Senyuman kecil tak terasa terukir di bibir Becca yang membuat Gala gemas dan langsung mencium pipi kanannya.
Muachh …
"Hyaak, dasar menyebalkan!"
"Apa kamu tidak tahu aku ini lagi--"
Muachh ...
Lagi-lagi Gala mencium Moana, tetapi bukan di pipi. Melainkan di bibir, supaya istrinya tidak lagi berteriak.
Degh!
2 cium*an itu berhasil membuat Moana menjadi salah tingkah di hadapan suaminya yang memberikan senyuman termanis.
"Gala, ishh ... A-aku ini sedang marah, ya? Kalau sifatmu begini, bagaimana aku bisa marah, hahh?"
Becca kembali menunjukkan wajah kesalnya, akan tetapi pipinya malah merah merona bagaikan ketumpahan blush on.
Sekuat tenaga Becca berusaha untuk menutupi rasa malunya, agar suaminya tidak semakin merasa menang telah berhasil menjinakkan singa betina.
"Upss, maaf, Sayang. Aku kelepasan hehe … ya sudah akh, jangan marah-marah terus nanti cantiknya hilang loh. Kasihan 'kan wajah udah di poles cantik-cantik terus hilang, bisa-bisa berubah peyot. Nah, aku tahu caranya supaya kamu bisa awet muda, terus cantinya enggak akan pernah pudar."
Gala menaik-naikan sebelah alisnya seraya menggoda istrinya yang wajahnya semakin memerah.
"Gi-gimana?" tanya Becca, polos.
"Kamu harus mau membuatkan aku teh dan makanan. Dengan begitu aku yakin kamu tambah cantik\, se*xy dan juga mon*tok hihi ...."
Gala tertawa kecil menunjukkan sederetan giginya yang putih, bersih dan sangat terawat.
"Hyakk, dasar suami tidak ada akhlak! Awalannya udah bagus-bagus, ehh akhirannya malah enggak enak!"
Becca kembali cemberut mengembungkan kedua pipinya sambil melipat tangannya di dada, layaknya anak kecil yang sedang ngambek.
"Hehe ... Bercanda, Sayang. Ayolah, please! Aku mohon, aku lapar belum makan. Nanti kalau aku sakot kamu juga yang repot 'kan? Jadi, lebih baik mencegah dari pada mengobati."
Gala mencari alasan agar bisa membuat istrinya menuruti permintaannya. Tak lupa dia pun menyatukan kedua tangannya didepan wajah dengan suara memohon menatap istrinya dan sedikit mengedip-ngedipkan kedua matanya.
Diam-diam Becca tersenyum, membuang muka ketika mendapatkan perlakuan manis dari suaminya.
Inilah yang membuat Becca semakin mencintai suaminya. Sifat Gala selalu berhasil menarik perhatiannya, sehingga membuat dia tidak bisa memarahinya.
"Nyeyenye, terah!" sahut Becca, langsung pergi meninggalkan kamar dalam keadaan terkekeh pelan.
Semua kenangan indah ketika Becca dan Gala masih muda, terus berputar di dalam isi kepalanya saat ini. Sementara Gala yang melihat istrinya mulai salah tingkah hanya bisa tersenyum menatap ke arah pintu yang sudah tertutup.
"Maafkan aku, Sayang. Aku selalu mengecewakanmu dan juga anak kita. Bahkan aku juga terlalu sering membuatmu merasa kesepian. Jujur, aku pun tidak tahu harus seperti apa menghadapi semua ini."
"Namun, aku hanya tahu bagaimana caranya aku bisa mempertahankan semua yang aku miliki sekarang tanpa mau melepaskannya. Sebab, bagiku kamu dan anak kita adalah segala-galanya di dalam hidupku."
"Kamulah wanita kedua yang sangat aku cintai setelah mendiang Mamah. Dan maaf, kalau aku belum bisa menjadi suami yang terbaik untukmu, sekaligus Daddy yang bisa di banggakan. Hanya saja, yang harus kalian tahu. Nama kalianlah yang akan selalu ada di dalam hati kecilku ini dan tidak akan pernah padam sampai kapanpun!"
Gala berbicara kecil bersamaan menatap pintu, sampai tak terasa air matanya mulai menetes membuatnya langsung segera menghapusnya.
Gala pun segera bergegas pergi ke arah kamar mandi untuk segera membersihkan tubuhnya yang sedikit lengket, bau keringat dan juga berantakan.
Selang 30 menit, Gala yang sudah selesai dengan aktifitas mandinya. Kini, dia pun duduk di sofa panjang samping kiri ranjang sambil membuka laptopnya untuk mengecek pekerjaannya.
Tak lama Becca datang membawa nampan coklat berisikan teh hangat dan juga nasi goreng. Semua itu Becca masak sendiri khusus untuk suaminya.
"Bilanhnya laper, tapi malah megang kerjaan. Gimana sih!" ucap Becca kesal sambil menaruh makanan diatas meja.
"Hehe ... Ma-maaf, Sayang. Aku cuman ngecek doang kok, jadi jangan marah-marah. Iya, iya ini aku makan." sahut Gala, langsung menutup laptopnya setelah mengecek pekerjaannya.
Tanpa basa-basi lagi, Gala segera melahap makanannya sebelum istrinya kembali memarahinya. Sebab, jika Becca kembali marah sudah bisa di pastikan kalau Gala akan tidur dalam keadaan di pan*tatin oleh isttinya.
Becca melihat suaminya makan dengan lahap, hanya bisa tersenyum. Selama ini mereka berumah tangga kurang lebih 11 tahun, Gala tidak lepas dari masakan istrinya.
Semua itu karena Bella tahu, jika Gala sangat menyukai masakan rumah. Walaupun terkadang keasinan atau kurang rasa, berbeda jika Gala makan di luar pasti dia hanya makan sedikit itu pun layaknya anak kecil yang hanya sekedar menyicipi makanan.
Setelah selesai, Becca kembali menaruh semua piring kotor di dapur dan mencucinya. Kemudian kembali ke kamar, melihat suaminya sudah tertidur cukup pulas.
Becca perlahan naik keatas ranjang dan baru merebahkan tubuhnya terlentang, tiba-tiba tangan kekar suaminya langsung memeluknya. Sedikit refleks, tetapi Becca nyaman dengan semua perlakuan ini.
Becca mulai merubah posisinya menyamping menghadap suaminya, lalu mencium sekilas bibirnya mengucapkan selamat tidur dan matanya perlahan tertutup menyusul ke dalam mimpi.
.......
.......
.......
...***💜💜>Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments
Paulina H. Alamsyah Asir
maaf nyicil bacanya Thor🙏
Semangat Thor
next❤🙏
2023-06-11
1