"Cukup, Becca. Cukup! Sudahi semua kecurigaanmu ini, aku sudah muak mendengarnya. Apa kamu lupa dia itu sekretarisku, jadi dia berhak menghubungiku kapanpun selagi bersangkutan sama pekerjaan. Mengerti!"
Untuk yang pertama kalinya, Becca terdiam. Hampir kurang lebih 11 tahun mereka menjalani bahtera rumah tangga, baru ini Becca mendengar suara lantang suaminya yang sangat tinggi. Bahkan membentaknya pun Gala tidak pernah sama sekali.
Selama ini Becca memang selalu menggunakan nada tinggi ketika dia kesal, marah bahkan kecewa. Akan tetapi, berbeda sama Gala. Dia lebih cenderung berdiam diri ataupun sangat irit dalam hal berbicara.
Tidak seperti sekarang yang sudah mulai terlihat sedikit demi sedikit, perubahan pada gerak-gerik tubuhnya yang semakin terpojokkan.
Prokk ... Prokk ... Prokk
Suara tepukan tangan bergema di kamar mereka, Becca tersenyum di sela tangisnya melihat perubahan suaminya yang menurutnya sudah cukup menjadi bukti.
Gala yang baru menyadari perkataannya sedikit kasar terhadap istrinya, langsung mendekati dan hampir ingin menggapai tangannya segera hempaskan begitu saja oleh Becca. Lantaran dia tidak sudi di pegang oleh pria yang sudah mengotori janji suci pernikahan.
"Don't touch me!"
"Sa-sayang, ma-maafkan aku. A---"
"Aku sudah tidak mau lagi mendengar ucapanmu. Aku tidak peduli! Lebih baik kita pi--"
"Tidak, Sayang. Tidak! Aku tidak mau, maafkan aku. Aku tidak bermaksud membentakmu. Aku hanya l pusing, di Perusahaan lagi banyak sekali masalah. Jadi please, Sayang. Please, aku mohon!"
"Ini bukan soal bentakan atau tidaknya, Gala. Akan tetapi ini masalah janji suci pernikahan, bila salah satunya sudah tidak bisa menghargai pernikahan. Maka jalan terakhir adalah berpi--"
"Tidak! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah melepaskanmu, sekaligus meninggalkanmu. Aku bisa jelasin, Becca. Please, dengarkan aku dulu! Semua ini tidak seperti apa yang kamu bayangkan, kamu hanya salah paham, Sayang!"
Berulang kali Becca menjauhi suaminya disaat Gala selalu berusaha untuk mendekatinya. Semua karena Becca sama sekali tidak mau di sentuh, rasanya hatinya benar-benar sudah begitu hancur.
Selama 3 bulan terakhir ini dia berusaha keras untuk tetap berpikir positif tentang suaminya. Jika Gala sering pulang larut malam, akibat dia banyak urusan pekerjaan.
Namun, entah mengapa semakin ke sini bukti-bukti semakin membuat kecurigaan Becca tentang suaminya yang berselingkuh semakin kuat.
Perdebatan terdengar semakin sengit. anak mereka yang sudah tidak tahan lagi atas kerusuhan yang terjadi di dalam kamar orang tuanya, segera keluar dari kamarnya.
Tanpa pikir panjang, dia bergegas pergi ke kamar kedua orang tuanya lalu membuka paksa pintunya yang tidak terkunci.
Brakk!
Pintu terbuka lebar bersamaan masuknya anak laki-laki yang terlihat dingin, datar dan juga tatapannya sangat bersinar bagaikan kucing di malam hari.
Becca dan Gala yang lagi berdiri di dekat pojokan arah ruangan ruangan baju, benar-benar terkejut melihat anaknya yang menunjukkan wajah sanggarnya.
"Sudahi pertengkaran ini atau aku keluar dari rumah?" tegasnya berhasil membyat kedua orang tuanya terdiam dari perdebatannya.
"Na-naku? Ka-kamu kenapa ke sini, Nak?" tanya Becca, panik.
"Apa kalian tidak berpikir ini sudah jam berapa, hahh? Sekara g itu waktunya semua orang beristirahat, bukan bertengkar seperti kalian!"
"Ingat, kalian sudah dewasa bukan lagi anak kecil yang selalu meributkan segala sesuatunya!"
"Jadi stop pertengkaran ini, sebelum kalian berdua menghancurkan semua impian dan juga kebahagiaanku. Mengerti!"
Tatapan mendelik tajam membuat kedua orang tuanya tidak tahu harus ngapain, mereka terdiam mematung melihat anaknya yang matanya sangat memerah. Seakan-akan anak itu sedang menahan rasa sakit di dalam hatinya yang tidak bisa dia jelaskan.
Setelah dia berhasil mengeluarkan apa yang di pendamnya dari tadi, Naku segera meninggalkan kamar kedua orang tuanya.
"Naku, tunggu Mommy, Sayang! Mommy tidak bermaks--"
"Jangan pernah memanggilku sayang, kalau kalian hanya berpura-pura menyayngiku!"
Perkataan tegas Naku, membuat Becca dan Gala menghentikan langkahnya dalam keadaan jantung berdebar cepat.
"Ti-tidak, Nak. Daddy sama Mommy sayang banget sama kamu, mana mungkin kamu berpura-pura!"
Brakk!
Belum sempat mereka masuk ke dalam kamar Naku, dia sudah lebih dulu menutup hingga mengunci pintunya sangat rapat. Tak lama terdengar suara teriakan dan juga perabotan yang di lempar.
.......
.......
.......
...**💜💜>Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
Amih_Ochil
Aduh, Naku jangan aneh aneh lah. Aku deg deg.an nih 🥺🙈
2023-06-03
2