1 Minggu berlalu, Gala kembali pulang larut malam. Akan tetapi kali ini Becca tidak lagi memarahinya, sebab dia sudah mulai terbiasa akan semuanya.
Bahkan, tanpa kembali di minta Becca sudah mulai mengerti. Dia selalu menyiapkan makanan yang nanti akan dia hangatkan kembali jika suaminya pulang.
Tepat di jam 10 malam, Gala baru saja pulang dalam keadaan lampu rumah masih menyala. Pertanda orang rumah belum pada tidur.
Anakan tangga mulai Gala naiki, sampai terhenti di depan kamarnya. Perlahan Gala menarik napasnya dan merubah wajahnya yang tadinya terlihat setres, kini menjadi tersenyum saat menyambut istrinya di kamar.
Ceklek!
Pintu terbuka bersamaan dengan munculnya wajah cantik istrinya yang sudah mengenakan baju dinas, dan juga dandanan yang sangat cantik.
"Hai, Sayang. Udah pulang? Terus gimana pendapatmu tentang penampilanku ini? Cantik, bukan? Ohh, pasti dong ya 'kan, ya 'kan hehe ...."
Becca berputar layaknya berdansa menunjukkan lekukan demi lekukkan di tubuhnya yang sangat di sukai oleh suaminya.
Namun, reaksi Gala terlihat bisa saja sambil tersenyum. Seketika membuat tawa Becca hilang, tergantikan oleh wajah cemasnya.
"Kau kenapa, Sayang. Apa di Perusahaan ada masalah?" tanya Becca khawatir sambil memegang kedua pipi suaminya.
"Tidak, Perusahaanku baik-baik saja kok. Aku cuman sedikit lelah aja, karena pekerjaan lagi numpuk. Jadi, maaf ya kalau aku udah buat kamu kecewa. Bisa 'kan, malam ini saja aku istirahat?" pinta Gala, yang sudah benar-benar lelah.
Baru kali ini Becca melihat tidak adanya semangat di mata suaminya, padahal selelah apapun Gala selama ini. Dia tetap akan terus semangat, apa lagi masalah jatah setiap malam.
Akan tetapi, kenapa kali ini berbeda? Ada apa sama Gala? Entahlah, itu semua hanya Gala yang tahu. Dia seakan-akan merahasiakan apa yang sudah terjadi pada istrinya.
Sementara Becca tidak mau menekan suaminya di saat seperti ini, kemudian dia membantu menaruh tas kerjanya. Kemudian Becca melepaskan jas kerjaa suaminya, dimana Gala langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Becca yang sudah tidak mood lagi, segera mengganti pakaiannya kembali dengan baju tidur yang semestinya. Bukan lagi baju dinas yang dia gunakan beberapa saat.
Di saat suaminya sedang berendam di air hangat untuk membalikan kesegaran tubuhnya, kini Becca baru saja mau duduk di ranjang tiba-tiba mendengar notif pesan dari ponsel suaminya yang di letakkan di atas bupet kecil di samping ranjang.
Ting!
[Tuan sudah sampai di rumah? Kenapa tidak memberikabar padaku?]
Setelah membaca notif dari seseorang membuat mata Becca membelalak, jantungnya berdebar cukup tenang membuat pikirannya melayang entah kemana.
Satu pesan tersebut, berhasil kembali membuat Becca berpikir yang tidak-tidak mengenai suaminya. Awalnya dia sudah berusaha menerima, bila Gala pulang terlambat karena pekerjaan yang menumpuk.
Saat pesan itu terpampang jelas membuat kecurigaan Becca beberapa bulan terakhir ini menjadi kuat. Baru saja Becca mau membuka ponsel suaminya, dari arah depan Gala langsung mengambilnya dengan cepat.
"Sa-sayang, kamu ngapain lihat ponselku?"
Wajah Gala terlihat sangat gugup, begitu pun Becca. Dia menatap tajam ke arah suaminya, matanya pun mulai memerah di penuhi amarah yang begitu membara.
"Ada hubungan apa kamu sama Lora? Kenapa dia memintamu untuk mengabarinya, jika kamu sudah berada di rumah? Apa maksud dari semua itu, Gala? Apa!"
"Jelaskan padaku sedekat apa hubunganmu sama Lora? Dia itu hanya sekedar seketarismu, bukan istrimu! Terus kenapa dia bisa sampai mengirim pesan seperti itu pada dirimu? Kenapa!"
"Jangan bilang kamu ada main dengan dia, iya? Katakan padaku, Gal. Katakan!"
Becca menangis sambil memukul kencang tubuh suaminya yang membuat Gala bingung harus bagaimana menjelaskan kepada istrinya.
"Kamu jahat, Gal! Kamu jahat, arrrghhh ...."
Becca berteriak kencang membuat suaranya bergema kemana-mana, bahkan asisten rumah tangganya pun mendengar keributan itu meski berapa di dapur.
Sementara di kamar sebelah, seorang anak laki-laki yang sedang fokus belajar seketika mendengar keributan itu membuatnya hanya menggelengkan kepalanya.
"Selalu saja seperti ini!"
"Baru juga 2 hari aku merasakan ketenangan, mereka sudah kembali bertengkar!"
"Seburuk itukah menjadi orang dewasa?"
Anak laki-laki yang di duga adalah anak dari mereka berdua, memang sudah biasa mendengar keributan semenjak kurang lebih 1 tahun ini.
Namun, tidak separah ini. Akan tetapi, malam ini benar-benar malam yang berbeda dari biasanya. Seakan-akan, Becca tidak kuat lagi untuk menahan semua amarah yang dia pendam.
Dari sini Becca sangat yakin, jika suaminya telah berselingkuh sama wanita yang diduga adalah sekretaris Gala sendiri di Perusahaan.
.......
.......
.......
...***💜💜>Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 332 Episodes
Comments