarga Alya Pindah Rumah
80 Bab: 80 Rumah Baru Semoga Ada Kebahagiaan Di sana.
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab: 1 Percobaan Bunuh Diri
2
Bab: 2 Kedatangan Tetangga
3
Bab: 3 Hati Alex Mengkerut
4
Bab: 4 Perjalanan Keluar Kota
5
Bab: 5 Alya merasa nyaman terhadap Bu Wina.
6
Bab: 6 Kedatangan Bram ke rumah Alex
7
Bab: 7 kepergian Alya
8
Bab 8 Tiba Di Kampung Halaman
9
Bab: 9 Alya Masih Kesal
10
Bab: 10 Bu Wina Diberikan Uang Oleh Alex.
11
Bab:11 Alya Kecewa Terhadap Alex
12
Bab: 12 Alya Kecewa Kepada Bu Wina dan Alex.
13
Bab: 13 Pak Hasan Berniat Mengenalkan Diana Kepada Fahmi
14
Bab: 14 Pikiran Alex Kembali Berkhayal
15
Bab: 15 Rasa Gembira Alex
16
Bab: 16 Curiga
17
Bab: 17 Diana gembira
18
Bab :18 Bu Wina Seakan Tidak Percaya Dengan Kebaikan Akex
19
Bab: 19 Rasa Penasaran
20
Bab 20 Ocehan Sang Mertua.
21
Bab: 21 Hati Alya Terasa Gundah Gulana
22
Bab: 22 Rasa Curiga Alya
23
Bab: 23 Alya Curiga
24
Bab: 24 Hati Alya Berdesir
25
Bab: 25 Alya Dihinggapi Rasa Curiga
26
Bab 26 Alya Kesal
27
Bab:27 Ibunya Alex Kesal Terhadap Alya
28
Bab: 28 Ibunya Alex Kaget.
29
Bab: 29 Alya Emosi Kepada Alex
30
Bab: 30 Alya Mau Kerja
31
Bab: 31 Alya Bahagia
32
Bab 32 Alya Gembira
33
Bab: 33 Alex Gusar
34
Bab: 34 Alya Kecewa
35
Bab 35 Alya Meluap Emosinya
36
Bab: 36 Alya Bercerita Kepada Bapak Mertua
37
Bab: 37 Rasa Kesal Bapaknya Alex
38
Bab: 38 Kecewa
39
Bab 39 Alya Memergoki Alex Sedang Bersama Diana
40
Bab: 40 Alex Mengaku Suka Terhadap Diana.
41
Bab: 41 Akal Licik Bu Wina
42
Bab 42 Alya Jatuh Sakit
43
Bab 43 Bu Wina Dihinggapi Rasa Cemburu
44
Bab 44 Alex Nampak Gugup
45
Bab: 45 Sebuah Tanya Dalam Diri Alex
46
Bab: 46 Bu Wina Tersenyum Puas
47
Bab: 47 Diana Gembira
48
Bab: 48 Bapaknya Diana kesal
49
Bab: 49 Bapaknya Diana Kecewa
50
Bab: 50 Sang Bapak Marah
51
Bab 51 Amplop Coklat
52
Bab: 52 Kecurigaan Bapaknya Diana Terjawab
53
Bab: 53 Alex Kecewa Kepada Diana
54
Bab: 54 Sang Bapak Menyuruh Diana Keluar Kerja
55
Bab: 55 Alya Emosi
56
Bab: 56 Alya Minggat Dari Rumah
57
Bab: 57 Tiba Di Kampung Halaman
58
Bab: 58 Bram Kesal
59
Bab: 59 Pertengkaran
60
Bab: 60 Bu Wina Mencoba Mengambil Hati Alex
61
Bab: 61 Kedatangan Sang Bapak Mertua
62
Bab: 62 Akal Licik Bu Wina
63
Bab: 63 Diana Mulai Menggoda
64
Bab: 64 Alex Tiba Di Rumah Orang Tuanya Alya
65
Bab: 65 Alya Pun Kembali Pulang
66
Bab: 66 Sifat Dari Alya Berubah
67
Bab: 67 Bu Wina Kecewa
68
Bab: 68 Alex Kecewa
69
Bab: 69 Alya Mendatangi Rumah Bu Wina
70
Bab: 70 Rani Kesal
71
Bab: 71 Alya Jatuh
72
Bab: 72 Alya Hamil
73
Bab: 73 Diana Kembali Menggoda
74
Bab: 74 Alya Bercerita Kepada Rani
75
Bab: 75 Pertengkaran Antara Rani Dan Diana
76
Bab 76
77
Bab: 77 Alex Mengakui kesalahannya
78
Bab: 78 Bu Wina Kesal
79
Bab 79 Keluarga Alya Pindah Rumah
80
Bab: 80 Rumah Baru Semoga Ada Kebahagiaan Di sana.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!